webnovel

In Against The God with System

"Sial!!! ... bahkan setelah bereinkarnasi aku masih seorang sampah!!" Seorang pemuda berkata dengan frustasi. "Ding! Aktivasi sistem 3 pilihan, mengikat host .... berhasil mengikat!" "Ding! Sistem mendeteksi host sedang dipermalukan, harap host membuat pilihan!" Cerita seorang yang bereinkarnasi dari buki ke dunia Against The God. _________ 1. ini adalah novel dengan MC overpower, tidak usah membaca jika tidak suka. 2. baru belajar nulis novel. 3. walau judulnya bahasa Inggris, isi novel adalah bahasa Indonesia. berikan ulasan jika menarik! insiped by: Douluo Dalu God Level Selection

Smoll_FuHua · Anime & Comics
Not enough ratings
13 Chs

Mystic Eyes of Death Perception, Pemusnahan Sekte Xiao

Chapter terpanjang yang pernah aku tulis nih wkwkwkkw. Nikmati!!

∅∅∅∅∅∅∅∅∅

Berjalan ke Kuang Yun yang ketakutan seperti tikus yang sedang dimangsa oleh kucing membuat Xiao Che memandangnya lebih jijik.

"B-Berhenti! ... A-Aku adalah putra Master Sekte Xiao, j-jika kau berani membunuhku, kau pasti akan menjadi musuh Sekte Xiao!" Kata Kuang Yun mencoba mengancam Xiao Che dengan status dan latar belakangnya sebagai putra bungsu Master Sekte Xiao.

Mendengar ini, Xiao Che merasa telah mendengar lelucon yang paling lucu di kedua kehidupannya.

"Hahahahahahaha ..." Xiao Che tertawa dengan keras mendengar perkataan Kuang Yun yang membuat Kuang Yun bingung.

Semua orang yang melihat Xiao Che tertawa juga bingung, mereka berpikir apakah Xiao Che menjadi gila setelah membunuh seseorang.

Setelah menenangkan dirinya dari lelucon yang paling lucu dalam kedua kehidupannya, Xiao Che perlahan-lahan berkata.

"Kurasa kau harus tau ini, bajingan ..."

"Sekte Xiao ..."

"Bukanlah apa-apa di mataku!" Xiao Che mengucapkan kalimat penghinaan itu sama persis seperti bagaimana Kuang Yun menghina Klan Xiao nya.

Mendengar perkataannya, mata Xiao Kuang Yun langsung dipenuhi oleh teror dan langsung mundur dengan ketakutan.

"J-Jangan mendekat!!" Kuang Yun berteriak dengan suara penuh teror melihat Xiao Che semakin mendekatinya.

Mengabaikan teriakannya, Xiao Che membuat gerbang dan sebuah rantai melesat untuk mengikat Xiao Kuang Yun.

Rantai itu berwarna hitam pekat dan ada sedikit bercak-bercak merah di permukaannya, terlihat seperti darah yang sudah mengering.

Xiao Che tidak perlu menggunakan Enkidu untuk mengikat sampah tingkat rendah ini.

Mengikat tangan dan kaki Kuang Yun, rantai itu membuat Kuang Yun berdiri dengan tangan dan kaki telentang seperti posisi penyiksaan.

"L-Lepaskan aku sialan!!" Kuang Yun meraung dengan panik melihat rantai mengikatnya.

Xiao Che menatap Kuang Yun tanpa ekspresi yang membuatnya terlihat sangat menyeramkan.

Tiba didepan Kuang Yun, Xiao Che mengangkat tangannya dan sebuah pisau dapur muncul ditangannya.

Kuang Yun langsung dipenuhi oleh ketakutan melihat pisau ditangan Xiao Che, meskipun itu hanyalah sebuah pisau dapur biasa.

"Yah, saatnya memberi pelajaran karena berani menjebak bibi kecilku." Kata Xiao Che dengan sedikit seringai diwajahnya.

Mendekatkan dirinya pada Kuang Yun, Xiao Che menempelkan bagian tajam pisau itu di wajah Kuang Yun.

Merasakan logam dingin diwajahnya, Kuang Yun memikirkan kemungkinan yang sangat tidak ingin dialaminya.

Menyelimuti pisau itu dengan kekuatan mendalamnya, Xiao Che perlahan melukis wajah Kuang Yun dengan darah.

"Ahhhhh!!!" Kuang Yun berteriak kesakitan merasakan sengatan diwajahnya.

Tidak menghiraukan teriakannya, Xiao Che terus menyiksa Kuang Yun dengan perlahan-lahan untuk membuatnya putus asa.

Sebenarnya, Xiao Che bukanlah seorang psikopat yang suka menyiksa orang-orang. Tapi karena Kuang Yun berani melihat istrinya dengan nafsu yang tidak disembunyikan dan menjebak bibinya, tidak masalah bagi Xiao Che untuk menyiksanya.

