webnovel

KU HIDUP KARENAMU

Angelica_4353 · Fantasy
Not enough ratings
9 Chs

6. Selamat tinggal untuk sementara

Hari demi hari terus berganti ta terasa besok aku harus meninggalkan dunia ini untuk menjadi seorang malaikat. besok adalah hari ulang tahun nya Erik aku harus mempersiapkan kejuta untuknya besok. "hmm kira kira apa yaa?" aku termenung sendirian di depan kedai nenek. ketika nenek melihat ku, ia memanggil ku, aku pun masuk ke dalam. "Na bisa ga bantuin nenek?". "Bisa nek,nenek mau Ina bantuin apa?". "nenek mau ajak kalian piknik mau ga?". "wahh mau-mau" jawab ku spontan dengan nada gembira. "ayo bantuin nenek buat sandwich". "oke nek".

setelah semuanya sudah selesai, kita pun pergi piknik bersama. "Erik ayo cepetan" kata ku tidak sabaran. " sabar bawel" jawab Erik yang sambil menutup pintu kedai.

sesampainya di sebuah taman, aku langsung mengambil handphone ku yang di berikan oleh Erik untuk berfoto dengan nenek dan Erik. "Erik ayo senyum donk" kata ku sambil tersenyum lebar. "ga suka foto" jawab Erik memasang wajah cool. "sok cool loh" kata ku meledek Erik. "emang cool aku" jawab Erik spontan. setelah mengambil foto kita pun makan bersama. saat makan aku pun berusaha jail pada Erik " ehh ada apa di wajah mu Rik" aku mengambil krim kue dengan tangan ku lalu mecoleknya kemuka Erik dan berlari. Erik pun terkejut dan berusaha membalasku dengan hal yang sama. Erik mengejar ku, aku pun berlari semakin kencang sampai kita tidak sadar kalau tiba-tiba nenek Han terjatuh. aku melihat nenek Han sontak terikak "nenek!!" Erik pun terkejut dan melihat ke arah nenek Han. nenek Han tiba tiba-tiba lemas tak berdaya. aku dan Erik pun Lang berlari dan meminta pertolongan. air mata di kelopak mataku pun terus keluar, aku sangat ketakutan. lalu dengan cepat Erik memanggil tim medis. beberapa saat tim medis pun keluar dan membawa nenek Han ke rumah sakit. sesampainya di rumah sakit kami menunggu kabar. aku melihat raut wajah khawatir bercampur sedih Erik. ya Tuhan tolong bantu kami aku berdoa demikian. setelah menunggu beberapa jam dokter keluar dari ruang operasi. ia datang dengan muka iba melihat kita. "dimana kah orang tua kalian?, saya harus memberikan kabar ini kepada mereka" tanya dokter itu. "aku tidak punya orang tua, jika ingin memberi kabar silakan langsung ke say dok" kata Erik. "baiklah kata dokter, hasil dari penelitian medis menyatakan bahwa Nyonya Han menderita penyakit jantung yang snagat parah selama ini". "apa?? saya tidak pernah tahu dok" raut wajah Erik berubah menjadi sangat sedih, air mata di mata Erik mulai menetes satu persatu. "jadi dok, gimana keadaan nenek saya?" tanya Erik. "maaf Erik kami sudah mencoba semua hal yang kami bisa, tapi nenek Han sudah tenang di sana" jawab dokter dengan perasaan iba. "gak....ga mungkin dok, aku ga bisa hidup tanpa nenek dok, tolong bantu saya dok" air mata yang membendung di mata Erik tidak tertahankan lagi air mata itu terus menerus turun sampai membasahi wajah Erik. aku pun juga tidak dapat menahan air mata yang terus membasahi wajah ku. aku pun memeluk Erik dan berkata "sudahlah Rik, nenek sudah tenang di sana". "ngak bisa Na.... aku ga bisa hidup tanpa nenek, sekarang aku merasakan yang namanya sendirian". "masih ada aku koq" jawab aku sambil memeluk erat Erik. perasaan duka di dalam hati Erik terus ada. Erik pun sampai jatuh sakit, karena tak mau makan. padahal besok adalah hari ulang tahun Erik.

keesokan hari nya, sama seperti kemarin tetap saja menjadi hari duka bagi Erik. aku pun datang dan memberikan kejutan kue tar buat Erik. maksud ku agar Erik senang, tetapi kue tar yang aku bawa tidak di terima oleh Erik. Erik mengambil dan melemparkan kue tar itu sehingga membuat nya hancur. hati ku terasa peri, aku pun mengambil lap dan tempat sampah untuk membersihkan nya. hari ini adalah hari penguburan nenek, semua kerabat dan keluarga datang begitu pula dengan teman teman ku untuk memperingati hari duka ini. setelah nenek selesai di kubur kan. aku juga ingin pamit ke Erik untuk pergi ketempat yang sangat jauh. "Erik makasih buat semuanya, aku mau pamit untuk pergi ke keluarga ku". "ohh sekarang kamu sudah menemukan keluarga mu ya? bagus lah" jawab Erik. "Erik..". " ya udah ngapain masih di sini? pergi sana!". "Erik aku minta maaf". " ngapain minta maaf? pergi sana!". aku diam tak berkutik terus memandangi Erik yang sedang duduk di sebelah makam nenek nya." ngak denger apa? pergi ya pergi?! teriak Erik keras. aku pun mulai mundur pergi meninggalkan Erik. Roy sudah menunggu ku di depan. langkah demi langkah aku meninggalkan Erik. tepi mengapa hati ini semakin perih?. aku pun memberhentikan langkah ku, Roy pun kebingungan dan bertanya " kenapa na?". "maafkan aku Roy, tapi aku ga bisa meninggalkan Erik sendirian". "tapi Na, ini adalah kesempatan terakhir mu untuk menjadi malaikat" jawab Roy untuk meyakinkan ku. aku pun tersenyum ke Roy dan berkata " terimakasih buat semuanya yang telah kamu lakuin ke aku, maaf merepotkan mu" aku pun langsung pergi meninggalkan Roy yang diam tak berkutik. aku menghampiri Erik dan memeluk nya. aku berkata " jadi cowo harus kuat ga boleh cengeng, aku ga akan kemana mana koq". ketika Erik mendengar perkataan ku sontak Erik langsung memeluk ku erat-erat. Roy pun kecewa dan pergi meninggalkan ku dengan Erik, tetapi aku tidak menghiraukan kan nya. Aku berharap agar kehadiran ku tidak membuat dampak buruk yang menyusahkan Erik, melainkan dapat membawa dampak baik yang dapat membuat Erik bahagia selamanya.