webnovel

Justice or Crime - Eps 3

"Tia , Doni , Rizki kemudian Siska yang menjadi ketua divisi 1" ucap Jenny

"Di dalam tim dengan 4 di bawah ketua memang harus memiliki kemampuan yg sangat di unggulkan dan tidak heran jika Siska di tunjuk untuk menjadi ketua", tambahnya

"Siska orang yang sangat teliliti dan bijak dalam mengambil sebuah keputusan baik yang beresiko atau pun yang menguntungkan tim, di tambah dengan sikap tegas namun friendly itu point plus untuknya".

Jam masih menunjukkan pukul 04:30 pagi dan Jenny sudah berada di meja belajarnya dengan beberapa dokumen profil setiap anggota divisi. dia selalu menganalisa setiap keunggulan dan karakter di setiap anggota kesatuan karena memang ia tumbuh dengan sikap kewaspadaan serta kehati-hatianya dalam bertindak.

"Rizki memiliki latar belakang di sebuah kota yang tidak maju namun keunggulan yang ia miliki ialah mencuri informasi , dengan kata lain orang ini bisa jadi madu untuk tim dan juga bisa jadi racun untuk tim" jelas uraian Jenny

"Lalu Doni yang memiliki latar belakang di sebuah kota miskin dimana terlalu banyak tindak kejahatan di sana , di tambah dengan masa lalu nya perihal kematian ibunya. Ia orang yang sangat kuat dalam hal fisik dan kuat dalam prinsipnya, ia bisa menjadi anggota yang sangat menguntungkan tim"

"Lalu Tia hmmm data yang kudapat hanya ini dan analisaku saat masih dalam pelatihan, ia anak yang cukup mudah berbaur namun keunggulan nya ia memiliki tekad yang cukup kuat dalam menggapai apa yang di inginkannya yaaa hanya saja aku tidak mendapatkan lebih informasi tentang anak ini. Keunggulan anak ini adalah mampu berkontribusi dan menaikkan semangat tim walaupun dia tidak menjadi kandidat sebagai ketua"

"Tim yang sempurna untuk bisa memata-matai, mendobrak markas musuh, pengolahan strategi taktis, dan penganalisaan yang cukup baik sudah terlihat seimbang dalam tim ini", "aahhhh sudahlahh cukup aku akan bersiap berangkat", ucap Jenny sambil merapikan dokumen dan mengenakan seragam lengkap untuk berangkat.

"Untuk divisi 1 kita akan mendapatkan kantor dan untuk hari ini kita akan rapat pembahasan perihal tujuan dan misi baru serta nanti siang akan ada kunjungan dari jendral jadi jangan terlambat ya" isi pesan di grup

*Kantor Divisi 1

"Tidak kusangkat kau sudah tiba dan merapikan ruangan sepagi ini untuk seseorang sepertimu", ucap Siska yang mendapati Jenny sudah tiba di kantor.

"Tidak aku belum lama sampai dan aku tidak begitu menyukai ruangan yang terlalu sumpek" jawab Jenny

"Tidak masalah bukan , keetuuaa", tambah Jenny sedikit judes

"Haha tentu saja tidak Jenny justru aku terlalu berfikir buruk mendapatkan tim yang bisa bersikap sepertimu", jawab Siska sambil tertawa

Tak lama kemudian Rizki datang,

"Selamat pagi ketua mohon kerja samanya", sapa Rizki dengan menundukkan kepalanya seraya memberi hormat dengan sopan.

"Oh iyaa tentu , mohon kerja sama nya juga ya rizki", jawab Siska dengan ramah dan penuh dengan senyum yang begitu sangat ramah.

Mereka bertiga pun merapihkan beberapa ruangan kerja mereka agar terlihat nyaman untuk mereka semua dan karena nanti siang pun memang akan rapat bersama jendral dengan kunjungannya.

