webnovel

Kau Milik Kami Bertiga

Dewasa 21++ Bagaimana jika kalian menjadi Azura? Awalnya dia memiliki kehidupan biasa seperti orang-orang kebanyakan. Tapi siapa yang akan menyangka tersesatnya dia pada malam itu membuat kehidupannya berubah. Dia jadi bisa melihat apa yang tidak bisa orang lain lihat, dan malah membawanya menjadi tawanan 3 orang lelaki yang tak biasa. Mereka bertiga sangat tampan dan dingin. Kaya raya dan terkenal. Tapi siapapun tidak tau siapa mereka sebenarnya kecuali Azura. Mereka seperti iblis, yang hidup membutuhkan energi makhluk hidup dan tubuh seorang wanita. Mereka memakan energi dan cairan tubuh wanita. Mereka seperti monster yang menyiksa Azura dengan lidah nakal mereka setiap hari. Mereka ternyata.. Tak hanya itu, tersesatnya pada malam itu membuatnya bisa masuk ke organisasi rahasia besar, yang ternyata semua anggotanya adalah... NB : DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA!! Cerita ini mengandung efek ketagihan, kalau tidak percaya, buktikan :)

Poppy_N_Zu · Urban
Not enough ratings
20 Chs

Bab 9

Zura membuka matanya perlahan, matanya langsung di perlihatkan dengan interior yang sangat asing menurutnya. Dia mengerjapkan matanya, kemudian mengucek-ngucek mata untuk menstabilkan penglihatannya.

"Kau sudah bangun?" Suara seorang gadis membuatnya menoleh sepontan.

Melihat wajah gadis itu membuatnya sedikit kesal, dia ingat, terakhir kali ia berniat baik untuk membantu gadis itu, tapi yang ia dapat seperti pengkhianatan. Zura cepat-cepat terduduk, tapi kepalanya masih sedikit pusing.

"Dimana aku? Siapa sebenarnya kalian?" Tanya Zura sambil memicit-micit kepalanya dan memperhatikan satu persatu orang yang ada di ruangan yang terlihat sangat canggih.

Zura memperhatikan sekeliling, seperti sedang berada di film-film yang memiliki ruangan canggih dengan cahaya biru hologram 3d. Seperti sedang berada di ruangan rahasia yang penuh dengan alat-alat canggih.

"Selamat datang di The Secret nona. Aku Exon." Ucap seorang pemuda berperawakan tinggi dan berusia 24 tahun. "Kemarilah, duduk bersama kami disini." Ucapnya sambil mengisyaratkan pada Zura agar datang untuk bergabung bersama mereka di meja rapat bundar dengan bangku-bangku yang sudah ada nama pemiliknya.

Zura menurut saja daripada cari ribut. Dia berjalan mendekati mereka bertujuh yang sudah duduk dengan wajah-wajah berniat menyambut tapi tetap saja ekspresinya menakutkan.

"Dimana aku duduk?" Tanya Zura bingung, karna menurutnya semua bangku sudah memiliki ukiran nama masing-masing di kepala senderannya.

"Duduk di bangku yang bernama Kirei, karna kau akan menggantikannya mulai sekarang." Jawab Exon.

Zura duduk dengan ragu, dia masih tidak mengerti, entah apa maksud semua ini. Tiba-tiba suara pintu berbunyi membuat semuanya menoleh, seorang gadis cantik masuk dengan gaya yang sesuai dengan profesinya.

"Maaf aku terlambat." Ucapnya sedikit tergesa-gesa, tapi ketika ia hendak duduk matanya dan mata Zura bertemu, mereka sama terkejutnya.

"Zura?" Tanyanya syok.

"Kak Miyi?" Tanya Zura tak kalah syoknya.

"Kenapa kau disini?" Tanya Miyi yang masih belum berhenti dari keterkejutannya.

"Aku juga tidak tau." Jawab Zura.

"Ah, kalian saling mengenal ternyata," sambung Exon. "Dia gadis yang membuatmu harus datang ke rapat malam-malam begini, Miyi. Leira mendapatkan harta karun langka."

Miyi memandang terkejut ke arah Zura, dia tidak menyangka bahwa selama ini ia menganggap juniornya itu hanyalah gadis biasa.

"Mari kita mulai rapat. Pertama-tama kau harus tau dulu tempat ini seperti apa." Exon berdiri khas si ketua kelompok, kemudian dia berjalan ke monitor raksasa untuk memulai presentasi yang hanya ditujukan untuk Zura.

Zura hanya bisa mengikuti saja, walaupun dia masih bingung.

"Selamat datang di The Secret," Ucap Exon. Layar monitor langsung menunjukkan gambar gedung yang Zura kenal. Gedung apartemen yang terkenal tinggi di kotanya dengan 65 lantai. "Kau pasti tau ini gedung apa, ini gedung Lister apartments yang terkenal, dan sekarang kau berada di lantai 60."

Zura mengerjapkan matanya kaget, dia tidak menyangka bahwa dia sekarang berada di lantai yang sangat tinggi, jauh dari permukaan tanah.

"The Secret merupakan organisasi rahasia yang menghasilkan banyak uang. Bekerja sama dengan jutaan perusahaan dan pengacara yang ada di dunia. Para anggota disini berasal dari berbagai negara, tentunya mereka bukan orang-orang biasa melainkan orang yang memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki orang biasa. Kemampuan sihir ataupun otak berlebih berlaku disini."

