webnovel

Ungkapan Tak Terhiraukan

sebuah tangan mengelus kepalaku dengan lembut, menyingkirkan rambut yang menutupi mataku. aku membuka mataku. kamu sudah bangun? tanyaku pada rey. emm....

aku membandingkan suhu badanku dengannya. syukurlah demammu sudah turun. aku panggil dokter dulu ya. dokter pun memeriksa rey kembali. dan berkata malam ini kamu sudah boleh pulang. tapi tunggu infus kamu habis terlebih dahulu. kalau gitu saya pergi dulu untuk memeriksa pasien lainnya.

aku pun mengangguk dan berterimakasih. kamu dari tadi nungguin aku J? tanya rey. em... jawabku sambil mengangguk. aku memeriksa hp ku. ternyata ada 20 panggilan tidak terjawab dari kak luis. astaga kataku. aku lupa soal kak luis. aku langsung menghubungi kembali kak luis. halo kak. kamu di mana dek. kakak dari tadi nungguin kamu. maaf kak, aku lupa kabarin kakak. aku ada di rumah sakit dekat kampus kakak. kamu sakit? tanya kak luis. bukan aku kak. tapi teman sekelasku rey. kamu tunggu kakak di sana. jangan kemana-mana lagi. ia kak.

siapa J? tanya rey. kak luis rey. kamu tidak menghubungi keluargamu rey? soalnya tadi aku mau menghubungi keluargamu tapi aku tidak tau nonya. aku mau mencari di hp mu tapi ada kodenya. makanya aku menemanimu sampai kamu sadar. aku mengambil hp rey. lalu menyuruhnya untuk menghubungi keluarganya. kamu saja yg menghubungi J. Baiklah. kodenya berapa? tanya ku. kodenya ulantahunmu. apa? tanyaku. aku tidak mau mengulangnya lagi. aku mencoba membuka kodenya Dengan tanggal lahirku dan terbuka. aku menelepon keluarganya, tapi tidak di angkat. ya sudahlah. kamu pulang bareng aku ya? rey hanya mengangguk. kak luis tiba di rumah sakit. aku melambaikan tangan memanggilnya. kak..... kak luis menghampiri kami. lalu mengelus rambutku dengan lembut. ayo kita pulang ajak kak luis. em... rey tu infusmu sudah habis. ayo kita pulang. bolehkan kak kita antar rey sekalian tanyaku. kak luis hanya mengangguk. di perjalanan aku trus meminta maaf dan bertanya. kak maaf soal tadi ya! aku benar-benar lupa. seharusnya kakak pulang saja tadi kalau tidak ketemu aku di sekokah. kak sudah janji menjemputmu. janji adalah janji. kalau bisa kamu harus menepati semua janji itu. kalau tidak bisa kamu harus memberikan alasan yang masuk akal. kamu mengerti J. ya kak. rey rumah kamu yang mana tanyaku. berhenti de depan kak. kata rey pada kak luis. di sini rumahmu tanyaku pada rey. ya. terimakasih tlah mengantarku J, kak. Dak masah, benar kan kak? ia jawab kak luis. sampai ketemu di sekolah rey. dah.

kak perutku lapar....apa kakak tidak lapar kak? tanyaku. tidak lama perut kami sama-sama bunyi. kami pun tertawa dengan lepas. kamu mau makan di mana? aku mau makan masakan kakak. habisnya enak. senyumku. aku menunggu terhidangnya makanan di atas meja. ini dia makanan spesial ala ala chef luis. kak kok mie? coba dulu. ini enak tau. kakak masak mie karna bahan makanan habis. kalau gitu biar adik kakak besok yang beli. besokkan aku libur. senyumku. kamu, sambil mencubit pipiku. aku memegangi pipiku. sakit tau kak. dengan wajah cemberut. dah makan mienya sebelum tidak enak lagi.

hari ini aku olahraga pagi dengan kak luis. tampa sengaja kami ketemu rey. hai J! hai jawabku. aku melihat kak luis. kak luis menepuk kepalaku denganembut lalu membisikan sesuatu ke telingaku. kakak pergi dulu siap-siap berangkat kuliah, sarapan pagi ini tidak apa roti tanya kak luis sambil menatapku. aku mengangguk. uang belanja ada di atas meja entar kakak taro. kalau gitu kakak dluan ya? dluan rey kata kak luis. apa yang kalian bicarakan? tanya rey sambil berjongkok di depanku. apa kamu mau ikut tanya ku? kemana! entar aku kasih tau, kamu jadi dak mau ikut lagi? tanyaku sambil tersenyum mencurigakan. kamu mencurigakan saat ini.tatap rey sambil meneliti setiap tingkah laku ku. mau atau tidak ni. kalau tidak aku tinggal ya? sambil berjalan meninggalkan rey. rey berlari menyusulku dari belakang. aku ikut. bisik rey setelah menghampiriku. kami berhenti di depan pasar tradisional. apa kamu masih yakin untuk masuk tanyaku. ya. dan aku juga akan yakin hari ini untuk masuk ke dalam hatimu sambil berjalan dluan. aku kurang jelas mendengarnya jadi aku nyusul rey. sambil berbelanja kami memilih bahan masakan yang segar.