webnovel

Izinkan Aku Mencintaimu

Tentang kehidupan malang seorang laki-laki setelah tragedi pembantaian keluarganya dan kembali untuk mencari gadis yang pernah menolong dirinya. >>>>>>Flashback Bertahun-tahun silam. Lelaki gelandangan itu menatap lekat pada sosok mungil wanita tepat berusia 11 tahun dan 4 tahun lebih muda darinya. "Apakah kau lapar" Tanya sang wanita muda itu dia meberi seogok potongan kue di tangan mungil nya dan kemudian memberikan gantungan teddy untuknya. "Terimakasih" Jawab sang pemuda. "Apakah aku boleh menyimpannya" Tanya sang pemuda lagi. "Tentu" Jawab gadis itu sebelum menghilang di tengah keramaian. "Gadis ini terlihat seperti Tuan Putri yang begitu cantik. Rambut nya hitam pekat menjutai bagai air terjun,Alis nya terajut dengan sempurna, di sertai bulu mata ikal yang menghiasi mata indahnya, dengan bola mata hitam pekat nya bagai kan danau tenang, bibir mungil nya semerah buah delima dan kulit nya seputih batu pualam, ia memiliki bentuk wajah yang mungil dan menggemaskan. >>>>>>>>>Back "Apa kau sudah menemukan sesuatu?" Tanya pria kejam dan bangis. "Umm.. Maaf tidak bos. Sangat sulit menemukannya" Bawahan itu mengatakan dengan sangat ketakutan. "Kau tidak beguna, Jedooor... Suara letusan itu menggema di dalam ruangan. Aku akan keluar menemukannya sendiri" Guman pria misterius itu. Penyamaran demi penyamaran di lakukan untuk menutupi identitas asli nya. ~~Notif: Pria tampan yang misterius,dingin dan kejam. Seorang CEO perusahan yang terhubung dengan kegelapan.

puput05 · Fantasy
Not enough ratings
7 Chs

Kelas Bulan,Bintang,Matahari,Ceria dan Tersenyum

"Ahh iya maaf nak Zera, bukan maksud saya berbicara begitu" Ucap ibu Tiara. Dia sebaik nya tak berbicara asal apalagi jika ia memuji Alice pastilah darah Zera langsung mendidih sampai ke otak dan langsung meledak-ledak. Meskipun dia termasuk senior di sini tetapi dia harus menjaga sikap nya alsan nya karna identitas Zera sendiri tidak sembarangan.

Guru yang lain sudah mulai datang dan kemudian duduk di meja masing-masing. Tak lama kemudian jam pelajaran kelas pun di mulai.

Kelas di sini di bagi menjadi lima dengan nama Kelas Bulan,Bintang, Matahari,Ceria dan Kelas Tersenyum. Bulan,Bintang dan Matahari menandakan mereka harus selalu bersinar, Dengan sinar nya berharap ini adalah awal untuk masa depan yang cerah dan sedangkan untuk Ceria dan Tersenyum adalah simbol kebahagian.

Alice mengajar di ruang Ceria, Tentu saja begitu ia masuk ia langsung di sambut hangat oleh para murid yang lain. Sesuai dengan namanya kelas ini selalu di penuhi dengan kecerian sang murid karna Alice begitu ramah dan sabar ketika mengajar murid-murid nya.

"Selamat pagi anak-anak" Ucap Alice kepada murid nya dengan senyuman yang merekah.

"Selamat pagi kakak Alice cantik" Jawab serentak sang murid. Mereka sudah terbiasa memanggil Alice begitu. Pasal nya anak-anak tak ingin memanggil Alice ibu, Lantaran ibu mereka saja seperti nya lebih tua dari gadis di hadapannya dan mereka lebih senang memanggil nya demikian dan Alice sendiri tak mempermasalahkan mereka untuk memanggil nya dengan sebutan apapun.

"Silahkan duduk, Hari ini ibu akan mengajari kalian untuk berhitung ya" Ucap Alice pada murid nya. Dengan keranjang buah yang di bawanya cukup banyak.

"Ahhh apakah Kakak akan membagikan buah yang kakak bawa, Tentu nya itu sangat lezat" Gumam perempuan menggemaskan, dia memiliki badan gembul tetapi sangat terlihat menggemaskan bagi Alice dan anak itu memang terkenal hobi makan di kelasnya.

"Tentu saja, Kakak akan memberikan buah ini pada kalian. Jika kalian berhasil menjawab nya dengan benar begitupun dengan Rere pasti akan mendapatkan nya jika menjawab pertanyaan ibu dengan benar" Ucap Alice pada anak murid nya, Sekaligus ia sebenarnya memberi motivasi secara tidak langsung pada bocah si tukang makan itu.

