webnovel

Kau Milik Kami Bertiga

Dewasa 21++ Bagaimana jika kalian menjadi Azura? Awalnya dia memiliki kehidupan biasa seperti orang-orang kebanyakan. Tapi siapa yang akan menyangka tersesatnya dia pada malam itu membuat kehidupannya berubah. Dia jadi bisa melihat apa yang tidak bisa orang lain lihat, dan malah membawanya menjadi tawanan 3 orang lelaki yang tak biasa. Mereka bertiga sangat tampan dan dingin. Kaya raya dan terkenal. Tapi siapapun tidak tau siapa mereka sebenarnya kecuali Azura. Mereka seperti iblis, yang hidup membutuhkan energi makhluk hidup dan tubuh seorang wanita. Mereka memakan energi dan cairan tubuh wanita. Mereka seperti monster yang menyiksa Azura dengan lidah nakal mereka setiap hari. Mereka ternyata.. Tak hanya itu, tersesatnya pada malam itu membuatnya bisa masuk ke organisasi rahasia besar, yang ternyata semua anggotanya adalah... NB : DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA!! Cerita ini mengandung efek ketagihan, kalau tidak percaya, buktikan :)

Poppy_N_Zu · Urban
Not enough ratings
20 Chs

Bab 10

Jari-jari telunjuk Zura mengetuk-ngetuk meja dengan pelan. Dia sedang berpikir, dia sedang mencerna, dia sedang menimbang kalimat yang baru saja keluar dari mulut Leira. Baginya semakin banyak uang yang akan dia dapat dari The Secret maka semakin berat pula resiko yang akan dia hadapi.

"Tapi... memutuskan hal seperti ini sangatlah berat. Dilihat dari tempatnya, The Secret bukanlah suatu kumpulan biasa. Bagaimana jika aku tidak bisa mengikuti program di dalamnya? Bagaimana jika aku tidak berguna dan tidak bisa menjalankan misi? Bagaimana jika aku tidak sanggup dan meminta untuk keluar?" Tanya Zura serius.

Leira menyunggingkan senyum tipisnya.

"Jika kau tidak bisa mengikutinya maka menyerah saja, jika kau ingin keluar maka keluar saja."

"Semudah itu?" Tanya Zura tak yakin.

Leira mengangguk kecil.

"Emm, semudah itu. Jika kau ingin keluar ya keluar saja, bersamaan dengan hilangnya ingatanmu tentang The Secret. Semuanya mudah bagi kami. Kami tidak memaksa siapapun."

"Tapi pertanyaanmu tentang bagaimana jika kau tidak berguna dan tidak menjalankan misi? Aku punya jawaban simpel. Hujan hanya setetes air polos dari langit, tapi mengapa dia bisa menjadi bencana? Jawabannya karna ada angin, petir dan lainnya. Semua menjadi bisa jika kerjasama. Tim."

Zura berfikir keras lagi, dia meremas jari-jarinya untuk menimbang. Dia memperhatikan satu persatu wajah mereka untuk memberikan semangat pada dirinya sendiri. Hingga suatu keputusan muncul di kepalanya.

"Aku akan mencoba." Ucap Zura memutuskan.

Mereka yang ada di ruangan itu tersenyum, entah apa arti senyum itu yang jelas kenapa harus mengatakan tidak untuk kesempatan yang luar biasa ini.

Leira menekan jari telunjuknya ke meja, komputer hologram 3d muncul, lalu dengan sekali gerakan menampilkan data kesehatan tubuh Zura secara keseluruhan, dari denyut nadi, pernafasan, pergerakan aliran darah.

"Aww!" Zura meringis kesakitan ketika tiba-tiba pergelangan tangan bagian bawahnya terasa seperti di tusuk jarum.

Miyi yang duduk disamping Zura menenangkan gadis itu.

"Tahan sebentar."

