webnovel

HILANG

***

"Aku tidak peduli lagi kalau aku benar benar sudah tidak peduli lagi, bahwa ternyata aku sudah tidak peduli lagi"

Liburan sekolah dan tahun baru sudah di depan mata, biasanya saat saat ini adalah saat yang menyenangkan bagi setiap orang terutama para siswa sekolah seusiaku, karena ini adalah musim liburan, waktu yang tepat untuk berkumpul bersama dan melakukan hal-hal yang menyenangkan selama liburan bersama keluarga dan orang orang yang berharga dalam hidupmu, tapi...

AKU SUDAH TIDAK PEDULI LAGI DENGAN HAL ITU

Karena mulai sekarang, setiap detik dalam hidupku adalah siksaan, bak bertahan sendirian di kejamnya neraka

Contoh kecilnya adalah, kau harus bisa menahan muntah, memuntahkan sarapanmu tadi pagi di halte bus yang ramai seperti ini, setelah mata terkutukmu dapat melihat sesosok  wanita dengan isi perut yang keluar,dengan janin yang menggantung disana, berjalan melewatimu dengan bau busuk yang hanya bisa kau cium sendiri, tentu saja hanya aku yang bisa melihat dan merasakan semua ini

Keringat membanjiri sekujur tubuhku

Rasanya sesuatu yang ada di dalam perutku mulai merangkak naik ke tenggorokanku dan mengetuk mulutku yang sedang ku tutup rapat dengan kedua tanganku

Makhluk itu, sama seperti Camilla, dia tidak memiliki batas waktu hidup

Dia menoleh ke arahku

Dengan wajah yang apabila dapat ku gambarkan, itu seperti tengkorak yang membusuk masih berambut dan terdapat sisa sia daging menempel disana, bagian yang paling mengganggu bagiku adalah ribuan belatung yang menggeliat di rongga matanya

Bibirnya terbuka

Lalu dengan suara yang pelan tapi masih dapat ku dengar, dia berkata

"Hei,kau dapat melihatku ya?"

Di iringi dengan beberapa serangga dekomposer seperti kelabang dan larva larva lainnya yang keluar melompat dari mulutnya

Aku pun berpura-pura tidak melihatnya dan bertingkah bahwa keberadaannya sama sekali tidak ku sadari

Tapi makhluk ini malah makin mendekat dan mendekat

Semakin dekat hingga dapat ku lihat detail isi perutnya yang hancur dan keluar

Juga janin yang berwarna ungu ke hitam hitaman dan belum memiliki kaki itu

"Ebbub.. Bubb.."

Mulut ku yang hampir saja mengeluarkan sarapanku tadi, tetap ku tutup rapat menggunakan kedua tanganku,menahannya yang

Barusan hampir saja akan memuntahkan nasi goreng buatan ibu tadi pagi, di tengah tengah keramaian orang seperti halte bus ini, aku terus mencoba sekuat tenaga tetap tenang dan menahan rasa mual yang terus menerus menyerang

Tanpa kusadari

Makhluk ini pun lenyap

Suara seorang wanita mengalihkan pandanganku

"Hei nak? Kau tidak apa-apa? Kau terlihat tidak enak badan? Apa aku bisa membantumu? Kau sangat pucat"

Ucap seorang wanita menghampiri ku dengan wajah kawatir

"Te.. Terima kasih banyak.. A.. Aku tidak apa apa bu"

"Kalau begitu pakailah ini, ini akan sedikit membantumu"

Wanita baik ini mengambil sesuatu di dalam tasnya lalu memberikannya padaku

minyak angin aroma therapy?

Sungguh, orang orang sepertinya tidak akan pernah mungkin bisa kau benci,

Menyenangkan rasanya melihat masih ada kepedulian di tengah kehidupan masyarakat yang mulai egois seperti saat ini

"Terima Kasih banyak bu, ini ku kembalikan!"

