webnovel

Khalid Radevan

Pernahkan kau membayangkan saat kau berdiri melihat banyanganmu dan bertanya "apakah aku ini nyata ? apakah disana ada kehidupan lain dengan diriku yang berbeda ?" suatu hal yang sangat dipertanyakan oleh Khalid dengan penuh tanya dan jawaban dari semua itu bukanlah jawaban penuh dengan cahaya tetapi jawaban yang penuh dengan pertanyaan, yang tidak dapat dijelaskan.

Nerviwalci · Sci-fi
Not enough ratings
7 Chs

LIBURAN

***

"Lebih baik aku berdiam diri"

"Maju itu tidak selalu baik"

"Mencari kebenaran tugas untukku"

***

Kamis, 21 Maret 2019. Nivinia.

Ketika melihat sebuah cermin, yang dibayangkan adalah kenapa berada disini ? seperti kita harus pergi kesuatu tempat yang tidak kita ketahui, kalau saja dunia itu nyata apakah mengarah ke yang baik atau kesesuatu yang seharusnya lebih baik kita tidak mengetahui nya. Terkadang aku selalu melihat kejendela dan bertanya, apakah aku akan mendapatkan kebeneran yang di cari atau hanya sebatas itu saja yang akan kita temukan, berusaha mencari kebenaran yang mungkin tidak akan ditemukan sama sekali dan bila kebenaran itu sudah ada di tangan ku apa yang dunia akan lakukan, apakah aku akan diterima atau malah akan ditolak dari dunia ini, terkadang diam itu adalah suatu tindakan yang baik dari pada melakukan sesuatu, tetapi itu bukan diriku, aku adalah orang yang ingin tau, dan mengetahui sesuatu adalah tugasku, apakah aku melakukan hal yang baik terhadap dunia ini ?

Pagi hari yang cerah bersiap untuk kembali ke apartemen dan beristirahat sesuai perintah yang diberikan, sudah lama aku menunggu saatnya istirahat yang cukup panjang walau hanya di beri satu minggu saja. Perjalanan yang sungguh sepi tidak di antar oleh siapapun, berjalan dan melihat kota yang penuh dengan drama yang terkadang secara tidak langsung kita masuk kedalam drama mereka, terkadang aku bosan dengan kehidupan ini menginginkan sesuatu hal yang baru tapi tidak pernah terjadi. Tapi inilah dunia yang harus kita jalani, maugimanapun ceritanya kita harus tetap berjalan dan berjalan terus hingga mencapai titik batas kita yang entah kapan kita mengetahuinya di akhir cerita kita. Sebelum aku kembali ke apartemen mampir dulu ke supermarket dulu untuk membeli suatu makanan ringan serta makanan buat nanti di konsumsi karena jadwal makan yang sudah tidak bener lagi dan aku perlu untuk berolahraga semenjak berada dirumah sakit sepertinya aku mulai naik berat badan, sedikit sakit berjalan ke apartemen, tapi tidak jauh lagi aku akan tiba dan menikmati libur yang cukup panjang.

Setibanya aku diapartemen baru saja membuka pintu langsung rebahan di kasur dan beristirahat enaknya tempat tidur dan menikmati libur, baru saja merasakan tempat tidur, ponselku berdering dengan keras, aku males untuk mengangkat tapi tetao harus di angkat, ketika aku melihat ponsel, ternyata Laura yang menelponku, jujur aku males menerima panggilan dari siapapun karena ini adalah hari liburku, tapi mungkin ada sesuatu yang penting maka aku terima panggilan tersebut.

"Holla, Laura, ada apa ?" Aku menjawab dengan suara malas.

"Khalid, kau dimana ?" Dengan suara Panik.

"Aku sudah di apartemen ku, emang kenapa ?" Aku menjawab.

"Owh…. Ku kira kau masih dirumah sakit ?" Lauran menjawab.

"Nope." Aku menjawab dengan tenang.

"Iya aku sedang berada di rumah sakit, ketika masuk ruangan dimana kau dirawat, sudah kosong, ku kira kau dipindahkan dari ruangan tersebut, makanya aku langsung bertanya pada suster kau dipindahkan kemana ? tapi jawabannya adalah kau sudah pulang." Laura berkata dengan panik.