"Tadi saat kau tidak sadarkan diri kami menyuntikkan hal paling penting yang harus kau miliki sebagai anggota. Aku dan lainnya juga memilikinya." Ucap Leira setelah ia selesai mengaktifkan benda sangat kecil yang sudah tertanam di pergelangan tangan Zura.

Exon mengambil alih. Wajah ramahnya yang tadi mendadak berubah sangat serius. Aura pemimpinnya keluar seketika.

"Ingat? Segala sesuatunya rahasia. Apa yang ada di tanganmu otomatis membunuhmu jika menangkap pelanggaran ucapan yang menjuru untuk membongkar The Secret, ia juga bisa menangkap sinyal pengkhianatan organisasi. Dan juga kesehatanmu akan terpantau jelas disini." Ucap Exon.

Leira menyambungkan ke monitor besar informasi kesehatan Zura. Zura hanya bisa berdecak kagum membaca info kesehatannya yang awalnya dia sendiri tidak tau bahwa dia elergi Blueberry. Pantas saja tangannya akan gatal jika meminum minuman rasa Blueberry.

"Siapa nama lengkapmu, tanggal, dan bulan lahir?"

"Azura Heenan, 2 April."

Leira mengetik dengan cepat, lalu monitor menampilkan deretan-deretan informasi pribadi Zura dari kecil hingga besar seperti nama sekolah  Tk, SD,SMP,SMA, dan kuliah.

"Benar ini milikmu?" Tanya Leira.

Zura hanya bisa mengangguk dengan syok padahal dia mengambil jurusan IT.

Leira menampilkan lagi semua foto-fota yang pernah di unggah Zura ke sosial media, itu membuat Zura ingin menutupi wajah malunya karna foto dari jaman SMP-nya terpampang jelas dengan nyata.

Zura mengerutkan keningnya ketika melihat semua akun media sosialnya yang ditampilkan di monitor memiliki lambang sadapan yang pernah ia pelajari.

"Semua akun media sosialmu di sadap. Ada pihak ketiga yang selalu memantaunya." Ucap Leira, lalu gadis itu langsung mengetik dengan cepat dan terlihat sangat ahli.

Sebuah map ditampilkan di monitor, lalu Leira menunjukkan titik sadapan.

"Kau tau siapa yang tinggal disini?"

Zura membulatkan matanya. Jelas dia sangat tau siapa yang tinggal di tempat itu, itu Apartemen keluarga Essi.

"Itu rumah sahabat baikku. Kenapa dia menyadap sosial mediaku? kenapa bisa aku tidak mengetahuinya? Padahal aku sering jaga-jaga dan meletakkan anti sadap di ponselku."

"Dia tidak memakai sadapan biasa, dia yang memasukkannya sendiri ke ponselmu makanya hasilnya natural. Lebih baik kau tetap berperilaku biasa saja sampai kau tau apa tujuannya, selidiki dengan cara yang halus," Leira menoleh kearah Acacia, gadis ramping berkulit sawo matang dengan mata indahnya. "Apa kau bisa melihat sesuatu?" Tanyanya pada Acacia yang memiliki kemampuan melihat gambaran kejadian yang pernah terjadi.

Acacia memejamkan matanya, tidak lama dia membukanya kembali.

"Aku tidak bisa membaca apapun yang ada padamu, kau memiliki pagar pelindung berwana hijau."

Zura menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia tidak tau mau mengatakan apa.

"Biarkan aku akan mencaritahu sendiri secara manual. Hanya saja aku masih tidak percaya Sahabat yang selama ini aku kenal melakukan ini padaku, padahal yang aku tau dia sosok yang tenang dan polos."

"Jangan terlalu percaya dengan penampilan polos dan lugu, karna nyatanya air yang jernih dan tenang saja bisa membuatmu tenggelam hingga mati." Ucap Miyi menepuk pundak Zura pelan. Dia juga mengenal Essi, dia juga tidak menyangka gadis seperti Essi melakukan hal seperti ini.