Kemudian terdengar berbagai teriakan kesakitan dari aula utama Klan Xiao selama beberapa jam berikutnya.

Semua orang disana yang melihat Xiao Che menyiksa utusan sekte Xiao merasa takut dengan Xiao Che, dan untuk orang-orang yang kakinya ditusuk oleh pedang, mereka merasa bersyukur karena tidak disiksa oleh Xiao Che.

Setelah beberapa jam penyiksaan, Kuang Yun tidak tahan lagi dengan penyiksaan Xiao Che dan ingin bunuh diri dengan menggigit lidahnya sendiri. Yang tentu saja Xiao Che tidak membiarkannya bunuh diri.

"A-Aku mohon ... b-berhenti." Kuang Yun berkata dengan ekspresi putus asa setelah merasakan penyiksaan Xiao Che.

Mendengar perkataan putus asa Xiao Kuang Yun, Xiao Che menatapnya sebentar sebelum menebas leher Kuang Yun yang membuat kepalanya terlepas dari tubuhnya.

Xiao Che saat ini berlumuran darah yang terlihat seperti dewa kematian bagi orang yang melihatnya.

Berjalan kearah Xia Qingyue dan Xiao Lingxi, Xiao berdiri didepan mereka dengan senyum sedih.

"Aku pasti terlihat sangat mengerikan tadi." Kata Xiao Che dengan senyum sedih melihat Qingyue dan Lingxi yang membeku.

"Aku sangat membenci orang-orang yang menyakiti orang yang kucintai, apalagi kalian berdua." Xiao Che berkata dengan tatapan penuh kasih pada Qingyue dan Lingxi.

"Aku juga-" perkataan Xiao Che dipotong oleh Xiao Lingxi yang memeluknya dengan erat.

Melihat Xiao Lingxi memeluknya, Xiao Che tersenyum lembut dan mengusap punggungnya dengan lembut.

Xia Qingyue melihat ini hanya tersenyum, dia tidak mempermasalahkan Xiao Che yang kejam karena dia sendiri tau kalau di dunia ini, yang lemah akan menjadi mangsa yang kuat.

Setelah beberapa saat keheningan, Xiao Che mendengar nafas teratur milik Lingxi yang ada di pelukannya.

Melihat Lingxi yang tertidur di pelukannya, Xiao Che tersenyum dan menggendong Xiao Lingxi sambil menoleh ke Qingyue.

"Ayo pergi." Kata Xiao Che pada Qingyue yang dari tadi diam.

Qingyue mengangguk patuh dan berjalan ke samping Xiao Che.

"Kalian bisa membereskan ini." Kata Xiao Che sambil melirik kearah orang-orang yang dari awal terdiam dan berjalan pergi ke kamarnya bersama Lingxi di pelukannya dan Qingyue disampingnya.

Mendengar perkataan Xiao Che, orang-orang langsung tersadar dan menganggukan kepalanya dengan panik.

Sedangkan para tetua, mereka langsung ketakutan terutama Xiao Yun Hai yang membela Xiao Kuang Yun.

Xiao Lie hanya menghela nafas lelah dan pergi ke kamarnya sendiri tanpa mempedulikan lainnya.

.....

Malam hari, kamar Xiao Che.

Xiao Che saat ini sedang berada di kamarnya duduk diam di tempat duduk, Qingyue dan Lingxi sedang tidur di tempat tidur.

Pakaian Xiao Che sudah bersih tanpa noda darah kotor milik Kuang Yun. Saat ini dia sedang mendengarkan notifikasi dari sistem.

"Ding! Berhasil menyangkal tuduhan Xiao Lingxi dan memberi pelajaran ( menyiksa ) Xiao Kuang Yun!"

"Ding! Host mendapatkan Mystic Eyes of Death Perception!"

"Ding! Hadiah berupa Skill akan langsung bisa host gunakan dan Hadiah berupa item akan disimpan diinventaris!"

"Ding! Integrasikan Mystic Eyes of Death Perception?"

'Ya!!' tanpa ragu, Xiao Che langsung menjawab pertanyaan sistem.

"Ding! Mengintegrasikan Mystic Eyes of Death Perception!"

Sedetik setelah mendengar notifikasi sistem, Xiao Che merasakan sakit menyengat dimatanya.

"Ahkkkkk!!" Teriak Xiao Che dengan keras karena tiba-tiba rasa sakit melanda matanya.

Xiao Che pikir rasanya akan sama seperti saat mengintegrasikan Sin of Gluttony Body yang tanpa rasa sakit tetapi malah membuatnya nyaman.

"Ahhhkkkkkk!"

Teriakan kesakitan Xiao Che membuat kedua gadis di tempat tidur terbangun dari tidurnya.

Xia Qingyue dan Xiao Lingxi membuka mata dan melihat Xiao Che yang berlutut dilantai menutupi matanya dengan kesakitan.

"Xiao Che!/Che'er!" Mereka berdua memanggil Xiao Che dengan panik dan langsung mendekati Xiao Che.