"Iya, kemarin dokter berkata, bahwa aku bisa pulang di esok harinya, makanya aku langsung pulang." Aku menjawab.

"Oke deh kalau begitu, sehat yah Khalid." Laura berkata dengan tenang.

"Oke…" Aku menjawab.

Tiba-tiba dia mematikan telepon tersebut.

Tumben-tumbennya Laura menelponku dan terasa seperti panik. Mungkin dia hanya khawatir terhadap kondisiku yang masih belum membaik, tapi semoga saja tidak ada lagi yang mengganggu hari liburku. Dari panggilan tersebut aku tidak dapat beristirahat, mengambil meinuman bersoda di kulkas mungkin dapat membuat aku tenan, tapi tidak tau boleh atau tidak dengan kondisi yang seperti ini, terkadang kondisi ini tidak begitu enak juga, banyak di larang dengan alasan masih dalam kondisi penyembuhan. Sambil menonton televisi, yang masih menyiarkan keberhasilan orang pertama di dunia dengan persatuan antara robot dan manusia, memang dunia itu tidak pernah bisa di prediksi, kalau di bayang bila sekarang kita bisa menyatu dengan robot dan memiliki kekuatan, seperti bisa mempunyai tangan super mungkin dunia akan semakin berbahaya, ditambah dengan penegak hukum yang terkadang tidak mengetahui arahnya kemana dan belum tentu yang kita lakukan adalah jalan terbaik untuk dunia ini, tapi semoga saja apa yang kita lakukan berjalan dengan baik, dan mengarah ke jalan yang baik.

Tidak lama dari menonton tv aku merasa ada yang mengetok pintu apartemenku, suara itu semakin besar ketika mendekati pintu tersebut, sebelum aku membuka nya aku melihat dari kaca pintu agar tau siapa pengirimnya, ketika melihat aku tidak melihat seseorang diluar pintu, ketika aku menjauh suara itu muncul lagi dengan ketukan yang sangat keras. Aku cepat-cepat membuka pintu itu dan berkata. "SIAPA DISANA" dengan sangat keras, tetapi tidak ada siapa-siapa. Ketika aku melihat kebawah, ada surat yang tertulis "KEBENARAN" tertulis dengan tinta merah, awalnya aku kira itu tertulis oleh darah ternyata tertulis dengan tinta merah tulisan tangan yang berantakan, ketika membalik kertas ada gambar Kawanapu dan tertulis "Sebarkan Kebaikan, Jauhi Kejahatan." Hal aneh lagi dateng kepada diriku. Ketika melihat ruangan apartemenku aku kaget sangat kaget bahwa aku tidak lagi di apartemenku, aku kembali ke museum. Memeliki perasaan aneh mengapa bisa kembali lagi kesini, mungkin ini hanya mimpi buruk yang sedang aku alami, aku melihat seorang anak perempuan berlari sambil tertawa. Aku mengejar anak itu sambil berkata "hey… tunggu" anak itu masuk kedalam ruangan, jika aku mengingat dengan baik ini adalah lokasi dimana aku melihat batu yang anah yang berbeda dari batu-batu di dalam ruangan ini. Batu itu tiba-tiba menunjukkan rupanya lagi, dan ketika aku mendekati batu tersebut, aku melihat ruangan yang berbeda jauh berbeda dari tempat yang pernah aku temui, seperti banyak besi dan ruangan yang kosong lalu aku melihat orang masuk kedalam ruangan tersebut, aku tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang tersebut tapi dia memegang senjata dan seperti sedang mencari sesuatu, lalu dia memegang batu tersebut, dan aku terlempar dari ruangan tersebut, ketika aku berdiri dan melihat batu tersebut, tiba-tiba anak perempuan itu berada di depan dan berkata "kau terhubung yah ?" dengan sangat bingung aku bertanya "terhubung dengan apa ?"

