webnovel

32. Malaikat Yang Kian Rapuh

Setengah jam berikutnya, Gabriel telah melatih anak-anak paduan suara. Langen, yang menjadi pelatih PSM pula, ada di sana. Hari ini pun mereka kedatangan beberapa alumni yang masih care pada PSM di antaranya Oki dan dr. Anin. Praktis suasana latihan makin menyenangkan.

“Sudah hafal liriknya? Ayo kita mulai. Jangan lupa lagi, ya.” kata Gabriel sabar.

Gabriel mulai memainkan piano dan mencontohkan cara menyanyikan lagunya. Akan tetapi, tiba-tiba saja ia berhenti. Ribuan jarum jahat serasa menusuk kedua tangannya, mengirimkan rasa sakit yang amat sangat. Tak sampai di situ saja. Gabriel terbatuk, tetesan darah terjatuh ke atas tuts putih piano.

“Ya Tuhan…” Beberapa anak yang berdiri di depan seperti Maureen, Vania, Insani, Adel, dan Cintya berseru tertahan.

“Sorry,” bisik Gabriel, lalu terbatuk lagi. Lebih banyak darah yang mengalir.

Langen, Oki, dan dr. Anin tergesa-gesa menghambur ke sisi Gabriel. Wajah mereka kalut.

“Gabriel, kita ke rumah sakit ya?” bujuk dr. Anin.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com