webnovel

Hidup Penuh Rahasia

Raudhatul_Jannah_6546 · Teen
Not enough ratings
5 Chs

Malam itu..

Malam itu sangat membuatku terkejut dan tak percaya atas apa yang diberitahukan ayah padaku, rasa kecewa, marah, sedih bercampur aduk dikepalaku, aku tidak bisa menjelaksan perasaanku saat itu, hanya air mata yang terlihat malam itu di wajahku, tak pernah aku merasakan kesedihan seperti malam itu.

Ketika sedang asik bercanda dengan kakak- kakakku, ayah memanggilku untuk duduk dipangkuannya(iya aku sangat manja dengan ayahku😁)

"kak ara sini nak,,! ayah mau bicara" (katanya sambil tersenyum)

"iya ayah...(jawabku dengan manja sambil berlari kearah ayahku dan langsung duduk dipangkuannya)

"kakak kan udah lulus SD, ayah sama mama udah daftarin kk ke pondok pesantren di kota B" (ucap ayah tampa beban)

"kenapa ayah? (ucapku meminta penjelasan)

"Ayah ingin anak ayah jadi anak yang soleha, dapat menjaga diri selayaknya perempuan"(kata ayah lirih dan agak ragu)

"Gak ayak, kk gak mau masuk pesantren, kk udah bilang kk mau masuk SMP unggul, bukan pesantren. (jawabku lantang dan tegas)

"Ayah tidak mau berdebat, ayah sama mama udah putusin kalau kk bakal masuk pesantren yang udah kami daftarkan. (jawab ayah dengan tegas)

"Gak ayak kk gak mau masuk pesantren, tolong ayah pertimbangkan lagi! (jawabku lirih)

Tidak ingin melanjutkan perdebatan denganku ayah langsung meningalkanku diruang tamu tampa merespon permohonanku.(ayah begitu karna tidak tahan melihat wajahku yang memelas dan bisa membuat ayah membatalkan keputusannya), akupun lanjut membujuk mama agar membuat ayah merubah keputusan itu, itu semua sia-sia ini semua malah ide dari mamaku agar aku tak seperti laki-laki lagi, agar aku belajar selayaknya anak perempuan yang seutuhnya.

"ma bilang ke ayah kk gak mau masuk pesantren!" (merayu mamaku)

mama malah jawab "kan enak masuk pesantren, ngapain nangis?"(jawabnya tampa rasa kasihan)

"mama kan tau kakak tidak suka kepesantren, kenapa mama sama ayah memaksa?" (aku sangat kesal)

(kakak dan abangku hanya menonton dramaku sambil nyengir-nyengir melihat tingkah penolakanku)

"ini semua kami lakukan untuk kebaikan kk, tidak ada orang tua yang ingin merusak anaknya, kakak harus mengerti itu!"(mama menjelaskan dengan tenang)

"mama sama ayah udah gak sayang sama kk makanya kirim kk kepesantren biar mama sama ayah gak liat kk dirumah lagi"(air mata tak terbendung lagi)

Tampa menunggu jawaban mama, aku langsung lari ke kamar dan menangis sejadi-jadinya😢, aku terus mengoceh serta menyesali belajar giatku selama ini, dengan nilai bagus aku bisa dengan mudah masuk pesantren, kalau aku tau aku tidak mau belajar segiat itu,(semua orang mengharapkan nilai bagus aku malah sebaliknya pada malam itu), aku menyesali setiap detik dari hari-hariku sebelumnya pada malam itu.

"kenapa harus aku?, kenapa kk dan abgku tidak ada yang dikirim kepesantren seperti aku?, apa benar mama dan ayah udah gak sayang lagi sama aku?, tega sekali mereka merahasiakan semua ini dariku😢

(itulah pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dikepalaku malam itu, sampai aku terlelap karna kelelahan menangis semalaman)

Semua sudah direncanakan cukup lama oleh mama dan ayahku dan dengan polosnya aku tidak mengetahui semua itu, mereka menyemangatiku belajar selama ini untuk persiapanku masuk pesantren, bahkan mengimi-ngimingiku dengan hadiah agar aku semakin bersemangat dalam belajar.

(Aku mengenang malam itu dengan malam perubahan hidupku)

Sejak malam itu aku tidak bersemangat seperti biasanya, meskipun aku menentang keputusan orangtuaku aku tetap menghargai dan menuruti mereka walaupun aku sangat sedih dan kecewa dengan keputusan ayah karena tidak sedikitpun mempertimbangkan keinginanku masuk sekolah yang aku mau.