Anak itu hanya tertawa dan berlari meniggalkan ruangan, ketika aku berteriak "hey tunggu". Ketika aku sadar, aku sadar bahwa aku berada dimuseum yang penuh dengan pengunjung, mereka milhat diriku dengan sangat aneh, dan kebingungan. Aku langsung keluar dari museum dan bertanya apa yang terjadi ? aku bingung, bingung sekali apa yang sebenernya terjadi pada diriku, perasaan aku berada di apartemen dan kenapa sekarang aku berada di museum. Kenapa aku berada di museum, apa yang terjadi, aku merasa bahwa aku sedang bermimpi, tapi kenapa aku bisa disini. Aku kembali berjalan kembali ke apartemen sambil berpikir apa yang sebenernnya terjadi, apakah aku bener sudah kembali pada dunia asli ku apa masih dalam mimpi, apakah bener dunia yang aku injak ini adalah kenyataan atau hanya suatu bayangan yang aku tidak pernah sadar, bahwa selama ini aku tidak pernah mengetahui mana yang nyata dan mana yang tidak. Mengapa hal ini terjadi pada diriku dan anak itu berkata "aku terhubung" apa maksud dari perkataan tersebut, mengapa aku malah terbawa sama hal seperti ini, padahal aku hanya ingin menikmati hari libur ku.

Ketika aku tiba didepan pintu apartemen, dan ternyata aku terkunci dari luar, jadi memang benar kayaknya aku tidur sambil berjalan, mengapa hal ini bisa terjadi apa yang sebenernya terjadi pada diriku, aku langsung ke ruang informasi mungkin mereka dapat membuka pintu apartemenku atau memeliki kunci ganda. Ketika diruang informasi, banyak sekali di tanya mengapa bisa ketinggalan, dan pertanyaan lainya dengan identitas juga pasti di tanya. Mereka juga kaget mengapa bisa terjadi berjalan hingga museum dan tidak membawa apa-apa. Pertanyaan paling bagus mengapa tidak ada penjaga yang melihat diriku lewat dan bukannya museum masih di tutup ? tapi kok aku bisa masuk dengan santai dan mengapa banyak pengunjung yang datang ke museum, apakah barang bukti sudah terkumpul makan museum sudah bisa kembali terbuka, banyak pertanyaan yang tidak dapat aku jawab, dan ketika terjawab pasti keluar lagi pertanyaan berikutnya. Aku berhasil kembali ke kamarku, dan aku melihat televisi yang menyala dengan siaran berita mengenai orang pertama yang memasang robot pada dirinya aku kembali duduk dan meminum air soda yang aku siapkan, air tersebut sudah tidak dingin lagi aku langsung mengambil es batu dari kulkas. Lalu kembali duduk dan menonton televisi, lalu ponselku bergetar, dan ternyata ada pesan dari Laura berkata bahwa "Museum sudah di ijinkan untuk beroperasi dengan normal, tapi untuk lantai atas masih tertutup karena disitu masih ada barang bukti yang masih harus di selidiki. Aku bingung kenapa diijinkan boleh beroperasi lagi dengan kasus yang mungkin belum seselai, tapi apa boleh buat, keputusan dari atas. Semoga kau cepat seha. Laura." Pertanyaan yang keluar dari Laura sama seperti pertanyaan ku mengapa museum sudah boleb beropasi dengan normal dan hanya ruangan atas yang masih tidak boleh di masukin oleh pengunjung.

Tidak lama dari pesan yang Laura berikan, ponsel bergetar kembali, pesan baru ? Aneh tidak ada namanya, ketika dilihat, berkata "Landa'Jo Wanita lari, turun, besi." Surat itu bertulis seperti itu, mengapa orang iseng melakukan pengriman pesan aneh seperti ini, dan untuk apa lari ? turun ? Besi ? apa maksudnya dari pesan tersebut. Memang aneh liburan ini penuh dengan hal-hal aneh yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, terkadang memang harus diceritakan secara lisan, tatap mata, biar orang-orang pada percaya, itu juga kalau memang mereka mau mendengarkan cerita aneh ini. Kembali dengan rutinitas biasa yaitu menonton televisi dengan mendengarkan cerita yang terkadang membuat bosan. Liburan penuh dengan misteri seakan tidak libur.

Setelah bebersih mandi dan sebagainya, aku dapat panggilan dari Chief Lucy, ketika aku mengangkatnya.

"Khalid kau berada dimana ?" Chief berkata dengan cepat.

