webnovel

Hidup Penuh Rahasia

Raudhatul_Jannah_6546 Ā· Teen
Not enough ratings
5 Chs

Hari pertama

Setelah 8 jam di perjalanan akupun tiba di tempat itu (pesantren), raut wajahku sangat murung aku tidak bisa bersikap manis walau semenit saja.

Di sepanjang perjalanan aku lebih banyak diam, berbicara hanya ketika ayah bertanya dan aku menjawab, ayah kehilangan akal untuk membuatku tertawa seperti biasanya bahkan ayah bercerita banyak hal yang lucu, dan tak tau kenapa aku sama sekali tidak bereaksi.

"kakak,,,, dengar ayah nak! sekarang kk memang tidak suka masuk kepesantren tapi setelah kk belajar disana nanti kk pasti akan suka, disana banyak teman banyak orang yang mengajarkan hal baru pada kk, kk pasti suka" (ayah berusaha membujukku)

"iya ayah,,, kk suka kok (jawabku lesu)

"kalau kk suka kenapa kk murung dari berangkat tadi?"

"kk gak murung kok, kk cuma pusing ayah"(jawabku berbohong agar ayah tidak terus bicara karna itu hanya membuatku semakin kesal)

"ya udah kalau kk pusing, kk tidur aja!!" (ujar ayah khawatir)

Aku hanya mengangguki perkataan ayah dan menutup mataku pura-pura tertidur, tetapi pikiranku terus bergejolak, aku masih tidak menyangka aku harus masuk pesantren dalam hitungan jam kedepan, difikiranku hidup disana sama seperti hidup dipenjara terkurung, banyak peraturan, dan membatasi setiap apa yang ingin kita lakukanšŸ˜£(sedikit kurangnya itulah yang ada dipikiranku tentang tempat itu sungguh menakutkan), ternyata aku tertidur mungkin karna terlalu keras berfikiršŸ˜‚, ketika aku terbangun ayah sudah menurunkan barang bawaanku untuk dimasukkan ke dalam kamarku, karna semua administrasi sudah selesai aku dapat langsung masuk ke kamar yang sudah ditentuka para pengurus disana.

"gimana kamu pasti suka kan?,disini banyak sekali teman-teman baru yang akan berteman sama kk nanti" (ayah menghiburku)

"iya,,, ayah"(aku masih kikuk karna baru bangun tidur)

"ayuk kita masuk", (sambil mengangkat barang-barang aku mengikuti ayah untuk masuk)

Aku terus memerhatika ke sekelilingku banyak sekali anak-anak yang baru lulus SD masuk kesana bermacam kejadian yang bisa aku lihat disana, ada yang menangis, ada yang marah-marah, ada yang senang, ada juga yang hanya diam sepertiku, aku tidak tau kenapa dia bersikap begitu mungkin dia juga tertekan sepertiku("semoga saja iya jadi aku punga teman yang akan memberontak"šŸ¤—pikiran picikku mulai berkeliaran) nantinya banyak sekali hal baru yang akan aku lihat dan akan aku alami ditempat baru ini, aku terus melamun sampai ayah mengejutkanku.

"kak,,, kenapa bengong, sini bantuin ayah memasang lemari kk"(pinta ayah)

Aku langsung bergegas membantu ayah memegangi lemari yang sedang ayah pasang, tapi mataku masih melihat-lihat keseluruh isi kamar yang sangat ramai dengan para santriwati dan para orang tua yang membantu anak-anaknya mempersiapkan barang bawaan anak-anaknya.

"Udah selesai, kk masukin barang-barang kk kelemari, biar gak bertaburan di luar" (pinta ayah sambil menyapu debu yang ada di dalam lemari)

"Iya ayah, kk beresin nanti aja, sekrang kk taruh gini dulu ya yah"(aku nyengir)

"iya boleh,,,, jangan gak dibersin, manti kk susah ambil bajunya,"(saran ayah)

"iya siap komandan,"(sambil mengangkat tangan hormat)

"yaudah, sekarang kk makan dulu,kk kan blom makan siang tadi ketiduran di mobil"(ayah mengajakku keluar)

"ayah tau aja kalau kk laperšŸ˜„"(sabil menggaruk lepala yang tidak gatal)

"iya dong ayah tau, kan kk berangkat kesini sama ayah"(sambil mengelus keplaku)

Tak tau kenapa aku menjadi sedikir tenang dan tidak terlalu sedih seperti sebelumnya, karena aku melihat pesantre itu tidak seburuk yang aku bayangkan, bahkan tadi saja banyak sekali kakak-kakak dan beberapa anak baru menyapaku dan tersenyum miski kami belum kenal satu sama lain, tidak melanjutkan pikiranku lebih jauh aku segera berlari karena sudah ketingglan langkah ayah.

