webnovel

Sistem dan Orang tua di kehidupan ke dua?

"Ogya ogya"

(Ahhhhhhh sialan)

Oh tuhan, Apa yang terjadi.

Aku adalah pria berusia 22 tahun

Sehat secara jasmani dan rohani

Bekerja di...

Dimana?

Dan lagi pula siapa namaku ?

Ugh kepalaku pusing sepertinya aku akan pingsan.

.

.

Mmmmm

Saat aku bangun dari 'Pingsanku'(tidur) aku mencoba menenangkan diriku dan berpikir sejenak sambil tetap terpejam.

Apa yang terjadi padaku?

Bagaimana aku bisa melupakan bahkan namaku?

Seharusnya ini Tidak mungkin terjadi!

Aku harus tenang dulu

Tarik nafas

Buang

Ok, aku harus mengakuinya sekarang, aku mungkin sudah mati sebelumnya dan menjalani kehidupan selanjutnya.

tapi bahkan jika aku sudah menerimanya ini masih sulit di percaya, aku bahkan masih memiliki beberapa ingatan kehidupan sebelumnya meskipun tidak jelas.

(Baiklah, aku harus melihat sekeliling dulu sebelum memutuskan apa yang harus di lakukan selanjutnya)

Saat aku mencoba membuka mataku penglihatanku masih buram seperti sebelumnya tapi aku masih bisa melihat sekitar 20cm.

Ini masih lebih baik dari pada sebelumnya ini membuatku agak tenang

Dan saat aku membuka mata wajah yang pertama kali kulihat adalah wajah seorang wanita yang terlihat kelelahan.

Dia memiliki wajah cantik serta rambut dan mata berwarna coklat keemasan yang mengingatkanmu akan manisnya madu.

Sepertinya dia sedang berbicara dengan seseorang pria yang berada di belakangku sambil memelukku sehingga dia tidak sadar kalau aku sudah bangun.

(apakah dia ibuku?dan pria yang sedang berbicara dengan ibu adalah ayahku?)

"jadi sayang akan kita beri nama apa anak kita"[ibu]

Eh... Bahasa yang di ucap kan ibu berbeda dari bahasa yang sering di aku ucapkan di kehidupanku sebelumnya, tapi aku tidak terlalu mengingatnya!

Huh, ingatan kehidupanku sebelumnya sangat samar, itu hampir tidak berguna.

Dan yang lebih mengejutkan lagi aku mengerti apa yang ibuku bicarakan meskipun bahasanya berbeda dari kehidupanku sebelumnya.

Tapi yang lebih penting siapa namaku sekarang?kuharap itu bukan nama yang aneh.

"aku akan memberi nama anak kita aldric"ucap ayahku sambil bersemangat.

"aldric itu nama yang bagus sayang" [ibu]

Aldric, jadi mulai sekarang namaku adalah aldric, Itu bukan nama yang buruk. Sebenarnya itu nama yang sangat bagus.

"ogya ogya hihi"

(itu nama yang bagus) ucapku meski hanya terdengar seperti teriakan bayi, tapi aku mencoba tersenyum untuk menunjukkan kesukaanku untuk nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku.

"Oh sepertinya buah hati kecil kita menyukai nama yang kamu berikan sayang" ucap ibu dengan senyuman sambil sedikit mempererat pelukannya padaku.

"haha tentu anakku akan suka nama yang kuberikan, ngomong ngomong sayang aku juga pengen ngendong eldric juga dong" ucap ayahku, dari suaranya dia tampak bahagia.

"Oh tentu, tapi kamu harus menggendongnya dengan lembut karna tubuh bayi masih lemah"kata ibu dengan ekspresi serius

"Ya ya, aku akan berhati hati" [ayah]

Lalu ibu mulai duduk sambil menggendongku untuk diberikan ke ayah, ngomong ngomong sepertinya ini pertama kalinya aku akan melihat wajah ayahku. aku penasaran seperti apa dia.

aku mulai merasa ada tangan lain yang memegangku, tangan itu lebih besar dari pada tangan ibu.

Lalu ayah mulai mangambil aku dari pelukan ibuku saat ibu mulai melepaskan tangannya dariku.

Saat aku mau melihat wajah ayahku tiba tiba aku merasa sedang di cium di pipi yang sejujurnya itu geli.