"Di rumah, ada apa chief ?" aku bertanya.

"Ada kasus pembunuhan baru, apakah kau bisa menanganinya ? semua detektive sedang penuh dengan kasus mereka masing-masing, bahkan Laura juga masih sibuk." Chief terlihat seperti sedang kebingungan.

"Bukannya saya sedang fase penyembuhan ?" aku bertanya.

"Ini sedang kondisi mendesak, hanya kau yang sedang tidak ada kerjaan walau saya yang memberikan perintah agar kau tidak kemana-mana tapi, saat ini memang mendesak sekali, tenang saja kau tidak akan sendirian, aku sudah meminta Emma untuk menjemput dirimu di apartemen dan langsung ke TKP. Semoga berhasil." Chief berkata dengan sangat tergesa gesa.

Lalu panggilan pun berakhir.

"Sial, aku baru saja akan memulai liburanku." Dengan sedikit kesal aku berkata.

"Setidaknya aku sudah membersihkan tubuhku dan tinggal memakai busana untuk kesana, semoga saja tidak terjadi apa-apa." Aku berkata sambil menggunakan pakaian.

Ketika sudah selesai memakai busana, ponsel berbunyi dan ketika dilihat Laura memberi pesan kepadaku. "Khalid maaf tidak bisa, ikut dalam kasus ini, aku masih mengurus kasus yang lalu, semoga tidak terjadi apa-apa pada dirimu dalam kasus ini." Itu pesan dari Laura, iya aku juga berharap tidak terjadi sesuatu dalam kasus ini, sudah banyak yang di alami pada hari ini, seperti banyak sekali kejadian yang aneh pada diriku, dan seakan hal itu memberi pesan pada diriku. Seperti memberi suatu pesan yang menghubung ke suatu titik dan titik lainnya, tapi apa isi dari pesan itu, hal itu lah yang harus aku cari tau dan mengapa dikirim kepada diriku, dan kasus yang sebelum-belumnya apakah ada kaitannya dengan kasus ini apa yang dipikirkan oleh sang pembunuh. Tidak lama ponselku berbunyi "halo, ini Emma aku sudah berada di depan apartemen, aku menunggu di depan." Ternyata sebuah pesan dari Emma, aku segera bergegas menuju lantai dasar agar bisa langsung ke lokasi TKP, ketika tiba dilantai dasar Emma langsung berkata "aku akan menjelaskan sambil berjalan." Ketika perjalanan Emma menjelaskan kita langsung menuju TKP. Emma berkata bahwa nama yang terbunuh adalah Gaselia Yunita, berumur 32 tahun, berkelamin wanita. Dalam hati aku berkata "Semoga tidak ada kaitannya dengan kasus sebelumnya." Aku memiliki suatu perasaan tidak enak mengenai kasus ini karena belum lama sudah ada kasus pembunuhan lagi, apa kaitan dari semua ini, dengan cepat Emma membawa diriku ke TKP.

Setibanya diriku di TKP lokasi pembangunan yang sudah lama di tinggalkan pada Jalan Waliaja. Sudah banyak orang-orang serta wartawan yang mengelilingi sekitaran TKP dengan wajah yang penuh tanya serta masyarakat yang mengerumuni lokasi tersebut. Aku dan Emma tiba sekitaran jam lima sore dengan suasana dimana masyarakat baru saja akan pulang kerumah masing-masing setelah bekerja keras. Ketika mendekati mayat tersebut, melihat kupu-kupu biru yang keluar dari mayat tersebut "aneh kenapa bisa keluar dari tubuh mayat ?" aku bertanya pada diriku sendiri. Tiba-tiba ada seorang ibu yang berteriak dengan keras "ITU ANAKKU." Dengan sangat cepat itu ibu itu langsung berlari mendekati mayat tersebut, Emma langsung mecegat Ibu tersebut tetapi ibu itu terus berteriak kalau dia adalah ibu dari mayat tersebut, saat aku membuka kain pada mayat tersebut, ternyata Nyonya. Gaselia terbunuh oleh besi yang tertancap pada mata sebelah kanan, lalu aku langsung teringat pada pesan dari orang yang tidak diketahui.