webnovel

Bagian 6

pagi pun tiba Eva segera turun ke bawah ingin sarapan bersama bibik dan pak satpam.

"pagi bik pagi pak satpam" sapa Eva kepada bibik juga pak satpam .

" pagi non" ucap mereka serempak

" cie cie cie bibik sama pak satpam pagi- pagi udah kompak aja bikin iri deh"

" ihh non ini pagi-pagi udah isengin bibik aja, lagian bibik baru aja mau ke kamar non untuk manggil non sarapan" kata bibik.

" hehehe habis co cuit banget sih seneng lihatnya kalau suasananya kayak gini hati Eva jadi nyaman banget bik , lagian ya bik Eva udah besar nggak perlu di samperin " sambil memamerkan senyum tulusnya ke bibik bentuk trima kasih Eva atas perhatian bibik terhadapnya.

" udah udah ngbrolnya ayuk kita sarapan non Eva anggap rumah nenek sendiri" canda pak satpam.

"lohhh ini kan emang rumah nenek non Eva sendiri gimana sih pak" timpal bibik.

"ihhh ibu bapak kan bercanda sama non Eva biar nggak serius terus".

"pffft " Eva menahan tawanya melihat percakapannya bibik dan pak satpam kemudian hatinya menghangat melihatnya andaikan mama sama papa seperti mereka rumah itu akan terasa hidup.

kini raut muka Eva terlihat sedih bila mengingat keadaan keluarganya.

pak satpam dan bibik yang melihat raut kesedihan di wajah Eva saling melirik dari tatapan mereka saling bertanya kenapa dengan non Eva. sehinggaga pak satpam pun berdeham menanyakannya.

" ehemm non Eva ada apa ? ".

" Emmm kenapa pak ?" tanya Eva setelah tersadar dari lamunanya.

" ini non mau makan apa ? biar bibik ambilkan " potong bibik cepat sebelum pak satpam mau menanggapi pertanyaan Eva sehingga pak satpam yang mengerti kode dari bibikpun tidak jadi menanggapi pertanyaan Eva.

" emmm Eva mau cumi bakar sambal matah sama cah kangkunya bik" .

" oke non" bibik dengan cekatan mengambil apa yang mau di makan sama Eva setelahnya memberikannya kepada Eva.

" makasih bik " Eva menerimanya dengan semangat terus tak lupa berdo'a dan melahapnya.

" buk bapak juga nggak di ambilkan kayak non Eva " .

" bapak kan udah tua masak mau di ambilkan sama ibu malu pak sama non Eva ingat umur".

" ibu itu lo kalau ada non Eva bapak di nomor dua kan" sewot pak satpam kemudian mengambil sendiri makananya.

Eva yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuat bibik dan pak satpam.ehhh Eva belum cerita ya kenapa pak satpam dan bibik tinggal di sini . supaya rumah peninggalan nenek ini di jaga dan di rawat jadi Eva menyuruh pak satpam dan bibik tinggal di sini karena mereka tidak punya sanak dan keluarga mereka menikah udah belasan tahun tapi masih belum di karuniai seorang anak tapi pernikahannya begitu harmonis.

Selesai mebandaskan makanannya dan membereskan alat makan mereka duduk santai di depan ruang Tv.

" non kapan mau ke makam nyonya tua" tanya bibik

" emmmmm sekitar lima belsas menit lagi bik" jawab Eva.

" mau bibik sama bapak satpam temani non" tambal pak satpam.

" nggak perlu pak Eva mau ke makam sendirian sekalian mau curhat sama nenek nanti kalau bibik sama pak satpam ikut Eva malu mau curhatnya" ucap Eva dengan malu-malu.

" ya ampun non kayak sama siapa aja pakek malu segala ya pak".

" iya buk biasanya juga malu- maluin" .

" aduhhh buk kok tangan bpk di cubit sih" ujar pak satpam sambil mengusap- usap tangannya yang di cubit bibik tadi.

Eva hanya terkikik geli melihatnya ini lah orang lain rasa keluarga sedangkan keluarga rasa orang lain.

"ya udah ya bik , pak satpam Eva mau langsung ke makam nenek sekarang" tak lupa Eva menyalimi tangan bibik dan pak satpam setelahnya dia langsung pergi ke makam nenek.

Beberapa menit kemudian sampailah Eva di tempat peristirahatan nenek dan kakeknya . Romantis bukan sebelum meninggal nenek pernah berpesan bila nanti nenek tiada nenek mau di kebumikan samping makam kakek.Eva mengernyit saat melihat ada yang menabur bungan di makam nenek dan kakek seperti baru saja Eva pun menoleh ke kanan dan ke kiri mencari siapa yang datang ke sini tapi Eva tidak menemukan siapa pun di sini kecuali batang bohon yang tak jauh darinya , akhirnya dia mengangkat bahunya dan berfikir mungkin sahabat neneknya.

" nek , kakek ma'af Eva baru bisa datang ke sini sekarang" Eva berbicara dengan air mata yang mengalir.

" Eva rindu sekali sama nenek , nenek di sana pasti bahagiakan karna sudah ketemu kakek walaupun Eva nggak pernah ketemu sama kakek secara langsung tapi Eva juga tetap rindu kakek, nenek selalu cerita kakek adalah seorang suami yang baik dan bertanggung jawab terhadap keluarga juga sangat menyayangi mama waktu kecil " Eva berbicara dengan suara parau.

" nek , kakek Eva berharap kalau papa sama mama juga seperti kalian yang menyayangi keluarga tapi mama sama papa adanya bertengkar terus rasany Eva lelah nek, kalau bukan karna janji Eva ke kakak Eva nggak akan kuat , kalau bukan karna didikan nenek yang bilang janji adalah hutang Eva rasanya ingin ikut kalian.Nenek ingat nggak sama kakak yang dulu tinggal di sampaing rumah nenek nah yang itu nek .Katanya kakak janji akan kembali ke sini buat ketemu Eva lagi setelah Eva bertemu kakak Eva akan ikut kalian biar kita sama-sama di sana ya nek, kek" ucap Eva.

Enggak terasa hari sudah siang dan Eva berniat menyudahi curhatnya terhadap nenek dan kakek.

" ini udah mulai panas nek kayaknya Eva mau pulang dulu soalnya takut gosong ini kulit Eva " guraunya.

" lain kali Eva berkunjung ke sini lagi nek kakek" sambungnya lagi.

Sebelum beranjak Eva melihat bayangan di balik pohon itu seperti bayangan manusia nggak mungkinkan siang begini makhluk halus pada berkeliaran menampakkan diri.Eva merasa merinding dengan pemikirannya itu lebih baik dia langsung pulang saja . Jadi bergegaslah Eva pergi dari makam nenek dan kakek.

sesosok itu melihat Eva yang berjalan menjauhpun hanya bisa menghela nafasnya saja .

" kakak rindu deg sama kamu tapi kakak nggak bisa ketemu sama kamu sekarang . kakak mau cari tahu bagaimana kehidupan kamu selama kakak tinggal apa lagi nenek nggak ada di samping kamu, yang sabar ya deg kita pasti akan bertemu setelah kita ketemu kakak akan rubah pemikiran kamu yang mau ikut nenek sama kakek" tekat sesok tersebut diapun keluar dari balik pohon dan duduk di makam nenek , kakek seolah meminta ijin kemudian dia beranjak pergi lalu masuk ke mobil yang di parkir di sebrang jalan dan mengemudikan mobilnya dengan santai.