webnovel

Seven

Saat sudah sampai diparkiran sekolah, Alvin langsung membukakan pintu mobilnya untuk Keysha. Lalu ia langsung menggendong Keysha. Keysha dengan cepat langsung melingkarkan tangannya ke leher Alvin karena takut jatuh.

"Vin, kamu apa-apaan sih? Malu tau. Ini disekolah Vin. Turunin aku." ucap Keysha sambil sedikit memberontak minta diturunkan.

"Lagian siapa yang suruh kamu sekolah Sayang? Kaki kamu belum sembuh gini tapi kamu mau sekolah. Salah kamu sendiri."

"Kan yang sakit cuma kaki Vin. Lagian aku masih bisa jalan kok. Jangan lebay deh. Buruan Vin turunin aku. Malu tau."

"Turun aja sendiri kalau bisa." ucap Alvin menyeringai.

Keysha sudah mencoba sekuat tenaga untuk turun dari gendongan Alvin. Tapi hasilnya nihil.

"Udah nyerah?" tanya Alvin sambil sedikit tertawa melihat Keysha yang kelelahan karena mencoba untuk turun.

"Iya, udah nyerah. Puas?" jawab Keysha sambil melototkan matanya kepada Alvin.

"Kamu lucu deh Sayang kalau lagi ngambek kayak gitu." ucap Alvin dengan tersenyum menggoda. Keysha langsung memalingkan wajahnya.

Semua mata tertuju pada Alvin dan Keysha. Dengan cepat Keysha menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Alvin. Alvin dapat merasakan deru nafas Keysha di lehernya. Lalu ia menundukkan wajahnya untuk melihat ekspresi wajah gadisnya yang sedang tersipu malu. Alvin tersenyum melihat Keysha yang seperti itu.

Sesampainya dikelas, Alvin dengan perlahan menurunkan Keysha dikursinya. Lalu ia pun ikut duduk disamping Keysha. Alvin melihat tatapan Keysha yang tertuju pada pintu kelas. Alvin pun menoleh dan mendapati Devian yang sedang berdiri di depan pintu kelas. Dengan langkah yang lebar dan cepat, Devian langsung berjalan menuju ke tempat duduk Keysha dan Alvin.

"Key, kamu beneran pacaran sama Alvin? Kamu pasti ada sembunyiin sesuatu kan Key dari aku? Jawab aku Key dengan sejujur-jujurnya. Kamu terpaksa kan pacaran sama dia?" tanya Devian.

"Hmm.. Dev sebenernya--" belum sempat Keysha menyelesaikan kalimatnya, tangannya sudah dicengkram oleh Alvin dengan begitu kuat dibawah meja. Keysha hanya bisa menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakitnya.

Alvin langsung mendekatkan wajahnya ke telinga Keysha dan ia langsung membisikkan sesuatu yang membuat Keysha menegang ditempat.

"Key, lo kenapa?" tanya Devian.

"Lo ngomong apa hah sama Keysha sampe dia jadi kayak gitu?" teriak Devian dan langsung menarik kerah baju Alvin.

"Gue gak ngomong apa-apa. Tanya aja sama dia sendiri!" jawab Alvin.

"Iy.. Iya Dev. Alvin gak ngomong apa-apa kok. Udah kalian jangan kayak gini. Aku mohon tolong kamu ngertiin aku Dev."

"Tapi Key--"

"Udah Dev aku capek. Aku gak terpaksa pacaran sama Alvin."

Saat itu juga Devian sangat terkejut dengan jawaban Keysha. Lalu ia melepaskan tangannya dari kerah baju Alvin dengan perlahan dan ia langsung berjalan dengan pelan menuju ke tempat duduknya.

Keysha merasa bersalah karena sudah berbohong kepada Devian. Ia melihat raut wajah Devian yang sedih sekaligus kecewa. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Hmm.. Vin, aku mau ke toilet dulu ya?"

"Iya Sayang. Jangan lama ya." ucap Alvin sambil mengelus kepala Keysha.

Keysha langsung segera pergi ke toilet. Saat dalam perjalanan ia bertemu dengan Jeslyn.

"Mau kemana lo Key?"

"Oh... Ini Jes, gue mau ke toilet."

"Kenapa wajah lo pucet gitu?"

Keysha hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan dari Jeslyn.

"Hmm.. Ya udah Key. Gue temenin lo ke toilet."

Saat sampai di toilet, Keysha langsung mencuci wajahnya. Jeslyn merasa aneh melihat Keysha yang seperti itu.

"Key, sebenernya ada apa? Lo bisa cerita sama gue." tanya Jeslyn sambil memegang bahu Keysha.

