webnovel

Ngajak Berdamai.

aku mengirim foto bahwa infusku habis pada kak luis. kak.....sudah habis. mau pulang..... chat aku. kakak kirim suster agar Lepas infusnya. aku mengirimkan emotikon senang. tidak lama infus aku di lepas aku di jemput oleh sandi dan rey. aku memasang wajah jutek. aku bertanya pada suster. sus dokter luis hari ini ada jadwal apa? kak luis 15 menit lagi akan melaksanakan operasi. jadi mau tidak mau kamu pulang bareng kami. kalau gitu aku mau nginap di sini sampai besok saja. kak luis masuk kamar rawat aku. J, jangan manja ah....mana adik kakak yang penurut. kak.... J. tapi kak! J, sambil mengelus rambutku dengan lembut. baiklah. aku memeluk kak luis dan kak luis membalasnya dengan. kecupan lembut di atas kening ku. aku pulang di antarkan oleh mereka berdua. ada yang mau kamu bicarakan J? tanya luis. apa kamu tidak akan minta maaf pada ku? aku diam cuek bebek aja. sandi menghentikan mobilnya. menarik aku keluar dari mobilnya. kalau kamu tidak mau minta maaf. kami tinggal. tampa menjawab aku pergi meninggalkan mereka. aku berjalan di gelabnya malam ini. hannya di terangi cahaya bulan. astaga kenapa aku di berhentikan di tempat yang jauh dari keramaian lalu lalang kendaraan. setengah jam aku berjalan, aku sampai di keramaian kota. aku duduk bersama seorang anak SMA. Aku tersenyum menyapanya. ya, apa daya aku di kuekin. aku menggrogoh semua kantong celanaku berharap aku mendapatkan uang dari saku ku. aku mencoba untuk meminjam uang pada anak di sebelahku. dek, boleh pinjam uangnya tidak. besok kita ketemua disini lagi biar kakak dapat mengembalikan uang mu. maaf kak. aku hannya di beri segini tunjuk anak itu. Akhirnya aku pulang dengan berjalan kaki. sampai rumah, aku masuk kamar lewat jendela. tampa membersihkan diri aku langsung tertidur nyeyak. aku mandi lalu pagi-pagi pergi keluar melalui jendela. aku pulang ke rumahku untuk mengambil sepedaku. aku pergi ke rumah anak SMA yang aku temui semalam. sesampainya di sana. aku mengembalikan bukunya. lalu kami saling bertukar cerita. hari sudah sore, aku pulang dan masuknya lewat jendela. aku terciduk oleh rey yang melihat aku masuk rumah lewat kaca jendela kamar aku. sandi menggedor rumah rey. rey apa kamu lihat J pulang semalam? tidak. dengan wajah paniknya sandi menelfon no hp ku. aku membiarkannya berdering trus menerus. anak ini kemana? bsk pagi mama sudah pulang. rey, temani aku mencarinya. maaf aku tidak bisa. dia akan pulang dengan sendirinya kok. tapi sudah 2 harian dia tidak pulang. kalau gitu kenapa kamu baru sekarang mencarinya. aku baru tau sekarang kalau dia belum pulang sejak kita tinggal di tengah jalan. kamu yang meninggalkannya, bukan aku. bukan aku yang meninggalkannya tapi dia sendiri yang pergi meninggalkan kita. itu kamu yang maksa dia. aku tidak maksa, hannya saja dia tidak mau minta maaf. kalau gitu apa bedanya kamu dengan dia! ayolah rey, besok pagi mami pulang. kalau dia belum pulang juga. bisa gawat. aku lagi sibuk, dia akan pulang. tenang saja. kamu, sebagai teman tidak mau bantu. rey hannya cuek bebek. kalau gitu biar aku sendiri saja mencari dia. lagian dia juga orang yang kamu rindukan. apa kamu tidak akan panik atau cemas jika dia kenapa-napa? rey hannya mengangkat kedua bahunya. aku pergi. kemana anak ini, kenapa selalu tidak dapat dihubungi. tengah malam aku keluar melalui jendela lagi. perutku keroncongan, aku keliling mencari, sambil membuang napas kecewa bahwa semua tokoh tutup. tidak ada satupun yang menjual makanan. ni perut tidak bisa tahan sedikit apa. sambil jalan aku melirik rumah rey. aku sedikit ragu, lalu membulatkan tekatku untuk mengetuk pintu rumahnya. ada apa, malam-malam kesini. aku tersenyum garing lalu perutku berbunyi sangkin kerasnya. rey melihat aku yang memegang perutku, ia masuk rumah lebih dulu baru aku ikut masuk. aku melihat sudah terhidang makanan di atas meja. sebanyak ini kamu makan sendiri? aku sedang menunggu seseorang untuk makan bersama dengan ku. apa kamu menunggu aku? hanya melihat aku tampa menjawab. kamu benar-benar menunggu aku! kenapa? apa kamu .....? janga. terlalu banyak membuat kesimpulan. kalau tidak mau makan, akan aku buang semua. aku menahan tangan rey yang akan membuang makanan itu. akan aku habiskan. terimakasih makanannya. aku makan dengan lahapnya. dan tertidur karena kekenyangan.