webnovel

Bagian 5

Ke esokannya Eva bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan barang bawaannya dia berencana menginap di rumah lama neneknya karna kuburan neneknya agak jauh dari rumah orang tuanya dulu neneknya berpesan bila nenek di peristirahatkan di samping kuburan kakeknya saja karna nenek enggak mau jauh sama kakek .

Rasanya mengingat itu membuat Eva tersenyum , ohh romantis sekali nenek terhadap kakek walaupun Eva enggak pernah tahu bagaimana kakeknya itu , Eva hanya tahu foto kakek saja waktu di tunjukin sama nenek .

Enggak sabar rasanya Eva untuk berkunjung ke pusarannya nenek dan mencurahkan segala isi hatinya .

Setelah siap dengan semuanya Eva berjalan sambil menarik koper mininya.

"Mau ke mana kamu" mamanya bertanya setelah melihat Eva membawa kopernya.

"Tumben perhatian mama sama Eva" jawab Eva dengan ketus.

" Ini anak ditanyain baik-baik malah ketua gitu jawabnya , lagian kalau orang tua tanya itu di jawab yang bener" nasehat mama.

"oke Eva jawab baik-baik pertanyaan mama. Eva mau kekubarannya nenek terus Eva juga mau menginap di rumah nenek dulu , sudahh puas sama jawaban Eva lagian ya ma biasanya juga mama nggak peduli kan sama Eva mau ngapain aja jadi please jangan buat Eva berharap dengan kepedulian mama " kemudian Eva menarik kopernya ke luar rumah sebelum mencapai pintu Eva membalik kan badannya melihat sang mama.

" Dan satu lagi ma di PHPin itu menyakitkan ma" setelahnya Eva menghilang dari pintu dan terdengar suara mobil Eva pergi dari rumah.

Sang mama hanya menatap Eva dengan nanar hatinya merasa sakit mendengar perkataan sang putri.

" ma'af kan mama Eva bukannya mama nggak mau menyayangi atau memberi perhatian mama ke kamu , kamu hanya belum mengerti apa yang mama rasakan nak , mama juga takut mau memulainya bagaimana" menyesal rasanya tidak bisa dekat dengang anak yang di kandungnya selama sembilan bulan dan di lahirkannya seorang diri dengan perjuangan yang sangat sangat pokoknya ngak bisa di katakan dengan kata-kata.

" kalau kamu tahu alasan mama yang sebenarnya apa kamu akan mema'af kan mama Eva tapi mama takut menyakiti kamu bila mama di dekat kamu" .Ada alasan yang hanya mama ,nenek dan tuhan yang tahu alasan mama menjauh dari Eva.

Sedangkan di dalam mobil Eva meneteskan air matanya mengingat ucapanya begitu ketus terhadap mamanya Eva hanya membentengi hatinya agar tidak terlalu mengharap kan dari secuil perhatian sang mama.

"ma'afin Eva ya ma, Eva nggak bermaksud seprti itu" sambil mengusap air matanya yang mengalir di kedua pipinya.

setelah mengendarai mobilnya dalam waktu dua jam akhirnya tiba juga di kediaman neneknya.Eva segera mengklakson agar pagar rumah neneknya di buka oleh pak satpam.

"makasih ya pak udah di bukain gerbangnya" ucap Eva dengan senyum lembutnya.

"sama non tadi kirain bpk siapa yang klakson ehh ternyata non Eva , habisnya lama sih nggak ke sini" .ujar pak satpam.

"hehehe bapak bisa aja" Eva turun dari mobil kemudian menghampiri pak satpam dan mengulurkan tangannya hendak salim ini adalah kebiasaan Eva kepada orang yang lebih tua kecuali orang tuanya.

"bibik masih di sini kan pak" tanya Eva.

"yaa masih dong non kan bapak suaminya bibik jadi harus selalu bersama" canda pak satpam.

"hahaha bapak ini masih sama kayak waktu Eva masih tinggal di sini selalu co cuit sama bibik"..

