webnovel

Justice or Crime - Eps 2

Di sebuah kota besar yang terbagi dalam 5 wilayah besar pasti ada beberapa bagian kota memiliki tingkat kemiskinan atau bahkan tingkat kejahatan yang tidak bisa di anggap mudah dalam merubahnya. Di salah satu kota di bagian wilayah terdapat kota yang tidak miskin namun sedikit makmur, walaupun tidak semakmur kota besar namun beberapa turis asing dan lokal berkunjung menikmati kuliner bahkan wisata lokal yang menarik. Dan tidak juga untuk menjadi turis yang datang di kota itu karena di sisi lain kota itu memiliki sisi gelap sendiri yang mengimbangi pendapatan kota tersebut.

"Bos kita kedatangan tamu istimewa", ucap salah seorang pria kepada bos nya yang tengah duduk di ruangannya. "Sambut lah mereka dan suruh mereka masuk", jawab si bos. Tak lama pintu di buka dan tamu itu pun masukke ruangan bosnya, "selamat malam apakah saya boleh masuk dan duduk?", tanya tamu tersebut. "Oh tentu bos silahkan justru tanpa bertanya bos boleh duduk di sini ko", sambutnya. "Justru saya bertanya dulu karena kan di sini bukan wilayah saya maka nya saya bertanya pada bos", jawab tamu tersebut dengan senyum penuh makna. Saat pintu di tutup bos itu terkejut dengan pisau belati yang menempel di leher nya dengan begitu cepatnya," aduhh pak bos ini ada apa ya" tanya bos itu dengan gemetaran. "Tidak usah berpura-pura atas tindakan yang sudah kita endus di pusat untuk kota ini ya", jawab tamu tersebut "saya lebih suka turun tangan sendiri dari pada menyuruh anak buah karena saya lebih suka memberi pelajaran dengan tangan saya sendiri" tambahnya.

"Iii...ya pak bos saya bisa jelaskan perihal pak bos datang kesini", jawab bosnya. "Semenjak ada organisasi misterius itu penjualan barang pak bos selalu di halangi di tengah perjalanan bahkan beberapa agen kami di habisi", jelas bos itu. "Baiklah penjelasanmu saya terima dan jika organisasi itu beraksi lagi biar saya taru anak buah saya di sini 2 orang", jawab si tamu itu sambil beranjak pergi meninggalkan ruangan. "Kalian tetap disini mengawasi penjualan dan kawal perjalanan distribusi barang kita", ucap tamu itu pada pengawalnya. "SIAP BOS", jawab pengawalnya.

"Apa apaan alasan itu di pakai lihat saja jika penjelasan itu bohong saya akan habisi dia namun jika berita itu benar maka kita memiliki musuh yang harus di habisi", gumam tamu itu lalu beranjak pergi. Di dalam mobil sang supir memberi informasi kepada Bosnya itu dengan berita yang begitu jelas membuat sang Bos sangat marah

"Bos , saya dapat informasi di wilayah Selatan di distric 2 terjadi insiden yang hampir membunuh ketuanya".

"Bagaimana bisa dan siapa yang berani membuat ku marah", tegas bos itu dengan nada yang begitu lantang.

"Informasi yang saya dapatkan 2 orang memasuki wilayah distric 2 di Selatan dan mengincar ketua distric 2 dengan berpakaian seperti jubah",jelas sang sopir.

"Apa jangan-jangan insiden yang terjadi di distric ini juga insiden yang sama dengan di sana, tapi jika itu tidak terlalu berbahaya untuk bisnis kita maka kita bisa atasi mungkin seperti biasa pertikaian geng di distric 2 wilayah selatan jadi jika mendapat informasi lagi segera laporkan padaku", ucap sang bos.

"Baik bos , ini kita akan kembali ke pusat atau singgah ke distric wilayah lain bos?", tanya sang supir.

"Kita kembali ke pusat saja ada hal yang ingin ku kerjakan", jawab si bos

Kemudian sopir itu memacu mobil menuju Pusat sesuai yang di perintahkan sang bos.

Berkemampuan Khusus

"Ahh lelah sekali hari ini", Jenny mengeluh dan menjatuhkan diri ke kasur miliknya yang begitu sangat empuk.

