webnovel

Justice or Crime - Eps 7

Malam itu di kantor Divisi 1 Khusus Satuan Keamanan Siska mengumpulkan para anggotanya di ruang rapat.

"Baiklah malam ini kita akan menjalankan misi pertama kita untuk divisi 1", ucap Siska

"Aku mengambil posisi malam hari untuk menjalankan misi pertama kita karena situasi lokasi untuk misi kita ini adalah gedung Tua dimana tempat salah satu geng bawahan penjahat kelas S", jelas Siska

"Mohon izin komandan", Tia mengangkat tangannya seraya ingin bertanya.

"Iya silahkan", jawab Siska

"Apa misi pertama ini yang komadan maksud gedung Tua peninggalan salah satu pabrik bekas yang berada di perbatasan wilayah pusat dan barat?", tanya Tia

"Yah benar dan untuk misi pertama kita bukan untuk menangkap tapi melenyapkan , dan biar kutekankan disini jika ada yang keberatan dan tidak sanggup meneruskan bisa angkat tangan dan biar ku urus untuk mencari pengganti yang mengundurkan diri", ucap Siska tegas

Semua terdiam duduk dengan ekspresi wajah yang begitu serius.

Tiba-tiba Jenny mengangkat tangan nya hingga membuat para anggota heran begitu pun Siska

"Yah jika kau ingin mengundurkan diri aku tidak akan memaksa Jenny", jawab Siska

"Ternyata begitu lemah dan tidak sesuai untuk menerima lencana itu", gumam Tia dalam pikirannya

"Bisa di lanjutkan untuk detail misi pertama kita komandan untuk MELENYAPKAN mereka", ucap Jenny dengan menekankan kata melenyapkan dengan ekspresi wajah datar

Semua terkejut dengan perkataan Jenny yang ternyata mereka salah sangka tentang tindakan ia yang mengangkat tangan karena mereka mengira Jenny akan mundur dari misi ini

"Hmm ternyata aku salah mengira", gumam Tia

"Hmm menarik sekali , baiklah jika kalian sudah bertekad dan mau mengambil resiko dalam tanggung jawab ini", jawab Siska

"Misi ini adalah melenyapkan dalam arti sebenarnya adalah membawa ketua geng nya untuk mematikan struktur dan perintah agar kejahatan mereka setidaknya tidak berjalan sesuai dengan misi yang di berikan", jelas Siska

"Ku kira mepenyapkan semua nya dengan membunuh mereka semua", ucap Jenny kecewa

"Hei jangan berfikis seperti penjahat kau ya kita ini satuan keamanan khusus", bantah Tia atas ucapan kekecewaan Jenny

"Tentu kau juga akan berfikir secara garis nyata arti melenyapkan bukan jadi jangan naif akan hal itu", tegas Jenny

"Sudah sudah haha , sebenarnya aku pun juga ingin melenyapkan dengan arti yang sebenarnya menghabisi tapi ini misi dari satuan keamanan beda dengan hal di luar misi", jelas Siska mencoba menengahi Tia dan Jenny

"Jika misi kita tidak untuk menghabisi mengapa perlengkapan yang di siapkan di sini lengkap dengan pistol dan belati?", tanya Rizki

"Itu bentuk pertahanan kita dalam memasuki wilayah musuh sayang jika kita tidak menggunakan itu kita akan mati sia sia dalam misi", jawab Siska dengan senyum menggoda

Rizki melihat itu sedikit memerah wajahnya

"Haha kau baper kawan", ucap Tia sambil tertawa

"Aa . . Aa tidak", jawab Rizki gugup

"Haha sudahlah cepat kalian pilih dan siapkan perlengkapan yang kalian butuhkan dan kita akan berangkat", tegas Siska memerintah untuk segera bersiap

"Itu senjata yang mungkin kau butuhkan Rizki", ucap Siska yang melihat Rizki memandangi sebuah senjata untuk kondisi jarak jauh.

"Ahh iya komandan", jawab Rizki lalu mereka sudah siap

"Baiklah kita berangkat sekarang prajurit", ucap Siska lalu mereka semua berangkat menuju tujuan dalam misi.

Sesampainya mereka di tempat tujuan mereka mengambil posisi untuk membaca situasi musuh.

