webnovel

Chapter 42

Halo semuanya, Black Cat di sini..

Kali ini, aku akan mengajari kalian tata cara mencuri identitas seseorang pengurus kuil.

Pertama-tama, kalian perlu mengetahui apa yang pengurus kuil lakukan. Selama 4 jam ini, aku sibuk mengamati suasana dan berbaur di dalamnya. Mendaftar sebagai barisan suka rela yang membantu kuil, informasi yang beredar membawa ku ke identitas baru yang bisa di tiru.

Tentu saja, aku mendapatkan identitas ini bukan dari sembarang orang. Aku hanya sedikit melakukan teknik Amati, Tiru, dan Modifikasi. Membuat tanda anggota pengurus kuil dan mencuri seragam pakaian mereka sangat mudah dilakukan.

Selama beberapa jam ini, suasana kuil terasa sepi. Pengurus yang berada di dalam kuil hanya membersihkan lantai dan perabotan. Informasi ini sangat sederhana dibandingkan tujuan utama kami, memangnya.. seberapa penting Saintess ini?

"Hey! Apa yang sedang kau lakukan!" dari kejauhan, senior ku memandangi ku. Dia bukan senior ku yang sebenarnya melainkan senior dalam penyamaran ku.

Identitas yang ku pakai saat ini adalah pemula yang baru saja mendaftar ke pihak kuil.

Aku sedikit menurunkan pandangan ku dan bersikap seolah-olah takut kepadanya. Perundungan seperti ini sering dilakukan, bukan? Aku hanya ingin melakukan tugas ku sebagai pemula yang baik.

"Bantu aku membawa peralatan ini!" tak disangka, senior ku memberi tugas yang ku nantikan.

Informasi kecil beredar dan kebenaran untuk memastikan informasi itu masih belum diketahui. Saintess di kabarkan telah mati dan pihak kuil menutupinya. Tapi, dengan kesempatan ini. Aku akan mencari informasi sensitif ini.

Aku berjalan di belakang senior ku, sembari membawa peralatan berat dan menyusuri pintu-pintu yang sudah ku ketahui isinya. Di antara pintu-pintu itu, terdapat pintu yang menarik perhatian ku. Sebuah pintu yang menjadi rahasia besar dari pihak kuil.

Beruntungnya, aku membawa Honey Bee. Sebuah drone kecil yang berbentuk lalat dan bisa dikendalikan melalui jam tangan. Ruangan yang menjadi tujuan ku ada di depan dan kami melewatinya. Untuk itulah.. sekarang tugas mu.. Honey Bee!

Aku melempar Honey Bee ke sela-sela pintu. Aku telah melakukan pengaturan khusus untuk Honey Bee. Dia akan bergerak aktif merekam isi ruangan dan tertidur di dalamnya.

Setelah aku membantu senior ku, laporan yang masuk dari Honey Bee membuat ku sedikit mual. Di dalam ruangan itu, tampak sebuah mayat wanita mengenakan pakaian kuil. Di lihat dari bentuk pakaian yang dikenakan.. wanita ini tampaknya memiliki kedudukan yang tinggi di kuil.

Jadi, aku mengirimkan informasi penting ini ke White Flower. Dengan kemampuannya, dia pasti menemukan identitas wanita itu.

"Terima kasih! Sekarang.. lanjutkan tugas mu!" perintah senior ini lebih lembut daripada senior kami. Aku bisa merasakan kehadiran mereka, namun.. saat mengejarnya.. mereka menghilang begitu saja.

Sepertinya, mereka sedang bersenang-senang mengamati kami.

Aku mengikuti perintah senior ku ini dan kembali ke tugas membosankan ku.

Namun.. pesan kecil dari White Flower membuat ku merinding.

White Flower mengirim pesan balasan berupa emoji tangan yang melingkar. Itu artinya.. identitas wanita ini sudah diketahui oleh White Flower? Cepat sekali..

Tapi, untuk menyelesaikan tugas ini. Aku harus menghilang seperti angin. Aku membereskan perlengkapan ku dan meninggalkan Honey Bee di dalam pintu mencurigakan itu.

Aku akan menemui White Flower dan menanyakan situasinya.

Pesan lain masuk, sepertinya.. bagian mereka telah selesai.

Informasi yang dibutuhkan telah di dapatkan.

Artinya, misi selesai dan kita harus kembali untuk membawa pulang informasi ini.

Kenapa ini terasa mudah sekali? Rasanya seperti.. aku tidak melakukan apa-apa.

[...]

