webnovel

Hari yang Panjang

Suara alaram membangunkan ku. aku bangun dan melihat sandi tidur di sebelah ku. aku memukulnya pakai bantal. apa sih.... sakit tau. kamu...apa-apa tantang sandi padaku. aku memukulnya lagi sampai akhirnya kami perang bantal. tante masuk ke kamar. aduh..... kalian ini kalau sudah ketemu aja kayak tom and jerry. kalau dak ketemu curhat.....mulu. sudah-sudah ayo sudah san. ia, tu tan. sannya nyebelin. kataku di belakang telinga tante yang aku jadikan pelindungku. aku menjulurkan lidahku pada sandi lalu lari turun ke bawah. yang tak ku sangka rey masih di rumah sandi. kenapa dia masih ada di sini san tanyaku. siapa? tanya sandi. rey. jawab aku. ah.....dia memang tiap pagi makan di rumah karna kita tetangga dan mamanya teman mamaku. ha....! ha.....ngulang sandi yang mengejek aku. kami duduk makan bersama. tan mama, papa, kak luis mana? luis jam 02.00 subuh dah berangkat ke singapur. kakak nyusul 3 jam sesudah keberangkatan luis. kenapa aku tidak di bangunkan. kamunya yang tukang tidur. aku cubit kedua pipimu aja kamu dak bangun-bangun. pantesan pipi aku kok sakit. itu karna kamu yang cubit ya.....sambil balas mencubit kedua pipi sandi sebagai balasan. bagaimana sekarang sakitkan. duh.....sakit J. tu.... makanya jangan nakal. sambil melepas cubitanku. kamunya aja yang memang dak bisa di bangunin. ya tapi dak pake di cubit juga. nih.... pipi ku jadi tembem. tante dan paman tertawa. kalian ini sudah besar juga masih saja berantam. dah ayo makan. makanannya sudah tersedia semua. kami mulai berdoa dan menikmati hidangan pagi ini. J kamu pindah ke sini saja ya nak. kasihan kamu sendirian di rumah. paman sudah izin. sama orang tuamu. dan mereka setuju. tak lama kemudian mama sms memberitahukan hal yang di bilangin paman. baiklah paman. tapi aku perlu beberes dulu. "san... " ia aku tau ma.

tapi ternyata oh ternyata yang bantu aku beberes adalah..... ngapain kamu ke sini? tanyaku. aku menggantikan sandi membantumu buat beberes. aku langsung nelfon sandi. san, kalau dak bisa bantu jangan suruh arang asing bantu aku. aku bisa sendiri kok. apanya bisa sendiri. bisa-bisa aku di marahin mami tau. makanya biar aman gantinya rey. yang aku dengar kalian berteman. apanya yang berteman. marahku sambil menutup telfon. kamu pulang saja. aku tidak perlu bantuanmu. kalau gitu aku akan menunggumu di luar saja. aku akan mengantarmu ke rumah tante sendy sesudah kamu beberes. tidak perlu kamu pulang saja. J aku tidak akan meminta maaf maupun meminta kamu untuk tidak marah pada ku. aku hannya meminta kita dapat berteman seperti dulu lagi. apa tidak bisa! apa kamu menganggap kita berteman dulu? apa seorang teman pergi begitu saja tampa memberitahukan kepergiannya? apa teman yg membodohi temannya sendiri, sehingga dia sendiri yang tidak tau kepergian temannya? apa itu yang di sebut teman? aku tidak mau pertemanan seperti itu. lebih baik kamu pergi. aku masuk rumah. bibik, pakde J pulang. makan dulu nak. aku sudah makan di rumah tante. itu koper siapa? koper kamu J. aduh, bibik dak usah repot-repot. J apa kamu akan lama tinggal di rumah orang tua sandi. aku mengangkat kedua bahuku. aku memeluk pakde dan bibik lalu pergi. aku melihat rey yang masih menunggu. aku menelfon sandi. san ...kalau dalam 15 menit kamu tidak jemput aku. aku akan menelfon tante. telfon aja, mami lagi rapat hari ini. san... ih...

