webnovel

DEWA

"Apa kau mencoba mencurangi Kematian, yang kau tidak akan pernah mungkin bisa lari dari kejarannya?"

Tidak..

Aku tidak bermaksud mencurangi sesuatu yang sifatnya mutlak seperti itu

Aku

Hanya tidak paham apa yang sebenarnya terjadi

"Apa kau mencoba mencurangi Kematian, yang kau tidak akan pernah mungkin bisa lari dari kejarannya?"

Tidak

Siapa juga yang mau mencoba lari

Dari kematian

Tak ada tempat di manapun di dunia ini

Untuk seorang manusia bersembunyi dari kematiannya

Itu konyol

Jadi

SIAPA JUGA YANG MENCOBA MENYELAMATKAN NYAWA RENO?

HIHIHAHAHEHEHE

ITU KAN MEMANG TAKDIRNYA

TIDAK,

dia memang pantas mati.

Orang lemah yang mengorbankan dirinya sendiri demi orang lain

Yang rela dirinya hancur demi keutuhan seseorang

Sahabat?

Omong kosong macam apa itu

Pada dasarnya kita semua mencoba bertahan di dunia ini

Hubungan hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya

Hanyalah hubungan saling menguntungkan

Itu yang dapat ku pelajari dari apa yang menimpaku saat ini

Bagaimanapun juga Reno tetap sempat mengajakku ke kantin

Memanfaatkan hubungan kita sebagai sahabat

Agar dia selamat dan terbebas dari tersebar nya video bodoh itu

Dengan mengorbankan ku

Seseorang yang dia sebut sahabat

Bisikan itu terus terngiang

Membuat ku gila

Dimanapun aku masih saja bisa mendengarnya

Tidak terkecuali di ruang kepala sekolah ini

Setelah kejadian aku dibawa kesini dan dimintai keterangan

"Jadi kau benar benar berada tepat di depannya saat dia melakukan itu?"

Tanya polisi itu lalu mencatat sesuatu di bukunya

Sepertinya dia detektif atau semacamnya

"Ya"

Jawabku

Dapat kulihat wajah kepala sekolah yang keheranan melihat ekspresi ku yang mungkin baginya cukup aneh setelah melihat kematian sahabatnya sendiri di depan nya

Datar.

Mungkin itu ekspresiku saat ini

Sudah kucoba memasang wajah sedih

Tapi tidak bisa

Asal kau tahu saja aku sudah mengalami kejadian ini sebelumnya

Jadi mungkin aku sudah terbiasa

Atau mungkin aku sudah tidak memiliki tenaga untuk bersedih?

Mungkin saja, karena berbagai emosi ku sudah banyak terkuras sebelumnya

"Umm hei, kau kan sahabatnya.. Menurutmu apa alasan dia, Reno Alda sahabatmu melakukan bunuh diri? aku hanya minta pendapat dari seseorang yang amat dekat dengannya, jadi tak ada salah atau benar dari jawabanmu"

pertanyaannya membuat ku semakin ingin muntah.

"Aku tidak tahu, dia tidak pernah bicara apapun padaku sebelumnya, dia hanya mengajakku ke kantin lalu di perjalanan dia mengurungkan niatnya, lalu melakukan itu, sama seperti keterangan dari para saksi"

Jawabku.

"Hmm begitu baiklah, terima kasih ya karena kau kooperatif dengan kami, keterangan mu sangat membantu penyelidikan kami"

Mata kanan ku berkedut

Ini sakit

Ini seperti pertanda

Aku tahu pasti akan terjadi hal buruk setelah ini

Itu muncul kembali

Dapat ku lihat

Jam hitung mundur di atas kepala tiap orang yang ada di ruangan ini

Kepala sekolah

Guru kesiswaan

Saksi saksi

Dan polisi ini

Tapi

Polisi ini

dia tersenyum

Begitu bengis

Aku mengepalkan tanganku bersiap memukul wajahnya

Lalu

Dia tertawa

Terbahak bahak

Aku melihat reaksi orang yang lainnya di ruangan ini

Mereka diam mematung dengan wajah yang datar

Matanya kosong seperti tidak bernyawa

Apa ini...