"Jes, sebenernya gue udah pacaran sama Alvin. Tapi--"

"Yang bener lo Key? Selamet ya. Moga langgeng. Gue turut bahagia. Tapi kenapa muka lo kusut gitu?"

"Hmm.. Awalnya gue emang suka sama Alvin. Tapi ternyata Alvin sifatnya bener-bener beda Jes. Gue jadi takut."

"Beda gimana maksud lo Key?" tanya Jeslyn sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Hmm.. Sini deh Jes gue mau kasih tau sesuatu." Keysha melambaikan tangannya untuk meminta Jeslyn mendekat. Jeslyn pun mulai mendekat.

"Sebenernya udah tiap malam dari dua hari kemarin Alvin masuk ke kamar gue secara diam-diam Jes." bisik Keysha.

"Apa??" teriak Jeslyn. Keysha langsung menutup mulut Jeslyn.

"Lo bisa diem gak sih Jes? Jangan teriak-teriak kayak gitu. Kalau ada yang denger gimana?"

"Iya iya, maaf." jawab Jeslyn.

"Terus tadi pas dikelas, dia ngancem gue bakal lakuin sesuatu ke Devian kalau gue cerita yang sebenernya Jes. Jadi gue cuma ngasih tau lo dan lo gak boleh kasih tau siapa-siapa. Gue gak mau lo kenapa-napa Jes." bisik Keysha.

Keysha langsung memeluk Jeslyn karena merasa bingung akan semua masalah yang ia hadapi. Jeslyn hanya menepuk punggung Keysha dengan perlahan untuk memberinya semangat.

"Kenapa lo gak putusin dia aja sekarang Key?" tanya Jeslyn sambil melepaskan pelukannya dengan Keysha.

"Gak bisa Jes. Dia pasti bakalan lakuin apapun supaya gue gak putusin dia."

"Hmm.. Apa bener Key dia tiap malam dari dua hari kemarin selalu dateng ke kamar lo? Gimana kalau lo tidur dirumah gue aja Key?"

"Kalau dia liat gue gak ada malam ini dikamar gimana Jes? Gue takut."

"Hmm.. Lo terlalu polos Key." ucap Jeslyn sambil menggelengkan kepalanya.

"Gue punya rencana Key." sambung Jelsyn.

"Apa?"

Jeslyn langsung membisikkan sesuatu kepada Keysha.

"Lo gila Jes? Kalau lo kenapa-napa gimana?"

"Tenang aja. Gue bakalan bicara baik-baik sama dia. Tapi kalau dia main kasar, gue juga bakalan main kasar. Gue kan jago bela diri." jawab Jelsyn sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Hmm... Oke Jes. Tapi kalau lo ada apa-apa, lo harus teriak dan gue bakalan langsung kesana. Oke?"

"Oke Key. Lo tenang aja."

"Yuk buruan ke kelas. Udah bel nih."

"Iya. Makasih banyak ya Jes udah mau bantuin gue." ucap Keysha.

Jeslyn hanya tersenyum melihat sahabatnya yang sudah mulai sedikit lega karena sudah berbagi cerita dengannya. Mereka pun segera berjalan ke kelas.

Sesampainya dikelas, Alvin langsung menatap dua orang yang berjalan masuk ke dalam kelas. Jeslyn langsung duduk ditempatnya dan Keysha dengan perlahan langsung duduk disamping Alvin.

"Kok kamu lama banget sih Sayang?"

"Hmm.. Biasalah Vin. Aku ketemu sama Jelsyn pas dijalan, jadi kami ke toilet bareng. Cewek kalau udah ke toilet kan lama." ucap Keysha sambil tertawa hambar.

"Ohh... Kamu gak bilang apa-apa kan sama Jeslyn?" ucap Alvin sambil menatap tajam ke Keysha.

Keysha hanya diam.

"Kamu tahu kan Key akibatnya kalau kamu cerita sesuatu dan melakukan sesuatu yang aku gak suka?" tanya Alvin dengan tersirat ancaman disetiap kata-katanya.

"Iya. Aku tau kok Vin. Aku gak ngomong apa-apa sama Jeslyn."

"Good girl."

"Udah Vin. Jangan liatin aku mulu. Pelajaran udah mulai tuh."

"Iya Sayang." ucap Alvin sambil tersenyum lembut.

Pelajaran pun dimulai dengan tenang. Bel pun berbunyi tanda istirahat. Guru sudah keluar dari kelas dan para murid juga segera menuju ke kantin.

"Ke kantin yuk Sayang."

"Hmm... Gak deh Vin. Kamu aja. Aku lagi mau dikelas."

"Kamu harus makan Sayang. Nanti kamu sakit."

"Tapi aku lagi males mau ke kantin Vin."

"Ya udah kalau gitu aku beliin kamu makanan ya? Jangan kemana-mana." tegas Alvin.

