webnovel

LYTLM (S1) : When Our Love Began

Ada yang hilang sebagai konsekuensi atas hal yang dipilih. Tapi saat hal itu kembali, kenapa aku harus kehilanganmu...lagi? "Aku tak ingin kehilanganmu, kumohon tinggallah." Xiaozhan "Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu tetap di sini?" Xiaozhan "Ada hal yang tak perlu kau ketahui." Yibo "Kau akan mengerti saat tiba waktunya nanti." Yibo "Aku tetap mencintaimu sampai nanti," Yizhan

alinamoey · LGBT+
Not enough ratings
37 Chs

Chapter 35

Sementara saat Yibo tengah asik bertarung dengan Huang dan bawahannya,

Xiaozhan bosan, karena seharian ini ia hanya nonton tv dan bermain piano. Sungguh membosankan karena Yibo tak ada di rumah. Itu akan canggung jika ia meminta salah satu bawahan Yibo untuk menemaninya ngobrol atau bermain, kan?

Makanya sejak beberapa saat yang lalu, Xiaozhan terus menguap. Tapi ia tak ingin tidur. Jadi dia berpikir untuk kembali ke ruang kerja Yibo. Di sana ada banyak buku yang Xiaozhan tak tahu. Mungkin saja kan dia bisa menemukan buku yang menarik di sana?

Maka dengan langkah sedikit berat, Xiaozhan melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Yibo. Tak perlu mengetuk tentu saja. Membuka perlahan dan menutup pintunya lagi.

Xiaozhan langsung menuju pada rak buku di sana. Kebanyakan yang ia temukan adalah buku-buku kuno yang sudah berdebu. Xiaozhan mengambil salah satu buku dan duduk di kursi yang tadi pagi di pakai Yibo.

Membukanya dan meneliti tulisannya. Ternyata ini sebuah buku yang berisi tentang sejarah vampir atau bisa dibilang menjelaskan tentang beberapa nama vampir tertua.

Sebagai vampir baru, walau belum sepenuhnya, Xiaozhan tentunya penasaran dengan itu. Jadi, ia semakin dalam membaca buku itu sampai ia menemukan satu nama yang mirip dengan nama Baba nya.

Anehnya orang itu adalah salah satu dari vampire tertua. Xiaozhan berpikir, apa itu orang yang sama? Atau hanya kebetulan?

Xiaozhan tak mau pusing memikirkannya. Ia melanjutkan kegiatan itu lagi. Cukup bosan karena ia tak mengenali nama-nama yang ada di dalam sana. Hanya satu nama itu yang ia tahu.

Masih dalam kebosanannya, tiba-tiba ada hal yang menarik perhatiannya.

Pintu!

Bukan pintu masuk ke ruangan ini, tapi pintu lain yang tepat berada di samping Xiaozhan sekarang.

Sejak kapan pintu itu di sana? Kenapa aku tak menyadarinya tadi?

Xiaozhan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia penasaran lalu ia mendekati pintu itu dan berusaha membukanya.

Terkunci.

Lalu Xiaozhan menatap sekeliling mencoba mencari kemungkinan dimana kuncinya. Bukannya kurang ajar, tapi ia penasaran. Jadi ia mencoba mencarinya di meja kerja Yibo.

Mulai dari atas meja sampai lemari-lemari kecilnya. Ternyata tidak di sana. Hampir saja ia menyerah sebelum matanya menangkap silauan dari salah satu buku di bagian teratas. Karena tak mungkin Xiaozhan sampai, jadi ia menyeret satu kursi dan menaikinya.

Meraih benda yang ia yakini sebuah kunci dari buku itu. Ia tersenyum senang. Mungkin saja kan itu kunci pintunya.

Dengan hati gembira ia mendekati pintu dan memasukan kuncinya. Memutar daun pintu dengan rasa penasaran.

Setelah pintu terbuka, ia masuk dengan heran. Pasalnya ada dua buah kotak besar yang cukup mewah di ruangan sempit itu. Karena semakin penasaran ia semakin mendekat ke kotak itu.

Ternyata kotak itu terbuat dari kaca pada bagian atasnya dan saat Xiaozhan berhasil melihat apa isinya,

satu kata yang bisa menggambarkan perasaannya saat itu.

Shock

Sangat sangat terkejut saat tahu apa yang ada di dalam kotak itu.

Kotak itu adalah peti mati.

Xiaozhan mundur beberapa langkah dengan tangan yang menutupi mulutnya. Air mata menggenang di matanya dan mulai jatuh dengan perasaan campur aduk.

"Ba...Ma..."

Lirik Xiaozhan tak kuasa membendung air matanya. Itu Baba dan Mama kandung Xiaozhan yang berada dalam peti mati. Xiaozhan tentu masih ingat rupa mereka walau ia ditinggalkan saat masih kecil.

"Kenapa? Kenapa...mereka ada di sini? Di tempat ini?"

"Yibo... Kenapa tak pernah bilang jika ia tahu. Apa justru dia yang menyembunyikan mereka?"

Argh....!!!

Xiaozhan mengusak rambutnya kasar, ia tak tahu. Pikirannya kacau. Banyak hal negatif yang ia pikirkan. Kemungkinan buruk tentang kaitan antara Yibo dan orang tuanya. Xiaozhan berlari tanpa arah menjauhi rumah Yibo.