Ucapku sambil menyerahkan minyak angin beraroma lemon dan mint yang baru saja ku oleskan ke tanganku

Aroma nya sungguh membuatku merasa lebih baik

"Ambil saja untukmu nak!"

Jawabnya dengan senyuman yang terlalu ramah untuk seseorang yang bahkan tidak dia kenal

"Ah! Terima kasih banyak!"

Setelah itu aku pun melambaikan tangan dan masuk menuju bus ku yang telah sampai duluan

Sangat di sayangkan bahwa orang orang baik sepertinya malah harus pergi lebih cepat dari dunia yang busuk seperti ini

Wanita baik itu akan mati besok

Sesuatu yang hangat dan basah menetes dari mataku

Ya, entah kenapa rasanya sedikit agak aneh memang, saat menangisi kepergian orang asing

Tapi ini sakit, ini lebih seperti perasaan yang mana kau tidak rela akan terjadinya sesuatu, yang padahal kau tahu sendiri bahwa kau tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikannya terjadi..

Hantu tadi tiba-tiba membuatku terpikir akan sesuatu, seperti perasaan takut bahwa dia akan mengikutiku sampai sini,

Kalau itu benar-benar terjadi, entah akan bagaimana aku di sekolah nanti

Mata kananku tiba tiba berkedut

Aku menjambak rambutku yang membuatnya tambah acak acakan

Rasa sakit dari rambutku yang ku jambak meringankan rasa sakit mata ini

Ku menoleh ke arah jam tanganku

Pukul 06:00

Biasanya peristiwa ini terjadi untuk menandakan dua hal, yang pertama aku sedang melihat masa depan, dan yang kedua aku akan mendapatkan kemampuan mataku yang baru, entah kemungkinan yang keberapa yang akan terjadi,yang dapat kulakukan hanya harus siap menghadapinya

Rasa sakit di matanya telah hilang

Tapi...

Itu sama sekali tidak membuatku merasa lega, karena..

Berarti setelah ini, kejadian terburuknya baru akan benar-benar terjadi

Seperti ditandai dengan seluruh penumpang bus ini yang tiba-tiba menatap tajam ke arahku

Aku melihat sekelilingku, memastikan kemungkinan kemungkinan buruk apa yang akan menimpaku

Karena aku yakin, ini semua tidak akan berakhir hanya dengan seisi penumpang bus menatapku dengan wajah mengancam yang menakutkan,

Seperti mereka benar-benar membenciku dan sangat ingin segera membunuhku saat ini juga

"!..."

"A..apa!"

Tiba-tiba aku buta untuk beberapa saat

Semua yang kulihat hanya hitam gelap

"Sial!"

"Sekarang, mari kita lihat,Ryan Rangga.. apa yang akan terjadi selanjutnya"

Ucapku dalam hati

Aku tidak ingin mencoba menipu diriku sendiri.. Tapi ini memang benar-benar menakutkan

Saking menakutkannya, rasanya kau akan kencing di celana

Sebenarnya rasa takut itu bukan karena aku yang tidak tahu apa yang akan terjadi pada diriku selanjutnya tapi,

KARENA AKU TIDAK BISA MEMBEDAKAN APAKAH INI NYATA ATAU TIDAK,

BATAS ITU HILANG DALAM HIDUPKU,

BATASAN YANG MEMBUAT MANUSIA TAHU MANA KENYATAAN DAN MANA HALUSINASI

"Tchhh..."

Mungkin saat ini aku buta tapi, aku tahu aku sedang menangis, aku dapat merasakan sensasi basah di wajahku ini

"Hei... Apa kau ingin bertemu dengan seseorang yang ingin membunuhmu?"

