webnovel

Serangan Medusa

"Aku adalah reinkarnasi Medusa yang dipenggal oleh Dewa Perseus. Dahulu aku adalah pendeta paling cantik dimuka bumi ini, tapi Dewi Athena mengutukku menjadi monster karena hubungan terlarangku dengan Dewa Poseidon," bisik Medusa dengan penuh gairah menggelikan.

"Aku disini bukan untuk mendengarkan cerita khayalanmu itu, tapi aku disini untuk membunuhmu, "gertak Zuko dengan geram mendapati tingkah wanita iblis didekatnya.

Medusa perlahan berjalan menuju ditempat para pasukannya siap bertempur, "mampu kah kamu membunuhku wahai Pangeran Syailendra."

Zuko kaget dengan perkataan Medusa, bagaimana bisa iblis itu mengetahui identitasnya sebagai seorang pangeran di kerajaan Syailendra.

Ini bisa mengancam dirinya, jika kerajaan Syailendra diserang oleh Medusa suatu saat nanti.

"Sudahlah jangan banyak bicara, lebih baik kamu pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi," Zuko dengan garangnya mengusir iblis itu.

"Itu tidak akan pernah terjadi sebelum aku membalas dendam atas kutukan ini," ucap Medusa dengan bengis.

"Kutukan apa?" gumam Zuko dalam hati sambil mengerutkan dahinya.

Belum sampai ia menanyakan kutukan apa yang dimaksud. Medusa mengerahkan semua pasukannya untuk menghabisi Zuko.

"Seraaaang," teriak Medusa diringi dengan pergerakan naga yang ditunggangi iblis berkepala kambing.

Seketika Zuko berlari ketika semua pasukannya naga mengejarnya, hembusan api dari mulut naga itu hampir mengenainya.

"Golden Pegasus," sebuah jurus dikeluarkan oleh Zuko untuk mendatangkan Pegasus emas miliknya.

"Wuuuusssshh," Kesatria Pegasus kini telah terbang dengan kuda bersayapnya.

Zuko terbang bersama kuda Pegasus mengelilingi angkasa mengindari serangan bengis pasukan naga iblis.

Lengannya yang kokoh dan berotot manarik busur panah mengarah pada salah satu naga iblis yang hampir mendekatinya dengan cepat.

"Penetrating Shot," sebuah jurus yang dikeluarkan oleh Zuko melalui busur panahnya. Lesatan anak panah berwarna emas melesat dengan dahsyat.

"Jleepp... Duaaarrr," sebuah anak panah tertancap mengenai naga dengan tepat sasaran, naga itu terbakar dan meledak berkeping-keping bersama iblis penunggangnya.

Awan semakin gelap dengan badai yang sangat mengerikan, beberapa orang yang berada di kerajaan menyaksikan pertempuran hebat di angkasa.

Terdengar teriakan kaisar dan para pasukannya dari hutan dibawah pertempuran dahsyat itu terjadi.

Orang-orang yang menyaksikan pertempuran itu tak akan menjadi batu, karena kutukan manusia menjadi patung batu tak berlaku jika Medusa dalam keadaan terbang.

Zuko menarik busur panahnya lagi dengan sasaran pasukan naga-naga yang menyemburkan api dengan ganasnya.

"Bluumm," seberkas tembakan kekuatan berwarna hitam dari tongkat Medusa hampir mengenai Zuko yang dengan gesitnya menghindar dari serangan dadakan itu.

Kali ini, Zuko benar-benar harus lebih hati-hati ketika Medusa telah mengeluarkan tongkat paling sakti didunia. Tidak ada perisai yang mampu menahan kekuatan dari tongkat iblis itu.

"Wuuussshh," angin kencang mengiringi pertempuran mereka, hawa dingin kini semakin terasa sampai ke dalam tubuh.

Semua pasukan pemanah kaisar menembakkan anak panah ke arah pasukan naga milik Medusa yang berada di angkasa sana. Tapi anak panah itu terbakar terkena hembusan api dari mulut naga sebelum mengenai sasaran.

Berbeda dengan anak panah milik Zuko, miliknya bukan panah biasa melainkan sebuah senjata panah pemberian Dewa Zeus untuk melindungi reinkarnasi Dewi Athena.

Beberapa kali Medusa menembakkan kekuatan dari tongkatnya dengan cepat hampir mengenai Zuko.

"Kamu kira aku tak mampu melawanmu?" ucap Zuko dengan senyuman penuh dengan rencana untuk melawan iblis itu.

Beberapa lesatan anak panah berkali-kali mengenai pasukan naga tanpa berhenti.