"Iya iya." jawab Keysha.

Alvin pun langsung pergi menuju ke kantin. Keysha melihat Devian yang berjalan melewati mejanya. Saat Keysha ingin menyapanya, Devian langsung segera melewatinya dan pergi keluar kelas tanpa menghiraukannya.

"Semua salah gue." ucap Keysha sambil menghembuskan nafasnya.

Melihat itu, Jeslyn langsung menghampiri Keysha.

"Lo gak ke kantin Key?"

"Gak Jes. Lagi males."

"Hmm... Tenang aja Key. Devian marahnya paling cuma sebentar kok. Entar besok dia balik lagi kayak biasa." ucap Jeslyn sambil menepuk bahu Keysha.

"Hmm.. Iya Jes."

"Ya udah gue ke kantin dulu ya."

"Iya."

Jeslyn pun segera keluar dari kelas. Dan Keysha hanya terus menghembuskan nafasnya. Ia tidak tahu harus melakukan apa. Ia juga sangat mengantuk. Sehingga ia memutuskan untuk tidur sebentar.

Tak terasa jam istirahat sudah selesai. Keysha terbangun mendengar suara bel. Keysha mengerjapkan matanya dan yang ia lihat pertama kali adalah wajah Alvin. Keysha memperhatikan wajah Alvin dengan seksama. Ia mulai terpesona dengan wajah tampan Alvin. Saat ia sedang sibuk mengamati Alvin, Alvin tiba-tiba menoleh dan melihat Keysha. Mata mereka saling berpandangan. Keysha pun segera bangun dan menjadi salah tingkah.

"Udah bangun?" tanya Alvin.

"Hmm.. Iya udah."

"Oh iyaa Sayang, ini makanan kamu. Tadi aku mau banguni kamu tapi aku gak tega."

"Oh iya Vin. Makasih ya."

"Iya."

Guru pun masuk dan memulai pelajarannya. Setelah itu, bel berbunyi pertanda saatnya pulang. Guru segera keluar dari kelasnya. Siswa dan siswi juga sudah banyak yang berhamburan keluar kelas untuk segera pulang.

"Key." panggil Jeslyn.

"Iya Jes?"

"Mau pulang bareng?"

"Hmm..."

"Maaf, Keysha pulangnya bareng gue." tegas Alvin sambil menatap datar Jeslyn.

"Ohhh ya udah."

"Maaf ya Jes."

"Gak papa Key. Tapi Vin, boleh aku bicara sama Keysha sebentar? Cuma 5 menit kok."

"Ya udah. Sayang aku tunggu diparkiran ya?"

"Iya Vin."

Alvin pun segera pergi meninggalkan Keysha dan Jeslyn berdua didalam kelas.

"Key, jangan lupa rencana kita malam ini."

"Iya Jes. Lo harus inget yang gue bilang tadi. Teriak kalau ada apa-apa."

"Iya tenang aja."

Keysha menolehkan kepala ke kursi Devian. Dan Devian sudah tidak ada disana.

"Lo cari Devian?"

Keysha menjawab Jeslyn dengan menganggukan kepalanya.

"Oh, Devian tadi udah pulang duluan Key."

"Oh.."

"Ya udah yuk pulang."

"Yuk."

Keysha pun langsung ke parkiran menemui Alvin dan Jelsyn langsung pulang. Keysha langsung naik ke mobil Alvin dan Alvin langsung melajukan mobilnya.

Sesampainya dirumah Keysha, Alvin langsung memarkirkan mobilnya. Keysha hendak turun tapi Alvin memanggilnya.

"Key, sini dulu deh." Alvin menyuruh Keysha untuk mendekat.

"Kenapa Vin?" tapi Keysha tidak menuruti perkataan Alvin.

Alvin pun langsung mendekatkan wajahnya menuju ke wajah Keysha. Dengan perlahan ia mulai semakin mendekatkan wajahnya. Hanya tersisa sedikit jarak antara wajah Alvin dan Keysha. Dengan perlahan Alvin langsung mencium kening Keysha.

"Aku kira Alvin mau cium bibir aku." gumam Keysha dalam hati.

"Ehh.. Kamu apa-apaan sih Key? Kenapa mikir gitu?" batin Keysha sambil menggelengkan kepala.

"Kamu kenapa Sayang? Kamu pikir aku bakal cium kamu dibibir ya?" ucap Alvin sambil tertawa.

"Enggak kok. Sembarangan aja kamu."

"Masa? Tapi kok wajah kamu cemberut gitu?"

"Udah ah. Aku mau turun." Keysha pun langsung turun dari mobil Alvin dan langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa menoleh lagi ke belakang.

Alvin hanya tertawa melihat tingkah laku Keysha. Ia pun langsung melajukan mobilnya.