Hallo semuanya, nama ku adalah Puppet. Bukan nama yang sebenarnya melainkan nama samaran yang diberikan oleh atasan ku.

Hari ini, aku akan bermain dengan anak-anak Kerajaan Abzien dan mendengar rumor warga lokal. Karena tubuh ku yang pendek dan memiliki penampilan seperti anak kecil, orang-orang di sekitar ku memperlakukan ku seperti anak kecil. Umur ku yang asli adalah 12 tahun. Jadi, bisa di bilang aku adalah gadis yang terjebak dalam tubuh anak kecil.

Bermain dnegan anak kecil? Aku sangat ahli dengan itu karena tujuh tahun hidup ku berada di dalam panti asuhan. Sejak usia ku menginjak 12 tahun dan tidak ada yang memungut ku, aku memberanikan diri untuk mendaftar ke sebuah Akademi gratis yang dikelola oleh mantan Duke Kerajaan Flora.

Sistem pendidikan mereka sangat unik dengan memadukan teknik militer dan pengetahuan umum. Hingga aku mendapat rumor kecil mengenai kelas mata-mata. Di dalam benak ku, mata-mata adalah pekerjaan yang santai. Tapi, kenyataan buruk menimpa pemikiran itu.

Karena kesalahan satu orang, aku mengalami realita ini. Di hari pertama simulasi, mulut ku ditutupi oleh tangan teman sekelas ku. Kesalahan pertama ku adalah membeberkan identitas rekan ku sebagai mata-mata. Ini adalah kesalahan yang fatal jika musuh mengetahui jaringan identitas kami.

Untuk itu, aku ingin menutup kesalahan fatal ku dengan memberi mereka informasi yang sangat penting.

Saat berjalan-jalan kecil, ada sebuah rumor mengenai Putri Makhota Kerajaan Abzien dan Master Karl. Ini pertama kalinya sebuah rumor besar berjalan-jalan dengan bebas. Isi rumor itu adalah.. Kerajaan Abzien mengorbankan Putri Mahkota mereka untuk menikahi mantan bangsawan Kerajaan Flora.

Mendengar rumor ini, perasaan ku sedikit tidak enak. Wilayah yang dikelola oleh Master Karl sudah sangat baik. Jika mereka berhasil dengan rencana ini, pergeseran kekuasaan akan terjadi dan wilayah yang dikelola oleh Master Karl akan berantakan.

Bukan kah ini terdengar buruk?

Tunggu dulu!

Bukan hanya Kerajaan Abzien? Tapi kerajaan yang lain. Terlebih.. itu tujuh kerajaan besar yang memberi Putri Mahkota Kerajaan untuk Master Karl?

Informasi ini sangat penting terutama di bagian kerajaan lain. Insting ku berkata, tujuh kerajaan ini merencanakan sesuatu yang buruk untuk wilayah kami.

Aku memang belum lama tinggal di wilayah Master Karl, namun.. aku jatuh cinta pada wilayah itu.

Rasa cinta ku pada wilayah itu membuat ku ingin melindunginya.

Aku bergegas memberi informasi ini ke White Flower. Secara akademis, otak White Flower masuk ke dalam kategori jenius. Pemahaman dan penalaran otaknya sangat tinggi. Beruntungnya, dia mengajak ku untuk bergabung ke tim kecilnya.

Informasi ini.. aku langsung mengirimnya dengan enkripsi yang sudah di tentukan. Kesalahan kecil dari teman sekelas kami, akan ku pastikan untuk tidak terjebak dalam lingkaran kebodohan itu.

Balasan yang mengejutkan datang dari White Flower. Dia menyuruh kami untuk kembali ke titik safe poin dan menunggu penjemputan.

Sepertinya, informasi yang di dapat White Flower telah mengakhiri misi kami. Aku ingin kembali ke titik safe poin namun.. tidak ada salahnya untuk membawa pulang oleh-oleh kan?

Di tengah perjalan kecil ku mencari oleh-oleh. Informasi yang tidak terduga terdengar di telinga ku.

"Kau dengar keputusan Raja tadi? Dia bilang ingin membuang Putrinya ke mantan bangsawan Kerajaan Flora? Apa yang terjadi di Kerajaan ini?"

"Sepertinya, Raja kita hanya ingin meraih keuntungan dengan Kerajaan Flora. Kau tahu kan, kita kalah dalam peperangan melawan Kerajaan Flora."

"Oh, seperti itu? Pantas saja.."

"Sudah! Lanjut bekerja!"

Sepertinya.. insting buruk ku semakin menguat. Aku ingin menghentikan itu!

[...]