"Kamu kenapa Che'er!?" Xiao Lingxi bertanya dengan khawatir saat berada disampingnya.

Xiao Lingxi belum perah melihat Xiao Che begitu kesakitan bahkan saat menjalani latihannya dulu.

Xia Qingyue yang ada disana juga khawatir melihat Xiao Che yang berteriak.

Xiao Che tidak menjawab pertanyaan Lingxi karena saat ini dia kesakitan dan tidak bisa memperhatikan keadaan sekitarnya.

Setelah beberapa menit yang terasa seperti bertahun-tahun bagi Xiao Che, akhirnya rasa sakit itu mereda.

Qingyue dan Lingxi terlihat lega melihat Xiao Che sudah berhenti berteriak, meskipun mereka penasaran kenapa Xiao Che bisa berteriak seperti itu.

"Apa kamu baik-baik saja, Che'er?" Tanya Lingxi dengan khawatir sambil menepuk punggung Xiao Che.

"Ah bibi? ... terimakasih, aku baik-baik saja sekarang." Xiao Che menjawab sambil tersenyum lemah tetapi masih menutup matanya.

"Kamu membuatku takut!" Xiao Lingxi berkata dengan air mata yang mengancam keluar.

Xia Qingyue juga menghela nafas lega melihat Xiao Che yang sepertinya sudah baik-baik saja.

Saat membuka matanya, terlihat mata Xiao Che bukan lagi hitam biasa melainkan bersinar berwarna biru dengan lingkaran merah kecil yang terlihat sangat indah.

Pengelihatan Xiao Che sangat berbeda dari biasanya, sekarang dia melihat garis-garis hitam pada semua benda dilihatnya dan dunia terlihat sangat aneh dengan banyak garis-garis hitam dimana-mana. Tetapi itu tidak membuat Xiao Che kebingungan melainkan merasakan kalau Indra penglihatannya menjadi lebih tajam.

'Jadi ini, garis kematian?' pikir Xiao Che dengan kagum melihat garis-garis hitam pada benda.

Mengalihkan pandangannya pada Qingyue dan Lingxi, Xiao Che juga melihat garis kematian pada mereka berdua.

Qingyue dan Lingxi yang melihat mata biru Xiao Che terpesona sebelum merasakan kedinginan dipunggung mereka.

Qingyue dan Lingxi yang ditatap oleh Chokushi no Magan merasa dingin dipunggung mereka seolah-olah dewa kematian menempelkan sabitnya ke leher mereka dan siap mengambil nyawanya.

( Chokushi no Magan : Mystic Eyes of Death Perception, aku sebut nama Jepangnya biar keren :v )

Melihat Qingyue dan Lingxi yang membeku, Xiao Che sadar sedang menatap mereka dengan Chokushi no Magan dan langsung menonaktifkannya.

Kemudian mata Xiao Che kembali normal dan rasa dingin dipunggung Qingyue dan Lingxi menghilang.

"Apa itu tadi?? ... Aku merasa seolah dewa kematian siap mengambil hidupku." Kata Xiao Lingxi dengan takut.

Xia Qingyue juga merasakan ini, dia bertanya-tanya apakah mata biru Xiao Che lah yang membuatnya merasakan ketakutan itu.

"Maaf membuat kalian berdua khawatir, sekarang aku baik-baik saja. Aku akan mandi dan tidur setelah ini." Kata Xiao Che sambil berdiri dan pergi untuk mandi.

Xia Qingyue dan Xiao Lingxi saling memandang dan kembali ke tempat tidur menunggu Xiao Che.

Setelah beberapa saat, Xiao Che selesai mandi dan pergi tidur dengan dua kecantikan disampingnya.

....

Keesokan harinya.

Saat ini Xiao Che sedang berbicara dengan kakeknya mengenai perihal Xiao Che yang membunuh utusan Sekte Xiao kemarin.

"Che'er! ... Jika Sekte Xiao mengirim seseorang untuk menyerang klan Xiao, kamu harus pergi bersama Qingyue dan Xi'er. Dan berlatihlah untuk menjadi lebih kuat dari master Sekte Xiao." Kata Xiao Lie dengan khawatir pada Xiao Che yang ada didepannya.

Xiao Lie tidak menyalahkan Xiao Che karena membunuh Xiao Kuang Yun, dia sendiri juga tidak menyukai mereka karena menjebak putrinya.

Mendengar kekhawatiran kakeknya, Xiao Che merasa hangat.

"Kakek tidak perlu khawatir, karena jika mereka berani menyerang klan Xiao, aku akan memusnahkan sekte Xiao." Kata Xiao Che dengan suara dingin dan tanpa sadar, Chokushi no Magan aktif.

Xiao Lie merasa tubuhnya kaku saat melihat mata biru Xiao Che dan merasakan bahwa dewa kematian sedang menatapnya.