"Kami akan membantumu mencaritahu tentang ini." Ucap Mario.

"Ah, tak apa. Aku bisa menyelesaikannya sendiri." Tolak Zura. Dia tidak mau merrpotkan orang lain.

"Ya, selesaikan saja sendiri. Tapi kami juga akan menyelesaikannya untukmu. Ketika kau bergabung denga The Secret maka kau menjadi keluarga bagi kami." Ucap Exon.

"Tapi... aku tidak menangkap kejahatan disini. Sahabatmu melakukannya karna obsesi?" Ucap Acacia yang berhasil membuat Zura mengerutkan keningnya.

"Mari kita lanjutkan ini dulu, besok akan kita bicarakan. Aku sudah mengeluarkan sadapan, mungkin dia akan bingung, tapi kau tetap harus pura-pura tidak tau." Leira mengetik-ngetik lagi hingga di meja Zura menampilkan layar yang tidak ia mengerti.

"Mari tanda tangan untuk bergabung di Tim D. The Secret memiliki Tim A sampai Z. Semakin ke bawah (ke Z) maka semakin rendah tingkatan dan semakin banyak jumlah anggotanya. Tim A,B,C, dan D adalah tim istimewa dan paling banyak mendapatkan pendapatan karna mengurus proyek misi orang-orang terpandang."

"Kalau tim A itu tim anaknya pemilik Lister Group dan juga pendiri The Secret yang terdiri dari 2 orang. Tim B itu tim yang isinya berumur 30 sampai 60, mereka orang-orang luar biasa dan menghabiskan masa muda di The Secret, terdiri dari 7 orang anggota. Dan tim C juga hampir sama dengan tim B, hanya saja mereka fokus pada kejahatan teknologi, terdiri dari 8 anggota. Sedangkan tim D kita ini, yang terdiri dari 9 anggota sekarang." Jelas Leira. Lalu ia mengisyaratkan agar Zura meletakkan tangannya ke layar di meja untuk tanda tangan khas The secret.

Setelah semua selesai, Leira mengirimkan sebuah file ke email Zura yang berisikan penjelasan secara rinci apa itu The Secret dan orang-orang di dalamnya.

"So, sebelum kita menyelesaikan ini semua, ada baiknya kau harus mengenal kami satu-satu dulu Zura." Ucap Exon.

"Aku Exon Karl. Kemampuanku bisa mengingat semuanya dengan cepat, aku bisa mengola data di kepalaku dalam jumlah banyak sekaligus, sehingga ketika aku memimpin aku bisa memutuskan sesuatu dengan detail dan cepat. Aku ahli di bidang matematika dan fisika. Umurku 28 tahun, tapi seperti yang kau lihat aku terilihat seperti pemuda 23 tahun." Ucap Exon memperkenalkan diri. Ya, memang benar. Tak akan ada yang percaya bahwa Exon berwajah Baby Face itu berusia 28 tahun.

"Aku Leira Moun. Seperti yang kau lihat, kemampuanku di bidang IT. Aku juga seorang hacker yang sudah memiliki banyak pengalaman. Umurku 22 tahun." Leira tersenyum kecil disudut bibirnya. Gadis itu sangat cantik dan bertubuh kecil, sorot matanya dingin, tapi hatinya memiliki sisi kehangatan.

"Aku Acacia. Kemampuanku bisa melihat gambaran hal-hal yang sudah pernah terjadi ataupun belum. Umurku 21 tahun." Acacia tersenyum menampilkan lesungnya yang dalam.

"Kau sudah mengenalku, aku Miyika Seyna. Kemampuanku dipergunakan untuk menjebak. Aku bisa menirukan suara orang lain dengan sama persis tanpa perbedaan, aku menguasai 15 bahasa dunia. Umurku 22 tahun."

