webnovel

MCF - U, O, Y, Er, V, O

"Aku mau ngapain ya di sini?" tanya Naura setelah dia merasa bosan ada di sini.

Galang terdiam sambil terus memperhatikan layar monitor dan terus memperhatikan hero yang tengah dia mainkan sambil memperhatikan sekitar.

"Lo kan pinter kimia, kerjain sana tugas gue."

Kening Naura mengernyit. "Gak tuh gak pinter, tahu dari mana aku pinter kimia?" tanya Naura sambil melangkahkan kaki menuju ke arah di mana Galang sedang bermain.

Galang melirik sejenak ke arah di mana Naura berada. "Kalau lo gak pinter kimia, terus lawan pertandingan sains kimia waktu itu bodoh?" tanya Galang.

Mendengar hal itu, Naura tertawa kecil. Jawaban yang sudah Galang ucapkan membuat dirinya tidak bisa mengajukan pertanyaan yang lainnya lagi.

"Ya udah mana buku kamu, tapi aku gak tahu apakah aku paham atau enggak sama pelajaran kelas XI." Dengan penuh kejujuran Naura berucap.

"Di atas meja belajar, cari aja sendiri. Gue kelas XI kimia peminatan, sama kayak kelas X kimia asli."

Naura melangkahkan kaki menuju ke arah di mana meja belajar Galang berada dan kemudian mencari buku kimia milik Galang.

"Kalau pelajaran kelas XI sama dengan kelas X, kenapa kamu nyuruh aku?" tanya Naura dengan santainya sambil memisahkan buku kimia Galang.

"Karena kelas X gue juga di IPS, gak di IPA." Galang menjawab dengan nada bicara yang begitu datar.

"Oh iya ya?" Naura baru sadar akan hal ini, karena mendadak dirinya lupa kalau Galang adalah anak IPS.

Galang tidak menjawab, Galang hanya melanjutkan kegiatannya dan membiarkan Naura mengerjakan pekerjaan Rumahnya.

*****

"Kak," panggil Naura.

"Hm?"

"Udah selesai kan main game-nya? Sekarang aku ada game buat Kak Galang, dengerin pake telinga ya." Naura berucap dengan penuh keseriusan.

Dengan seketika Galang terdiam mendengar akhir dari kalimat Naura. Memang tidak ada yang salah dari kalimat Naura, hanya saja Galang terdiam saat mendengar Naura menyuruhnya mendengar menggunakan telinga.

"Kakak tahu kan kalau Hidrogen itu simbolnya H?" tanya Naura sambil memperhatikan buku kimia milik Galang dan kemudian dia alihkan fokus pada Galang.

"Terus?" Galang lebih ingin tahu ke mana lanjutannya.

"Dengerin aku ya. Kan tadi Hidrogen itu H, nah sekarang aku tanya kalau Iodine simbolnya apa?" tanya Naura.

"I?" Galang menjawab dengan begitu asal.

"Eh gini deh, nih aku tulis di kertas, kemudian nanti di bawahnya isi sama simbolnya. Mau ya?" tanya Naura sambil menunggu persetujuaan dari Galang.

Kening Galang mengernyit, dia masih tidak paham ke mana tujuan dari Naura kali ini. "Kalau enggak?" tanya balik Galang yang ingin tahu apa yang akan Naura perbuat kalau dirinya tidak menuruti keinginan Naura.

"Kalau enggak, aku bawa buku kimia kamu yang udah aku isi." Dengan begitu enteng Naura memberikan sebuah jawaban.

Mendengar hal itu, Galang menatap Naura dengan tatapan yang bercampur kesal. "Jadi, lo gak ikhlas ngerjain tugas gue?" tanya Galang.

"Bukan gak ikhlas, bentar aja kok. Aku cuma nyuruh kamu nulis simbolnya aja, gak nyuruh kamu nulis konfigurasi elektron-nya."

Dengan begitu enteng Naura memberikan sebuah penjelasan. Galang menatap Naura dengan tatapan yang penuh dengan kekesalan saat mendengar kata 'konfigurasi elektron'.

Memang kalau dipikirkan, apa yang sudah Naura ucapkan itu benar. Di mana simbolnya lebih mudah, dibandingkan dengan konfigurasi elektron-nya.

"Ya udah mana, kalau konfigurasi elektron-nya gak bakalan gue tulis." Sangat tidak ingin bagi Galang jika dirinya harus menuliskan konfigurasi elektron dari setiap unsur.

Brthh

Dengan begitu enteng Naura mencabut satu pasang lembar kertas dari buku Galang yang membuat Galang memperhatikan Naura dengan fokus.

"Siapa yang nyuruh lo cabut kertas dari buku gue?" tanya Galang yang terus memperhatikan lembar kertas yang sedang Naura pegang.

Naura tersenyum dengan begitu lebar dan menunjukkan ekspresi yang tidak berdosa. "Gak ada, tapi aku yang mau cabut bukunya." Dengan penuh kejujuran Naura menjawab.

Galang memutar bola matanya malas dan kemudian Naura menulis unsur-unsur yang semula ada di pikirannya di kelas tersebut.

[Uranium, Oxygen, Yttrium, Erbium, Vanadium, Oxygen, Lawrencium, Iridium.]

Setelah menuliskan unsur-unsur tersebut, Naura memberikan kertas itu kepada Galang dan kemudian dia mengambil spidol berwarna merah kepada Galang.

Melihat ada 8 unsur dengan unsur yang bukan merupakan unsur yang sering digunakan, membuaat Galang melirik ke arah Naura dengan tatapan yang datar.

"Udah tulis aja, jangan malah liatin aku!" seru Naura sambil menunjuk ke arah kertas tersebut.

Mendengar Naura yang menyuruhnya membuat Galang terdiam dan rasa kesal yang ada dalam dirinya mulai naik, tapi melihat Naura yang tersenyum sambil memasang ekspresi yang lucu membuat emosi Galang terbang entah ke mana.

[U, O, Y, ...

Galang berhenti menulis saat dia melihat unsur 'Erbium' dan kemudian dia melirik ke arah di mana Naura berada.

"Erbium unsurnya E atau Er?" tanya Galang yang merasa ragu akan hal ini.

Cukup masuk akal kenapa Galang sampai bertanya, karena memang unsur dan juga simbolnya terdapat lebih dari 100, terlebih Galang malas mengingat jelas semua itu.

"Gak ada unsur yang simbolnya E, kalau Erbium itu Er."

Naura sedikit menjelaskan akan hal tersebut, memang kebanyakan orang pasti berpikiran kalau Erbium itu E, dari huruf depannya.

[Uranium, Oxygen, Yttrium, Erbium, Vanadium, Oxygen, Lawrencium, Iridium.]

[U, O, Y, Er, V, O, ...

Galang terdiam sambil memperhatikan unsur 'Lawrencium'. "Setahu gue La itu Lanthanum, trus Lawrencium apa? Gak mungkin Lw kan?" tanya Galang sambil memperhatikan wajah Naura dengan penuh keseriusan.

Ada yang pernah berada di posisi Galang?

Van_Pebriyancreators' thoughts