Tiba-tiba suara di kepalaku bilang begitu

Lalu penglihatanku berfungsi kembali

Bedanya kini, penumpang yang memenuhi bus ini hilang

Yang ada hanyalah aku

Dan seseorang yang duduk di kursi supir itu

Aku dapat melihat rambutnya dari sini, dan saat aku baru mencoba melihat pantulan wajahnya di kaca spion yang menempel di tengah atas kaca bus ini tiba tiba dia berdiri

Aku menatap punggungnya

Dia seorang wanita yang mengenakan seragam sekolah SMA yang tidak ku ketahui

"Umm.. Permisi, bolehkah ku tahu kita di mana, dan siapa kau sebenarnya?"

Ucapku dengan nada sesopan mungkin

Aku bertanya begitu bukan tanpa alasan, tapi karena suasana di luar bus yang ku lihat bukanlah jalan menuju ke sekolahku, melainkan tempat gelap yang berkabut bak di dalam hutan yang sunyi di tengah malam

Makhluk itu, berbalik

Menghadapku dengan wajah yang..

Hilang, tanpa wajah,

Itu hanyalah kulit tak berlekuk

Tanpa mata hidung atau mulut

Benar benar cocok untuk disebut dengan wajah datar

Ditangan kanannya, ia menggenggam sebuah pisau dapur

Lalu...

Menusuknya dipipi kiri lalu di sayat hingga ke pipi kanan

Merobek wajahnya membuat lubang seperti mulut

Yang tersenyum..

Darah mengucur deras jatuh membasahi bajunya

Kalau anak kelas satu smp normal melihat penampakan seperti ini, pasti sudah pingsan ketakutan

Aku menyadari sesuatu

Di atas kepalanya terdapat itu..

Ya, batas waktu

00:01:00

00:00:59

Satu menit?

Belum selesai aku mencerna semua ini di kepalaku

Tiba-tiba makhluk itu teriak

"KITA DI DUNIA ROH, DAN AKU ADALAH ROH YANG AKAN MEREBUT TUBUHMU DAN KEKUATAN MATA ITU! MATA DEWAAAAA"

Teriak makhluk ini lalu berlari ke arahku

Mencoba menyerangku dengan pisau dapur berkarat yang tumpul itu,

Bagiku tentu ini tidak adil, seorang bocah smp melawan kakak kakak sma bersenjata pisau dapur? Yang benar saja!

Tidak hari ini!

Belum saatnya aku mati!

00:00:50

Aku pun berlari kebelakang sekuat tenaga hingga,

Aku sudah berada di ujung bus ini

Tanganku mencoba sekuat tenaga membuka pintu bus tapi..

Terkunci

00:00:47

"HUWAAAAARGGHHH"

Teriak nya dengan suara serak seperti tenggorokannya penuh lendir yang ternyata itu adalah darah yang ia muntahkan saat berteriak,

Makhluk ini mencoba menikam ku tapi untungnya aku dapat menghindarinya

Darahnya terciprat ke wajahku

Bau busuk mulai meradang ke otakku

00:00:39

"AAARGHHHH"

dia mengayunkan pisau itu ke leher ku

Reflek aku masih bisa menghindarinya tapi

Sisi depanku terbuka

Memberikannya celah untuk menyerang

*BUGHHHH

"Uaghhh"

Dia berhasil menendang perutku hingga membuatku terpental ke belakang membentur kursi penumpang

Dan muntah

00:00:30

Makhluk ini tanpa ampun mencoba menyerangku lagi sambil berteriak seperti psikopat gila

"UWAAAAARRGHHH"

Aku mencengkeram erat tangan kanannya yang mencoba menusuk leherku

Lalu tangan kirinya memukul mukul wajahku

Sakit.. Sakit sekali...

Mataku perih

Pandanganku mulai kabur

Seluruh wajahku berhasil ia buat babak belur

00:00:26

Nafas ku memburu

Ototku lemas

Tenagaku habis

Aku pun mengumpulkan seluruh tenaga di kedua kaki ku dan menendang tubuhnya

*BUGH

Ia terbanting lalu bangun dengan cepat dan mengayunkan pisaunya

tapi, dengan tas sekolahku yang kujadikan tameng yang berisi buku buku tebal ini

Berhasil melindungiku dari serangan baliknya

"Ha.. Ha... Heha.. Hah"

Aku sudah tidak dapat mengatur nafasku dan detak jantungku

*THUNK

Suara yang tercipta saat pisau itu jatuh ke lantai bus

Apa.. Semua ini telah berakhir?

