webnovel

Ntar Mau Main Ke Rumah Gak?

"Ada urusan apaan dia nanyain Felix?" Tanya seungmin dengan ketus.

"Kangen dia sama Felix." Sahut Jisung.

"Iye, udah enam bulan ye Fel?" Tanya Hyunjin.

"Mana gue tau." Jawab Felix.

"Lo gak kangen sama Changbin?" Tanya Jisung.

Felix hanya diam saja tanpa menjawab. Bel masuk tiba-tiba berbunyi. Seluruh siswa mulai duduk ke tempat duduknya masing-masing. Seungmin menengok ke arah wajah teman sebangkunya. Raut wajah Felix sungguh tidak bisa diartikan. Seungmin tau apa yang ada di dalam pikiran teman sebangkunya itu.

Bel istirahat pun berbunyi. Empat sekawan itu pergi menuju kelas Jeongin. Lebih tepatnya Hyunjin yang menghampiri Jeongin. Setiap istirahat mereka selalu makan berlima di kantin. Mereka selalu nempel kayak nasi keinjek. Mereka sudah berteman lumayan lama, dari sebelum mereka masuk SMA.

"Ntar main ke rumah gue gak?" Tanya Hyunjin.

"Gue mau pergi sama kak Minho." Jawab Jisung.

"Bosen gue dengernye. Always Minho." Celetuk Hyunjin.

"Hehehe." Jisung hanya cengengesan.

"Di rumah lo ada si Changbin ye?" Tanya Seungmin.

"Gak tau deh." Jawab Hyunjin.

"Gue gak mau ketemu die." Celetuk Seungmin.

"Kalo kak Felix gimana?" Tanya Jeongin.

"Hah? Hmmm.... Kalo gak ada yang ikut yaudah gak ikut juga." Jawab Felix dengan ragu.

"Yah..... Beneran gak ada yang mau main ke rumah aku nih?" Tanya Jeongin cemberut.

"Wah parah lo pada! Jangan buat Jeongin gue sedih dong!" Kata Hyunjin dengan agak kencang.

"Jangan ngegas dong kampret!" Sahut Seungmin.

"Iya Jeongin, nanti aku main ke rumah kamu." Kata Felix sambil tersenyum.

Bel pulang sekolah berbunyi. Empat sekawan itu langsung mengemasi barang-barang mereka dan langsung cabut dari kelas, biar gak disuruh piket. Seperti biasa, Hyunjin menjemput Jeongin ke kelasnya. Lalu mereka langsung berjalan menuju gerbang sekolah. Di luar gerbang ada seorang pria tanpan yang sedang menaiki motor. Sepertinya dia sedang menunggu seseorang.

"Kak Minho!" Teriak Jisung.

"Jisuuung!!!" Jawab Minho.

"Kakak nunggu lama ya?" Tanya Jisung.

"Gak kok sayang." Jawab Minho sambil mengelus pipi Jisung.

"Kok gue geli ya liat mereka berdua kek gitu." Kata Seungmin mengamati dari dalam gerbang.

"Iya juga sih, kayak ada sesuatu yang lebih diantara mereka." Kata Hyunjin.

"Ngaca bego! Lo juga jangan terlau nempel sama adek lo!" Sahut Seungmin dengan galak.

"Terserah gue dong. Adek gue, kenapa lo yang ribet?" Jawab Hyunjin.

"Kampret. Terserah lo deh." Kata Seungmin.

"Kita ngapain sih liatin mereka berdua? Mendingan kita langsung pulang." Kata Felix.

"Iya. Liat tuh mereka berdua udah pergi." Kata Jeongin.

"Eh mane? Gue gak liat." Kata Hyunjin.

Akhirnya mereka langsung pergi ke rumah Hyunjin. Felix, Seungmin dan Jeongin naik angkot, sementara Hyunjin naik motor. Akhirnya mereka sampai, walau kalah cepat dengan Hyunjin. Mereka langsung masuk ke kamar. Di rumah Hyunjin sedang tidak ada orang. Mereka langsung main PS bareng.

Setelah cukup lama mereka bermain, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kamar. Seluruh mata langsung tertuju pada pria yang berdiri di pintu. Mata pria itu tertuju pada salah satu dari empat laki-laki itu. Pria itu menatap cukup lama, membuat yang ditatap langsung menundukkan pandangannya.

Melihat yang ditatap terlihat tidak nyaman, pria itu langsung mengalihkan pandangannya. Dia langsung meletakkan tasnya dan langsung merebahkan dirinya di ranjang miliknya. Pria itu langsung fokus pada HP miliknya.

"Kalo masuk salam dulu napa!" Celetuk Seungmin.