"Awww anak ayah sangat imut, kamu sangat mirip ayah.kamu pasti akan sangat tampan seperti ayah saat kamu dewasa nanti ha ha ha ha"

Eh ayah apa kamu terlalu percaya diri lihat ibu tampak ingin tertawa.

Tapi sekarang aku melihatnya ayah memang sangat tampan, mata yang tajam rambut hitam gelap itu dan bahkan dari tangan yang menggendongku ayah sepertinya memiliki tubuh yang cukup bagus.

Jadi kepercayaan diri ayah tidak salah, jika aku setampan ayah aku pasti juga akan sangat percaya diri.

"Pffttt ha ha ha kamu terlalu percaya diri sayang, siapa bilang aldric akan sepertimu karna dia pasti akan jauh lebih tampan darimu" ucap ibu sambil tertawa

"Ogya ogya ogya" (Ibu pujianmu membuatku malu) tapi aku senang dengan pujianmu bu karna aku sendiri yakin kalau aku lebih tampan dari pada ayah.

"Lihat bahkan aldric sepertinya setuju" ucap ibu sambil tertawa terbahak bahak

"Ya ya aku kalah, bagaimanapun aldric sangat tampan seperti aku dan pintar seperti ibunya" ucap ayah dengan nada masih bahagia.

Aku cukup bahagia sekarang sampai sampai semua kekhawatiran ku tadi lenyap, aku bahkan merasa bodoh karna mengkhawatirkan itu semua.

Tapi tiba tiba aku mulai merasa lapar dan bahkan aku mulai menangis tanpa bisa dikendalikan.

"Hueee hueee hueee"

Ayah yang menggendongku tampak bingung karna aku tiba tiba menangis, maaf ayah aku tidak bisa mengendalikannya.

"Cup cup aldric anakku, cilup baaaa cilup baaa"

Ayah benar benar putus asa mencoba menenangkanku tapi bukan itu yang aku inginkan. Aku benar benar menangis semakin keras.

"Eh sayang kenapa aldric tiba menangis" tanya ayah sambil menggoyang goyangku di pelukannya

Sepertinya aldric lapar sayang karna dari tadi belum makan, sini biar kuberi ASI. ucap ibu kepada ayah.

"Ohhh begitu kukira kenapa" ucap ayah dengan lega

Lalu ayah mulai memindahkanku yang sedang menangis dari pelukannya ke pelukan ibu

"Cup cup cup lapar ya nak ini minum ASI-nya " ucap ibu sambil mengeluarkan sesuatu dari bajunya dan mengarahkannya ke mulutku, emm aku tidak tau apa itu karna aku tidak melihatnya tapi saat itu berada di depan mulutku aku langsung memasukannya ke mulutku.

Hmmm keluar cairan dari sana dan itu manis membuatku mengantuk.... Jadi sepertinya aku akan tidur dulu.

tunggu aku bangun oke

Sampai jumpa

.

.

.

.

Saat aku terbangun, aku sudah tidur di kasur kecil, sepertinya itu kasur bayi dan aku juga tidak melihat ibu atau ayahku tapi aku bisa mendengar suara mendengkur yang pelan, jadi seharusnya ibu dan ayah tidur tidak jauh dari kamar ini.

Yah dan jika kalian ingin tahu apa alasan aku terbangun, itu karna kasur ku basah, yah mungkin atapnya bocor.....oke itu bukan karna atapnya bocor itu karna aku mengompol.

Bagaimanapun aku masih bayi jadi wajar untuk mengompol,kan?KAN?

tapi bukan itu yang penting sekarang, karna entah mata bayiku rusak atau aku sudah gila tapi ada layar biru transparan yang muncul di depanku.

Aku benar benar terkejut saat melihatnya, aku bahkan hampir menangis karna terkejut.

Untungnya aku entah bagaimana bisa menahan menangis.

Dan juga entah kenapa aku merasa bersemangat saat melihat layar biru ini, sebanarnya apa layar biru ini? apakah kalian tahu? Ah....AKU SADAR:)

Tiba tiba

"Ding!"

"Inisialisasi sistem pelatihan..."

"1%....30% ....99%...100%"

"Inisialisasi sistem selesai..."

"mencocokkan suara host..."

"pencocokan suara selesai..."

"Selamat datang di sistem pelatihan, host"