"Oh iya Jenny aku buatkan kopi aku melihatmu sepertinya sedikit mengantuk", ucap Rizki menawarkan kopi

"Tidak terima kasih", jawab ketus Jenny

"Apa-apaan wanita ini sikapnya padaku" ucap Rizki di dalam hatinya

"Hei Jenny jangan bersikap terlalu dingin dengan anggota tim itu tidak baik", ucap Siska sambil tersenyum

"Apa sikapku merugikan mu Rizki", tanya Jenny dengan dinginnya

"Oo..hh tidak tidak santai saja hehe"

"Sudah tidak apa-apa ketua , oh iya saya juga membuatkan ketua kopi susu silahkan", ucap Rizki sambil berjalan memberikan kopi tersebut.

"Ohh iya Rizki terima kasih", jawab Siska penuh dengan senyuman ramah.

"Oh iya yang belum datang tinggal Tia dan Doni ya", tanya Siska pada Jenny dan Rizki

"Permisi selamat pagi maaf saya terlambat ketua", tiba-tiba doni datang dengan keringat yang terlihat jelas sekali.

"Ohh wahh iya selamat pagi baru saja aku bertanya pada Rizki dan Jenny tiba-tiba kamu datang hehe", ujar Siska

"Maaf ketua karena saya tidak memiliki kendaran jadi saya berjalan menuju kesini", jawab Doni

"Wahh keringatmu sampe seperti itu , sudah tidak mengapa lekas ganti pakaianmu di dalam", ucap Siska

"Baik ketua terima kasih", ucap Doni

"Aaaaa maaf maaaf aku terlambat ketua", datang dengan tiba-tiba

"Maaf ketua aku terlambat datang", ucap Tia tergesa-gesa sambil menundukkan kepalanya

"Iiiaa Ria tidak apa-apa", jawab Siska

"Maaf ketua aku Tia bukan Ria", ucap Tia dengan mengerutkan dahinya

"Ohh ohh iya iya aku salah maaf ya Tia hehe", jawab Siska dengan tenang dan seperti biasa penuh dengan senyuman.

"Apa-apaan mereka itu tidak menunjukkan profesionalitas sama sekali huhh merepotkan", ujar Jenny di dalam hatinya

"Hei kenapa kamu memasang muka tidak mengenakkan seperti itu", tanya Tia saat melihat ekspresi wajah Jenny

"Tidak ada urusannya denganmu", ketus Jenny menjawab.

"Apa-apaan wanita judes ini menjawab", ucap Tia di dalam hati.

"Ahh sudah sudah kita Satu Anggota Divisi jangan bertengkar persoalan kecil", Siska mencoba menengahi.

"Iya bersikap dewasa lah kalian berdua", ucap Doni yang telah usai mengganti pakaiannya

"Iya sudahlah hehe", tambah Rizki

"Merepotkan sekali", ucap Jenny dengan ketusnya

Jenny dan Tia saling memandang dengan tajamnya

"Baiklah hari ini jendral akan berkunjung dan rapat bersama kita jadi tunjukkan profesionalitas kalian, BISA DIMENGERTI", ucap tegas Siska menunjukkan sisi kepemimpinannya.

Tak butuh waktu lama mereka berempat bersikap sigap dan menjawab dengan keras

"SIAP DIMENGERTI KETUA"

Divisi 1 Khusus Satuan Keamanan

Mobil dengan pengawalan cukup ketat telah tiba di depan kantor Divisi 1 Khusus Satuan Keamanan.

"Silahkan jendral", ucap ajudan jendral membukakan pintu mobil.

"Baik terima kasih", jawab jendral

"ANGGOTA SIGAP PADA POSISI MASING-MASING", teriak salah satu komandan pengawalan Jendral

"Selamat pagi komandan kepala Pusat", sahut Jendral kepada komandan kepala wilayah pusat yang di mana divisi 1 khusus berada di sana.

"SELAMAT PAGI JENDRAL", jawab komandan kepala.

"Oh iya Selamat pagi juga untuk Komandan Khusus Divisi 1", tambah Jendral.

