webnovel

Proses Pendekatan

ah..... kakak. maaf saya... tanpa babibu.... dia menatap aku lekat-lekat..... aku tersenyum nyiyir.... aku tidak mau keluar..... dengan membalikkan badan menuju tempat tidur. lagian ini juga kamar aku dengan membuka pembatas ruangan yang tidak jauh dari sebelah tempat tidur kak luis. aku duduk tersenyum sambil memutar kursi belajar ku. aku menatapnya hingga rasanya bola mataku mau copot. aku mengusap-ngusap mataku. aku mendekati kak luis dengan cara menyeret kursi yg aku dudukin. kak, kak, kak, kak, kak, kak, kak, kakak... ya ampun. sampai kapan aku di cuekkin gini. aku mencoel-coel lengannya berulang kali, juga tidak ada respon. ya ampun kataku sambil menarik nafas dalam-dalam. aku mengambil salah satu buku, membaca sambil berbaring di kasur kak luis. apa daya, baru beberapa menit mataku lah redup total.

pagi-pagi mama, sudah triak-triak aja memanggil aku. aku terbngun dan melihat jam sudah pukul 06.15 aku segera ke kamar mandi, dan pukuk 06.30 aku turun kebawah untuk segera berangkat ke sekolah. ma kenapa tidak membangunkan aku lebih awal sih. kamu salahkan mama lagi, dari tadi mama sudah bangunin kamu. kamu aja yg ngundur waktu. bilangnya 15 menit lagi. tapi malah jadi 30 menit. kamu makan dulu. aku sudah telat ma. dah ma, pa ummac.... aku mengayun sepeda aku dengan cepat. alaram pelajaran di mulai berbunyi. untung aku sampai tepat waktu, aku segera menuju kelas untuk mengikuti pelajaran.

baik anak-anak. ibu akan memberikan tugas yang harus kalian kerjakan. ah.... tugas lg. ehem.... bilang saja kamu itu bodoh. ehe....

kamu sama rey lama-lama bisa saling jatuh cinta loh. apa kamu bilang, jangan ngawur. coba kamu perhatikan. dia seperti itu hannya terhadap kamu saja, ke yang lain dia..... , tu lihat aja sendiri. itu karna dia mungkin kesal atau benci sama aku, gara-gara soal tabrakan . emang ia sih. kamu kerjanya nabrak orang mulu. siapa sih yang pingin nabrak. itu benar2 ketidak sengajaan. mana ada orang yang sengaja putusin rem sepedanya sendiri. dah ah. aku lapar. mau ikut ke kantin tidak.

J Kenapa semua cewek itu. mana? tu. di lapangan. aku, ros melihat ke lapangan. J, itukan kakak yang tinggal di rumahmu. mana, mana kataku ke ros. itu, tu jawab rere. benar, ngapain dia ke sini. ayo ke sana ajak rere menarik tangan kami berdua. minggir-minggir triak rere. apaan sih kamu dorong-dorong tanya salah satu siswa itu. he... jawab rere ke siswa itu. hai kak jawab rere, ros barengan. kakak ngapain ke sini, ada perlu apa? tanya rere. kak luis malah menatap aku tampa menjawab. ia hanya mengulurkan nasi bekal yang ia bawa. ini apa tanya ku? dia menarik tanganku untuk segera mengambil bekal yg ia bawa untukku. lalu pergi begitu saja.....

J dia siapa kamu? tanya salah satu siswi, bukan pacar kamu kan? tanya siswi lainnya

kenalin ke aku dong. kata siswi lainnya.

ayo J kita pergi, ajak rere dan ros. J tadi pagi kamu tidak sarapan ya? aku menggeleng. pantas, tapi kok bukan mamamu, dan bibik yang mengantarkannya. aku juga dak tau. sambil mengankat sedikit bahuku. dah yuk kita makan. anak mami...., sekarang yg antar bekal kamu bukan mama dan pembantumu, tapi seorang pria. apa dia pacar yg kamu jadikan babu. ros memukul meja, rey. hari ini kamu sedikit kelewatan sama TJ. apa yang kamu tuduhkan itu tidak benar tau. lagian kamu siapanya TJ sampai kamu bicara sembarang. kamu tidak tau apa-apa jangan sok tau deh. tu buktinya, sambil menunjuk bekal yg kami makan. dan dia pergi begitu saja. sudah ros, hari ini aku mau makan dengan tenang. ayo kita makan. pelajaran berakhir. di depan pintu keluar kelas. kak luis menunggu. ada apa J tanya ros. sambil memgikuti arah pandanganku. oh... ayo re kita pulang deluan. eh.... aku ikut kata ku. kak luis mengikuti kami dari belakang.

kenapa dengan kakak sepupumu J? tanya rere. aku juga dak tau. tanyakan gih. yaelah....berapa kalipun aku tanya, dia bakalan dak mau jawab. kalian tau sendiri. ah... kami lupa, senyum kedua sahabatku. J aku dluan ya! soalnya sore ini aku ada les. aku juga ada latihan voli jawab ros. dah...., dadah...

kak. ayo naik. biar aku bonceng. kalau jalan sambil dorong sepeda, kita bakalan lama sampai. dan aku juga membutuhkan kamar kecil saat ini. aku melirik kebelakang sambil menunjuk tempat duduk di belakang. ayo kak, aku sudah kebelit... . kataku. kak luis menatapku sambil memegang stang sepeda. ah aku mengerti, aku turun dari sepeda. dan duduk di kursi belakang. kak luis mulai mendayung sepeda. kak, bisa cepatan dikit, aku sudah hampir ngompol...... aku meremas baju kak luis, sambil menahan rasa sesakku kepingin buang air kecil. kak luis. melirik ke belakang. menatapku lalu menatap alfamart. ah.... aku berlali ke dalam. mbak pinjam kamar kecilnya. kataku ke kasir. selesai mengeluarkan rasa sesakku. aku menghampiri kak luis. kak, sudah selesai. ayo.... kataku. di perjalanan aku melontarkan berbagai pertanyaan ke kak luis. kak. kenapa kakak yang mengantarkan bekalku? kenapa kakak juga menunggu ku? selama pelajaranku, kakak menunggu aku di mana? kakak kenapa diam saja? kalau ada masalah kakak cerita saja ke aku ya? kalau kakak dak mau jawab dak apa-apa? tapi aku jadi penasaran, dan kepingin cari tau. apa tidak masalah kak? kak luis. turun dari sepeda. aku menahan sepedaku dengan kedua kaki. aku memarkirkan sepeda ku. kak.... tunggu. setiap hari aku mengekori kak luis. kecuali ke kamar mandi ya....! hp kak luis berbunyi, panggilan dari no tidak di kenal. halo.... ini siapa? tanyaku ke seberang telpon. panggilanpun terputus. aku melihat layar depan hp kak luis terpasang foto cewek cantik. saat pintu kamar terbuka, aku buru-buru meletakkan kembali hp tersebut ke posisi semula.

mama pulang...

mama..... aku memeluk mama dengan rindu. ma, bukanya mama akan berada di luar kota dari hari sabtu sampai selasa. tapi kenapa mama sdh ada td pagi ma. ini masih hari senin loh ma. apa mama lupa? mama tidak lupa. mama memang mempercepat pertemuannya, untuk mencegah kamu berbuat masalah. ma..... rengek aku.