Saking sibuknya bertarung

Aku tidak melihat sisa waktunya

Aku pun perlahan berjalan pinjang dan berencana untuk memecahkan kaca bus

Melarikan diri dari sini,

tapi...

"UARRGHHHHH"

Teriakan parau menyakitkan telinga dari belakangku, membuatku otomatis menoleh ke sumber suara tersebut

"A.. Ap"

Makhluk itu membantingku ke lantai

Mencekik ku

Kepalaku yang terbentur dilantai mengeluarkan darah

Kesadaran ku mulai hilang

Ditambah aku tidak dapat bernafas karena cekikannya yang amat kuat

00:00:11

Dari bawah sini dapat ku lihat jelas, wajah makhluk yang saat ini sedang diatas tubuhku, mencekikku, sobekan yang ia buat di wajahnya, meneteskan darah ke wajahku

00:00:09

Tangan kananku mencoba meraih,

Menggapai pisau yang tergeletak itu

Tidak sampai.

Baiklah, mungkin beginilah caranya dan saatnya ku mati

Pandanganku mulai kabur

Tiba-tiba kepalaku menampilkan senyuman Reno, senyuman Keyla dan.. Senyuman Camilla...

Camilla, maaf aku tidak bisa menepati Janji ku... Membantumu.. Pergi dengan tenang..

00:00:02

00:00:01

"00:00:00"

"Huahh.. Hah.. Hah.. Hehah.. "

"Hei bung kau tak apa?"

Tanya seorang laki-laki berseragam yang sama dengan sekolahku yang tidak ku kenali

Setelah melihatku yang seperti habis lari marathon

Apa dia kakak kelas ku?

"A.. Aku ti.. Tidak apa apa.."

Aku melihat jam tanganku

06:01

Beda satu menit?

Itu berarti aku telah mengalami itu semua?

Waktunya tidak sama persis saat mataku

mulai berkedut tadi,tapi apa itu?

Apakah aku melihat masa depan atau apa?

Tiba-tiba terdengar lagi suara terkutuk itu di kepalaku

"Hei, apakah kau ingin dapat melihat Rahasia orang lain?"

"YA"

AKU INGIN.

Akhirnya bus ini sampai di halte sekolahku, aku pun bergegas turun lewat pintu depan,

"Ya hati hati... Jangan berdesakan ya!, semoga harimu menyenangkan!"

Suara sang pak supir mengalihkan perhatianku, aku pun menatapnya

Sadar ia ku tatap, ia pun tersenyum ramah

"Ada yang bisa ku bantu? Anak muda?"

"Tidak terima kasih"

Jawabku tersenyum, lalu menatap ke kolong kursi kemudi pak supir yang terdapat sebuah pisau berkarat ini

"Kalau begitu semoga harimu menyenangkan yaa!"

Balasnya dengan senyum yang terlalu ramah apabila dipakai oleh seorang sepertinya, si pembunuh dan pemerkosa seorang siswi di bus ini dulu

"Ya... Kau juga, pak."

Jawabku yang menatap tulisan besar di atas kepalanya

Nama: Bambang

Lihat Data pribadi lebih lengkapnya?

Rahasia :

"PERNAH MEMPERKOSA LALU MEMBUNUH SISWI BERNAMA SUSY DARI SEKOLAH SMA OAKWOOD DI BUS INI PADA TAHUN 2011"

Lihat rincian rahasianya?

Lihat sisa waktu hidup bambang?

Lihat masa depannya untuk beberapa jam kedepan?

Aku mengingat rincian penting tentang rahasia si brengsek ini,

Lalu menuruni bus menuju sekolah.

***