Taman Kanak-Kanak(Mentari Bahagia)

"Bik kami pergi dahulu, Saya harus mengantar Alice dan tolong perhatikan Bunda bik" Ucap Reno pada bik ratih.

Hari itu Alice mengenakan seragam guru berwarna merah muda dan hijab berwarna senada dengan yang ia kenakan. Tampak cerah di kulit nya yang seputih batu pualam. Ia gadis adalah gadis yang masih sangat muda, Namun meski dia masih muda dia selalu meraih prestasi yang sangat bagus baik di sekolah maupun universitas nya dulu, ia selalu menjadi juara di kelasnya. Tetapi karna Alice memang mencintai anak-anak, jadi ia memilih untuk mengabdikan dirinya untuk menjadi guru di Taman Kanak-Kanak. itu membuat nya merasakan kebahagian tersendiri baginya.

Jika bertahun-tahun lalu kematian ayah nya tak berdampak pada kehidupannya saat ini. Mungkin dia akan melanjutkan pendidikannya sampai jenjang universitas tinggi di luar negri. Tetapi ia memilih untuk tinggal di dalam kota sehingga ia masih bisa bertemu ibunya yang dalam kondisi memprihatinkan itu.

"Ayo..mari Alice" Tutur Reno sambil membukakan mobil nya. Mobil BMW i8 berwarna silver melaju di jalanan. Reno melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang. Ia terus memperhatikan sesekali mencuri pandang pada gadis yang di sebelah nya itu.

Tak lama mobil berhenti di Taman Kanak-Kanak "Mentari Bahagia". Taman Kanak-Kanak itu merupakan taman Kanak-Kanak elite yang di bangun Reno. Dengan fasilitas yang lengkap dan kualitas sekolah terjamin. Mereka di ajarkan untuk mengenal Huruf dan bunyi,Menulis, Mengenal Angka dan Menghitung, Mengenal Bentuk seperti segitiga,kotak dll dan mengelompokan nama Benda berdasarkan bentuk,warna dan ukuran juga di sana pun di ajarkan untuk mengidentifikasi waktu dan juga mengenai perubahan musim.

Biasanya kalangan orang-orang yang mampu dan berkelas yang bisa memasuki sekolahan TK ini. Karna fasilitas elite TK ini bisa meroggoh uang yang tak hanya sedikit.

"Reno aku akan turun di sini" Tutur Alice. ia tak ingin jika orang lain mengehatahui bahwa ia dekat dengan orang yang memiliki gedung TK ini. Ia takut menjadi bahan gosip orang-orang yang salah faham tentang hubungan yang mereka miliki. Terlebih Alice tak ingin Reno berharap lebih jauh akan hubungannya. Alice tak mau menyakiti hati Reno dan memberi harapan palsu padanya.

"Nanti akan ku jemput setelah kau kembali" Tutur Reno sambil membukakan pintu untuk Alice. Terlihat seperti seseorang yang amat mencintai pasangannya, Sikap nya begitu lembut dan mengesankan.

Reno memiliki tubuh yang kukuh dan jenjang. Tinggi Reno sekita 178 Cm, Ia berkulit sawo matang benar-benar kulit khas ala orang Asia, Rambut nya selalu tertata dengan rapi dengan warna hitam pekat yang menjadi daya tarik dirinya, ia berhidung mancung dan memiliki belahan di dagu yang tergaris sempurna di wajahnya dan semburat senyum yang menawan selalu menghiasi wajahnya itu. Reno sendiri terkenal sebagai orang yang menyenangkan dan pandai mengambil hati seseorang.

"Ooh tak usah Reno, Akhir-akhir ini bukan kah kau selalu sibuk. Aku akan menggunakan angkutan umum saja" Jawab Alice pada Reno. Sebenarnya Alice ingin membeli beberapa baju untuk Kent, Ia sadar bahwa kemarin Kent seperti nya hanya membawa satu setel baju ganti. Ia tak mungkin melibatkan Reno dalam hal ini. Tentu saja sebenarnya Alice ingin memilih baju untuk Kent sebagai ungkapan rasa terimakasih nya itu, Mungkin belum seberapa atas apa yang ia lakukan untuk nya hari itu.

