webnovel

Chapter 31

Ayah ku pernah berkata, "Tipe musuh paling menyebalkan adalah musuh yang tidak menerima kekalahan."

Perkataan itu ada benarnya, mengingat akhir-akhir ini konflik kami terus bertambah sepanjang hari. Dari luar, wilayah kita seperti air yang tenang namun saat menyelam ke dalam. Jangan berharap untuk menemukan ikan yang ramah.

Bahkan air yang tenang menyimpan monster di dalamnya. Itu bukanlah kiasan tanpa arti, karena.. kami telah sebisa mungkin untuk tidak menarik perhatian tetangga sebelah.

Tapi, karena Kerajaan Flora masih belum bisa melupakan kekalahannya. Mereka menunda kematian kerajaan mereka untuk beberapa waktu yang lama.

Kenapa mereka menyimpan dendam yang begitu besar terhadap kami?

Apa itu karena harga diri dan ego mereka sebagai bangsawan?

Atau.. hanya aksi balas dendam untuk menutupi rasa malu di sejarah kerajaan mereka?

Apa pun itu.. mereka sangat bodoh untuk di atur.

Laporan antara Mercedes dan Ivan saling terhubung, terlebih dengan pihak kuil yang ikut bermain di belakang kami.

Itu artinya.. ada kemungkinan kami akan melawan pihak kuil.

Yang berarti.. kami akan melawan Dewi juga?

Apa-apaan ini? kenapa kami melawan sesuatu yang merepotkan. Pihak kuil bergerak seolah-olah tindakan mereka mendapat restu dari Dewi mereka.

Jika ilmu pengetahuan ku di kehidupan sebelumnya benar, segala jenis dukungan ilmu hitam yang terlarang adalah pelanggaran berat untuk penyembah Dewi.

Tapi.. untuk suatu alasan!

Mereka mendukung sihir untuk membangkitkan mayat hidup?

Apa yang salah dari otak kalian sih?

Mercedes bahkan sangat ketakutan jika sihir itu aktif. Bisa dibilang ini adalah perang antara adik dan kakak dalam bidang ilmu sihir.

Sekarang, siapa yang akan menyerang dan bertahan?

Jujur saja, aku sangat membenci racun-racun yang terus datang dan berkembang. Wilayah kami seperti tiket pintu terakhir yang terlibat dalam konflik.

Untuk itu, ini akan menjadi serangan terakhir dan peringatan untuk kerajaan di sekeliling kami bahwa kami mampu menyerang balik dengan kekuatan kecil.

Selama bertahun-tahun, aku menyempurnakan sebuah hipotesis dari pertanyaan kecil seperti..

Apakah sihir bisa di hapus atau di hilangkan?

Dan jawaban dari pertanyaan itu adalah..

Ya! Sihir bisa dihapus dan dihilangkan. Untuk itulah aku mengembangkan bom spesial.

Berdasarkan penelitian yang berkembang sampai saat ini, dunia tempat kami berada memiliki jalur aliran sihir yang bergerak seperti jaring laba-laba. Dengan adanya jalur sihir itu, makhluk hidup yang memiliki kapasitas sihir dapat dengan mudah memakai kekuatan sihir mereka selama berada di dalam wilayah jalur sihir.

Tapi.. bagaimana jika mereka di tempatkan pada wilayah yang tidak memiliki aliran sihir?

Ya, kapasitas sihir mereka akan tidak berguna. Itu sebabnya.. kami berencana menghapus aliran sihir Kerajaan Flora.

Ide ini sebenarnya sudah lama ku pikirkan, sebuah bom yang meledak tanpa membunuh siapa pun di sekelilingnya namun merusak aliran sihir di wilayah tersebut. Untuk mahkluk hidup yang bergantung pada sihir, ini adalah malapetaka.

Penyerangan senyap namun terorganisir seperti ini hanya bisa dilakukan satu kali untuk menjaga kerahasiaan bom.

Untuk itu, aku menyuruh Ivan untuk meletakkan bom kecil itu di tengah Ibukota Kerajaan Flora dan mengatur detonasinya agar meledak saat tengah malam.

Sekarang.. aku hanya menunggu laporan Ivan.

Dan jika dipikir kembali.. ini pertama kalinya kami menyelesaikan masalah tanpa korban jiwa.

Prestasi yang cukup membanggakan, bukan?

Sebuah ketukan kecil terdengar di pintu kamar ku. Untuk suatu alasan, Chiyuki dan Mercedes masuk membawa makanan dan minuman serta laptop yang berisi siaran langsung Kerajaan Flora dari Drone Predator.

Aku tidak menyangka jika mereka akan seantusias ini.

Tepat saat tengah malam, ponsel ku berdering..

Siaran langsung Kerajaan Flora tiba-tiba menjadi gelap. Sepertinya.. seluruh sihir penerangan di Kerajaan itu telah lumpuh.

Ini artinya.. misi berhasil terlaksanakan dengan baik.

Yah.. tidak buruk juga merayakannya dengan makanan dan minuman kecil.

Tapi.. untuk suatu alasan..

Aku masih merasakan firasat buruk.

Seolah.. ada seseorang yang akan merepotkan ku dari sana.

Ku harap.. ini hanyalah kegelisahan kecil ku saja.

[...]

Terkadang.. serangan monster atau invasi sebuah kerajaan terdengar tidak mengerikan.

Salah satu kejadian yang paling mengerikan adalah.. saat perasaan dan kegelisahan diri mu menjadi kenyataan.

Jujur saja, aku sangat bosan ketika berurusan dengan Kerajaan Flora.