Saat mereka sedang mengamati musuh tiba tiba Tia berlari ke tempat musuh hingga membuat mereka semua terkejut

"Kau sudah menganalisa semuanya kan Jenny", tanya Siska

"Sangat jelas komandan", jawab Jenny

"Ku serahkan pada Duo Gadis Petarung", ucap Siska

"Sangat merepotkan sekali", ucap Jenny lalu berlari mengejar Tia

"Komandan ", ujar Rizki

"Tak apa kalian bisa lihat nanti hasilnya", jawab Siska

"Doni kita akan ambil posisi bagian gedung belakang dan kamu Rizki ambil posisi terbaik dengan jarak yang bisa kau jangkau", perintah Siska pada Doni dan Rizki

"SIAP KOMANDAN", jawab mereka lalu Siska dan Doni berlari menuju gedung belakang

"Tetap berkomunikasi dan berikan informasi dari setiap yang kalian lihat dan kita akan buat misi pertama kita berhasil dengan sangat cepat", ucap Siska

"SIAP KOMANDAN", ucap mereka dalam komunikasi jarak jauh

Di depan gedung tua itu Tia berdiri tepat di depan 4 penjaga.

"Hei siapa kau sedang apa kau di sini", teriak salah satu penjaga

"Hanya berjalan jalan saja melihat pemandangan di malam hari", jawab Tia dengan menunjukkan sebilah belati yang membuat para penjaga itu berlari ke arahnya untuk menyerang

2 orang dari mereka berhadapan dengan Tia saat 2 orang ingin menyerang Tia dari belakang datang Jenny yang meninju salah satu dari mereka hingga tersungkur

"Ternyata analisamu sangat tajam ya Tia", ucap Jenny

"Begitu pun dirimu dengan penganalisaan cepat", jawab Tia

Setelah menumbangkan mereka Tia dan Jenny  mengikat mereka lalu berjalan menuju ruang depan.

"Kami selesai komandan", ucap Tia dan Jenny memberi informasi untuk Siska

"Baik , kalian kondisikan untuk zona depan", jawab Siska

"Sangat menarik sekali divisi ini", gumam Siska dengan senyum yang sangat bahagia

"Komandan jaga jarak aman tepat di balik tembok itu ada 5 orang", ucap Rizki memberikan informasi dari kejauhan.

"Baik terima kasih Rizki", jawab Siska

"Doni bersiaplah untuk melumpuhkan mereka", perintah Siska

Tak di sangka ternyata satu dari 5 orang itu bersembunyi dan berlari memutar balik

Dan Siska pun menumbangkan 3 orang itu dan Rendy menumbangkan 1 orang itu

"Rizki kami hanya melawan 4 orang kemana satu orang lagi", ucap Siska bingung dengan informasi yang di berikan Rizki

"Sudah kubereskan Komandan", jelas Rizki yang saat satu dari 5 orang itu mencoba memutar balik ia langsung menembaknya.

Dengan senyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya Siska berkata "hmm mari kita bersenang-senang".

Semua penjaga dan bawahan geng itu sudah di lumpuhkan hingga Siska dan Doni sampai di ruangan tempat ketua mereka berada.

Namun mereka berdua di kejutkan saat melihat di ruangan Tia dan Jenny sedang mengangkat tangan nya karena ketua itu menodongkan pistolnya

"Bragg", suara pintu di dobrak hingga jebol oleh Doni

"Doorrr", suara tembakan yang mengeluarkan peluru menuju ketua tersebut dan mengenai bahunya

"Duo Gadis Petarung selesaikan tugas", teriak Siska setelah berhasil menembak ketua itu

Tak butuh waktu lama Tia dan Jenny berhasil melumpuhkan ketua itu dan mengikatnya.

"Misi pertama Divisi 1 Khusus Satuan Keamanan SELESAI", teriak Siska

Para prajurit mengangguk

"YA KOMANDAN"

Mereka pun membawa ketua itu ke dalam mobil dan meninggalkan para bawahannya terikat di ruangan ketuanya.

"Rizki momen mu tepat sekali sebagai penembak jitu Divisi 1 Khusus Satuan Keamanan", puji Siska kepada Rizki

"TERIMA KASIH KOMANDAN", jawab Rizki lantang dan dengan mata berkaca-kaca

"Ternyata kau cengeng ya kawan haha", ucap Tia sambil tertawa

"Mari kita kembali semua", perintah Siska

"Divisi 1 Khusus Satuan Keamanan akan menjadi sangat menarik dan aku tidak akan menyia-nyiakan kemampuan kalian , aku akan bawa kalian untuk terus berkembang", gumam Siska melihat para anggota nya bercanda tawa berjalan menuju mobil

Bersambung . . .