"ahh non Eva bisa aja bapak jadi malu ini" sambil menepuk - nepuk bahu Eva.

"ya udah yuks pak kita masuk ke dalam samperin bibik" Eva menggandeng pak satpam ke dalam rumah menduang neneknya.

"buk ibuk lihat nih siapa yang datang " panggil pak satpam.

Dari arah dapur terlihat bibik jalan tergesa-gesa.

" Siapa sih pak kok manggil ibu sambil teriak-teriak".

"ini loh buk lihat siapa ini yang bapak gandeng" tunjuk bapak satpam ke sebelah kerinya.

"waduhhh roman-romannya ibu kenal ini pak" sambil merhatiin dari ujung kepala sampai ujung kaki selama tiga kali berturut-turut bibik memperhatikan Eva.

" ya allah gusti ini kan non Eva " kata bibik semangan kemudian menarik Eva ke dalam pelukan bibik.

" bibik kangen banget sama non Eva udah lama non nggak main ke sini lagi semenjak nyonya tua meninggal" tangis bibikpun pecah.

" Eva juga kangen banget sama bibik, ma'afin Eva ya bik karna Eva nggak main ke sini lagi semenjak nenek nggak ada bibik kan tahu Eva nggak bisa ke sini karna ingat semua kenangan sama nenek " Eva mengusap-usap punggung bibik guna meredakan tangis bibik.

"udah bibik jangan nangis gini dong Eva ikutan nangis ini, lagian Eva kan sekarang udah di sini" sambung Eva.

bibik melepas kan pelukannya dan mengusap air matanya " ahhh ma'af non bibik cuma rindu berat sama non jadi nangis rasanya bibik terharu sekali bisa lihat non udah sebesar ini mana tambah cantik lagi ".

" ihhhh bibik ini buat muka Eva jadi kemerah-merahan aja lo".

"aduh ibu ini malah ngobrol di sini sambil berdiri non Eva di suruh duduk dulu buk baru ngobrol kasian non Eva capek perjalanan jauh ini" tegur pak satpam.

" ya allah pak ibuk lupa , ayooo non sini duduk dulu tunggu ya bibik ambilin air minum dulu" bibik langsung beranjak ke dapur mengambil minum buat Eva setelahnya kembali lagi dengan secangkir air putih dan di berikan kepada Eva.

" ini non".

"maksih ya bik" dengan seutas senyum tulusnya buat bibik.

"sama-sama non" bibik pun ikut tersenyum membalas senyum Eva.Setelahnya Eva meletak kan gelas ke atas meja setalah menandaskan minumnya.

"bik kamar Eva udah bersih belum" tunjuk Eva ke lantai atas di mana letak kamar Eva waktu masih tinggal tempat neneknya.

" ya bersih selalu dong non" sambar pak satpam

" yang di tanya itu ibu pak bukan bapak" sewot bibik

" ya kan sama aja buk , kita kan sehati" kata pak satpam dengan mengedipkan matanya sebelah kanan kepada bibik.

" ihhh bapak genit malu tahu di lihatin sama non Eva" ungkap bibik malu-malu.

" hahaha bibik nggak usah malu gitu Eva udah biasa denger kelakuan alay pak satpam ke bibik" tawa lepas selalu menghiasi wajah Eva setiap berada di rumah ini rasanya bebannya terasa ringan .

" huss non ini"..

" ya udah Eva mau istirahat aja ke kamar Eva dari pada di sini lihat ke uwuannya pak satpam sama bibik takutnya Eva nanti pengen, kan, gawat saolnya Eva belum punya yang bisa buat Eva uwu-uwuan" Eva beranjak dari duduknya dan melangkah menaiki tangga menuju kamarnya sambil melihat ke seliling rasanya nyaman tentram sekali berada di rumah ini .

Kemudain dia merebahkan tubuhnya , memejamkan matanya sambil bergumam " Eva kangen nenek"