Untuk itu, aku bersama Chiyuki berkeliling di Ibukota Kerajaan Flora dengan satu tujuan yaitu donasi amal kemanusiaan di tengah bencana alam.

Bencana alam? Biar ku luruskan sedikit.

Ini bukan bencana alam! Ini adalah.. bencana yang dibuat oleh tangan mereka sendiri!

Ide gila macam apa.. yang menggali kuburan manusia lalu mengambil mayat mereka untuk diubah menjadi prajurit mayat hidup?

Tidak ada larangan untuk menjadi gila, tapi jangan segila ini!

Tolong lah.. gunakan otak kalian untuk berpikir normal!

Kenapa Kerajaan Flora dianugerahi orang-orang bodoh seperti ini sih?

Dan.. kenapa setiap langkah yang diambil Kerajaan Flora selalu menimbulkan keresahan hingga ke kerajaan tetangga?

"Ugh, menjijikan.." sekilas aku mendengar komentar kecil Chiyuki.

Di sepanjang perjalanan kami, barisan mayat tanpa pemilik melanjutkan proses pembusukan mereka. Ini terjadi karena saat sihir pemanggilan mayat berlangsung, mereka berjalan-jalan di sekitar Ibukota Kerajaan Flora.

Berdasarkan ucapan warga sekitar, mereka tidak bisa melawan perintah pihak kerajaan dan memilih berdiam di dalam rumah untuk menghindari barisan mayat hidup. Pada akhirnya, ini menjadi pisau yang menyerang mereka.

Tidak ada sihir, berarti.. sihir ini gagal di jalankan dan mayat yang telah dibangkitkan kembali menjadi mayat biasa.

Invasi berhasil dicegah, namun.. sumber penyakit mematikan kini tersebar.

Kerajaan Flora menjadi zona merah, tidak ada penduduk yang diperbolehkan keluar dari lingkaran karantina dan diharuskan menetap di bawah pengawasan tujuh kerajaan tetangga.

Karena kebodohan bangsawan kalian.. penderitaan dari kekonyolan ini ditertawakan oleh kerajaan tetangga.

"Onii-sama, kenapa kita tidak membakar habis mayat-mayat ini?" tanya Chiyuki.

"Untuk apa? Kita hanya membawa persediaan makanan kaleng untuk kondisi darurat ini. jika saja mereka lebih pintar dan memahami bahwa menumpuk mayat sama seperti menumpuk sumber penyakit. Maka, kejadian bodoh seperti ini tidak akan terjadi" balas ku dengan sedikit sarkastik.

"Berbicara tentang kebodohan mereka, aku menemukan obat untuk memberantas kebodohan."

"Oh, benarkah?"

"Um! Ini hanya hipotesis sementara tapi.. membentur kepala seseorang dan mencuci otak mereka bisa mengurangi tingkat kebodohan."

"Chiyuki.. kenapa harus membenturkan kepala dahulu?"

Well, aku terkejut saat mendengar idenya.

Kurasa.. itu bisa dijadikan standar operasinal mencuci otak mata-mata musuh yang tertangkap.

Tapi.. kenapa aku merasa dejavu dengan ide ini?

"Tradisi, hehe.." balas Chiyuki sembari tertawa kecil.

Yep, seperti yang ku duga dari adik manis ku ini. Perasaan tak bersalah di hatinya semakin mengeras. Aku bahkan menjadi terbiasa dengan senyuman dan ide liarnya itu.

"Berapa kemungkinan tingkat keberhasilannya?" lanjut tanya ku.

"Sejauh ini sih.. gagal semua, hehe.." Chiyuki sedikit tertawa untuk menutupi rasa malu kegagalannya. Bahkan aku bisa melihat rona merah di wajahnya.

"Tapi! Chiyuki pasti akan menyempurnakannya! Walaupun sedikit berbeda dengan metode yang dilakukan, Onii-sama" lanjut Chiyuki dengan percaya diri.

Lihat kan? Bahkan aku mengerti jika penelitian dan hipotesis Chiyuki adalah kerja keras dari rasa penasaran. Aku terpaksa tersenyum untuk menghargai kerja keras Chiyuki.

Sebentar..

Apa dia baru saja bilang metodenya berbeda dengan ku?

Metode yang mana?

"Kurasa itu masih bisa disempurnakan. Tapi.. darimana ide itu muncul?" sebagian besar diri ku berkata jika ini adalah pertanyaan konyol yang pernah terucap. Berdasarkan catatan kamus Chiyuki.. inspirasi dan metodenya mencerminkan tindakan ku.

Tapi.. metode yang mana? Aku banyak melakukan penelitian kecil akhir-akhir ini.

Aku menyadari bahwa Chiyuki tertarik dengan penelitian ku setelah menemukan buku diary miliknya.

Well.. sebagian besar isinya hanyalah kisah penelitian ku dan dari sanalah.. aku tahu jika Chiyuki berusaha mengikuti jejak ku dengan caranya sendiri.

Mencuci otak seseorang dengan kekuatan Mercedes sangatlah mudah, tapi bagaimana jika mencuci otak agen mata-mata kita untuk bertindak di luar kesadaran saat mereka tertangkap di wilayah musuh dan melindungi informasi penting wilayah kita?

Jawaban dari pertanyaan itu terletak pada alam bawah sadar yang telah dimodifikasi. Merusak mental dan kejiwaan seseorang melalui serangan mental secara intensif bisa dilakukan untuk melatih alam bawah sadarnya.

Tapi.. untuk yang satu ini.

Aku menjadi panutan monster yang tidak punya hati? Ah! Maksudnya.. aku menjadi panutan adik manis ku ini?

Yang benar saja!

[...]