Xiao Che yang melihat Xiao Lie membeku langsung mengembalikan mata hitam biasanya.

"Yah, jadi kakek tidak perlu merasa khawatir." Kata Xiao Che sambil tersenyum.

Xiao Lie yang tersadar hanya tersenyum dan menepuk pundak Xiao Che.

"Kalau begitu, kamu harus menjaga Qingyue dan Xi'er jika Sekte Xiao benar-benar menyerang." Kata Xiao Lie dengan senyum diwajahnya.

Xiao Che hanya bisa mengangguk patuh pada kakeknya dan meminta izin pergi untuk melakukan sesuatu.

"Kamu memang bukan anak biasa, Che'er." Kata Xiao Lie sambil melihat punggung Xiao Che yang perlahan menghilang dari pandangannya.

....

Kembali ke kamarnya, Xiao Che melihat Qingyue dan Lingxi yang sedang berbicara.

Tersenyum melihat interaksi mereka berdua, Xiao Che mendekati mereka dan duduk di samping mereka berdua.

"Che'er, kamu sudah kembali." Kata Lingxi melihat Xiao Che yang duduk disebelahnya.

"Jadi, apa yang kamu bicarakan dengan kakek?" Qingyue juga bertanya pada Xiao Che.

"Mm ... Itu hanya sesuatu tentang utusan sekte Xiao." Xiao Che menjawab dengan santai.

Mereka berdua mengangguk mengerti dan melanjutkan apa yang mereka berdua bicarakan.

"Dan bibi." Xiao Che memanggil bibinya.

"Ada apa Che'er?" Kata Lingxi melihat kearah Xiao Che.

"Sekarang, di ranah mana kultivasimu?" Tanya Xiao Che.

"Um ... Sekarang aku ada di Elementary Profound Realm 2." Jawab Xiao Lingxi dengan jujur.

"Mm .. begitu, kemarilah." Kata Xiao Che mengangguk mengerti.

"Hm?" Lingxi memiringkan kepalanya dengan bingung tapi tidak menolak dan mendekati Xiao Che.

Kemudian Xiao Che membuka semua pintu masuk mendalam milik Xiao Lingxi yang memudahkannya untuk berkultivasi.

"Apa yang kamu lakukan, Che'er?" Kata Xiao Lingxi dengan penasaran merasakan tubuhnya menjadi lebih ringan.

"Aku hanya membuka semua pintu mendalammu bibi, dan kamu tidak perlu bertanya." Kata Xiao Che dengan senyum.

Xiao Lingxi terkejut mendengar Xiao Che membuka semua pintu mendalamnya dan langsung memeriksa tubuhnya. Dan ternyata benar, semua pintu masuknya terbuka.

"Kalau begitu, sekarang berkultivasilah dengan rajin untuk bisa menjadi kuat." Kata Xiao Che sambil tersenyum pada bibinya.

Kemudian, Xiao Che mengalihkan pandangannya pada Qingyue.

"Jika kamu ingin bertemu dengan ibumu, jadilah kuat terlebih dulu." Kata Xiao Che pada Xia Qingyue yang dari tadi memperhatikan.

Xia Qingyue mengangguk dengan tegas mendengar perkataan Xiao Che.

"Tentu saja, aku akan membantumu." Tambah Xiao Che sambil tersenyum.

Kemudian Xiao Che pergi berkultivadi. Xia Qingyue dan Lingxi juga berkultivasi ditempa mereka sendiri.

Karena jika mereka berkultivasi bersama pasti energi mendalam di area itu pasti akan cepat habis, apalagi Qingyue dan Lingxi memiliki Vena Spiritual Dewa Surgawi tetapi masih tidak secepat milik Xiao Che yang memiliki Sin of Gluttony Body.

....

Saat malam tiba, Xiao Che yang saat sedang berbaring ditempat tidur bersama Qingyue dan Lingxi mendengar suara sistem dibenakanya.

"Ding! Sistem mendeteksi Sekte Xiao akan menimbulkan masalah untuk host dimasa depan, harap host membuat pilihan:

1. Menyerahkan diri ke Sekte Xiao dan mengaku membunuh Xiao Kuang Yun untuk mendapatkan Odading Mang Oleh!

2. Abaikan Sekte Xiao dan hadapi masalah dimasa depan untuk mendapatkan Pil Sky Profound Realm!

3. Musnahkan Sekte Xiao untuk menghindari masalah dimasa depan dan dapatkan hadiah Ultimate Perfect Ajin Bloodline!"

"Mohon host membuat pilihan dalam 30 detik!"

"Batas waktu : 5 jam!"

Xiao Che yang hadiah pertama bingung.

"Odading Mang Oleh? ... apa itu?" Kata Xiao Che melihat hadiah pilihan pertama.

Tidak peduli dengan hadiah pertama. Kemudian Xiao Che melihat pilihan kedua yang sepertinya dia tidak membutuhkan pil itu karena dia memiliki Sin of Gluttony Body yang bisa mempercepat Kultivasinya.

