webnovel

Tersadar Dari Siuman

Zuko membuka matanya terbangun dari tidur dengan keadaan lemas, tubuhnya terasa pegal semua meski tak ada luka sedikitpun.

"Aku ada dimana?" gumamnya dalam hati ketika mendapati dirinya tertidur disebuah kamar entah milik siapa.

Atap kamar itu terbuat dari kayu berwarna coklat yang sangat berkilau, sedangkan alasnya juga terbuat dari kayu yang warna dan bentuknya sama, seperti halnya kerajaan negerinya.

Dibagian dinding itu banyak sekali ornamen-ornamen yang sangat indah, dengan tembok yang sangat kokoh.

"Tuan, anda sudah bangun?" seorang pelayan datang membawakan makanan dan minuman diatas nampan kayu.

"Aku ada dimana ya?" tanya Zuko dengan berusaha bangun dari rebahannya.

"Jangan dipaksakan tuan muda, jika masih sedikit lemas," ucap Kaisar Argayasa seraya berjalan masuk ke kamar dimana Zuko terbangun dari tidurnya.

Zuko teringat dengan kejadian ketika dirinya melawan Medusa, ratu iblis yang akan membunuh reinkarnasi Dewi Athena yaitu Freya anak seorang Kaisar Argayasa.

"Silahkan dimakan tuan," sepiring makanan dan minuman diletakkan di hadapan Zuko yang tengah terduduk dengan keadaan lemas.

"Maafkan saya yang telah merepotkan Kaisar," ucap Zuko dengan memegangi pundaknya yang terasa pegal.

"Tidak apa-apa. Justru saya yang sangat berterima kasih kepada tuan muda. Karena berkata tuan muda seminggu yang lalu, Freya selamat dari iblis jahat," ucap Kaisar Argayasa dengan lembut.

Zuko kaget dengan perkataan sang Kaisar, "jadi maksud kaisar, saya pingsan satu minggu?"

"Iya, kami sangat khawatir sampai mengundang ratusan tabib untuk mengobati tuan muda, tapi semua tabib bilang kalau tuan muda akan pulih dan sadar pada waktunya," jawab Kaisar Argayasa sembari menepuk-nepuk pundak Zuko, dan memberi senyuman.

Ketika itu. Freya datang dan membawakan buah-buahan di keranjang, "syukurkah anda sudah siuaman."

Zuko terpana dengan wajah cantik Freya yang tersenyum, hidungnya mancung, wajahnya cantik dan putih, dan memakai pakaian gadis kerajaan.

"Tapi bagaimana bisa tuan muda tiba-tiba datang kesini?" tanya Kaisar Argayasa dengan heran.

"Saya hanya kebetulan lewat," jawab Zuko yang tak berkata dengan sejujurnya.

Kaisar Argayasa masih heran dengan jawaban Zuko, padahal dia kemarin juga menunggangi makhluk aneh, "tapi bukankah kemarin tuan muda menaiki seekor Pegasus?"

Belum sempat menjawab, tiba-tiba seorang pelayan kerajaan itu memanggil Kaisar Argayasa, "Kaisar. Ada seorang tamu yang mencari tuan," ucap pelayan itu dengan membungkukkan badan hormat.

"Baiklah, suruh tamu itu menunggu ditaman," jawab Kaisar Argayasa sambil berdiri.

"Baik tuan," pelayan itu kemudian berjalan pergi meninggalkan sang Kaisar.

"Freya, bantu Zuko jika dia membutuhkan sesuatu," ucap Kaisar kepada puterinya, lalu ia berjalan meninggal kamar itu.

Dikamar itu. Zuko sendirian hanya ditemani oleh Freya, gadis reinkarnasi Dewi Athena yang harus dilindunginya dari serangan Medusa.

Freya duduk beralaskan tikar, sedangkan Zuko duduk ditempat tidur. Mereka saling berhadap-hadapan, ada rasa malu pada Zuko ketika tatapan gadis itu sangatlah berkilau.

"Trimakasih, kamu kemarin telah menyelamatkanku," ucap Freya dengan sedikit malu.

Zuko tersenyum sembari melepas ikat rambutnya yang terurai sampai sebahu, "itu sudah menjadi tugasku untuk selalu melindungi dan menjagamu."

"Apa maksudmu," tanya Freya sembari menatap Zuko yang memakan buah apel hijau.

"Astaga..... kenapa aku kelepasan," gumam dalam hatinya. Zuko menoleh ke arah luar pintu kamarnya, dan sepertinya juga tidak ada siapa-siapa.

"Jujurlah siapa kamu sebenarnya, dan siapa wanita yang berambut ular kemarin?" tanya Freya yang semakin penasaran dengan kejadian perang dahsyat kemarin.