Polisi itu

Di atas kepalanya bukanlah jam yang hitung mundur

Itu angka delapan yang posisinya vertikal

Tidak,

Aku tahu apa itu

Itu adalah lambang nominal tak terbatas

Atau infinity

Dengan kata lain

Dia tidak bisa mati?

"Sebenarnya semua hal yang kau alami, bukan kau yang kembali ke masa lalu, tapi kau yang melihat masa depan, itu adalah salah satu dari banyaknya kekuatan matamu, sudah kuduga kau adalah manusia yang spesial yang dapat menahan tekanan itu"

Aku diam tak menjawab

Berusaha menahan gejolak amarahku

"Ya, kau pasti heran kan melihat lambang ini, tentu saja aku tak punya sisa waktu hidup seperti manusia lain yang pernah kau lihat, itu karena aku

Dewa."

Aku masih diam, mencoba tetap tenang dan menyembunyikan raut wajah marah

Dia...

Jadi dia biang keladinya

Kenapa aku mengalami semua ini

"Pertama tama aku akan memperkenal kan diri.. "

"Tidak, itu tidak perlu, aku tidak peduli siapapun atau apapun dirimu, yang penting segera selesaikan urusanmu denganku dan biarkan aku pergi."

Jawabku memotong kata katanya

"Sudah kuduga itu jawabanmu hahahaha, belum ada pengguna lain yang sepertimu selama ini, kau tahu.. Mereka sudah kehilangan kewarasannya dan mati dalam keadaan gila, sebelum berhasil menggunakan mata ini, santai saja hei aku sudah menghentikan laju waktu jadi kita bisa bicara selama apapun yang kita mau"

Ucapnya sembari memutar mutar jari telunjuk di samping kepalanya

"Kau adalah yang terpilih diantara milyaran manusia lainnya"

Aku diam membisu tak menjawab

Dan terus menatap orang bodoh yang menyebut dirinya dewa ini

"Jadi kau mendapatkan sebuah anugerah, sebuah mata yang dapat melihat semuanya, apapun yang ada di dunia ini! Berbahagialah! Kau pengguna Mata Dewa!"

Orang ini semakin terlihat bodoh dengan teriak teriak didepanku

"Hei hei hei, bukan itu wajah yang seharusnya kau pasang di hadapan Dewa kan?"

saat ini mungkin kemarahan dan kebencian bersatu menjelma menjadi wajahku

"Kalau bisa sebenarnya aku ingin meludahi wajahmu, tapi aku tahu itu hanya akan membuang buang waktu"

Sungguh

aku muak menatap wajahnya

"Hahahaha tenang saja, lagipula ini bukan wujudku yang asli, aku hanya merasuki dan menjelma ketubuh fisik orang ini supaya lebih mudah berbincang denganmu"

Dia selalu saja menjelaskan hal hal yang tidak ingin ku tahu dan pedulikan.

"Biar ku persingkat percakapan bodoh ini, apa tujuan mu, apa yang sebenarnya kau rencanakan , dan apa sebenarnya yang kau inginkan dengan memberikan ku kutukan ini"

Emosiku hampir membludak

"Kutukan?itu anugerah lho, hanya ada dua manusia di dunia ini yang memiliki nya"

Dua?

Berarti diluar sana ada seseorang yang mengalami semua ini sepertiku?

"Ya, dia juga sama hebatnya sepertimu! Walaupun jiwanya terguncang beberapa kali lebih hebat dibandingkan dengan dirimu hahahhahah"

"Baiklah akan ku jelaskan satu persatu pertama tama tujuanku memberikan mata ini pada manusia yang terpilih,

adalah hanya untuk bersenang senang."

