pagi berikutnya..
Sebuah taksi berhenti di sebuah kotrakan kecil dan tak terlalu ramai dengan banyak penghuni.
Tampak seorang wanita lanjut usia keluar dan menghampiri.
"Non Alice kau sudah kembali" Seru sang bibik, ia tampak sedikit khawatir namun tak ingin banyak bertanya padanya takut bahwa sang nona akan berfikiran bahwa dia meragukan sesuatu yang membuatnya tak pulang semalaman. Karna sang bibi sepenuh nya percaya bahwa nona nya ini adalah gadis baik-baik yang tak pernah keluar dari jalan kehidupan yang bisa membawa tindakan kriminal atau lainnya.
"Iya bik, Apakah ibu baik-baik saja" tanya sang gadis cantik itu.
"Iya non ibu baik, Di dalam ada den Reno iamenunggu non di ruang tamu. Membawakan sarapan untuk nona Alice dan Nyonya" Seru sang bibi lagi. Awalnya sang bibi hanya mengetahui jika nona nya hanya pulang seorang diri teryata seseorang pemuda keluar dari mobil yang sama dengan nona nya itu.
"Ooh iya bik.. Baiklah. Bik dia akan tinggal tepat di sebelah rumah kita, Dia tetangga baru kita". Tutur sang gadis. Alice sambil membopong sang pemuda membantunya untuk keluar dari mobil. Tampak rasa sakit terlihat di wajah sang pemuda. Melihat sang bibik nampak sedikit linglung dengan kejadian yang begitu aneh di depannya ia nampak sedikit agak shock dengan apa yang di lihat nya ini.
"Nanti akan ku ceritakan detailnya" Ujar Alice agar tidak membuat salah faham. Jika dilihat dari luka sang pemuda, pasti orang akan tahu jika sang pemuda ini mengalami kecelelakan sebelumnya. Tetapi Alice tak ingin membuat bibik nya khawatir dan ingin menjelaskan segalanya,Karna Alice sendiri tak pernah membawa pria lain atau menggandeng pria manapun apalagi seperti yang di lihat sekarang ini.
Bahkan Reno pun ia sama sekali tak pernah bersentuhan dengan dirinya. ia selalu menjaga seolah ada batasan yang tak boleh di lewati antara pemuda itu dan dirinya.
Di sisi lain, Reno mengintip di balik jendela dengan rasa amarah yang menggelora tapi masih sanggup ia bendung. Ia masih menampakan karismanya dengan luar biasa tenang. Seolah-olah kejadian itu tak pernah ada, Namun di dalam hatinya ia ingin mencabik-cabik pemuda yang menyentuh wanita yang ia cintai itu.
Reno adalah pengusaha sukses di umur yang terbilang cukup muda. Di usianya yang ke 28 dia sudah menduduki sebagai Presiden perusahaan dan memiliki perusahannya sendiri. Yang bergerak di bidang jasa usaha, Ia memiliki kepemilikan saham tertinggi di Rumah sakit,Mendirikan Pendidikan Taman Kanak-Kanak,Serta yayasan-yayasan lainnya. Mendirikan satu persatu segalanya membuatnya benar-benar memuaskan baginya.
>>>>>>>>
Di Dalam sebuah ruangan..
"Ini tempat tinggal mu yang baru, Di sini memang tidak besar tetapi suasana dan tempat nya bisa membuatmu nyaman. Oh yaa siapa nama mu?" Ujar Alice.
"Terimakasih, ini sudah cukup. Panggil saja aku Kent itu nama ku Alice" Jawab sang pemuda.
"Tentu, Aku harus bersiap setelah ini aku harus ke Taman Kanak-Kanak. Jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa panggil bik Ratih. Ia akan membantu mu" Tuturnya Alice. Ia tak heran bahwa pemuda itu mengetahui namanya, Bukan kah bibi nya tadi memanggil nama nya.
"Apakah kau seorang guru" Tanya Kent padanya. Mata Kent menjadi berbinar-binar. Selain cantik dia sebenarnya memiliki sosok keibuan di dalam dirinya. Ia bahkan menyelematkan anak yang hendak membuat nyawanya melayang seolah-seolah itu adalah putri nya sendiri. Memeluknya penuh dengan cinta dan penih dengan ke khawatiran.
"Mmmmh... Kau harus beristirahat Kent. Sampai jumpa" Tutur Alice lagi pada sang pemuda.
"Baik" Jawab Kent dengan sebuah senyuman. Sambil menatap punggung sang gadis yang telah hilang dari pandangannya itu. Ia tampak seolah merasa akrab dengan kehadirannya. Dari pertama kali sosok gadis itu muncul seolah rasa ingin melindungi dan menjaga dirinya muncul di benak nya. ia pun memejamkan matanya.
>>>>>>>>>>>>>>
Rumah Alice
"Alice, Kau sudah kembali. Apakau kau baik-baik saja. Kata bik ratih kau tidak pulang untuk semalaman" Ujar Reno pada Alice yang menghawatirkan dirinya. Nampak kekhawatiran dan kelmbutan memancar di matanya.
"Aku baik-baik saja Reno, Terimakasih kau sudah mengkhawatirkan ku" Tutur Alice. Kemudian ia menceritakan kejadian-kejadian yang terjadi secara terperinci baik kepada Reno dan bi Ratih yang mendengarkannya, Sebenarnya Alice sudah menganggap Reno seperti keluarganya sendiri. Ia sudah seperti seorang kakak baginya. Di mana hari tersulit pun ia selalu berada di sisinya. Bahkan ia mengajar di mana taman kanak-kanak di mana Reno lah yang mendirikannya.
"Syukur lah kau baik-baik saja Alice, Aku harus berterimakasih langsung pada pemuda itu" Tutur Reno, Karna ia adalah penyelamat Alice. Ia mendapatkan toleransi darinya karna dirinya tadi menyentuh orang yang Reno Cintai. Meski Reno tau bahwa Alice tidak jatuh cinta pada nya tapi kemungkinan suatu hari ia akan jatuh cinta pada dirinya. ia sudah mengenal Alice selama Lima tahun lamanya. Reno lebih dewasa dari Allice sekitar enam tahun lebih tua darinya.
Alice adalah gadis berparas cantik berusia 22 th, Ia berkulit seputih batu pualam, Dengan alis terajut sempurna membentuk simetris yang indah untuk di pandang terutama jika sudah jauh melihat kedalam matanya maka seolah-olah akan tersedot kedalamnya, hidung nya mancung dan bibirnya mungil serta merah merekah seperti buah delima, Ia tidak pernah berdandan sehingga memancarkan aura polos, Namun tetap cantik tiada tara dengan gadis-gadis lain. ia merupakan gadis terpelajar dan tertutup dalam hal berpakaian. Ia seseorang yang mudah bergaul, ramah, Serta baik hati.
Alice memasuki kamar ibunya, Nampak raut kesedihan melanda hatinya.
"Bu kau jangan khawatir, Kau pasti akan sembuh. Ibu adalah orang yang kuat dann hebat bagiku" Kecup Alice kepada sang ibu. Ia kemudian bersiap agar Reno tak terlalu lama menunggunya.
"Part ke 5.
Maaf telat update, Aurthor sedang tidak enak badan beberapa hari kemarin.
Selamat membaca kelanjutan part kali ini ?? "