"Wanita iblis itu adalah Medusa, dia ingin mencelakaimu, tapi jangan takut karena aku akan selalu menjagamu," jawab Zuko sambil melanjutkan memakan apel di tangannya.

Freya tampak ketakutan dengan wajah memerah akibat mendengar jawaban dari pria didepannya, "apa dia ingin membunuhku?"

Zuko menaruh sisa apelnya ke dalam piring kosong, ia menatap wajah cantik Freya yang mengekspresikan takut akan hal itu terjadi, "selama aku masih hidup, itu tidak akan pernah terjadi."

"Tapi kenapa dia ingin mencelakaiku?"

"Karena kamu adalah reinkarnasi Dewi Athena."

Freya terlihat semakin bingung dengan ucapan Zuko, tatapan matanya penuh dengan ekspresi terkejut dengan ucapan pria yang telah menolong dirinya.

"Aku adalah seorang pengeran yang dinobatkan oleh Dewa Zeus menjadi Kesatria Pegasus," ucap Zuko dengan lirih yang hanya terdengar oleh gadis didepannya.

"Dewa Zeus?"

"Iya."

"Siapa itu Dewa Zeus?" tanya Freya.

Zuko tersenyum dengan pertanyaan Freya yang terlihat sangat lugu, "Dewi Athena adalah puteri kesayangan Dewa Zeus, tapi Dewa Zeus tak bisa melindungimu sebagai reinkarnasi Dewi Athena karena perbedaan Dimensi."

"Jadi maksudmu aku adalah..."

Belum sempat Freya bertanya, Zuko lebih dulu menjawab, "Kamu adalah reinkarnasi Dewi Athena."

Freya menundukkan kepala seperti memikirkan sesuatu, "tapi kenapa Medusa ingin mencelakaiku?"

"Kerena Dewi Athena pernah mengutuk Medusa atas suatu kesalahan yang sangat memalukan. Medusa adalah seorang pendeta cantik dan dia pernah melakukan hubungan cinta dengan Dewa Poseidon di kuil Athena, sampai akhirnya Dewi Athena mengutuknya menjadi monster berambut ular," Zuko menceritakan sejarah kisah Medusa yang ingin membalaskan dendamnya.

"Dan kini Medusa bereinkarnasi menjadi ratu iblis setelah mati terbunuh dipenggal oleh Dewa Perseus," Zuko menatap Freya yang seperti tidak paham dengan perkataannya yang berputar-putar.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku takut sekali dengan iblis itu dan dia kemarin hampir saja menusukku dengan pisau," ucap Freya.

Zuko turun dari tempat tidurnya dan mendekati Freya, "percayalah denganku, aku akan selalu menjagamu dan membuatmu aman,"

Gadis itu menatap Zuko dengan penuh harapan, wajahnya seperti merasa tenang ketika Zuko mengatakan itu.

"Lalu apakah kamu akan kembali ke negerimu?" tanya Freya.

Zuko teringat dengan kerajaannya yang terancam jika Medusa sampai datang dan menyerang saat dirinya tengah melindungi Freya.

Ketika ia pergi dari Kerajaan. Sang raja Syailendra yaitu ayahnya, selalu mengatakan untuk pulang kembali lagi ke kerajaan Syailendra ketika misi dari Dewa Zeus telah selesai.

Tapi misi ini baru dimulai, tapi dia sudah rindu dengan negerinya yang begitu jauh di arah timur.

Ketika ia meraba kalungnya, "astaga, dimana kalungku?"

"Maksudmu kalung dengan lambang kuda bersayap?" tanya Freya sembari memberikan kalung itu yang berada disakunya.

Zuko tersenyum ketika mendapati kalungnya disimpan oleh gadis itu, "terimakasih," kalung itu dipakainya lagi.

"Maaf, tapi aku menemukan kalung itu ketika kamu terjatuh bersama kudamu, kemarin saja semua orang mencari kuda tungganganmu sampai ke ujung hutan tetapi tidak ada yang menemukan," ucap Freya.

Zuko tersenyum karena mendengar perkataan gadis itu, "tentu saja semua orang tidak akan menemukan kuda itu, karena Pegasus tungganganku adalah sebuah kuda terbang ciptaan Dewa Zeus dari cahya emas."

Freya tersenyum kagum dengan kehebatan Zuko, dia adalah pria yang sangat tampan, wajahnya putih, bersih, dengan hidung mancung yang akan membuat semua wanita di dunia ini terpikat olehnya.

"Dan lambang di kalung ini adalah kuda Pegasus itu sendiri."