"Akhirnya aku bisa masuk di divisi satuan khusus, aku tak sabar untuk mendapatkan misi-misi khusus", Jenny terus menggumam karena begitu sangat senang sekalih dengan hasil pelantikan hari itu sampai-sampai wajahnya yang begitu imut memancarkan aura yang menenangkan.

Pandangannya teralihkan oleh suara langkah kaki yang mengendap-ngendap. Jenny pun melangkah pelan penuh dengan kehati-hatian mencoba melihat siapakah gerangan yang berada di luar, saat ia melihat jendela ia melihat seseorang sedang jongkok di depan pintunya.

"SIAL, KENA KAU", teriak Jenny dengan sangat sigap membuka pintu dan mencoba meraih seseorang itu.

Namun seseorang itu begitu gesit dan mudah menghindari sergapan Jenny. Jenny pun mencoba mengejar namun perhatiannya teralihkan oleh sebuah paket yang seseorang itu letakkan di depan pintunya.

"Apa-apaan orang itu bisa menghindari sergapanku, paket apa ini", ucap Jenny penuh dengan penasaran

Jenny pun membawa paket itu ke dalam kamarnya namun ia tidak langsung membuka nya. Ia terus menganalisa bentuk serta aroma paket dan fisik paket tersebut, yah karena Jenny memang wanita yang penuh dengan perhitungan dalam bertindak dan kemampuannya itu lah yang membuat ia lulus dan masuk dalam divisi khusu.

"Sial apa ini boneka dan surat aarggh aku benci sesuatu yang berbau dengan cinta", ucap Jenny setelah membuka paket tersebut dan mengetahui bahwa isi paket tersebut adalah sebuah boneka dan sepucuk surat.

"Selamat atas kelulusanmu semoga mimpimu segera tercapai", isi surat tersebut yang tidak menuliskan nama atau pun hal yang memberikan petunjuk sama sekali dari siapa.

"Aarrggghh aku tidak menyukai hal misterius tentang percintaan aku lebih suka hal misterius tentang memecahkan sebuah kasus kejahatan", teriak Jenny kesal lalu ia menuju dapur.

"Ahh aku lapar sekali aku ingin memasak sesuatu yang akan menghilangkan rasa laparku ini hehe", ujar Jenny yang begitu lapar dan berniat ingin memasak.

Jenny selain Cantik dan Pemberani ia juga dapat memasak dengan mahirnya , coba banyangkan jika wanita sempurna ini menjadi pendamping hidup hehe.

"Semua sudah selesai sekarang saatnya kita makan untuk memuaskan perut yang tidak tau diri ini sedari tadi bunyi dan sangat perih , rasakan makanan terenak buatan Jenny ya perutku", ucap Jenny begitu semangat untuk melahap makanan yang ia masak sebelumnya.

"Hmmm enaknya hehe , seandanya saja ada kakak ia pasti akan memuji masakanku yang sangat enak ini", gumam Jenny mengenang kakaknya.

*flashback

"Adik kakak yang satu ini memang jago sekali memasak , semua yang kamu masak selalu tidak ada kurangnya hehe"

"Kakak aku rindu kakak makan bersamaku memakan masakanku", gumam kembali Jenny sambil terus menyantap pelan makanannya.

Setelah selesai makan ia kembali rebahan di kasurnya yang tentu sangat nyaman walaupun ia tidak terlelap tidur.

Kemudian tak lama dari itu Jenny kembali bangkit dari tidurnya dan melangkah menuju lemari. Ia perlahan membuka lemari yang ternyata disana ada sebuah tempat rahasi khusus menyimpan sesuatu.

"Dengan ini aku akan mewujudkan impianku dan membalaskan dendam kakak, aku ingin mengetahui siapa dalang dari semua ini yang berada di satuan keamanan", gumam Jenny lalu memandang cermin dan terlihat warna biru terang menyala di mata kirinya.

Di tempat lain ada seorang pria berjubah berdiri memandang bulan yang begitu sempurna dan terlihat mata sebelah kanannya menyala biru seperti mata yang di miliki Jenny

Bersambung ....