webnovel

KU HIDUP KARENAMU

Angelica_4353 · Fantasy
Not enough ratings
9 Chs

5. Permintaan maaf yang tulus

keesokan hari nya, aku bangun dan merasakan tubuh ku mulai membaik. aku pun memutuskan hari ini untuk sekolah. "lohh Ina udah baikan ta nak? koq pake seragam sekolah? kalau belum baikan ya jangan nak, nanti nenek yang ngomong sama wali kelas nya yaa..?" tanya nenek khawatir. "Ina sudah ga papa koq nek" jawab aku Sambil tersenyum. "udah dirumah aja, ntar kalo Kenapa napa nanti nyusahin aku lagi" jawab Erik yang baru keluar dari kamar. "ihh beneran Ina ga papa". "ya udah, ini Ina di minum dulu obat nya biar kuat sekolah nya" kata nenek. "oke nek".

sesampainya di sekolah aku melihat Farrel sedang duduk membaca buku. aku pun menghampiri nya hendak menyapa nya. "halo Farrel!!" sapa ku sambil tersenyum. tapi tidak ada respon sedikit pun dari Farrel pada ku. aku pun mulai merasa bahwa Farrel ga mau kalau aku menjadi teman nya. "maafin aku ya Rell udah ganggu kamu selama ini, aku cuma mau ngangep kamu sebagai temen ku doang koq, kalau itu membuat mu muak aku aku akan berhenti, maafin aku ya?". "hmm" jawab Farrel cuwek. aku pun tersenyum pahit melihat Farrel yang begitu cuwek pada ku "ok aku pergi dulu ya Rell". tidak ada respon dari Farrel, akhirnya aku pun meninggalkan nya. sesampainya di kelas aku terkejut melihat meja ku penuh coretan tinta. dan dua anak itu pun mendekati ku dan berkata "masih belum kapok?" kata mereka pada ku. " kalian kenapa sih? koq jahat sama aku, aku kan cuma mau temenan sama kalian" tanya ku pada mereka. "he? masih belum sadar aja dia? heh elu itu yaa ga usa sok deketin Erik sama Farrel mereka itu ga mungkin mau sama cewe kek kamu itu ngerti ga?" kata salah satu dari mereka. "heh iya bener itu, kemarin itu Erik bantuin kamu cuma karena kasian, lu itu ga usa kepedeen jadi orang ngerti ga?" kata orang yang lain. "maafin ak...". "ga usa!! ngapain minta maaf?" tiba-tiba suara langkah kaki mendekat ke arah ku, kulihat sosok Erik berdiri tepat di sebelah ku. "kalian belum puas ya? haa?! suara meja yang di pukul oleh Erik terdengar sangat keras, hal itu membuat kedua murid itu menjadi lari ketakutan. sontak aku pun ketakutan melihat nada bicara Erik. "na? jangan takut" kata Erik. langkah demi langkah aku mundur menjauhi Erik, hal itu membuat ku sangat ketakutan. Erik pun berjalan mendekati ku, tetapi aku semakin melangkah mundur menjauhi diri nya. "Na, maafin aku" kata Erik. "gak!! menjauh dari ku" aku semakin ketakutan. apakah ini nada bicara manusia ketika manusia itu sedang marah? mengapa terdengar seperti iblis? ketika Erik semakin mendekat aku tidak dapat menahan emosi ku, aku pun sontak berkata "iblis!!" aku berkata seperti itu dan aku lari ketakutan sambil menangis. aku sembunyi di taman untuk menenangkan diri ku. lalu ketika aku duduk di taman aku mendengar suara memanggil ku, ternyata itu Roy. " Roy ada apa?". "Na.. aku punya kabar gembira untuk mu, aku sudah menemukan buku suci itu na" Sabil berkata Roy mengeluarkan buku suci itu dan memberikan nya pada ku. entah apa Yang ada dalam perasaan ku apa kah itu senang/marah/sedih? aku sangat kebingungan. "kamu tinggal meletakkan tanganmu di atas buku itu na dan dalam waktu 1 Minggu kamu akan bisa menjadi malaikat kembali" kata Roy pada ku. "makasih ya Roy, tapi aku masih bingung". "apa lagi yang kamu tunggu na? ini kesempatan besar mu untuk menjadi malaikat lagi" kata Roy pada ku. "aku pikirkan lagi ya?". "tolong Na hargai aku, aku sudah susah paya untuk mencari nya. tolong kembalilah" kata Roy memohon. aku pun mulai bingung, dan lama kelamaan tangan ku mulai mendekati buku itu, kemudian aku meletakkan tangan ku dan aku sepakat untuk kembali menjadi manusia. "makasih ya Na udah menghargai aku, dalam waktu 1 Minggu lagi kamu akan dinobatkan kembali menjadi malaikat" kata Roy dengan nada senang. "ya Roy makasih ya" jawab ku. "ingat Na.. kalau sudah 1 Minggu, kamu temui aku, aku akan membawa mu untuk di nobatkan menjadi malaikat kembali" kata Roy. "ya Roy makasih banyak ya". "sama sama Na, oh ya aku pergi dulu ya Na.. ada hal penting yang harus aku selesaikan". "oke".

sepulang dari sekolah aku melihat sosok Erik bagaikan iblis yang sangat menakutkan. aku lari ke kamar dan menguncinya karena sangat ketakutan. saat aku berada di kamar, pintu kamar ku terus di ketuk. terdengar suara teriakan Erik memanggil ku. Aku menutup telinga ku berusaha tidak mendengar. "Na dengerin aku dulu Na....". "Aku ga mau denger apa pun dari mu" kata ku. "oke kalo kamu ga mau denger ga papa, cuma aku mau bilang, aku gini ini karena aku sayang sama kamu Na, aku takut kamu di tindas terus oleh mereka, aku janji ga akan kayak gini lagi, maafin aku ya Na?" kata Erik dengan nada penuh penyesalan. sontak aku pun terharu dengan omongan Erik, aku pun langsung membuka pintu, dengan mata yang berlinang air mata aku memeluk Erik erat-erat dan berkata " jangan ulangi hal itu lagi ya Rik, aku takut". "ya Na aku janji" jawab Erik. hal itu seakan-akan membuat ku tidak tega untuk meninggalkan nya untuk selama lamanyanya.