webnovel

Khalid Radevan

Pernahkan kau membayangkan saat kau berdiri melihat banyanganmu dan bertanya "apakah aku ini nyata ? apakah disana ada kehidupan lain dengan diriku yang berbeda ?" suatu hal yang sangat dipertanyakan oleh Khalid dengan penuh tanya dan jawaban dari semua itu bukanlah jawaban penuh dengan cahaya tetapi jawaban yang penuh dengan pertanyaan, yang tidak dapat dijelaskan.

Nerviwalci · Sci-fi
Not enough ratings
7 Chs

PEMBAHARUAN

***

"Hal baru akan dimulai"

"Tapi semua tidak akan sesui"

"Aku hanya perlu melangkah maju"

***

Terlihat lampu-lampu yang bergerak sangat cepat disebelah kanan dan kiri, aku melihat Laura dan chief Lucy, mendengar perkataan Laura "Kau baik-baik saja?" Hal itu membuat aku terkejut apa yang sebenernya terjadi pada diriku, mengapa semua seperti bergerak cepat, dan terkadang aku mendengar suara anak kecil dan melihat halusinasi aneh yang terus terbayang. Apa yang terjadi dengan diriku. Mengapa semua bergerak tergesa-gesa.

Aku melihat anak kecil tersebut, dan seketika aku melihat diriku tetapi aku melihatnya penuh dengan darah, anak kecil itu menunjukkan jarinya kepada diriku yang lain dan berkata "kau seharusnya tidak ada disini." Dengan penuh tanya diriku melihat diriku yang satunya menghilang tenggelam kedalam genangan darah. Anak perempuan itu mendekati diriku dengan wajah putih pucat dan mata merah yang terus menatap diriku, setelah dia ada di depan diriku dia melihat wajah ku dengan sangat fokus, dan bertiriak "Keluaaaar." Teriakan yang sangat keras melempar diriku dengan sangat jauh aku terlempar dan menabrak suatu dinding, aku melihat suatu cahaya, dan mendekati cahaya tersebut, ternyata cahaya tersebut adalah cahaya senter dan aku mengabil senter tersebut, dan melihat sekeliling tempat dan aku menyadari diriku berada di dalam loby rumah sakit.

Tidak lama berjalan sambil memanggil seseorang di lorong rumah sakit, aku melihat anak kecil berlari, aku mengejar anak tersebut menuju satu ruangan, yaitu ruangan operasi, aku mencari petunjuk mengenai anak tersebut, ketika aku keluar dari ruangan tersebut aku mendengar ada orang yang berjalan, suara langkah itu semakin besar dan kencang hingga akhirnya berhenti tepat di depan diriku. Tidak dapat berbuat apa apa hanya bisa berdiam, tidak lama kemudian langkah tersebut kembali bersuara dan berjalan melewati diriku dan menuju ruangan operasi. Aku berjalan mencari petunjuk mengapa aku berada disini dan berusaha untuk mencari anak kecil tersebut. Aku berjalan dan berjalan sambil memanggil anak tersbut. Tidak lama aku mendengar suara teriakan yang sangat keras, aku berlari menuju teriakan tersebut, suara tersebut berhenti ketika aku mendekati kamar 413. Dengan sangat berani aku membuka kamar tersebut dan berkata "Apakah ada orang ?" tetapi tidak ada yang menjawab, aku memeriksa semua bagian yang ada dalam ruangan itu tetapi tidak menemukan apa-apa.