Kemudian, Xiao Che tanpa ragu memilih pilihan ketiga yang hadiahnya membuat Xiao Che penasaran. Apakah itu Ajin yang dia tonton dulu di kehidupan sebelumnya.

"5 jam? ... sepertinya sistem ini meremehkan ku." kata Xiao Che melihat batas waktu yang ditentukan sistem untuk memusnahkan Sekte Xiao.

Saat kedua gadis yang tidur disampingnya tertidur lelap, Xiao Che menyelinap keluar untuk memusnahkan Sekte Xiao malam ini juga.

.....

Malam hari, di Sekte Xiao.

Sekte Xiao adalah salah satu dari Empat Sekte Utama di Kekaisaran Angin Biru. Itu adalah salah satu entitas terkuat di Kekaisaran. itu terletak disebelah barat daya kekaisaran, didekat Sorrowsouth Mountain dan Sungai Southsky.

( ↑ itu aku ambil dari wiki. )

"Dimana Kuang Yun!?" Tanya seorang lelaki tua berambut pirang keabu-abuan panjang dan kumis pendek pada dua pengawal yang mengawal Kuang Yun.

Kedua pengawal ini adalah Xiao Moshan dan Xiao Ba yang bersembunyi saat Xiao Che menyerang Xiao Jiu.

Awalnya mereka berdua ingin membantu Xiao Jiu, tetapi setelah melihat bagaimana Xiao Jiu yang dibunuh dengan mudah, mereka ingin pergi membawa Kuang Yun tetapi Kuang Yun diikat oleh Xiao Che sebelum mereka berdua menyelamatkannya.

Jadi mereka berdua, kembali secepat mungkin untuk melaporkan pada Xiao Juetian, master Sekte Xiao.

Mendengar pertanyaan Xiao Juetian, Xiao Moshan menjelaskan semua yang terjadi pada Xiao Juetian.

Xiao Juetian merasakan darahnya mendidih mendengar penjelasan Xiao Moshan.

"Beraninya mereka menyerang seseorang dari Sekte Xiao!! ... Mereka mencari kematian!" Xiao Juetian meraung marah dan membanting pegangan kursinya sampai hancur.

Tetua lainnya juga ada di sana, mereka juga marah mendengar klan Xiao yang kecil berani pada Sekte Xiao 'Agung' mereka.

Saat Xiao Juetian berteriak marah, seorang penjaga tiba-tiba menerobos masuk ke ruangan.

Semua orang disana mengalihkan pandangannya pada penjaga yang menerobos masuk dengan tatapan marah.

Melihat tatapan marah para tetua, penjaga itu menggigil tetapi memberanikan diri untuk berbicara.

"A-Ada seseorang yang menyerang Sekte!" Kata penjara itu setelah mencoba memberanikan dirinya.

Xiao Juetian dan tetua lainnya menjadi lebih marah mendengar perkataan penjaga, siapa yang berani menyerang salah satu dari Empat Sekte Utama.

"Siapa orang bodoh itu!!" Xiao Juetian berkata dengan marah.

"H-Hamba tidak tau, t-tapi yang menyerang hanya satu orang." Kata penjaga dengan takut.

Semua orang disana tercengang, satu orang? Apa penjaga ini sangat tidak berguna tidak bisa mengalahkan satu orang.

Kemudian para tetua saling memandang dan salah satu tetua menoleh ke penjaga.

"Bawa kami ke orang itu." Kata Xiao Boyun, seorang tetua sekte pedang yang cabang dari Sekte Xiao.

Penjaga itu mengangguk dan berlari ketempat dimana orang itu menyerang. Semua orang mengikutinya, termasuk Xiao Juetian.

Xiao Juetian penasaran, siapa yang berani menyerang Sekte Xiao secara terang-terangan. Begitu juga dengan tetua lainnya.

....

Saat mereka sampai, mereka melihat banyak tumpukan mayat dengan anggota badan terpotong-potong. Meskipun mereka tidak jijik dengan mayat, ini terlalu berlebihan bahkan bagi mereka yang telah banyak membunuh orang.

Xiao Juetian mengerutkan kening melihat banyak orang dari Sekte nya telah dibantai dengan cara yang kejam. Wajah tetua lainnya juga menjadi jelek melihat pembantaian yang kejam ini.

Xiao Juetian kemudian melihat ke orang yang membantai anggota Klannya, orang itu berada ditengah dengan tumpukan mayat seperti gunung.

"Hei! Beraninya kau menyerang Sekte Xiao!" Xiao Juetian berkata dengan marah pada orang itu.

Kemudian, Xiao Juetian melihat orang itu menoleh kearahnya. Karena saat ini malam, penampilan orang itu tidak terlihat. Yang Xiao Juetian lihat hanyalah dua mata biru bersinar di kegelapan yang membuatnya membeku.

