webnovel

Justice or Crime - Eps 6

Setelah acara di kantor pusat Divisi 1 Khusus Satuan Keamanan kembali ke kantor dengan mengendarai mobil. Tentu yang Rizki menyetir dan di sebelah nya Doni dan tentu di bagian tengah adalah Siska Komandan mereka dan yang paling belakang adalah Tia dan Jenny.

"Aku tidak menyangka kalian hebat aku senang sekali bisa berada di Divisi 1 ini", ucap Rizki memulai obrolan

"Ya aku pun sangat terkejut dengan penghargaan itu lalu kenapa aku juga harus di berikan lencana padahal Duo Gadis Petarung yang menangkap nya haha", ujar Siska

"Duo Gadis Petarung?", tanya Doni

Tia dan Jenny hanya diam saja tak menyukai pujian

"Ya tentu Tia dan Jenny di beri julukan khusus oleh Jendral dengan sebutan Duo Gadis Petarung haha kalian hebat juga ya Tia, Jenny", jawab Siska dengan tawa khasnya

"Bisa kalian diam tanpa pujian!!", ucap Tia dan Jenny bersama tanpa di sengaja

Lalu mereka berdua langsung menoleh ke arah masing-masing dan mengerutkan dahinya

"Haha kalian memang kompak sekali ya", "aku sudah menduga itu", ucap Siska

Dalam perjalanannya Doni melihat di sebuah gang ada kejadian yang persis seperti yang pernah di alami Tia namun ada 2 orang sedang menghajar 1 orang.

"Rizki menepi sekarang", ucap Doni dengan tiba-tiba

"Ada apa??", tanya Rizki

Siska mengetahui bahwa Doni melihat kejadian itu di gang dan memerintahkan Rizki untuk menepi

"Menepi Rizki perintahku", ucap Siska

"Baik komandan", jawab Rizki

Tak lama setelah menepi Doni bergegas keluar dari mobil dan berlari menuju tempat yang ia lihat tadi

Tia dan Jenny menyadari kejadian itu dan ingin bergegas mengikuti Doni namun di perintahkan Siska untuk tetap tahan

"Hei kalian berdua apa kalian ingin pamer lagi??", ucap Siska dengan tegas tentu dengan senyum ysng begitu tenang.

"Baik komandan", jawab Jenny mengerti

"Tapi komandan. ."' Tia mencoba menjawab

"Duduk saja Tia dan perhatikan hasilnya", ujar Siska memerintahkan Tia agar duduk tenang

Tak lama Doni pun sampai di gang itu

"Sudahlah kau sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan kami berdua karena hari ini adalah hari terakhir kau melihat dunia", ucap salah satucdari 2 orang tersebut.

"Sial kalian aarggh ", ujar pria yang terpojok dengan luka itu.

"Yang menentukan hidup manusia bukan kalian para orang-orang jahat", suara Doni mengejutkan 2 orang pria tersebut

"Hah, siapa kau", tanya salah satu dari mereka

Doni berlari dan melawan mereka yang menggunakan senjata tajam

Pertarungan mereka cukup imbang hingga Doni terkena sabetan pedang dan membuat jaket yang is kenakan sobek

"Argh sial", gumam Doni

Lalu Rendy membuka jaket yang ia kenakan sehingga membuat 2 orang tersebut terkejut saat melihat bahwa Doni adalah Satuan Keamanan.

Doni tak menyia-nyiakan saat salah satu dari mereka lengah dengan satu pukulan tepat di wajahnya membuat satu dari 2 orang itu tersungkur hingga tak sadarkan diri.

Melihat temannya tak sadarkan diri satu pria itu menggunakan pedangnya mencoba menyerang Rendy dengan membabi buta, namun dengan tenang Doni berhasil melumpuhkannya dan membuat pria itu tak sadarkan diri juga.

"Pak apa engkau baik-baik saja", tanya Doni kepada pria yang terluka itu

"Ah tidak pak hanya goresan kecil sebuah senjata tajam", jawab pria itu.

"Biar saya bantu untuk kerumah sakit mengobati luka bapa", tawaran Doni kepada pria itu.

"Ah sudah tidak apa saya bisa sendiri ko saya justru dangat berterima kasih atas pertolongan bapak", ucap Pria tersebut lalu bangkit dan meninggalkan Doni

Setelah mengikat 2 orang itu Doni beranjak menuju mobil

"Apa kita bisa bawa 2 orang di mobil ini masuk komandan", tanya Doni pada Siska

"Tentu saja bisa Doni", jawab Siska dengan senyum bangga

Lalu mereka membawa 2 pria itu ke kantor wilayah pusat dan menahannya

"Wah tinggal aku saja ini yang belum beraksi di divisi ini jadi merasa minder", ucap Rizki di ruangan kantor divisi 1

"Semua punya momennya masing-masing terlalu pesimis itu sampah", ucap Jenny dingin

"Jangan pesimis tentu kau juga akan mendapatkan momen terbaikmu", tambah Doni

"Iya benar Rizki jangan pesimis begitu apalagi garus dengarkan ocehan wanita judes kaya dia", ucap Tia sembari menunjuk Jenny seraya menyindir dengan jelas

"Hmm begitu kah", jawab Jenny

"Iya memang benar kenapa", Tia menjawab lagi

Tak lama Siska masuk ke ruangan dengan membawa beberapa berkas dokumen

"2 orang itu sudah di proses dan berkas dokumen sudah ku urus dan besok kita akan ada misi pertama", ucap Siska

"SIAP KOMANDAN", jawab mereka

"Hei Rizki kamu harus bersiap ya", ucap Siska pada Rizki

"Ke. . Kenapa komandan?", tanya Rizki

"Bersiap mendapatkan luka saat memiliki momen terbaik dalam divisi 1 karena Tia, Jenny dan Doni sepertinya mendapatkan luka hehe", jawab Siska

"Tentu sudah siap komandan apa pun yang menjadi tanggung jawab saya", ucap Rizki

"Mereka semua memiliki kemampuan di masing-masing bidangnya dan aku terbantu untuk hal seperti itu jadi aku tidak akan repot-repot untuk memberi atau mengambil misi paling berat sekalipun" gumam Siska di pikirannya

"Tia dengan kecerdasannya saat membaca situasi dalam pertaruhan tentu dengan skill beladiri yang mumpuni serta bisa bekerja sama dengan baik walaupun ia dan Jenny suka bertengkar, kemudian Jenny dengan sifat tak banyak bicara namun mampu menganalisa setiap pertarungan dan lingkungan tentu dengan skill bertarung yang setara dengan Tia namun berkas tentang dia masih dangat misteri, lalu Doni dengan kamampuan bertindak dengan cepat dan terukur serta mampu memperkirakan setiap kejadian yahh mungkin seperti memiliki refleks alami terkuat hehe dan terakhir tinggal Rizki yang belum kulihat kemampuan yang ia miliki jika memang benar berkas yang ku baca ia pun dangat berguna ", tambah Siska dalam gumamnya sembari melihat para anggota nya sedang bercanda

"Baiklah semua siapkan diri kalian untuk misi besok yang kita tidak tahu akan berat atau tidak tapi kita anggap saja berat ya", teriak Siska sebagai bentuk tegas sebagai komandan

"SIAP KOMANDAN", jawab mereka bersama dengan semangat

Bersambung . . . .