Ketika aku akan meninggalkan ruangan tersebut, tv yang berada pada ruangan tersebut menyala dengan sendirinya, dan menunjukkan diriku yang penuh dengan darah berada diruangan operasi, aku melihat dengan sangat serius terhadap tv tersebut dan bertanya "apa yang aku lakukan ? berbaring di ruangan operasi ?" tidak lama kemudian tv tersebut berhenti menyala, ketika aku berusaha untuk menyalakan kembali, sebuah mata muncul pada tv tersbut dan melihat kearah diriku, aku terkaget dan jatuh. Tiba-tiba gambar yang ada pada tv tersebut berubah menjadi gambar boneka kelinci, ketika aku mengalihkan penglihatanku ke pintu keluar kamar, tv tersebut mati. Dan terdengar seperti suatu benda jatuh dekat tv tersebut. Aku melihat boneka kelinci tersebut ada dibawah tv tersebut. Ketika aku mendekati boneka tersbut, boneka itu mengeluarakan suara "kau tidak seharusnya disini." Boneka itu berubah menjadi monster dengan wajah seram yang membuat ku ketakutan. Dengan sangat takut aku berlari dengan sangat cepat berusaha untuk kabur dari monster tersebut. Disekitar ku, aku melihat semua kursi melayang dan berusaha menghalangi diriku mendekati pintu keluar, dengan berlari dengan sangat cepat, aku hanya melihat jalan yang terbuka yang dapat membuat aku keluar dari tempat ini, tidak berpikir jernih aku membuka pintu dan menutup kembali pintu tersebut. Aku tidak memikirkan aku berada dimana, monster tersebut berusaha untuk terus membuka pintu yang aku halangi, tidak lama monster itu menghilang, ketika aku mencoba membuka pintu tersebut, keluar lah darah dari pintu tersebut, ketika aku mundur dari darah tersebut, darah itu berubah menjadi wanita tinggi kurus berambut panjang dan mencekik diriku hingga aku terangkat, dan perempuan itu melempar ku dan berkata "cari kebeneran semua ini."

Terbangun dengan muka panik wajah penuh tanya, nafas yang terbuang, sesak di dada, muka sangat pucat, nafas yang susah di atur, apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Bertanya dengan sangat dalam, apa arti dalam mimpi itu "kebenaran." Kebenaran apa yang harus aku cari apa yang ingin disampaikannya.

Tidak lama aku berpikir, aku memperhatikan sekitar diriku dan ternyata, berada disuatu kamar, kamar rumah sakit, terlihat percis seperti yang ada di mimpi, aku bertanya "apakah aku masih dalam mimpi ?" Penuh tanya sambil melihat sekeliling diriku. Tidak lama kemudian ada seseorang yang masuk ke kamar.

"owh, kau sudah bangun, biar aku cek dulu semua kondisi mu." Suster itu berkata dan mendekati diriku, sambil memeriksa semua kondisi diriku.

"Coba lihat jariku, ada berapa banyak jumlah jariku." Dia berkata kepadaku.

"Ada dua." Aku menjawab dan bertanya. "sudah berapa lama aku disini ?"

"Kau terkena koma, kau sudah 3 hari berada di rumah sakit. Luka tembak yang ada di sebelah kiri perutmu termasuk luka parah, dan kau terkena koma. Untuknya kau langsung di bawa ke rumah sakit, atau tidak kau bisa meninggal langsung di tempat bila pendarahan mu tidak di hentikan." Suster itu menjawab pertanyaan ku.

"Tiga hari setelah aku tertembak !!!" aku menjawab dengan sangat kaget.

"Untuk sekarang coba untuk tengang dulu, karena kau masih perlu waktu untuk penyembuhan mu." Suster itu berkata kepada ku dengan wajah tenang.

Aku bertanya pada diriku, selama tiga hari apa saja yang sudah aku lewatkan apa yang terjadi dengan kasus pembunuhan yang sedang ku selidiki aku tertembak, mengapa orang itu menembak diriku. Tidak lama dari perkataan suster itu suster itu meninggalkan kamar, dan aku menyalakan televisi untuk mencari berita mengenai kasus yang aku selidiki. Tayangan televisi biasanya sering memberikan informasi yang tidak masuk akal dan terkadang informasi yang seharusnya tidak seharusnya di berikan malah di publikasikan, pada tayangan yang aku pilih berita mengabarkan bahwa orang pertama yang menyumbangkan dirinya sebagai bahan percobaan manusia dengan setengah robot. Pada kedua tangannya di pasang dengan lengan robot yang jelas melakukan hal-hal yang dapat dilakukan seperti tangan biasa. Aku berpikir apakah ini hal yang baik atau yang buruk tapi aku tidak begitu mempedulikan soal itu, aku sekarang hanya peduli dengan kerjaanku dulu.