"Uhmm. Baiklah. Aku tak akan memaksa" Ujar Reno. sambil memasuki kembali ke mobilnya dan melaju menuju kantornya.

>>>>>>>>>>>>>

Di gedung Taman Kanak-Kanak Mentari Bahagia.

"Selamat pagi neng Alice, Makin cantik aja atuh neng Alice mah" Sapa bapak petugas kebersihan.

"Selamat pagi mang Asep, Heee bisa aja geh mamang mah. Cuaca hari ini yang cantik mah mang" Jawab Alice kembali. Ia memang sering mendapat sapaan setiap pagi dari bapak petugas kebersihan ini, Bapak itu sebenarnya sangat baik terhadap Alice. Ia bahkan sering membantu Alice jika dia kerap dalam kesusahan. Alice seperti merasakan sosok kehadiran Ayah di dalam diri bapak ini.

Alice melangkah dengan anggun menuju ruang guru, Dengan baju seragam agak longgar yang di kenakan Alice,menjadikan ciri khas baginya. Karna rata-rata baju rekan yang ia gunakan pasti selalu "Press Body". Tentu saja rekan nya rata-rata dari kalangan atas. Alice sendiri terbilang masih junior di sini. Ia mengajar baru setengah tahun lamanya, Tetapi dia sudah bersosialisasi dengan baik meski kadang-kadang ada saja sosialita yang iri dengan kecantikannya. ada beberapa wanita yang terkadang mereka sudah berdandan dengan maksimal tetapi tak mampu memikat hati sang pemilik TK ini.

"Ehh nak Alice udah sampek, Rajin ya nak Alice mah gapernah telat hihi..." Sapa wanita senior itu.

"Ibu Tiara bisa aja, Perasaan selalu ibu yang berangakat lebih pagi nih dari Alice" Jawab Alice. ia tak ingin menjadi sombong. Karna memang benar Ibu Tiara adalah senior paling lama di sini dan selalu mencotohkan hal yang baik bagi Alice dan rekan kerja yang lain. Karna dia jujur dan adil terhadap siapapun dan tentu nya ibu Tiara ini sangat menyukai Alice dan kepribadiannya yang baik dan rendah hati.

"Duuuhhh.... Apasih gitu aja ko di banggain.Cuma gara-gara sering berangkat pagi aja" Ujar salah satu gadis yang muncul di belakang ibu Tiara. Ia menampakan wajah ketidaksukaannya.

Gadis itu bernama Zera, ia adalah anak pimpinan di sekolah ini. Ayah nya menjadi orang kepercayaan pemilik gedung ini, Tentu nya dia menjadi sangat berani dan angkuh. Zera sebenarnya tak suka dengan profesi menjadi guru di sini. Menurutnya anak-anak terlalu menyebalkan dan merepotkan. Jika bukan karna alasan sang pemilik alias Reno sering berkunjung ke sini, ia tak akan repot-repot mengorbankan waktu nya berada di tempat dimana ia tidak menyukai tempat ini sama sekali.

Zera seumuran dengan Alice. Zera memiliki paras yang cantik, Ia bahkan lebih tinggi sedikit dari Alice. Zera memiliki kulit seputih susu,Mata sipit dengan Bulu mata yang lentik, hidung yang kecil,Serta rambut pirang nya yang tertata rapi di bawah pundak. Ia adalah anak yang di manjakan sejak kecil, sehingga apapun kemauannya selalu ia dapatkan. Ia tak suka jika seseorang menilai orang lain lebih baik darinya. Karna baginya dia lah wanita yang paling cantik, Ia bahkan tak terima jika Alice sering mendapatkan pujian-pujian tentang dirinya.