"Baik kak, Tentu saja. Aku akan menjadi pemenang nya. Dasar kau pikirannya hanya makanan. Tentu saja aku memenangkannya dan buah itu akan ku berikan pada kak Alice sendiri" Ujar sang bocah lelaki sombong bernama Kevin. Ia adalah murid yang pandai di kelas nya tetapi terkadang dia menjadi sedikit sombong meskipun dia sombong dia tidak akan melewati batas nya. Ia hanya ingin menjadi nomor satu di hadapan Kakak Alice nya yang cantik. Mungkin karna pemikiran nya yang masih anak-anak ia malah ingin menjadikan Kakak Alice nya sebagai pasangan nya kelak. Mungkin jika Alice mengetahui perasaan ini ia akan geli sendiri membayangkannya.

"Kaauuuu, Kau jahat kevin. Tidak bisakah kau tidak berdebat dengan ku dan membiarkan ku saja" Ucap Rere pada bocah lelaki itu. Ketika ia hampir terisak dan Alice pun segera mendekatinya. Alice pun seketika memeluk bocah si tukang makan itu dan menepuk-nepuk punggung nya.

"Jangan bersedih, Maksud kevin itu dia mengajak Rere untuk bersaing dalam hal belajar, Tentu itu bagus. Dia tidak bermaksud seperti itu. Ayo kevin meminta maaf" Ucap Alice pada muridnya. Kevin pun dengan patuh meminta maaf, Meski dengan berat ia akan menurunkan ego nya jika Kak Alice nya yang memerintah.

Hari itu mereka behitung dengan begitu bersemangat dan hingga jam pelajaran selesai mereka berbahagia. Satu kelas pu mendapatkan bagiannya masing-masing dan hari itu memang Rere mendapatkan buah paling banyak di antara lainnya. Mungkin ia sempat bersedih atas perkataan Kevin tapi ia menjadi semangat atas perkataan Kak Alice nya. Sebenarnya Kevin bisa saja mengalahkan Rere tapi karna ia melihat Rere hendak menangis dan sudah berlinang air mata dengan mata berkaca-kaca ia menjadi sedikit bersalah jadi ia membiarkan saja kekalahan nya begitu saja. Tetap ia menjadi nomor dua setelah Rere yang mendapatkan buah terbanyak.

Ketika setengah jam sebelum jam pulang tiba-tiba ada pemberitahuan kunjungan mendadak dari pimpinan bawha pemilik sekolah akan mengadakan kunjungan. Tentu saja Reno yang akan datang. Ia membawa sejumlah parsel. Ia akan mendatangi kelas satu persatu dan menyerahkan parsel untuk anak yang meraih nilai nya tertinggi pada hari itu. Itu tak heran karna Reno memang menyukai anak-anak semenjak ia mengenal Alice sendiri. Ntah kenapa Alice seolah mengubah seluruh hidupnya. Reno sendiri termasuk loyal dalam hal apapun.

Reno datang dengan BMW nya, beberapa orang mengikuti di belakangnya untuk membawakan parsel-parsel itu. Reno akan menuju ruang pimpinan itu alias ayah Zera sendiri. Tak lama sebelum Reno menggapai gagang pintu tiba-tiba Zera muncul secara tiba-tiba entah berantah muncul nya dari mana.

"Pak Reno, kebetulan sekali. Kau baru sampai dan Apakah kau mau ku buat kan kopi biar aku antarkan nanti" Ucap Zera. Sebenarnya bukan tanpa alasan tiba-tiba Zera berada di sini. Karna ayah nya yang mengonfirmasikan sebelumnya pada Zera bahwa Reno akan mengadakan kunjungan siang ini itulah alasannya ia bisa sampai di situ.

"Ohh terimakasih Zera, Jika kau tak keberatan" Ucap reno sambul tersenyum. Ia sebenarnya sedikit tidak menyukai gadis ini. tetapi ia belom menemukan alasan untuk membuat nya pergi dari nya.

"Baik pak saya akan membuatkannya dan saya akan segera kembali" Turur Zera. Ia sangat menyukai Reno. ia tampak bersikap dewasa namun terlihat begitu manis. Apalagi Zera sangat mengangumi Reno karna sanga sangat tampan di tambah belahan dagu yang ia miliki memberikan ketampanan plus padanya. Zera hanya bisa berandai-andai sendiri. Suatu saat pasti ia akan menjadi kekasih nya atau bahkan istrinya, fikiran liar Zera mulai terlintas di benaknya.