Setelah menyelesaikan kata katanya

Aku langsung mengarahkan pukulan ku tepat diwajahnya tapi dia menahannya dengan sangat mudah

"Oi oi, apa kau coba menyakiti Dewa mu?bagaimana aku melanjutkannya bila kau mencoba meninju ku? Jadi bisakah kita lanjutkan pembicaraannya? "

Aku tahu aku pasti tidak akan pernah dapat menyakiti seseorang yang dapat menghentikan waktu

Dari keadaan sekitar

Yang dapat ku simpulkan

Orang ini benar benar membekukan laju waktu

Semuanya

Diam

Mematung

Tak ada gerakan atau suara sekecil apapun

Hening

Bahkan intensitas cahaya tidak berubah sedari tadi

Detik waktu pada jam hitung mundur diatas kepala orang orang itu juga

Terhenti

Laju apapun berhenti

Tak terkecuali waktu

Hanya kita berdua entitas yang melaju saat itu

Dalam ruang waktunya sendiri

"Rencana ya, untuk rencana, aku tidak memiliki rencana apapun, aku hanya ingin melihat tontonan yang menarik yang ditampilkan dari manusia yang memiliki kekuatan Mata Dewa, itu saja"

"Aku hanya ingin kau menikmati saat saat hidupmu dengan kekuatan itu, kau bisa melakukan apapun dan bersenang senang dengan kekuatan matamu, itu saja."

Setelah mendengar kata kata nya

Aku pun menyilangkan kaki ku

Dan menyandarkan punggungku ke sofa

"HAHAHAHAHAHA"

Dewa ini keheranan melihat reaksiku

Yang tiba-tiba tertawa terbahak terbahak

"Kalau begitu, aku tidak membutuhkan ini lagi kan?"

Aku segera menginjak kaca mataku sampai remuk pecahannya

"Ya! HAHAHAHA, kau dengan matamu adalah entitas terkuat di bumi ini jadi.."

Belum selesai ia dengan kata katanya segera ku potong dengan kata kataku

"Ini Kecerobohanmu, memberikanku mata ini, Hihihihahahaheheh hehe.."

"Kau tahu, biasanya mereka para pengguna setelah bertemu denganku seperti ini, mereka akan langsung mencongkel bola matanya, tapi seperti yang kuduga dari pengguna terhebat sepertimu!"

"Seharusnya aku tahu bahwa mata terkutuk ini yang selalu berbisik di kepalaku"

"Lalu apa yang akan kau lakukan? Apa setelah mengetahui semua ini kau akan ketakutan dan ingin mati juga?"

Tanya nya dengan senyum bengis menggunakan wajah si polisi yang sebenarnya sangat ramah

"Whoa whoa, tidak, tentu tidak, aku hanya perlu menampilkan tontonan yang membosankan untukmu, dan kau tahu, aku akan membuatmu menyesal dengan Kecerobohanmu memberikan mata ini padaku"

"Hoo, jadi kau mengancamku yang seorang Dewa?"

"Tujuanmu adalah bersenang senang dengan menonton kegilaan yang terjadi padaku, si pengguna mata terkutuk ini, tapi sayangnya tak akan ada yang berubah.. Aku akan tetap hidup seperti biasa dengan atau tanpa kutukan ini, intinya jika pada akhirnya aku mati karena gila, maka kau akan senang dan mendapatkan tontonan yang menarik kan?, oleh karena itu, aku tidak akan mati. "

"Hahahaha sudah kuduga seperti apa yang diharapkan dari pengguna Mata Dewa terbaik, aku sangat menantikannya lho? Kau yang akhirnya menerima kekuatan mata itu!"

"Ya, persetan denganmu."

Jawabku yang sudah kehabisan sabar

"Kalau begitu,kita sudahi percakapan ini"

Jawabnya

"Ya enyahlah ke neraka"

"Selamat tinggal, ini tidak akan menjadi pertemuan kita yang terakhir!"

Setelah itu dia menjentikan jarinya

Dan dapat ku lihat waktu kembali melaju

Semuanya menjadi bergerak sedia kala

Kepala ku pening

Tenagaku seakan di renggut di tiap otot yang menopang tubuhku.

Aku roboh

Perlahan kehilangan kesadaranku

Satu satunya hal yang kulihat dan kuingat terakhir kali adalah wajah polisi itu yang kepanikan

lalu semuanya memudar dan menghitam.

***