webnovel

Pendidikan

Hari ini hari pertamaku berangkat kuliah di jenjang S2 ini, ngga banyak yang di persiapkan, masih di universitas yang sama. Bedanya hari ini aku berangkat bersama suamiku, aku yang malas bicara, diam saja dari tadi selama di perjalanan.

Kampusku ngga jauh juga dari rumah baru kami, paling hanya 20 menit sampai, maka dari itu aku dan Mas Andika memutuskan untuk menempuh perjalanan menggunakan motor, ya karena udaranya masih segar.

"Kamu fakultas apa?" tanya Mas Andika padaku. "Aku fakultas Teknik" jawabku singkat. Tanpa bicara panjang lebar lagi, aku langsung di antar ke depan gedung fakultasku. Setelah sampai pun aku langsung pamitan dan bergegas masuk, aku sendiri ngga tau, itu mas Andika mau kemana, dalam batinku yang penting dia mau mengantarkanku kuliah, menjemputmu kuliah, ada di rumah saat malam hari, dan ya tidak macam macam dengan perempuan lain. Memang aku belum mencintai dia, tetapi statusku adalah istri sahnya, jadi apapun yang terjadi aku ngga mau pernikahan ini sampai kandas di tengah jalan.

Di jenjang S2 ini, ngga banyak temanku yang dulu sekampus saat jenjang S1, hanya ada Mila dan Novi, cukup akrab aku dengan mereka berdua, memang kaya geng tapi aslinya kami ngga nge geng, kami bertiga berteman, itu karena mereka berdua adalah sahabatku, insyaallah orangnya bisa dipercaya. Setelah kuliah, banyak banget tugasnya padahal baru hari pertama pelajaran, udaha da tugas kelompok segala, dan akhirnya tugas dan kuliah selesai jam 16.00, sebelum jalan jalan sore sampai malam ini, aku, Novi dan Mila memutuskan untuk sholat Asar dulu, karena memang sudah waktunya.

"Hari ini kita mau kemana?" tanya Novi.

"Gimana kalo kita ke restoran baru yang di pertigaan itu, kata orang orang disitu murah dan enak loohh" Jawab Mila penuh semangat, diantara kami bertiga Mila paling suka berkuliner makanya badanya rada rada berisi.

"Aku setuju tuh" jawabku melengkapi voting makanan kali ini.

Tttrrrttttt tttrrrttttt

Hpku berbunyi, dari notifnya sih dari Mas Andika, aduh jangan jangan suruh pulang.

"Gaes, bentar ya, kalian masuk dulu aja, aku mau angkat telepon dari Suami"

"Cieee yang baru nikah " reaksi mereka kompak membuliku.

"Apaan sih, udah sana masuk"

"Iya deh, kita tunggu diatas ya"

Setelah mereka berjalan aga jauh barulah aku angkat telponnya.

"Assalamualaikum Tiara, kamu dimana? Aku udah di depan gedung fakultasku loh, ayo kita pulang " tanya Mas Andika

"Aduh maaf Mas, aku lagi main sama temen temen nanti setelah Magrib baru pulang ya, bay bay " jawabku terburu buru, takut ngga diizinkan.

" Tapii.. Loh ko udah dimatiin aja, yaudah lah nanti ditunggu di rumah aja".

~19.00 WIB~

Setelah sholat Isya, Andika kembali keruang depan, menanti istrinya pulang, tadi izinnya sih sampai ba'da Maghrib tapi ini malah lebih karena sudah masuk waktu Isya. Hpnya tidak bisa dihubungi. Detik dan menit terus berjalan, sampai pukul 21.00 Tiara belum pulang, dari tadi Andika sudah menelpon orang tua Tiara, siapa tau Tiara ada di rumah orang tuanya, tetapi hasilnya nihil, Tiara tidak ada disana, semakin panik saja Andika dibuatnya. "Ini anak kemana sih" batin Andika dengan sedikit kesal dan cemas, mau bagaimanapun dia sekarang adalah suaminya, dan harusnya segala hal yang berhubungan dengan istrinya, Andika harus tau.

"Akan aku marahi nanti dia" batin Andika lagi sambil mondar mandir di depan rumah, Andika sudah menghubungi beberapa nomor teman Tiara yang dulu sekampus ataupun mahasiswa mahasiswa sekelas Tiara, tetapi hasilnya juga tetap nihil.

Dan, akhirnya...