webnovel

Aku Sebel....

seperti biasanya aku menjalankan aktivitasku. bedanya, sekarang aku selalu di jemput dan di antar oleh sahabatku sandi. karna aku sudah kena marah habis-habisan sama papa, mama, dan kak luis. ya taulah.....dak perlu aku jelasinkan! tin.....tin... J...cepatan. aku ada matakuliah pagi ni. ia, ia. sabar.....aku berlari keluar dan masuk ke mobil sandi. kamu bangun jam berapa sih. tiap pagi prasaan keburu-buru. aku dak mau jemput kamu lagi mulai besok. coba aja kalau berani....aku mulai mengambil hp dari tas ku. dia berusaha merebutnya. eits.....jangan coba-coba. kita mau ke mana? jemput pacar ku. aku melipat kedua tanganku. apa! kataku sambil menatap sandi. turun... tidak mau. turun...sambil menarik lenganku. aku melirik pacar sandi.....lalu duduk di kursi tengah. halo.....ia tan! lagi mengemudi tan. nanti makan malam di rumah ya nak. ia tan. hati-hati pengemudinya bilangin ke sandi. siap tan. mami J. ia mami mu. kenapa? aku melihat kaca spion yg memantulkan wajah sandi yang melihatku dengan bibir manyung. aku menutup pintu mobil dengan keras lalu pergi dengan cepat. aku kekantin memesan makanan. tak lama kemudian rere nyusul. J entar temanin aku perpustakaan ya? em...

di perpustakaan rere hampir mau satu jam mencari buku entah buku apa yg mau di pinjam. sangkin bosannya aku berdiri tampa melihat-lihat aku balik kanan mau menuju pintu keluar yang tidak aku sangka dia yg hampir aku tabrak di hari pertama aku menjadi mahasiswa. entah sejak kapan rere ada di belakang ku dengan membawa sebuahbuku. sepertinya aku...apa kita saling kenal tutur rere pada pria itu. pria itu hanya menatap ku dengan dinginnya, lalu pergi meninggalkan kami. sepertinya aku mengenal dia.....tapi siapa ya.....tutur rere pada ku. J kamu dengar tidak sih? dak mau tau ah... tapi..kata rere sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. sudahlah ayo ke kelas. di kelas entah ada angin apa dosen killer izin sakit dan penggantinya untuk mengajar adalah pria itu....yang adalah seorang asdos. tampa basa basi dia memperkenalkan dirinya. aku menutup telingaku yang tidak mau tau siapa namanya. pria itu menanyakan namanya ke aku! ya aku bilang dia asdos pengganti dosen iis. dia menyentikkan dahi ku dengan keras. aku meliriknya dengan kesal. aiss..... re..... siapa sih namanya? kamu dak dengar dia memperjenalkan diri. tu namanya aja masih tertulis di papan tulis. Rey..... oh.....

oh...? tanya rere pada ku. kamu tidak kenal dia? dia rey teman SMP dan SMA kita. yang dia pindah mendadak saat SMA. aku diam tampa menanggapi. re kita di ajak mami sandi makan malam di rumahnya. aku sudah chat ros untuk datang juga. sandi menghampiri kami di kelas. J... kamu keseringan tidak meriksa hp kamu ya? aku mengecek hp ku. ada lebih dari 10 panggilan. maaf, suaranya hening. ada apa? tanyaku. mami menyuruhku untuk menjemputmu. pas, ayo re. di lorong aku ketemu rey. aku berhenti sebentar memberikan sebuah kertas padanya. lalu pergi meninggalkannya. di ruangan asdos dia membuka kertas tersebut, yang tertulis REY. dia tersenyum....lalu menyimpan tulisan tetsebut pada sebuah kotak. sampai di rumah sandi. tante memeluk kami. ayo sayang ajak tante. tak lama kemudian. papa, mama dan kak luis datang juga. ma, pa, kak. aku tersenyum dan memeluk mereka. tak lama sandi mengajak masuk pacar dan temannya yang ternyata. mohon perhatiannya. perkenalkan ini pacar saya mustika dan teman saya saat di SMA Rey. kami ngumpul bersama menikmati pesta daging kami. J. kamu lengket melulu sama kakak kamu. sini duduk samping tante. dak mau tan. aku masih kangen sama kak luis. lihat tu dek..... mama dan papanya dak ada kengennya dia sama kami. aku tersenyum. lalu menarik kak luis untuk duduk diantara papa, dan mama. dah, adilkan. kami tertawa lepas. sandi sibuk sama pacarnya. rere, ros, rey ngobrol bersama. tante dan paman bercanda bersama kami. lihat tu anak mu pa. tutur tante pada paman. dia bukannya duduk kenalin pacarnya. malah duduk berdua mesra-mesraan. sudahlah ma. namanya juga sudah gede. apanya gede. mulai kecil sampai besar mama paling tau kalau anunya tu masih kecil. kemaren aja mama lihat dia keluar dari kamar mandi dak pake handuk. ma...kata sandi yang sejak kapan berdiri di belakangnya tante.... aku hanya tersenyum. ma...ma.....kata tante pada sandi. pa. kata sandi. papanya menengahi mereka. kami bernyanyi bersama. kak luis ada panggilan dari profesornya. maka kak luis pergi menjauh agar suaranya terdengar jelas. sandi duduk di samping aku. aku meliriknya dengan kesal. itu tempat duduk kakak aku. aku tau. aku berdiri..... berjalan menuju ayunan mini kenangan masa kecilku dengan sandi. rey duduk di ayunan sebelahnya. apa ada yang ingin kamu katakan pada ku? tanya sandi pada ku. bukannya kamu yang ingin mengatakan sesuatu pada ku. kalau tidak ada, aku pergi, dan jangan coba-coba mengikutiku.

rey menarik tanganku. menyentikkan dahi ku. lalu pergi begitu saja. apasih maunya anak tu.....kesalku. aku duduk-duduk di rumput teras kamar sandi. eh...malah ketiduran! semua orang pada sibuk mencari aku kemana-mana. saat sandi menemukan aku di rumput teras kamarnya. anak ini...benar-benar ya. tutur sandi mencubit pipiku. lalu dia menelfo mamanya. ma, aku sudah menemukannya. di tertidur di halaman rumput kamar aku ma. sandi menggendong aku ke tempat tidurnya. menyelimuti ku.