webnovel

Izinkan Aku Mencintaimu

Tentang kehidupan malang seorang laki-laki setelah tragedi pembantaian keluarganya dan kembali untuk mencari gadis yang pernah menolong dirinya. >>>>>>Flashback Bertahun-tahun silam. Lelaki gelandangan itu menatap lekat pada sosok mungil wanita tepat berusia 11 tahun dan 4 tahun lebih muda darinya. "Apakah kau lapar" Tanya sang wanita muda itu dia meberi seogok potongan kue di tangan mungil nya dan kemudian memberikan gantungan teddy untuknya. "Terimakasih" Jawab sang pemuda. "Apakah aku boleh menyimpannya" Tanya sang pemuda lagi. "Tentu" Jawab gadis itu sebelum menghilang di tengah keramaian. "Gadis ini terlihat seperti Tuan Putri yang begitu cantik. Rambut nya hitam pekat menjutai bagai air terjun,Alis nya terajut dengan sempurna, di sertai bulu mata ikal yang menghiasi mata indahnya, dengan bola mata hitam pekat nya bagai kan danau tenang, bibir mungil nya semerah buah delima dan kulit nya seputih batu pualam, ia memiliki bentuk wajah yang mungil dan menggemaskan. >>>>>>>>>Back "Apa kau sudah menemukan sesuatu?" Tanya pria kejam dan bangis. "Umm.. Maaf tidak bos. Sangat sulit menemukannya" Bawahan itu mengatakan dengan sangat ketakutan. "Kau tidak beguna, Jedooor... Suara letusan itu menggema di dalam ruangan. Aku akan keluar menemukannya sendiri" Guman pria misterius itu. Penyamaran demi penyamaran di lakukan untuk menutupi identitas asli nya. ~~Notif: Pria tampan yang misterius,dingin dan kejam. Seorang CEO perusahan yang terhubung dengan kegelapan.

puput05 · Fantasy
Not enough ratings
7 Chs

Pertemuan pertama(Pria asing dan gadis baik hati)

Ambulans bergegas menuju rumah sakit, Setelah beberapa lama akhirnya mereka sampai.

"Apakah kau kerabat atau keluarga korban" Tanya sang dokter pada sang gadis itu.

"Aah iya. saya teman nya dok. Kemungkinan pihak keluarga nya tak bisa hadir" jawab sang gadis.

"Baik lah, Sialahkan tanda tangani di sini dan laukan pembayaran segera" Tukas sang dokter pada gadis itu.

"Baiklah". Ujar sang gadis, ia segera melakukan pembayaran dengan cemas menunggu dan ia kemudian menunggu di ruang tunggu. Tanpa di fikirkan sebelumnya bahwa uang yang ia gunakan sebenarnya akan di gunakan untuk keperluan lain.

Setelah beberapa lama menunggu akhirnya sang dokter keluar dari ruangan sang pasien.

"Jangan khawatir, ia hanya mengalami cidera ringan dan tidak memiliki luka yang serius. Beruntung nya ia tak memiliki luka di dalam" Ujar sang dokter kepada sang wanita itu.

"Baik lah dok, Terimakasih" Ujar sang wanita lagi. Ia mendesah lega. Alhamdulillah fikirnya. Ia tak habis fikir jika terjadi sesuatu yang parah pada sang pemuda pastinya ia akan menanggung rasa bersalah yang ia sesali seumur hidupnya.

Kemudian dia bergegas memasuki ruangan pasien. Nampak pria itu terbaring di sana, Dengan wajah pucatnya seolah sedang tertidur dengan damai. Kalau di lihat dari penampilannya, Seperti nya ia orang yang sederhana dan jika di lihat dari raut wajah nya seperti nya ia laki-laki biasa saja.

Ia tidak tampan, Malahan ia memiliki tanda lahir berwarna gelap di wajah yang hampir menutupi setengah wajahnya secara keseluruhan. Di balik itu semua ia memiliki sesuatu hal yang istimewa, wajahnya memancarkan aura yang membuat diri nya merasa hangat dan aman di sekitarnya. Ia tidak mengenal siapa pemuda di depannya, Tetapi ia adalah penolong nya. Sang gadis merasa berhutang budi padanya untuk yang pertama kali nya dan ia merasakan perasaan bersalah di dalam hatinya.

>>>>>>>>

Jam demi jam berlalu, Hingga matahari terbenam di ufuk barat.

Sang wanita kemudian berdiri di depan jedela, Ia menyibakan gorden seraya melihat bulan ada di depan matanya seolah ia sedang tersenyum padanya. Seperti seakan ada sesuatu hal yang baik yang akan menanti di depan. Cahaya bulan menyinari wajah sang gadis nampak ia sedikit lelah dengan pakaian sedikit agak berantakan dan matanya agak sedikit sayu menandakan ia seharus nya segera beristirahat.

