webnovel

pertengkaran

ray.... kata kami barengan. apa yang kalian cari di kelas senior? sambil melirik ke dalam kelas. bukan urusanmu jawab kami barengan. aku tau siapa yang kalian cari. pasti anak pindahan dari singapur tu kan. tebak rey. kalau ia kenapa jawab rere. aku tadi lihat dia berjalan bersama senior jason. kemana? cari tau aja sendiri. dasar anak manja kata rey menepuk kepalaku lalu pergi. siapa itu kak jason tanyaku! kami juga tidak tau. apa kalian benar-benar tidak tau siapa itu jason? kata seseorang yang kepalanya nongol tepat di jendela dekat kami berdiri. kami menggelengkan kepala. dengan sikap sok keren yang dibuat-buat. dia menunjukkan sebuah vidio kepada kami. aku mencoba menghubungi kak luis berkali-kali. tapi tidak diangkat. di tempat lain kak luis memang pergi bersama kak jason. tapi apa yang kami pikirkan itu salah. kakak yang memberikan vidio tersebut bertanya ke senior yang baru masuk kelas. hei... bro apa kamu melihat kemana perginya luis dan jason? mereka di kantin. aku menyusul kak luis. kak..... kataku.

sejak kapan kamu punya adik? tanya luis

apa kamu kenal kakakku? tanyaku. ya tentu, kami dulu satu sekolah. apa salah satu keluargamu menikah lagi? tanyanya kepada kak luis. kamu jangan sembarangan bicara. kakak ayo kita pergi. kataku ke kak luis. sambil menarik lengannya. jason menahan tanganku. kamu cantik juga..... apa kamu sudah punya pacar? kalaupun sudah kamu harus tetap jadi pacarku. sambil memegang daguku. kak luis memukul meja, lalu pergi menarikku menjauh dari kak jason. kedua sahabatku menyusul kami. luis.... urusan kita blum selesai. kata kak jason dengan senyum sedikit dipaksakan. aku mencoba menarik tanganku dari genggaman kak luis. kak, kata ku dengan mata berkaca-kaca. lama kelamaan air mataku mulai jatuh. kak luis perlahan melonggarkan peggangannya tampa melepas kan tanganku. kak luis membawa aku ke kelasnya. kak luis mulai menulis sesuatu di buku. jangan pernah ikut campur. kenapa? kamu kakak ku. kak luis menulis lagi. aku tidak akan pernah menganggapmu adikku. aku menatap kak luis penuh kesedihan. apa aku benar-benar di tolak. tanyaku dalam hati. aku berdiri, berlajan menuju kelasku. kamu kenapa J tanya kedua sahabatku. tidak apa. aku menjalani kehidupan aku seperti biasanya tanpa lagi mengganggu kehidupan kak luis. bahkan aku meminta kedua orang tuaku agar aku pindah kamar. aku minta kamar yang berada di atas dekat loteng. kami hidup diatap yang sama tampa saling tegur sama sekali.

sekarang aku sudah SMA. aku menaiki sepeda ku dengan hati gembira. hingga aku, kak luis bertemu di sebrang jalan menunggu lampu hijau pejalan kaki menyala. seperti biasa, kami seperti orang asing satu sama lain. hingga ada yang menarik perhatian ku. seorang anak kecil yang berjalan menangis mencari mamanya. aku melihat ada sebuah mobil dgn kecepatan lumayan kencang ke arah anak tersebut. aku berlari untuk menyelamatman anak tersebut dan dari belakang ada yang berusaha mendorong kami agar tindak tertabrak beruntun. kepalaku terbentur sesuatu yang membuatku memalingkan kepala melihat seseorang.