Waktu berlalu aku menonton televisi menemukan tayangan yang ingin di tonton, dan media itu berkata "Terjadi suatu pembunuhan di lokasi aultart, pembunuhan melakukan denga sangat sadis dan sampai saat ini juga belum ada informasi lanjut mengenai sang pelaku, pada lokasi tersebut detektive yang bernama Khalid Radevan ikut tertembak dan langsung di larikan kerumah sakit terdekat, sekian informasi berita sore ini sampai berjuma lagi di dalam dunia." Tayangan yang memberikan informasi kepadaku bahwa belum ada info lanjut terhaap sang pelaku.

Tidak lama dari tayangan tersebut, seseorang langsung masuk kedalam kamar ku, dan ternyata itu adalah chief Lucy dan Laura mereka langsung mendekatiku dan Chief berkata.

"Jadi, bagaimana kabarmu ?" chief berkata sambil melipat katanya.

"Aku, baik saja." Aku menjawab dengan tenang.

"Jadi apakah kau sudah bisa bergerak ?" Laura bertanya padaku.

"Suster berkata, aku masih memerlukan waktu untuk penyembuhan, mungkin besok aku sudah bisa bekerja lagi." Aku menjawab perkataan Laura.

"Kau tidak akan melanjutkan tugas itu lagi Khalid." Chief berkata kepadaku.

"Kenapa chief ?" Aku bertanya pada chief.

"Kau diliburkan karena kau cedera dengan luka yang cukup berbahaya, Laura yang akan mengambil kasusnya, jadi kau sekarang beristirahat dulu biar Laura yang mengurusnya." Chief berkata kepadaku.

"Kenapa, kok tiba-tiba ? kenapa gak menuggu diriku hingga pulih ?" Aku bertanya dengan penuh pertanyaan.

"Pagi ini Khalid semua media ada di depan kantor kita khalid bertanya mengenai kasus pembunuhan yang kau kerjakan, lalu kita semua di beri perintah dari atassan bahwa harus segera diselesaikan atau pihak lain yang akan mengurusnya." Chief menjelaskan mengenai situasi yang sedang terjadi.

"Iya tau, aku baru saja melihat dari berita yang ku tonton." Aku menjawab dengan sangat marah. "tapi tidak bisakah menuggu sampai aku pulih dengan benar ?" aku berkata sambil memohon.

"Tidak Khalid, ini perintah, sekarang kau beristirahat dulu tenangkan dirimu." Chief berkata dengan tegas dan menyuruhku untuk tidak ikut dalam kasus ini karena kondisiku yang belum baik.

"Percaya padaku Khalid." Laura berkata meyakinkan diriku untuk percaya padanya. "Aku akan terus menghubungi mu mengenai info lanjut terhadap kasus tersebut." Laura berkata.

"Yahsudahlah… Aku tidak bisa melawan." Aku menjawab dengan kesal.

"Sekarang istirahat. Sampai berjumpa dilapangan." Chief berkata padaku.

Tidak lama dari obrolan itu, mereka meninggalkan ruanganku. Aku bertanya pada diriku apakah ini hal yang baik atau tidak.

Tidak lama dari mereka meninggalkan ruangan dokter dateng ke ruangan dan berkata bahwa besok sudah bisa pulang, atau bila masih memerlukan pengobatan serius bisa saja kau tetap disini. Tentu saja aku lebih memilih untuk pulang dari pada harus menghabiskan uang yang aku punya di rumah sakit, dan bila hanya perlu mengganti labuh infus yang memakan biaya yang cukup mahal. Aku masih berpikir apa yang terjadi pada kasus itu, aku ingat aku tertembak serta korban yang terbunuh tragis di lokasi aultart, apa motif si pembunuh itu sampai berani melakukan hal sesadis itu. Lalu kenapa aku tidak diijinkan untuk melanjutkan kasus ini hanya karena aku tertembak, iya memang boleh Chief Lucy khawatir dengan semua pegawai nya tapi menarokan beban kepada detektif yang baru pertama kali melakukan kasus pembunuhan brutal seperti ini, aku harap Laura bisa melakukannya jangan sampai dia terkena musibah seperti diriku. Aku penasaran dengan hal yang terjadi selama ini dan merasa seperti memiliki mimpi yang panjang selama aku koma. 3 hari aku koma dan merasa bahwa mimpi itu nyata, sedang terjadi, memang kadang mimpi itu bisa menjadi sebuah hal yang cukup berbahaya.