"Ayah,,, kita mau makan dimana?"(tanyaku penasaran)

"kita makan di warung depan aja biar gak usah naik mobil, kk juga udah lapar kan, jadi gak usah cari yang jauh"

"ok ayah, ayo kita buruan jalannya kk udah laper banget"

"iya.... (menggelengkan kepala)

Mungkin ayah heran dengan anak perempuannya yang satu ini dalam hitungan menit perasaanku bisa langsung berubah, aku melihat ayah agak sedikit lega dengan aku bersikap seperti biasanya, sambil makan kami banyak mengobrol.

"kalau kk bersikap sepeti ini, kan ayah senang melihatnya"

"bersikap gimana ayah, perasaan kk gini-gini aja dari kemarin-kemarin gak ada yang berubah"(jawabku jahil)

"gak berubah apanya, kk sampek gak ngomong sama ayah, kk gak ketawa kalau ayah becandain, kk belakangan ini sering murung"(jawab ayah yang mengeluhkan sikapku)

"kok kk lupa ya, ayah salah orang kali"(jawabku sambil menggoda ayah)

"oh... ayah salah orang"(ayah seperti biasa menarik hidungku karena kesal)

Kamipun tertawa seperti biasanya sebulum kejadian Malam Itu, ya malam yang merusak moodku beberapa minggu belakangan, aku berusaha memperbaiki moodku agar ayah tidak sedih ketika pulang dan meninggalkanku di pesantren, kami tentunya akan sangat jarang bertemu jadi aku berfikir apa salahnya berbaikan dengan keadaan, toh tidak akan merugikanku walau apapun yang akulakukan akhirnya aku akan tetap masuk kepesantren ini, aku bertekat untuk beradaptasi dan menerima semua yang telah terjadi.

"kalau gitu ayah pamit ya, jam untuk orang tua mengantar sudah habis jadi nanti pas ayah pulang baik-baik disini, jangan bandel, jangan sering-sering bikin ulah"(nada bicara ayah mulai berumah sedih)

"gak boleh sering-sering, berarti sesekali boleh dong yah"(jawabku becanda agar ayah tidak sedih)

"ya... kalau bisa jangan buat ulah, tapi ayah gak yakin deh kk bisa kalau gak buat ulah"(ayah balik meledekku)

kami bercanda sesaat dan itu membuat aku bahagia begitun dengan ayah, ya itulah ayahku lelaki perkasa yang bisa mendidik anaknya dengan berbagai cara, tekadang tegas kadang sangat lembut ayah juga bisa menjadi teman bagi anak-anaknya, karna sikap ayah yang begitu profesionl(menurutkušŸ˜)bisa membuat kami patuh, bangga, dan gembira memiliki ayah sperti ayahkušŸ¤—

"udah ah becandanya,, pesan ayah kk baik-baik disini, belajar yang rajin jangan mengecewakan ayah, kk kan anak pintar"(nasehat ayah )

"iya ayah, kk akan coba beradaptasi, dan berusaha betah tinggal disini kk tau ayah sama mama ingin yang terbaik untuk kk"(aku bingungung aku ini sedang meyakinkan siapa, ayahku atau diriku sedirišŸ˜£)

"ayah tau kk pasti bisa,,,, kk kan anak kesayangan ayah"(ayah berusaha tegar)

Aku tersenyum mendengar perkataan ayahku, dan tiba-tiba bel pemberitahuan agar orang tua meningglkan asramapun berbunyi, mendengar itu akupun memeluk ayah menunda waktu agar tidak langsung meninggalkanku, ayah juga memelukku tampa mengeluarkan sepatah katapun, aku melirik ayah meneteskan air mata (menangis) yang belum pernah aku lihat seumur hidupku, aku sedikit terkejut dan memeluk ayah semakin erat.

"ya sudah kalau gitu ayah pulang ya, ingat pesan ayah jangan bandel. (ayah tersenyum sambil menghapus sisa air matanya)

"iya ayah, kk ingat kok semua pesan dari ayah, dari mama, dari semua pokoknya kk ingat. (sambil mngacungkan jempol)

"bagus kalau gitu"(mengelus kepalaku)

"ayah hati-hati di jalan, kk sayang ayah sama mama juga,,,,,da da da ayah(melambailan tangan)

Ayahpun berangkat pulang, perlahan mobil yang ditumpangi ayah menghilang dari padanganku, aku termenung beberapa saat lalu melihat kesekelilingku banyak anak baru yang menangis karena ditinggal orang tua mereka, tak lama akupum meninggalkan mereka menuju ke kamarku tadi untuk merapikan barang-barangku.

#nah udah ni hari pertama aku tiba di pesantren pasti kalian penasaran kelanjutannya kanšŸ˜

#semoga kalian suka dengan ceritaku

šŸ¤—