'perasaan tidak enak apa ini!' pikir Xiao Juetian melihat mata biru yang bersinar itu.

Orang itu tentu saja adalah Xiao Che, dia memutuskan untuk memusnahkan Sekte Xiao agar tidak menimbulkan masalah lebih jauh di masa depan.

Xiao Che memakai serba gelap dengan hoodie berwarna merah yang menutupi wajahnya dan armor hitam ringan ditubuhnya. Dan ditangannya ada dua pedang, itu adalah Kanshou dan Bakuya milik Emiya Shirou dari Fate Series.

( Armor Emiya Assassin FGO )

"Kalian sangat tidak beruntung karena Sekte Xiao akan lenyap dari dunia ini." Kata Xiao Che dengan dingin.

Tanpa menunggu mereka menjawab, Xiao Che langsung melesat ke Xiao Juetian mengabaikan para tetua lainnya yang tercengang.

Xiao Juetian tidak panik dan langsung bereaksi untuk menyerang Xiao Che dengan bola api berukuran besar. Xiao Boyun mengirimkan sebuah tebasan energi mendalam seperti bulan sabit ke Xiao Che. Semua orang juga ikut menyerang, tidak membiarkan Xiao Che lolos.

Melihat serangan yang terbang kearahnya, mata Xiao Che bersinar dengan cahaya dingin dan Xiao Che menebas semua serangan yang datang kearahnya.

Semua serangan itu langsung terbelah seperti mentega dan tidak mengakibatkan kerusakan apapun pada Xiao Che yang terus menerjang kearah Xiao Juetian.

Semua orang melebarkan matanya melihat Xiao Che menebas serangan para tetua dan master Sekte dengan mudahnya.

Xiao Juetian langsung melindungi dirinya menggunakan kekuatan mendalam saat Xiao Che ada didepannya untuk menebas lehernya.

*CLANG!!*

Tetapi saat akan mengenai lehernya, sebuah pedang menangkisnya, Xiao Che melirik dan melihat Xiao Boyun yang menangkis tebasan pedangnya.

Xiao Boyun mengayunkan pedangnya ke samping yang membuat Xiao Che terlempar kebelakang.

"Sepertinya ilmu pedangmu sangat buruk." Kata Xiao Boyun setelah melihat tidak ada teknik saat Xiao Che menyerang.

Apa yang dikatakan Boyun memang benar, Xiao Che tidak pandai dalam ilmu pedang karena dia hanya memotong garis kematian yang lebih efisien menurutnya. Karena sekali garis kematian terpotong, itu akan membunuhnya.

"Hehe ... Kau benar pak tua, ilmu pedangku memang buruk." Xiao Che terkekeh mendengar perkataan Boyun.

"Kenapa kau tertawa? ..." Xiao Boyun bertanya kenapa Xiao Che tertawa.

"Aku tertawa karena untuk membunuhmu tidak perlu menggunakan Ilmu Pedang." Kata Xiao Che dengan dingin dan menerjang kearah Xiao Boyun.

Xiao Boyun juga tidak berdiam diri dan bersiap untuk menangkis serangan milik Xiao Che.

Tiba didepan Xiao Boyun, Xiao Che memotong garis kematian yang ada ditangan Xiao Boyun.

Melihat serangan yang diarahkan pada tangannya, Boyun dengan cepat menangkisnya dan menyerang Xiao Che terus-menerus.

*Clang!* ... *Clang!* ... *Clang!* ..

Suara bentrokan logam terdengar dari waktu ke waktu, Xiao Juetian juga tidak tinggal diam dan bersiap untuk menyerang Xiao Che diam-diam.

Didalam debu, Xiao Che menahan pedang Boyun yang menebas dari atas kepalanya dengan dua pedang ditangannya.

*Clang!*

*Grtttt*

Kemudian, Xiao Che mendorong pedangnya dengan kekuatan mendalam yang membuat Xiao Boyun terlempar kebelakang.

Saat itulah, Xiao Che merasakan ada banyak kekuatan mendalam disekitarnya dan berbagai serangan seperti bola api, tombak listrik, harimau api dan etc terbang kearahnya.

Xiao Che mengerutkan kening, meskipun dia kuat dia masih bisa terluka jika terkena semua serangan ini.

Boyun yang terlempar juga langsung berdiri dan mengirim tebasan energi pedang yang besar kearah.

*BOOOMMMMMM!!*

Kemudian, ledakan besar terdengar saat serangan gabungan para tetua mengenai Xiao Che yang ada ditengah-tengah.

Xiao Juetian, Xiao Boyun, dan yang lainnya tersenyum melihat ledakkan besar itu, mereka yakin Xiao Che pasti mati.

"Benar-benar bakat yang sia-sia, untuk mati menyerang Sekte Xiao." Kata Xiao Juetian dengan nada sombong.

