webnovel

Pelepas Lelah

ya..... merenggangkan seluruh badanku kaki meninjit tangan di jalin ke atas. perlahan menarik nafas tahan dan menundukkan badan untuk membuang nafas. sepasang kaki berdiri tepat di depanku. aku menutup wajahku yang belum di basuh. aku hendak balik kanan tapi dia menarik dan memelukku. aku belum mandi dan rambutku sepertinya berminyak. tapi dia malah mencium keningku. aku mendorongnya dengan paksa dan dia makin mengkencangkan pelukannya. aku nyerah deh. kamu tidak ada jadwal operasi. ada, dan asisten prawatnya kamu. aku menunduk dan menghela napas lagi. dia mengelus rambutku. lalu pergi meninggalkan ku. aku keluar dengan melihat tatapan kebanyakan orang menatapku penuh pertanyaan. aku hendak pulang sebentar untuk membersihkan diri terlrbih dahulu. aku bertemu dengan perawat lainnya yang habis makan pagi bersama. mereka melihat aku masuk ke apartemen kak luis yang juga aku tinggal di sana. selesai bersih-bersih aku lanjut makan di kantin rumah sakit. seorang perawat menyindirku cari muka dan wanita simpanannya kak luis. aku hanya tersenyum dengan perkataannya yang mengada-ngada itu, tampa memberitahukan kebenarannya. kak luis duduk makan bersamaku. dek. apa kita umumkan saja bahwa kita kakak beradik. jangan kak. nanti aku malah tidak suka dengan sikap mereka terhadapku kak. jadi sikap mereka seperti ini yang kamu suka? bukan gitu juga kak. kamu ini, sambil menyentil kening ku. sakit kak. kak.... kata dokter jini. kakak....? sambil duduk bersama kami. kalian kakak beradik sejak kapan. setau aku dia anak pantiasuhan dan anak tunggal. aku sedih mendengar perkataan dokter jini pada kak luis. trus kenapa kalau dokter luis kakak aku. kamu iri. siapa bilang kami tidak punya orang tua? orang tua kami masih hidup. apa mungkin kalian satu bapak atau satu ibu. yang benar kami punya dua ayah dan dua ibu. sudah dek. jangan di jelasin lagi. kak luis pergi kembali ke ruangannya memegang sebuah foto orang tuanya. aku mengetuk pintu ruang kak luis. kak.... aku merentangkan kedua tanganku memeluk kak luis. aku sudah putuskan kak. ayo kita umumkan kita adalah keluarga kak.

hari ini di adakan rapat dadakan. semua berkumpul di aula. kak luis mulai mengumumkan biodatanya yang dari dulu di pertanyakan orang banyak. aku memperkenalkan diriku. dan semua orang terkejut dengan itu Semua. rapat selesai dan prilaku mereka terhadapku berubah 90% terhadapku. terjadi kasak kusuk di rumah sakit. ya anggap saja angin lalu. kami melakukan operasi yang sangat panjang. setelah selesai aku hendak ke ruangan kak luis. tampa sengaja aku mendengar percakapan kak luis dengan bibik (kakak kandung dari almarhum mama luis). pintu ruangan kak luis di buka dan kami saling menatap dengan kak luis. kak... senyumku. tu lihat dia slalu tersenyum seperti tidak ada yang terjadi di sini. lalu bibi pergi sambil menatapku dengan benci. kak kenapa dengan bibi. apa kamu mendengar semuanya? ya, aku mendengarnya. senyumku. kak luis menatapku begitu lama lalu duduk. menurutmu bagaimana? bagaimana! maksutnya kak? yang kamu dengar tadi. aku percaya dengan kak begitu juga dengan orang tua kita. jadi kakak harus percaya sama mama, papa dan aku kak. kak luis seperti masih memikirkannya. apa kamu tidak akan pulang? aku ingin pulang dengan kakak. apa selamanya kamu akan bergantung dengan kakak? kamu harus mandiri dan tidak selalu bergantung dengan kak. kamu paham. hatiku rasanya sedih mendengar kata yang barusan di lontarkan kak luis padaku. baiklah kak, aku pulang dluan. aku pergi meninggalkan kak luis. aku berjalan denga. perasaan sedih dan tampa arah. tampa sadar rey memanggil-manggil aku. dia mengikuti aku secara diam-diam. aku memaksa pikiranku agar jangan dipikir lagi. aku menelfon rey. rey menepuk bahuku sambil mengangkat telfonnya. aku berbalik dan tersenyum. sepertinya ada yang kamu pikirkan. berkat melihatmu, semuanya terasa ringan sekarang. aku memeluk rey. dia mengelus rambutku dengan sayang.