Tepat pukul 10.30 pm, Sang pria yang terbaring mengerjapkan kelopak matanya berulang kali.

Ia menoleh ke samping, Dilihatnya tampak seorang wanita sedang asyik memandang ke luar jendela, Ntah apa yang di fikirkannya ia pun tidak tahu. Tetapi sang pria terus bertanya-tanya dimanakah dirinya dan berusaha mengingat pristiwa kejadian sebelumnya.

"Kau sudah bangun" Tanya sang wanita, Ia menoleh ke belakang ternyata sang pria di depannya sudah membuka matanya.

"Iya, Mengapa kau ada di sini" Tanya sang pria lagi.

"Tentu saja aku disini, Karna aku tak tahu pihak keluargamu maka aku di sini untuk mengurusmu. Aku merasa berhutang budi padamu" gadis itu berkata lagi, Ia kemudian menghampiri sang pemuda.

Sang pemuda merasakan dadanya semakin sesak, Kenapa seolah wanita ini mampu menggejolakan hatinya. Ia selalu tak perduli tentang bagaimana cara wanita lain memandang nya.Tetapi pandangan wanita ini berbeda. ia berbeda dari wanita-wanita yang pernah di temuinya.

"Sini, Kau harus minum dulu kemudian kau harus makan atau tidak usaha penyembuhan mu akan sia-sia" ujar sang wanita. Menaruh sebuah bantal di belakang pria itu. Memberikan posisi yang nyaman untuk sang pria duduk.

Wanita itu berparas nan cantik, Matanya yang sempurna terajut indah dengan sepasang alis yang terlihat sempurna bahkan tanpa riasan sedikitpun pesona nya tak memudar. Ia mengenakan terusan baju panjang berwarna ungu muda di sanding kan dengan sepasang hijab wolfis berukuran sedang tetapi menutupi apa yang seharusnya tidak terlihat.

"Baiklah, Terimakasih" Sang pria membuka mulutnya perlahan sembari sang gadis terus menyuapinya. Sesekali sang pria mencuri pandang pada sang gadis. Bubur pun sepenuh nya telah di lahap habis oleh sang pria. Meskipun rasa bubur itu sangat lah hambar dan bubur itu sangat tidak mengenakan tetapi ia terus memakannya tanpa mengeluh sedikitpun. Karna suapan sang gadis membuat nya terus semangat untuk memakan nya lagi dan lagi.

"Apakah aku boleh tau, Dimana keluarga mu. Aku akan menghubungi nya untuk mu" Tanya sang gadis lagi.

"Uhmmmm. Uhuk.... uhukkkk...., Aku orang baru di sini dan untuk keluarga ku, mereka sudah tidak bersama ku lagi. Mereka sudah lama tiada" Jawab sang pemuda.

"uhhh.. Maaf aku tidak mengetahui nya. Seharusnya aku tak menanyakan hal seperti itu" ujar sang gadis.

"Tak masalah, Bukan kah tak mengetahui asal usul diri ku. Tentu saja kau pun tak tau apa yang terjadi dalam hidup ku. Apa yang ada dan tiada di hidupku" Jawab sang pria lagi. Sambil tersenyum kembali.

"Oh ya.. Bagaimana dengan bocah cilik itu. Apa dia baik-baik saja?" Tanya sang pria lagi.

"Tentu saja, Dia sudah kembali kepada keluarganya. Aku harus nya berterimakasih untuk mu. Seharusnya kau tak mengalami kejadian seperti ini jika tidak menolongku" kata sang wanita.

"Tidak apa-apa. Sepertinya aku harus segera pergi dari rumah sakit ini esok. Di sini membuat ku tidak nyaman" Uja aang pria

"Apakah kau mempunyai tempat tinggal, Kau masih belum pulih benar. Mmm aku tidak menawarkan kau tinggal di rumah ku tapi tentu saja aja rumah kosong yang di sewakan tepat di sebelah rumah ku. Setidak nya jika kau merasa kesusahan aku akan bisa membantu mu sampai lukamu membaik" ujar sang gadis memberi solusi, ia sebenar nya setengah khawatir padanya.

"Tentu" Kata sang pria membalas. Ia tak keberatan untuk sementara waktu tinggal di tempat yang ia sarankan. Sebenarnya lukanya ini sedikit ngilu untuk ia sekedar menggerakan sendok saja. uhmm begitu payah fikirnya. Dia harus nya tak terluka jika ada persiapan sebelumnya, gumam dirinya.

"Cerita part ke 4 ya ?

Pertemuan pertama ya, Mereka gak mengenal satu sama lain.

Tapi memang takdir selalu menentukan tentang apa yang terjadi ya ?

terus ikutin cerita aurthor kalo kalian penasaran sama kelanjutan ceritanya.

Love you. Salam manis dari author untuk pembaca ❤ "

puput05creators' thoughts