webnovel

KU HIDUP KARENAMU

Angelica_4353 · Fantasy
Not enough ratings
9 Chs

7. Jangan tinggalkan diriku

keesokan hari nya, aku berusaha memasak masakan kedai dengan melihat buku resep nenek. tetapi ketika aku mencicipi nya mengapa rasanya tak seenak buatan nenek?. aku pun mengulanginya lagi, hingga Erik turun dari kamar melihat ku sedang memasak di dapur. "bodoh.... mangkanya aku suruh kau pergi, karena aku tak mau membuatmu menderita" itu yang terdapat di dalam hati Erik. "sini biar ku bantu" kata Erik sambil mengambil pisau yang ada di tangan ku. aku pun tersenyum dan melakukan hal lain. selesai memasak, aku pun mencicipi masakan tersebut "hmm lumayan... tidak seperti punyaku tadi, ternyata kamu pinter masak juga ya" kataku sambil tersenyum. "Emang aku sudah terlahir dengan ke ahlian seperti itu" kata Erik sambil tersenyum. aku pun mengacungkan kedua jempol ku ke Erik sambil tersenyum, sehingga membuat Erik tertawa terbahak-bahak. tiba-tiba Erik pun datang menghampiri ku dan memelukku Erik berkata "terimakasih sudah ada dalam hidup ku". aku pun mengangguk dan tersenyum Sambil membalas pelukan nya.

esokan harinya, aku mengajak Erik untuk sekolah. "ayo Rik sekolah....sudah mau terlambat ini". "kamu aja dah yang sekolah" kata Erik sambil tidur di sofa. aku pun datang mencubit tangan Erik sekuat tenaga sampai Erik berteriak. "aduhhh... sakit Na..." kata Erik. aku pun menjulurkan lidah ku dan berkata "kalau masih ga amau sekolah aku cubit semakin keras loh yaa". " iya iya.. ampun" kata Erik Sambil berdiri mempersiapkan diri. aku mendengar celotehan dari Erik, tetapi aku tidak perduli.

sesampainya di sekolah, aku dan Erik berjalan menuju kelas. banyak murid yang melihat kita, semuanya sedang bergosip tentang kita, tetapi Erik tidak memperdulikan nya. "heh anak baru, ternyata selamat ini kamu sama Erik tinggal bersama yaa, he... sudah kaya film drakor aja kalian" kata salah satu dari mereka berkata demikian. "iya ihh, apa lagi nenek Erik sudah meninggal jadi kamu bersyukur kan karena bisa tinggal berdua doang sama Erik ga ada yang ganggu kemesraan kalian lagi" kata murid lainnya. aku hanya bisa menghela nafas, tetapi Erik tidak. "heh kalian bisa mikir ga sih sebelum bertindak?!" Erik pun pulai emosi. tetapi aku langsung memegang tangan nya mengisyaratkan agar ia tetap tenang. Erik pun diam dan duduk kembali. semua murid pun juga diam. pelajaran pun dimulai. ketika aku sedang mengerjakan soal ujian tiba-tiba salah satu anak melempari ku dengan potongan-potongan kertas yang bertuliskan "pelacur" ketika membaca tulisan tersebut hati ku terasa sakit. aku pun ijin untuk keluar sebentar ke guru. di luar aku menghirup nafas terlebih dahulu berusaha menenangkan pikiran ku, kemudian aku kembali kekelas, ketika Erik melihat ku ia bertanya "ada apa?". "ohh ga papa koq, cuma mau ke kamar mandi aja" jawab ku pada Erik. "ohh oke". bel pulang pun berbunyi, aku bersiap siap pulang dengan Erik. ketika sampai di rumah kami melihat gerombolan lelaki sedang menunggu kami didepan rumah. ketika Erik hendak masuk ia di tahan oleh gerombolan itu. mereka menyerahkan sebuah surat. Erik pun membaca nya dan terkejut. Erik pun meremas dan melempar kertas tersebut dan berkata "aku gak punya ayah". "heh anak kecil ayah mu berhutang banyak pada kami, cepat bayar sebelum kami marah". "aku ga punya uang". " heh lelucon macam apa ini, cepat dimana nenek mu?". "nenek ku sudah meninggal" kata Erik. "heh kalau gitu kalian harus menyerahkan kedai ini pada kami karena kalian tidak punya uang". "omongan macam apa ini, aku tidak akan pernah menyerahkan nya pada kalian!?" bentak Erik. "heh terserah pada mu bocah Minggu depan kami akan menagih lagi kalau kalian masih tidak punya terpaksa kami akan mengambil ahli kedai kalian" jawab para lelaki itu dan pergi. Erik pun masuk kedalam rumah, dan aku pun mengikuti nya. aku pun menanyakan hal tadi pada Erik "mengapa aku punya ayah, mengapa aku bisa punya ayah seperti ini?!". "Erik sabar" kata ku sambil menghibur Erik". Erik pun terdiam ia melakah kan kaki kekamar dan menguncinya. aku pun terdiam "bagaimana ini Erik butuh uang untuk menebus hutang ayah nya" aku termenung dalam hati. "aku harus mencari uang buat Erik, besok aku harus mencari sebuah pekerjaan".

keesokan hari nya, aku berangkat pagi pagi. Erik masih tidur aku tidak mau membangun kan nya. sesampainya di sebuah tempat yang membutuhkan pekerjaan, aku pun masuk kedalam nya dan melamar pekerjaan. aku diterima bekerja di situ, tetapi karena aku melakukan kesalahan aku di tolak. lalu aku pergi mencari pekerjaan lain nya sama seperti yang pertama aku ditolak dan ditolak lagi. "hmm memang susah yaa mencari pekerjaan" aku termenung sendirian". tiba tiba aku melihat poster bertuliskan "dicari anjing hilang bernama Miko, jika menemukan nya akan diberikan hadiah 400k, alamat nya di jln....no.....". "wahh lumayan ini" kata ku sambil tersenyum. aku pun langsung mencari keberadaan Miko "Miko....Miko...." aku memanggilnya berulang kali. tak lama kemudian aku mendengar suara anjing kecil di tumpukan sampah plastik. aku pun mencari nya di sana, tak lama kemudian aku menemukan seekor anjing kecil mirip dengan gambar tersebut aku pun membawa ke alamat tersebut. ternyata benar itu adalah Miko Anjing yang hilang. aku pun menyerahkan ke pemilik nya. pemiliknya sangat senang dan berterima kasih padaku, ia memberikan ku uang tepat sesuai dengan poster tersebut. lalu aku pulang membawa uang tersebut. sesampainya di rumah aku menghitung uang hasil jeri payah ku. tiba-tiba Erik menemui ku dengan tergesa-gesa dan berkata "aku kira kamu pergi meninggalkanku tanpa pamit?!" kata Erik sambil berteriak kesal. aku pun menjawab dengan tersenyum "pergi kemana aku". Erik pun mulai tenang. aku pun berkata "tadi itu aku mencari uang buat bayar utang ayah mu, nihh..." aku serahkan uang 400k ke Erik. Erik pun terharu melihat ku dan memeluk ku "lain kali ngomong ke aku kalau mau keluar, aku kawatir". aku pun mengangguk sambil tersenyum. "kamu sudah makan belum?" tanya ku pada Erik. Erik menggeleng kan kepada tanda ia belum makan. "ayo makan aku buatin kamu nasi goreng spesial" kata ku sambil tersenyum". "ayuukk"kata Erik sambil megang tangan ku. kita pun masak dan makan dengan gembira.