Keesokan harinya tampa rasa besalah ayah dan mama mengajakku belanja perlengkapan untuk aku masuk pesantren terutama pakayan(kalian harus tau, aku tidak punya sehelaipun pakayan yang tertutup apalagi jilbab) semuanya harus dibeli dan itu menghabiskan cukup banyak uang, aku tidak perduli itu karna ini kemauan dari orang tuaku jadi mereka pasti lebih paham🤔

"kakak pilih dong baju yang kk suka! (pinta mamaku)

"mama aja yang pilihin, kk gak suka sama baju-bajunya, daripada tidak kebelik mending mama yang pilihin. (jawabku sedikit murung)

"kk harus terbiasa dengan pakayan seperti ini, kk gak bisa lagi pakai pakayan seperti yang kk pakai sekarang, disana tidak diperbolehkan. (ayahku langsung merespon obrolanku dengan mama)

"iya ayah. (sambil bergegas memilih baju)

Keadaan saat itu, sungguh membuatku menderita tapi aku tidak bisa membantah keinginan orang tuaku.

Setelah berbelanja semua perlengkapan, aku tinggal menunggu keberangkatanku yang hanya tinggal 2 minggu lagi, hari-hari berlalu seakan begitu cepat bagiku, itu membuat aku tersadar.

"kenapa aku harus menggu hari keberangkatanku dengan cara yang sangat membosankan seperti ini?"(aku hanya mengurung diri di kamar keluar kamar hanya ketika lapar)

"Tidak bisa,,,aku tidak bisa terus-terusan begini, aku hanya membuang waktu kebebasanku dengam sia-sia. (aku bicara pada diriku sendiri)

Sampai akhirnya aku memutuskan siap untuk masuk kepesantren dan sebelum itu aku akan menghabiskan minggu terakhirku dengan bermain sepuasnya bersama teman-temanku bahkan aku berlatih bola dengan abg kesayanganku mengisi waktu luangku, itu semua aku lakukan untuk melepas bebanku yang hanya tinggal 1 minggu lagi hari keberangkatannku.

"kok bisa adikku yang keras kepalaeyakinkan dirinya untuk masuk pesantren? (tanya abgku sambil meledekku)

"ya mau gimana lagi bang? mau aku mogok makan sekalipun aku tetap harus masuk pesantren, daripada aku buang-buang waktu dengan mengurung diri dikamar mending aku puas-puasin main selagi aku belum berangkat. "(jawabku pasrah)

"Ini baru adx kesayangan abg yang cerdas, yok kita main lagi"(sambil mengoper bola padaku)

Kami bermain setiap sore di lapangan depan rumah, aku sungguh menikmati setiap menit terakhirku bersenang-senang bersama abgku sebelum kehidupan baruku di pesantren nanti. (Kami tertawa riang seakan aku tidak memiliki beban dipikiranku)

Sampai-sampai ayah dan ibu heran dengan perubahan sikapku yang menerima setiap apa yang mereka bilang tampa membantah sepatah katapunn bahkan meresponnya dengan senyuman.

"sayang,,,,kk gak papa kan? (mamaku bertanya dengan risau)

"enggak,,, emang kk kenapa? (dengan wajah polos aku bertanya balik)

"kk udah siap masuk pesantren? "(tanya mama dengan hati-hati)

"iya.... kan mama sama ayah udah bilang kalau keputusan ini yang terbaik untuk kk, ya kk siap lah.(jawabku tegas, dan sedikit menyindir😁)

Aku melihat keanehan diwajah mama sebelum meninggalkankku di kamar tampa mengucapkan sepatah katapun.(aku tertawa riang karna berhasil membuat mama merasa bersalah padaku😂), itulah yang ada dipikiranku saat itu sebagai korban paksaan orang tua.

Hari keberangkatankupun akhirnya tiba, semua barang sudah dikemas, siap untuk dimasukkan kemobil yang aku tumpangi bersama ayahku menuju ke pesantren.

"kk baik-baik disana, jangan bandel, jangan suka jahil! "(pesan mama, karna mama tau tingkat kebandelan anaknya)

"iya ma.. (jawabku singkat)

Aku hanya diantarkan oleh ayah karna mama harus mengurus kedua adikku yang masih kecil, sebelum naik kemobil untuk berangkat aku memeluk mama, dan saudara-saudaraku, tidak dramatissi tapi cukup mengharukan bagi mamaku karna mama sampai meneteskan air mata, seakan anaknya tak akan pulang lagi😂

penasaran kelanjutan hari-hariku di tempat yang aku tidak suka?

#Kita lanjut ke.... Hari pertama kejahilanku😉

#semoga kalian suka dengan kelanjutan kisahku🤗