Sekarang adalah waktu yang sangat membosankan, hanya bertiduran menonton sebuah berita atau kartun, tidak melakukan suatu hal itu kadang membosankan, menghayalkan andai aku melakukan apa aku jadi apa atau menghayal hal lainnya, tapi tidak melakukan sesatu itu juga menguntungkan kalau di pikir-pikir, initnya aku bosan dengan hanya bertiduran saja disini. Terkadang aku mempunyai mimpi kalau tinggal di dekat pantai itu indah seperti semua ending film action yang selalu berakhir di pantai dengan duduk manis melihat matahari tenggelam dan berkata "Hari yang melelahkan." Sungguh membosankan tidak dapat berbuat apa-apa, kalau saja aku tidak tertembak mungkin aku bisa kembali mengivestigasi kasus tersebut, sungguh membosankan. Tapi setidaknya aku dapat waktu untuk beristirahat kalau mau di ambil positifnya sebuah cerita yang membingungkan.

Kalau misalnya di pikir ulang dari pembunuhan pertama dengan kata kunci 3 lubang, si pelaku memang menembak 3 peluru yang selongsongnya tidak di temukan. Tapi waktu malam ketika penyelidikan pertama kalau tidak salah di lantai atas itu ada lubang tetapi ketika di hari kedua kembali kesana aku dan Laura tidak dapat melihat lubang tersebut dan seakan tidak terjadi apa-apa di gedung tersebut, dan aku malah bertemu dengan anak tersebut. Kalau diingat mengingat anak perempuan itu aku mulai merinding dan selalu memikirkan anak itu, seakan aku di tarik ke alam yang entah berantah pergi meninggalkan dunia asli. Lalu di lokasi aultart sang pembunuh melakukan hal yang cukup sadis itu terjadi ketika pameran akan dimulai, apa motif sang pembunuh, yang terbayang adalah sang pembunuh memang ingin memperlihatkan mayat tersebut, karena mayat itu tidak disembunyikan, dan seperti meninggalkan pesan terhadap mereka, sebuah pesan terhadap seseorang atau sesuatu yang telah melanggar janji mereka, seperti sebuah kepercayaan yang bila kau melanggarnya maka kau akan terkutuk atau kematian akan menjemputmu. Kenapa kasus ini jadi sangat rumit sayang sekali aku tidak lagi di ruangan kerja, kalau saja aku diruangan kerja mungkin aku dapat menemukan info lebih lanjut, dan juga teman ku yang kerja di lab bisa memberitahukan info yang masih hangat.

Sebaiknya aku beristirahat saja karena besok sudah harus pulang karena tidak mau berlama-lama di rumah sakit, entah kenapa aku benci rumah sakit dan feeling rumah sakit itu membuat aku merinding sekali. "Mencari kebenaran." Apa yang harus aku cari ? apakah membereskan kasus ini ? atau sesuatu yang memang tidak ada sangkutannya dengan kasus ini ? Aku memang memerlukan liburan sepertinya karena ketidak fokusan ini. Tapi setidaknya aku bisa merasakan liburan selama satu minggu ini karena disuruh untuk beristirah oleh chief Lucy. Bisa kayaknya aku merasakan liburan walau dalam fase penyembuhan. Lebih baik aku beristirahat dulu dan semoga besok tidak terjadi hal-hal yang buruk semoga bisa merasakan kenikmatannya beristirahat dengan tenang dengan secangkir kopi, hal yang paling nikmat adalah aku bisa tidur sampai puas, tanpa adanya laporan kasus yang terus menumpuk dan harus dibereskan. Semoga juga Laura tidak terjadi hal yang buruk dengan nya karena dengan terjadinya hal seperti diriku, pasti semua juga udah mulai berwaspada.