rey selalu mengikutiku hingga mobil-mobil di belakangnya selalu mengklekson. tin, tin, tin ,tin... mau tidak mau aku masuk. kami sampai di rumah tante. tapi rumahnya kosong. perutku berbunyi dengan nyaringnya. malunya aku....ayo kita makan di luar. tidak, aku mau makan masakan rumah. baik aku akan masak buat kita makan siang. rey mulai memasak....aku beberes di kamar menyusun barang-barangku. harum masakan rey membuat aku makin lapar. aku melihat hidangan yang sudah tersedia di atas meja. kami mulai makan. suasana di antara kami hening. hannya terdengar suara lahapnya kami makan bersama. sekilas aku melirik rey yang tersenyum tipis pada ku. aku menganggapnya angin lalu saja. aku pulang....aku melihat sandi yang pulang dengan membawa pacarnya. aku sudah selesai makan. aku mencuci piringku lalu masuk ke dalam kamar. kamu masak lebih tidak rey. tidak, kamu pesan makanan di luar saja/mau aku yg pesenin tanya sandi pada rey. dak usah, biar aku saja. mama pulang....sapa tante sendy pada rey, pacarnya dan sandi. mana J, kenapa tidak terlihat sayang. dia di kamar ma. paling tidur. dah biarkan saja dia tidur. kalian sudah makan siang nak? mereka menjawab sudah barusan ma, tan. tante tinggal, dak masalah. ta te istirahat dulu ya? aku keluar dari kamar dan hampir menabrak tante sendy. sayang.....buat tante jantungan saja. maaf tan. j tidak tau. senyum ku. kamu mau ke mana? mau kabur tan. apa.....bukan kabur dari rumah tan. tapi dari mereka yang di bawah..... tan aku izin jalan-jalan ke luar ya tan. paling lama pulangnya jam 22.00 ya nak. siap.... aku menuruni tangga dengan hati-hati. aku menggunakan sepeda sandi. aku menikmati angin malam yang bertiup....aku bermain ke taman remaja. di sana banyak wahana permainan. aku mencobain semua wahana di sana. entah kenapa aku merasa ada yang mengikutiku sedari tadi....aku melirik sana-sini tapi tidak ada yang mencurigakan. aku bersembunyi dan mengintai siapa yang coba-coba membuntutiku. aduh....anak itu lagi. aku berdiri di belakangnya saat rey belik ke belakang. aku melipat kedua tangan ku. kenapa kamu ada di sini? aku di perintahkan sandi untuk menggantikannya mengikutimu. anak itu benar-benar ya.....aku mau pulang aja, tidak ada semangat lagi buat main wahana. aku pulang di gonceng rey menggunakan sepeda.aku marah besar pada sandi. melemparinya bantal. besoknya aku membuat dia berantam sama ceweknya dengan menempel melulu sama sandi. sandi marah besar terhadapku. aku balik memarahinya....dengan kesal aku berlari menyebrangi jalan.....aku melihat cahaya mobil yang menyilaukan mataku dan brakkkkk....dengan setengah sadar aku melihat banyak yang mengkrumungi aku. J , j , j, bangun j...aku terbangun. dan kak luis menatapi aku dengan sangat marah. dia memukul keningku dengan keras. aku mengelus keningku yang memerah. sakit....

kamu tau itu sakit. kenapa kamu berlari ke jalanan? itu aku berantam sama sandi. kalau berantam jangan pernah coba-coba lari ke jalanan. kamu paham. ia.....,tapi kakak kok ada di sini. kakak bukannya sibuk? kakak pas ada rujukan malah terima kabar kamu hampir di tabrak mobil. aku tersenyum dan meminta maaf. kak, apa aku boleh pulang sekarang? tunggu infusnya sampai habis. siap. aku kembali tidur