webnovel

sweet party

sesampai di tempat party seorang ajunan membukakan pintu buatku. aku berjalan di karpet merah dengan dekorasi yang sweet coll. semuah tanga. mengulurkan tangannya padaku menuntunku ke sebuah meja yang sudah ada kak luis, sandi, rere, ros dan satu lagi pria yang femiliar buatku. aku duduk bersama pria yang menuntut ku tadi. aku melirik mereka secara bergantian. pria di depan aku memberikan aku makanan yang manis dan pria di sampingku memberikan aku makanan akan meleleh dingin di lidah dan mulutku. aku memakan kedua makanan itu bersamaan dan rasanya sepertinya aku kenal. sikembar malah tertawa. apa kamu benar-benar lupa dengan kami dogi. aku baru ingat sweet menunjuk di depanku coll menunjuk di sampingku. anak manis..... bareng mereka sambil mengelus rambutku. aku menepis tangan mereka berdua. siapa dogi...! kamu bareng keduanya. suasana penuh dengan canda tawa di barengin dengan datangnya rey. dia datang dengan seorang wanita yang aku lihat waktu itu. sweet mengulurkan tangannya buat menjadi pasangannya. kami jalan ke panggung dansa. kami mulai menarikan tarian kas kami. di tengah-tengah kul ikut menari dengan kami. J, kamu masih ingat. kirain kamu lupa. aju hanya tersenyum. kak luis berkata. tarian itu kan yang kamu tarikan setiap hari di blakon kamarmu. benarkah? kami juga selalu menarikannya. iakan coll. emmmm.... tapikan tarian itu sukses buat kakak tertawa diam-diam setiap hari. jangan pikir aku tidak tau kak. senyumku. kak rey, apa kakak tidak akan mengenaliku pada mereka? aku menatap rey. berharap benar dia adiknya bukan sekedar adik-adikkan. benar, dia adik ku. jawab rey seperti dia tau aja apa yang aku katakan dalam hati. perlahan satu-persatu dari mereka meninggalkan kami berdua. aku hendak beranjak pergi meninggalkannya. dia meraih tanganku. ada rindu padamu. apa kamu tidak bisa tinggal 1 jam lagi menemani aku disini. aku kembali duduk menikmati makanan yang sweet coll ini. karna tidak ada pembicaraan, aku memulainya deluan. apa kamu ingin mencoba. akan lebih nikmat jika kamu memakannya secara berdamaan. ini meleleh di mulut seperti letusan gunung berapi. bedanya ini dingin dan manis. bukan penas dan panas dimulut. aku tersenyum. apa status kita sebenarnya? Tanyaku pada rey. bukannya kita teman Dekat. AKU kecewakan mendengarnya. diam-diam AKU Menurut pesan pada sweet agar membantu untuk lepas Dari Tempat Duduk Ini. sebuah lagu di putar. sweet datang menghampiriku. berdinaslah denganku sambil berlutut mengulurkan tangannya padaku. AKU meraih tangannya. Kami berjalan ke tengah-tengah orang yang berdansa. AKU Tidak Bisa berdansa. Ikuti langkahmu. bukannya mengikuti langkahnya AKU Malah mengajaknya menari bebas ria. diakhir acara kami berfoto bersama. sweet coll mengantarkan aku pulang hingga depan pintu rumah. kami akan tidur di sini mereka masuk secara paksa. kenapa? kaliankan punya rumah. emmm..... kami sudah minta ijin sama kak luis. kak luis pulang. ia kakak, yang memberi izin. aku mengambil bantal sofa dan mulai memukuli mereka dengan bantal. jangan wajahku sambil menahan bantal yang akan aku pukulkan pada coll. ini karya yang luar biasa jadi tidak akan ada gantinya. kami mulai main uno. siapa yang kalah wajahnya akan di lukis dengan indahnya. selesai itu kami berfoto bersama. aku masuk kamar mandi untuk membersihkan wajahku. kak, mana sikat gigiku. di sampingmu kata kak luis yang juga lagi bersikan wajahnya. apa mereka sudah mengatakan sesuatu padamu J? apa kak? luoakan saja. kakak tidur dluan ya. sambil mengelus rambutku. aku tidur sendirian di kamar entah kenapa paginya kami tidur jadi bertiga. mereka memelukku dengan erat. anak ini. aku mulai mencubit kedua pipi mereka. aku menendang mereka berdua hingga jatuh dari tempat tidur. kami makan bersama. J, kami akan merindukanmu. kami akan menjalankan bisnis orang tua kami di swiss. kami akan sangat-sangat merindukanmu. peluk mereka berdua saat aku dan kak luis mengantar mereka ke bandara. hadiah. kapan kamu membelinya? tanya mereka berdua. di buka saat sampai saja jangan sekarang. kalau gitu ini. mereka memberikanku gantungan kunci kembar. jangan sampai hilang lagi. ini hannya ada satu di dunia. ini disain kami sendiri. awas kalau hilang lagi. aku mencubit pipi mereka berdua dengan manis. kami saling melambaikan tangan.