webnovel

Hari Ini? It's oke

Pemandangan berbeda dari desain rumahku hari ini, banyak kain yang menyelimuti, indah warnanya, putih bersih dipadukan dengan abu abu, warna kesukaanku. Hari ini aku dibangunkan jam 04.00 oleh ibuku, kata ibuku aku harus bersiap siap lebih awal hari ini. Setelah mandi dan sholat Subuh aku kembali ke kamarku, disana sudah banyak mba mba perias, aku bukan tipe perempuan yang suka berdandan, untuk lipstikan ke kampus aja jarang, lah ini? Aduh rusak nanti wajahku.

~Acara pernikahan~

Setelah selesai acara pernikahan ini langsung aku ganti baju yang simpel, ngga peduli kata orang, panas dan gatal rasanya lama lama pake baju pengantin.

Sekarang kamarku adalah kamar Andika juga. "Tiara" panggil Andika lembut. Aku mana tau sikap dan sifat aslinya dia, makannya menurutku dia masih orang asing. "Jangan macam macam ya, kita memang sudah menikah tapi bukan berarti kita harus tidur bersama atau apalah itu, kita itu baru menikah dan kita dijodohkan, jadi jangan coba coba mendekat" jawabku sedikit risih karena jujur aku orang yang suka menyendiri dan tidak suka tidur bersama orang lain kecuali ibuku. "Gimana kalo kita buat perjanjian?" tanyaku padanya yang masih duduk sambil memandangiku sedikit bingung. "Perjanjian apa?" dia mulai penasaran dengan ideku".

"Jadi gini, kita jalin hubungan layaknya orang pacaran, jadi masih tetap ada jarak diantara kita, lagipula aku masih mau kuliah, jadi kita bisa saling mengenal dulu satu sama lain, setuju? " langsung ditanggapi senyuman olehnya. "Baiklah jika itu maumu, kita akan berpacaran mulai saat ini, panggil aku mas Andika, oke? "

Langsung saja aku jawab dengan anggukan kepala, kami tidak tidur seranjang, dia tidur di sofa aku tidur di tempat tidurku, ya gimana lagi? Tadinya aku menawarkan diri untuk tidur di sofa tetapi dia malah menolak dan menyuruhku tidur di tempat tidurku.

Keesokan harinya, barang barang ku sudah dikemas rapih dibantu ibuku, hari ini aku akan pindah kerumah suamiku, kata Mas Andika kami akan tidur dirumah yang berbeda dengan ayah ibunya, apapun itu aku tidak masalah.

~Rumah Baru~

Cukup luas untuk kami berdua, di depan rumah ada teras yang terdiri dari banyak pohon dan bunga, disamping rumah ada garasi mobil, dan di dalam rumah cukup mewah tetapi terkesan sederhana dan betsih. Sekarang tinggal aku dan Mas Andika yang ada di rumah ini. "Mau aku masakin apa?" tanyaku.

"Apa aja deh, pasti enak kalo masakan kamu" sambil tersenyum manis.

~Setelah makan siang~

Tok tok tok

Assalamualaikum

Sepertinya ada tamu, belum selesai aku mencuci piring, niatku aku yang akan membukakan pintu tetapi sudah duluan Mas Andika, kulihat ada ibu ibu yang datang membawa tas, nampaknya ibu itu membawa baju. Daripada penasaran akhirnya aku mendekati Mas Andika dan Ibu itu.

"Silahkan Masuk Bu" ucap mas Andika

"Nggih Mas, terimakasih, maaf Ibu sedikit terlambat datangnya"

"Iya Bu, gapapa, oh iya Bu, kenalin ini Tiara istriku" Mas Andika memperkenalkan ku sambil memegang tanganku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

"Cantik nak istrimu" balas Ibu itu

"Terimakasih Bu" jawabku tersenyum ramah padanya, setelah itu Mas Andika menunjukan Ibu itu ke kamar kosong agar bisa beristirahat dulu.

Baru setelah itu Mas Andika menceritakan semuanya, Ibu tadi adalah Ibu Dira, beliau adalah ibu dari panti asuhan yang sudah dikenal lama oleh Mas Andika dan keluarganya, Mas Andika pun sudah menganggapnya sebagai ibunya sendiri, dan tujuan dia datang kemari adalah memenuhi panggilan Mas Andika untuk membantu kami dalam menjalankan aktivitas keluarga, setelah mendengar penjelasan Mas Andika itu, sedikit lega rasanya, karena di rumah ini ngga akan sepi diisi aku dan suamiku itu, tetapi ada yang menemani kami sekarang.

Hari hari baru sudah dimulai, proses daftar ulang juga sudah selesai, biaya UKT juga sudah tuntas, tinggal berangkat ke kampus aja besok. Dan aku lupa, apa pekerjaan suamiku ? Aku lupa bertanya padanya. Memang kami satu kamar tetapi tidak seranjang, dan aku memilih fokus pada pendidikanku, sekali kali dia mengajakku bercanda dan aku hanya membalasnya singkat saja, karena belum ada waktu lagi.