webnovel

Rasa Sayang

aku menoleh dan duduk bersama untuk makan. apa kakak selama ini bisa berbicara? tanyaku. emmm... jawab kak luis. kenapa selama ini menutup rapat mulut kakak? tanyaku kembali. kak luis terdiam sejenak. dan menjawab. kamu tau jawabannya. aku benar-benar tidak tau kataku. ayo, kamu hampir mau terlambat. biar kakak yang antar kamu ke sekolah. baiklah. di perjalanan aku bertanya lagi kak..... emmm...jawab kak luis. aku menyayangimu. aku janji tidak akan meninggalkanmu terlebih dahulu. aku akan membiarkanmu yang lebih dulu meninggalkan ku. kita sudah sampai kata kak luis. sebelum turun aku berpamitan dan kak luis dengan lembut menepuk kepalaku. aku senang, dan tersenyum. lalu aku mencium pipi kak luis. kak aku menyayangimu. aku melambaikan tanganku lalu masuk kelas. aku menceritakan apa yang kualami semasa libur kenaikan kelas pada kedua sahabatku. kak luis menelpon dan menanyakan jam berapa aku akan pulang. aku bertanya. apa kakak akan menjemputku? bisa jadi, kalau dosennya libur. ya... sama aja bohong.... aku pulang jam 16.00 kak. soalnya aku ada les tambahan. ok. nanti kakak jemput. benaran kak? kataku memastikan. ia. aku tersenyum pada kedua sahabatku. lalu mematikan sambungan telpon. J Kamu kenapa? aku senang sekarang kak luis. sudah mau berbicara denganku. tapi apa kak luis memang sudah mau bicara. atau cuman sama kamu saja tanya ros. ia kamu benar ros. sambung rere. itu aku tidak tau. nanti ya nanti sekarang, ya sekarang. kenapa kita ambil pusing. dah yuk ke kantin. perutku lapar. seperti biasa setiap ketumu rey...selalu aja dia cari gara-gara denganku. tu anak maunya apa yah.... tanyaku pada diri sendiri. tanpa sengaja kami ketemu di koridor UKS. entah kenapa kok bisa keluar dari ruang uks.rey dengan sengaja buat aku hampir jantungan sebab dia membuat aku terkejut setengah mati. darr...triak rey. aku terkejut dan menoleh. apaansih, kamu hampir buat aku jantungan tau dak. tapi baik-baik saja kok. ih.... sambil mengangkat tangan kananku. aku melihat bahwa wajah rey seperti memerah. aku meletakkan tanganku ke dahinya. lalu aku membandingkan dgn suhu tubuhku. kamu demam. kenapa kamu keluar dari uks? ah ini. aku baik-baik saja kok. lagian sebentar lagi ada ujian matematika.

kamu kan bisa ikut ujian susulan. kamu juga anak kesayangan guru.

kalian mau kemana? tanya rey. ke kantin. kamu mu ikut? tanya ku. tidak. aku tidak nabsu makan. kalau gitu aku dluan ya?

aku berjalan ke kantin bersama kedua sahabatku. entah kenapa aku masih kepikiran rey. re,ros, maaf.aku harus menyusulnya. aku langsung pergi gitu aja. J. e...lah langsung pergi aja tu. senyum ke dua sahabatku. aku kembali ke kelas untuk mencari rey. aku menghampirinya yang sedang duduk sambil menundukkan kepala di atas meja. aku meletakkan bekalku di meja. rey menoleh. ada apa? ayo kita makan. kataku. aku lagi dak mut untuk makan. tapu aku tetap memaksanya untuk makan. kamu harus tetap makan walaupun itu sulit. aku memberikannya sendok. ayo cepat makan. kataku penuh tekanan.tapi.....kata rey. ais....kebanyakan tapi. aku langsung saja menyuapi makanan ke mulut rey yang kebanyakan protes. dia hampir saja memuntahkannya. awas kalau kamu muntahkan. kata ku. lalu memaksanya untuk menghabiskan makananya. selesai makan aku memberinya obat demam. apa obat ini membuat kita ngantuk sesudah meminumnya? tanya rey. ia jawabku. aku tidak ingin meminumnya sekarang. terserah, tapi kamu harus minum vitaminnya. kenapa kamu tidak memilih ikut ujian susulan aja sih rey? tanya ku. tampa berpikir dia mendorong kepalaku dengan jari telunjuknya. aku bukan seperti kamu. maksudnya?

karna kamu bodoh. kamu bisa tidak, tidak bilang aku bodoh. aku bukan bodoh. trus apa? tidak pandai. lah apa bedanya coba? beda tau. bodohtu kasar. lama-lama kita bakalan bertengkar lagi seperti biasanya. sudahlah aku pergi aja. kebaikkanku sudah luntur sekarang. aku beranjak dari kursiku. kembali ke tempat duduk asliku. rey menatapku entah tatapan apa yang diperlihatkannya padaku. ujian matematika berlangsung. aku mengerjakannya dengan percaya diri. entar benar atau tidak. ya.... paling tidak aki sudah berusaha.... waktu untuk mengerjakannya tlah selesai. aku melihat rey tertidur saat ujian berlangsung. aku panik apa dia ketiduran. aku melihat lembar ujiannya. dan aku legah dia tlah mengisinya semua. perasaanku mulai tidak enak. aku memegang dahi rey...astaga demamnya makin tinggi. dia segera di bawa kerumahsaki dan aku menemaninya bersama walikelasku. aku tertidur sambil menunggu di samping tempat tidurnya.