"SIAP JENDRAL SELAMAT PAGI", jawab Siska

"Apakah ruang rapat untuk Divisi 1 sudah siap?", tanya Jendral

"SIAP JENDRAL SEMUA SUDAH SIAP DAN ANGGOTA SUDAH SIAP", jawab Siska

Lalu mereka berjalan masuk menuju ruang rapat

"SELAMAT PAGI JENDRAL KAMI DIVISI 1 KHUSUS MENGUCAPKAN SELAMAT DATANG", sambut para anggota divisi 1 saat jendral memasuki ruangan rapat

"Baiklah", ujar Jendral lalu duduk

"Baiklah biar saya mulai saja ya, semua divisi sudah mengetahui tugas dan tanggung jawab mereka di bagian khusus bukan begitu?" Jelas Jendral lalu bertanya

"Siap jendral", jawab mereka

"Saya datang ke divisi 1 ini karena ingin menjelaskan tugas tanggung jawab yang menjadi ranah khusus dari divisi ini", jelas Jendral

"Karena informasi yang kita dapat bahwa semua kejahatan dari setiap wilayah terpusat di wilayah ini maka dari itu tim ini di tempatkan di wilayah ini", pungkasnya

"Kenapa kalian di beri tempat dan tanggung jawab khusus karena semua melebihi kapasitas tanggung jawab dari divisi lain jadi kalian di bebaskan untuk bertindak mengambil keputusan dalam menangani kejahatan yang melebihi batas kemanusiaan paham", ucap Jendral

"Siap Jendral", jawab Siska

Tiba-tiba Jenny mengulurkan tangan ke atas menandakan ingin bertanya

"Siap jendral mohon ijin bertanya", ucap Jenny

"Silahkan prajurit", jawab Jendral

"Siap jendral , apakah untuk kapasitas bebas menangani setiap kejahatan yang melebihi batas kemanusiaan itu artinya hidup dan mati?", tanya Jenny

"Apa-apaan dia bertanya seperti itu", gumam Tia dalam benaknya

"Oh iya bisa di katakan seperti itu", jawab Jendral

"Lalu bagaimana kita mendapatkan hak penuh akan tugas seperti itu", tambah Jenny

"Wahh anggotamu ternyata cukup mahir dalam menganalisa setiap tugas dan tanggung jawab ya komandan Siska", ujar Jendral sambil menatap Siska

Siska hanya mengangguk

"Baiklah biar ku jelaskan hak penuh akan tugas di divisi 1 ini, hak penuh akan di berikan setelah kalian mendapatkan 3 misi yang jika misi itu di berikan kepada divisi ini tentu tidak akan lama namun semua sudah terstruktur dengan sangat baik", jawab Jendral

"Siap Jendral mohon ijin bertanya", ucap Siska

"Oh baik silahkan komandan", jawab Jendral

"Mohon ijin untuk saran pemindahan tempat karena jika memang wilayah yang kita duduki ini adalah pusat dari kejahatan dari setiap wilayah akan lebih baik tidak persis di kantor wilayah pusat karena akan berdampak untuk kestabilan divisi", ujar Siska

"Bisa komandan jelaskan lebih rinci dari inti saran tersebut?", pinta Jendral

"Baik , jika musuh mengetahui bahwa bahwa satuan wilayah pusat ini mengganggu dan mereka bisa menyerang itu bisa berdampak ke divisi 1 karena mereka akan menyusun strategi untuk melibas habis dengan konsep libas 1 dapat 2", jelas Siska

"Ohh aku mengerti maksud dari komandan hehe, tentu itu akan sangat merepotkan jadi jika komandan ingin mengajukan saran itu bisa langsung di proses", jawab Jendral

Rapat berjalan sukses hingga menjelang sore. Kemudian rapat pun berakhir dan jendral dan para ajudan pun pergi meninggalkan Kantor Wilayag Pusat.

"Tolong segera proses saran dari komandan divisi 1 dan laporkan ke pusat untuk mengurus ini, kita memiliki Anggota Divisi 1 yang sangat menarik", pinta Jendral pada anggota kepercayaannya

"sepertinya ini era keadilan yang jaya saat aku berkuasa", ucap Jendral dalam benaknya

Bersambung . . . .