"Aku Mario Enduin. Kemampuanku si tubuh kebal. Aku tidak akan pernah terluka jika mengenai benda tajam, peluru, atau pukulan. Entah kenapa aku bisa terlahir seperti itu, yang jelas itu suatu kelebihan yang harus di syukuri. Umurku 22 tahun." Mario memiliki tubuh luar biasa indah dan wajah tampan, tak heran jika dia menjadi incaran wanita.

"Aku Noel Herson. Kemampuanku bisa melihat hantu dan memiliki teman gaib yang bisa memberiku informasi apapun. Umurku 21 tahun." Noel bukan orang yang ramah, dia sangat tertutup dan introvert, tapi baginya tim D adalah keluarga yang membuatnya mengerti arti komunikasi dengan Manusia.

"Aku Davies. Kemampuanku penghipnotis. Aku bisa membuat orang mengatakan kesalahannya sendiri dengan jujur, membuat orang menuruti kemauanku. Aku 23 tahun." Davies memiliki karakter yang kada asik dan kadang menjengkelkan, dia memiliki mood yang sering berubah-ubah.

"Aku Karvin Sin. Kemampuanku bisa mengalirkan listrik dari dalam tubuh. Aku sendiri juga tidak mengerti kenapa bisa memiliki kemampuan tidak masuk akal ini, tapi ini cukup menyenangkan. Tugasku disini si penghukum. Umurku 22 tahun." Lelaki satu ini si wajah teduh yang bikin suasana hati adem. Wajah yang lembut membuat orang merasa nyaman jika bersamanya.

Zura mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mencerna, apa semua kemampuan yang mereka miliki itu nyata? Dia seperti sedang berada di mimpi.

"Wahh, apa aku yang paling muda disini?" Tanya Zura jadi merasa canggung setelah semua anggota memperkenalkan diri.

Mendengar ucapan Zura mereka tersenyum kecil, mereka juga baru sadar Zura si bungsu diantara mereka.

***********

Leira dan Zura berjalan di lorong yang sudah mulai sepi, tapi masih banyak anggota The Secret yang berlalulang.

"Terimakasih sudah membawaku kesini, aku jadi tau ternyata banyak Manusia yang memiliki kemampuan khusus." Ucap Zura.

Leira tersenyum tipis mendengar ucapan Zura.

"Pertama kali aku kesini 7 tahun yang lalu, aku masih berada di tim N. Aku berusaha keras agar bisa naik tingkat, aku ingin memperbaiki hidupku yang dulunya hanya anak seorang tukang memperbaiki komputer dan juga anak kurang beruntung yang ditinggal Ibunya dari kecil. Sampai pada akhirnya 4 tahun yang lalu aku berhasil bergabung di tim D."

"Aku sangat kagum dengan pendiri The Secret. Idenya sangat luar biasa mendirikan tempat seperti ini."

"Ah, aku lupa memberitahu." Kata Leira mengingat sesuatu. "Besok semua jadwalmu, kartu fasilitas, dan semua perlengkapanmu akan di urus. Kau akan diberikan hak istimewa karna berada di kelas D."

Zura mengangguk semangat. Dia tidak sabar bagaimana keseruan berada ditempat luar biasa itu.

"Dan satu lagi Zura," Kata Leira lagi. "Ketika kau melihat pemuda tampan dengan lambang tim A seperti yang ku pakai tadi, menunduklah  memberi hormat, jangan mengajaknya berbicara jika tidak disuruh, berpiralaku yang baik padanya. Dia anak pendiri The Secret yang sekarang menjadi penerus tunggal."

"Siap kak Leira!" Jawab Zura bersemangat.

________________________________

Bersambung...

"Hujan hanya Setetes Air polos dari langit, tapi mengapa dia bisa menjadi bencana? Jawabannya karena ada angin dan petir. Semua menjadi bisa jika kerjasama. Tim."

-Leira Moun-

"Jangan terlalu percaya dengan penampilan polos dan lugu, karena nyatanya air yang jernih dan tenang saja bisa membuatmu tenggelam hingga mati."

-Miyika Seyna-