Puluhan pasukan naga itu kini telah mengepung dirinya di angkasa tapi sama sekali tidak mengeluarkan semburan api sedikitpun, Zuko masih menunggangi pegasusnya dan hanya berhenti di angkasa seraya mengamati Medusa

Ia mengalungkan kembali busur panah miliknya ke tubuhnya kembali, dengan penuh heran kenapa serangan ini tiba-tiba berhenti.

"Demon Storm," jurus dikeluarkan oleh Medusa membentuk sebuah bola badai raksasa berwarna hitam yang terlihat semakin membesar.

Zuko dengan cepat mengeluarkan jurus miliknya untuk menandingi kekuatan iblis itu, "Golden Light."

Ia mengeluarkan sebuah cahaya emas yang sangat berkilau ditangannya, seluruh kekuatannya dikeluarkan untuk menandingi lesatan kekuatan yang mungkin sangat besar dari Medusa.

Kedua jurus itu kini semakin membesar, pasukan naga iblis milik Medusa terlihat bergerak menjauh karena kekuatan itu dampaknya akan sangat besar.

Ketika Medusa melesatkan tenaganya dengan penuh kekuatan.Bongkahan berwarna hitam agak menyala seperti petir, kini melesat dengan dahsyatnya.

Zuko dengan siap menandingi kekuatan itu dengan mengeluarkan tenaganya yang sudah terkumpul. Seberkas bongkahan berwarna keemasan berkilau menuju ke arah bongkahan cahaya iblis dari Medusa.

"Duuuummmm," sebuah ledakan maha dahsyat akibat dari tabrakan kekuatan yang sama-sama kuatnya.

Seketika Zuko terpental jatuh bersama kuda Pegasus miliknya, beberapa orang yang memandangi pertempuran itu menutup mata dengan lengan tangan karena silau dari cahaya letusan tenaga itu.

"Bruuukk," suara jatuh Zuko membuat semua orang yang menyaksikan pertempuran itu mendekatinya.

Nyawanya hampir melayang karena terjatuh, tetapi Dewa Zeus mengirimkan seberkas cahaya kedalam dirinya yang membuatnya mampu bangkit kembali.

Freya yang berada ditempat itu langsung membantu memapah Zuko yang bangun dengan sempoyongan.

Orang-orang yang berada di kerjaan itu ikut membantu memapah sampai berkerumun.

Mereka semua heran dengan Zuko yang memiliki kekuatan sehebat itu.

"Zuko, apa kamu tidak apa-apa?" tanya Freya yang terlihat khawatir, walaupun dirinya baru pertama kalinya bertemu.

"Aku tidak apa-apa, jangan khawatirkan diriku," jawab Zuko dengan tubuh lemas dan hampir pingsan.

Saat itu matahari mulai muncul dari arah timur, karena Medusa tidak kuat dengan cahaya matahari, dia pergi bersama pasukannya meninggalkan tempat itu. Dengan kegagalan membunuh reinkarnasi Dewi Athena.

"Wahai pangeran Syailendra, jika kamu masih menghalangiku untuk membunuh gadis itu, aku akan membunuhmu juga," teriak Medusa dari angkasa sambil menunjuk ke arah Freya yang tengah memapah Zuko.

Kaisar dan para pasukannya hanya terdiam tak mampu berucap sedikitpun, ketika mendapati kekuatan Medusa yang begitu hebat.

Dari langit yang masih gelap, terbentuk sebuah bulatan hitam keabu-abuan yang membentuk seperti pusaran angin mirip terowongan.

Medusa dan para pasukannya pergi meninggalkan tempat itu melalui terowongan yang terbentuk di langit. Tapi anehnya, Zuko dalam keadaan terpukul mundur seperti ini kenapa tidak di serang oleh Medusa lagi, dia hanya meninggalkan ancaman dan pergi begitu saja.

Sang Kaisar menatap Zuko dengan heran akan kehebatannya melawan ratu iblis tadi, walaupun dia sekarang terpukul mundur.

"Pengawal, ayo bawa dia masuk ke dalam," ucap Kaisar Argayasa kepada para pasukannya untuk membawa Zuko masuk ke dalam kerajaan.

"Terimakasih, tapi saya harus kembali ke negeri saya," ucap Zuko yang berjalan sendirian dengan sempoyongan tak berdaya.

"Tapi tuan, anda harus kami rawat terlebih dahulu," ucap seorang Mahapatih sembari mendekati Zuko yang berjalan meninggalkan tempat itu.

"Bruukkk," Zuko terjatuh tak sadarkan diri sebelum mahapatih dan orang-orang disana sampai mendekatinya.

"Tuan," teriak beberapa pasukan dan maha Patih yang berlari menghampirinya ketika melihat dirinya ambruk tak berdaya.