"Dari namanya saja kau sudah tau bahwa ini organisasi Rahasia, jadi semuanya sangat rahasia. Tempat ini dari lantai 1 sampai 40 adalah apartemen, 40 sampai 65 adalah tempat seperti ini, tempat luar biasa yang bisa melakukan apa saja. Dan Apartemen di lantai 40 kebawah di huni para anggota The secret untuk tampak natural dicampur dengan orang local."

"Lalu apa yang dikerjakan di The Secret?" Tanya Zura yang sudah penasaran, dari tempatnya saja sudah tidak diragukan lagi bahwa ini adalah organisasi luar biasa.

"Sabar Nona, kau akan tau," Exon mengganti tampilan di monitor dengan vidio-vidio kasus terkenal dari berbagai negara. "Apa kau pernah tau kasus-kasus ini?"

Zura mengangguk. "Ya, beberapa."

Exon tersenyum manis. "Kasus-kasus ini adalah kasus terkenal yang berhasil dipecahkan dan diselesaikan karna bantuan The Secret. Walaupun orang-orang taunya yang memecahkan kasus ini adalah pengacara,  petugas negara, dan lain-lain tapi percayalah ini dikerjakan The Secret walaupun ada beberapa kasus yang sama-sama dikerjakan bersama petugas negara."

"Jadi maksudmu The Secret menjual jasa dibelakang jasa? Kalian pemain dibalik layar?" Tanya Zura.

Exon mengangguk. "Tapi kami pemain dibalik layar yang tidak biasa. Kami melakukan pekerjaan dengan otak luar biasa, kemampuan super, dan sihir. Upah yang kami dapat juga bukan hanya ratusan ribu dolar, tapi 10 juta dolar keatas tergantung kasusnya."

"Wahh, itu uang?"

Exon tersenyum kemudian mengangguk.

"Kenapa kalian menyembunyikannya? Bukankah jika kalian bermain tanpa bersembunyi, kalian bisa terkenal? Mendapatkan uang lebih banyak karna kepopuleran yang kalian dapat." Tanya Zura.

"Tidak semudah itu, kau harus mengenal kami yang ada disini. Walaupun kami terlihat masih muda, tapi banyak dari kami calon-calon penerus perusahaan keluarga atau pemilik usaha bisnis. Di dunia bisnis kau harus jadi muka dua untuk tujuan. Menurutmu, jika kami main terbuka, ketika kami mendapatkan kasus dan ternyata target yang harus kami jatuhkan adalah partner bisnis kami atau teman dekat kami, apa yang akan terjadi? Pastinya hubungan kami dengan perusahaan sekutu juga akan terganggu."

"Penjahat mana yang memperlihatkan kejahatannya di depan polisi? Kami pasti dihindari dan semuanya penuh dengan kepalsuan. Terkadang menjalankan suatu proyek kasus, kau harus menjadi orang yang berbeda."

"Apa.. The Secret aliran hitam saja, putih, atau campur?"

"Ah, aku mengerti maksudmu. Syukurnya kami berada di pihak orang-orang baik." Kata Exon dengan senyumannya.

"Tadi kau menyelamatkan gadis bernama Leira di gedung kosong," Tunjuk Exon ke arah seorang gadis cantik bertubuh mungil yang rasanya ingin Zura pukul kepalanya. "Tadi dia hanya berlatih, bukan berkelahi sungguhan." Exon menahan tawa ejeknya, itu membuat Zura menyesal untuk pertama kalinya sudah menolong seseorang.

"Jangan marah  pada Leira," Ucap Exon mengetahui tatapan kesal Zura. "Dia membawamu kesini agar kau belajar dan mendapatkan kehidupan yang baik. Bagi seseorang yang memiliki kemampuan tak biasa, seharusnya kau tidak sembarangan menunjukkannya didepan orang lain."

Zura menghela nafas pasrah. Ya, dia tau di ceroboh.

"Bisa kau jelaskan kemampuan yang kau miliki?" Ucap Mario, salah satu pemuda yang sedari tadi hanya menyimak dengan kalem.

"Aku juga tidak tau sebenarnya apa kekuatanku. Yang jelas aku bisa mengambil barang yang jauh dariku dengan hanya mengucapkannya, maka barang itu akan datang padaku. Waktu aku menyelamatkan Leira, aku mengatakan ikat si penjahat, lalu penjahat itu terikat." Jelas Zura.

"Bisa kau tunjukkan?" Sambung Exon.

"Ikat kuat pria itu sampai kesakitan, hentikan ketika dia mengatakan ampun." Perintah Zura, kemudiam mengibaskan tangannya ke arah Exon.

Exon meringis kesakitan ketika cahaya hijau yang keluar dari tangan Zura mengikatnya sangat kuat, tapi mata manusia biasa sepertinya tidak bisa melihat cahaya hijau itu. "Ampun. Ampun." Setelah Exon mengatakan itu, cahaya hijau itu kembali ke tangan Zura.

"Kekuatan yang sangat keren..." Ucap Mario kagum.

"Keren si keren, tapi kenapa harus aku jadi percobaannya?" Gerutu Exon yang merasakan sakit di pinggangnya.

"Apa kau mau bergabung dengan kami? Jika kau setuju ini akan dilanjut dengan penjelasan lebih lajut, peraturan The secret, dan lainnya. Jika tidak maka kau akan kembali tanpa mengingat apapun." Ucap Leira.

Zura diam sejenak untuk berpikir keras...

******************************************