Para tetua lainnya mengangguk setuju, mendengar perkataan Xiao Juetian. Mereka berpikir jika Xiao Che menjadi anggota Sekte Xiao pasti akan membuat Sekte Xiao menjadi yang terkuat, dan itu bisa dilihat dari Xiao Che yang mampu membuat tetua bersatu untuk mengalahkannya.

Saat mereka sedang berdiskusi seolah mereka sudah mengalahkan Xiao Che, terdengar sebuah suara dari dalam api.

"Lumayan, kalian memang pantas dijuluki sebagai salah satu entitas terkuat di Kekaisaran." Kata Xiao Che sambil berjalan keluar dari api dengan armor emas ditubuhnya.

Semua orang tertegun melihat Xiao Che yang ternyata selamat dari serangan gabungan para tetua.

Melihat semua orang yang terkejut, Xiao Che mencibir dengan menghina.

"Yah, sudah waktunya kalian mati." Kata Xiao Che dengan mata birunya bersinar sambil mengangkat tangannya dan ratusan atau bahkan ribuan gerbang muncul dibelakangnya.

Xiao Juetian terkejut melihat gerbang dibelakang Xiao Che. Kemudian, dia langsung sadar kalau situasi sudah diluar kendali dan ingin memanggil Xiao Wuyi dan Xiao Wuqing untuk membantu.

"Mati kalian ... Mongrel!" Kata Xiao Che dengan matanya yang bersinar biru dingin dan mengayunkannya tangannya ke depan.

Ratus ribuan pedang, tombak yang berbeda melesat dengan cepat untuk memusnahkan Sekte Xiao.

*Wushhh* ... *Wushh* ... *Wushh* ...

Xiao Juetian dan tetua lainnya menyerang pedang yang melesat kearah mereka dengan membabi buta untuk meringankan kerusakannya, tetapi pedang dan usaha mereka sia-sia karena

tombak tidak berhenti membombardirnya.

Sedangkan anggota Sekte Xiao yang tidak ikut menyerang membuat penghalang yang cukup besar untuk melindungi mereka semua.

Setelah melakukan perjuangan yang sia-sia, mereka semua tertembus oleh ribuan pedang dan tombak.

"Ahhhkk ... Kau monster!!"

"Dasar ibl- ... Ahhhhkkkk!!"

"Ampunilah!! .. ahhhkkkkkk!!!"

Terdengar teriakan putus asa para anggota Sekte Xiao, yang Xiao Che abaikan.

Xiao Juetian dan tetua lainnya tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka kelelahan akibat menyerang pedang dan tombak Xiao Che.

Mereka semua hanya bisa berteriak kesakitan dan menunggu kematian untuk menjemput mereka.

Xiao Che melihat ini hanya dengan tatapan tanpa ekspresinya.

Setelah beberapa lama, akhirnya semua orang mati dengan keadaan tubuh yang tertancap pedang dan tombak.

"Bahkan setelah melihat pembantaian ini, aku masih tidak merasakan apa-apa. Apa aku masih manusia?" Xiao Che berkata dengan suara pelan melihat gunung mayat didepannya. Suaranya tidak terdengar senang ataupun sedih, hanya ketidakpedulian.

Kemudian, Xiao Che merasakan ada dua aura yang cukup besar terbang kearahnya.

Saat kedua orang yang memancarkan aura itu terlihat, Xiao Che tau kalau mereka adalah Xiao Wuyi dan Xiao Wuqing.

Xiao Wuyi memiliki penampilan seorang pria paruh baya dengan rambut biru mengenakan pakaian serba hitam, dia berada di Emperor Profound Realm 3.

Xiao Wuqing memiliki penampilan seorang lelaki dengan rambut panjang dan mengenakan pakaian yang cukup mewah, dia berada di Emperor Profound Realm 4.

( Ngga tau penampilan Wuqing, jadi ngarang gw )

Xiao Wuqing dan Xiao Wuyi merasakan darah mereka mendidih sekaligus sedih melihat sekte Xiao nya yang telah hancur dengan banyak pedang dan tombak tertancap pada setiap mayat di tanah.

"Kalian terlambat datang tau? ... Aku jadi tidak bisa mengirim kalian bersama." Xiao Wuqing dan Wuyi yang marah melihat Sekte Xiao nya hancur mendengar suara yang terdengar bosan.

Melihat kearah suara itu, Wuqing melihat seorang pemuda dengan armor emas duduk disebuah tahta emas yang sangat mewah dengan kaki bersilang dan menyandarkan kepalanya di tangan dengan malas.

"Apa kau yang menyebabkan ini!?!" Tanya Xiao Wuqing dengan marah yang tidak disembunyikan.

"Ya ... Itu aku yang melakukannya, jadi kalian berdua harus menyusul mereka." Kata Xiao Che malas dan membuka gerbang dibelakangnya.

Sebuah rantai berwarna meras dengan ujung berwarna emas melesat dari gerbang dengan kecepatan kilat dan mengikat Xiao Wuqing dan Xiao Wuyi. Xiao Che tidak mau membuang waktu lagi jadi dia menggunakan Chains of Heavens, Enkidu agar mempersingkat waktu.

"Argghh!! ... lepas sialan!!" Xiao Wuqing berteriak marah melototi Xiao Che sambil mencoba lepas dari Enkidu yang melilitnya.

"Lepaskan ini dasar kau pengecut!!!" Xiao Wuyi juga tidak bisa menahan amarah dan memaki Xiao Che.

Xiao Che tidak menjawab mereka dan hanya menyuruh Enkidu membawa mereka berdua kedepannya.

Saat berada di depan Xiao Che, mereka berdua langsung mencoba untuk menyerang tapi Enkidu melilitnya lebih erat yang membuat tulang rusuk mereka hancur.

"""""Aaarghhhhhhkkk!!!!!!"""""

Mereka berdua berteriak karena merasakan kalau tulang rusuk mereka hancur berkeping-keping.

"Yah, kalian harus merasa terhormat untuk bisa diikat oleh Enkidu." Kata Xiao Che sambil berdiri dari tahta emas dan sebuah katana berwarna hitam muncul ditangannya.

Katana hitam ini adalah Murasame milik Akame dari Akame ga Kill. Murasame adalah sebuah pedang terkutuk, jika seseorang terkena satu tebasan saja mereka akan mati tanpa pengecualian.

Menarik katana dari sarungnya, terlihat bilah Murasame yang berwarna hitam gelap, dan mata Xiao Che bersinar biru yang terlihat sangat indah di kegelapan.

Xiao Wuqing dan Xiao Wuyi merasakan bahaya dari pedang yang ada ditangan Xiao Che, mereka merasa akan langsung mati jika terkena satu tebasan pedang itu.

"Kuharap kalian bertemu dengan para Mongrel itu di neraka." Kata Xiao Che dengan dingin dan mengayunkannya Murasame menebas Xiao Wuqing dan Xiao Wuyi.

Xiao Wuqing dan Xiao Wuyi kemudian merasakan racun yang sangat mematikan masuk kedalam tubuh mereka dan ingin menekan racunnya tapi mereka langsung mati dengan jantung yang berhenti karena racun milik Murasame.

Melihat Xiao Wuqing dan Wuyi yang tergelantung lemas dirantai, Xiao Che kagum dengan efek tebasan Murasame.

"Sangat menakutkan, lebih baik aku berhati-hati saat menggunakan katana ini." Kata Xiao Che dengan cepat menghilangkan Murasame. Xiao Che juga melemparkan mayat Xiao Wuqing dan Xiao Wuyi ke tumpukan mayat.

Kemudian, Xiao Che mengambil semua perbendaharaan milik Sekte Xiao tanpa tersisa, setelah mengosongkan perbendaharaan, Xiao Che membakar semua mayat dan bangunan Sekte Xiao.

Kemudian Xiao Che membuat gerbang yang cukup besar dan sebuah pesawat emas dan emerald berteknologi tinggi yang bahkan akan membuat Area-51 dibumi pucat muncul dari dalam gerbang. Diatasnya terdapat sebuah tahta emas yang berfungsi sebagai kemudi pesawat emas ini.

Pesawat ini adalah Vimana milik Gilgamesh di Fate/Zero!! ... Xiao Che selalu ingin menaiki ini saat dia melihat Gilgamesh melawan Lancelot di anime yang dia tonton di kehidupan sebelumnya.

"Sudah kuduga Vimana akan terlihat sangat keren jika asli." Kata Xiao Che dengan kagum melihat Vimana didepannya.

Naik ke atas Vimana, Xiao Che duduk dengan pose yang sama seperti Gilgamesh di anime. Kemudian, Vimana terbang dengan kecepatan tinggi yang meninggalkan bayangan berwarna hijau emerald di bagian sayapnya yang terlihat sangat indah jika dilihat dari bawah.

Angin menerpa wajah tampan Xiao Che saat dia terbang di atas awan dengan senyum diwajahnya dan mendengar notifikasi sistem.

"Ding! Berhasil memusnahkan Sekte Xiao untuk menghindari masalah dimasa depan!"

"Ding! Host mendapatkan Ultimate Perfect Ajin Bloodline!"

"Ding! Hadiah berupa Skill akan langsung bisa host gunakan dan Hadiah berupa item akan disimpan diinventaris!"

"Ding! Integrasikan Ultimate Perfect Ajin Bloodline?"

"Jangan dulu." Kata Xiao Che karena dia tidak ingin merasakan sakit saat ini, dan menikmati terbang menggunakan Vimana.

"Ding! Ultimate Perfect Ajin Bloodline tersimpan diinventaris!"

Xiao Che tersenyum dan Vimana terus melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Klan Xiao.

"Ding! Sistem mendeteksi kalian belum kasih review!"

"Review Sekarang!!"

wkkwkw di review dong ( ꈍᴗꈍ)

Smoll_FuHuacreators' thoughts