webnovel

GUARDIAN OF DESTINY

BERKISAH TENTANG SEORANG PEMUDA YANG SEDARI KECIL SELALU DISIKSA OLEH ORANG TUANYA DAN MELIHAT CAHAYA YANG MENGUBAH DIRINYA MENJADI SANG PAHLAWAN YANG ABADI

VUBRA_GLADORI · Fantasy
Not enough ratings
12 Chs

MALAM YANG MENYAKITKAN

Hal yang tidak pernah aku rasakan di dunia ini adalah kasih sayang dari kedua orang tua, dulu waktu aku masih kecil entah hal apapun yang aku perbuat akan selalu diakhiri dengan pukulan dan hinaan dari orangtuaku. Hal yang membuatku merasa enggan untuk tidak membuat orang lain sama nasibnya sepertiku, hal yang membuatku memiliki kekuatan seperti ini. Jadi aku hanya bisa mempunyai banyak teman dan tidak menyakitinya sama sekali, saling pengertian dan saling menghargai itulah moto hidupku.

Setelah oranhtuaku meninggalkanku aku hanya hidup seorang diri dengan bersekolah dan tinggal ditempat yang dibiayai oleh kakekku, kakekku menyadari akan tingkah dari kedua orangtuaku kepadaku dan membiayai hidupku sampai saat ini tanpa sepengetahuan mereka. Aku yang tidak ingin membebaninya lebih jauh mencoba untuk bekerja sendiri dan mulai hidup mandiri dengan hasil jerih payahku, sampai aku bergabung dengan kelompok pasukan pemburu phantom dan menyuruh kakekku untuk tidak mengirimkan uang lagi karena biaya hidupku sudah teratasi.

Namun waktu itu saat aku sedang berjalan dengan Mai aku melihat ibuku yang sedang dengan seseorang yang bukan ayahku dengan membawa anak bersamanya, senyuman dari wajahnya yang tidak pernah aku lihat terpancar darinya dan seakan hidupnya kini lebih bahagia ketimbang saat bersamaku dulu. Lalu perkataan dari ibunya Mai mengatakan bahwa ibuku sudah bercerai dengan ayahku dan telah hidup dengan seseorang, perkataan yang aku dengar sangatlah menyesakkan pernafasanku karena senyuman itulah yang ingin sekali aku lihat dahulu namun sekarang sudah aku pedulikan lagi.

Tapi bagaimana dengan ayahku dia pergi satu bulan sebelum ibuku pergi dan saat dia pergi ibuku semakin lebih kasar kepadaku, apakah itu ada hubungannya dengan mereka berdua yang pergi tanpa sebab yang jelas dan apa salahku sedari dulu yang diperlakukan seperti itu. Aku mulai bingung dan hari mulai sore Hana menjemputku untuk pergi bekerja dengan berangkat bersamanya, tapi apakah ini percuma karena aku sudah diberi kendaraan oleh markas namun masih dijemput saat mau bekerja.

Semua anggota PINTO berkumpul di markas dan ketua yang sudah di beri petunjuk akan adanya phantom segera menyiapkan pasukannya, setiap anggota wajib memakai jaket yang sama dalam misi ini karena phantom yang akan kami hadapi memiliki indra mata yang tajam. Misi ini akan di selesaikan oleh YUUMA KANA dengan boneka miliknya yang dimana boneka itu memiliki sebuah ruangan di perutnya dan akan menghancurkan lawannya dengan menyedot sumber kekuatan di dalamnya, yang akan dibantu oleh TAGAI TARO yang bertugas menghentikan pergerakan bayangan phantom itu. Ketua juga menyimpulkan bahwa phantom itu berukuran layaknya tubuh manusia dan ketua mempunyai insting bahwa bukan hanya ada satu phantom saja di daerah itu karena daerah disana telah menghabiskan banyak manusia dan dalam satu malam seharusnya phantom hanya memakan 1 manusia namun kini 3 manusia hilang dalam satu malam saja.

Semua kelompokki bergerak menuju daerah itu dan sesampainya disana aku melihat papan nama desa itu yang bernamakan DESA DANDEN desa yang terletak di daerah pinggir kota yang penghuni desa ini cukup banyak dan hampir mirip seperti pusat kota, sesampainya disana kami mengelilingi desa itu untuk mencari informasi. Waktu menunjukan pukul 18:30 dan semua kelompokku berkumpul untuk membagi tugas masing-masing, setelah mendengar rencana ketua kami berpencar dan dibagi menjadi dua kelompok. Kali ini aku bersama NAOKO REN dan si Glen bilang bahwa dia itu suka sangat berbahaya dengan membisikkannya di telingaku, namun aku pikir dia adalah gadis pendiam yang sangat imut.

Aku mencoba berbicara dengannya namun saat aku akan memulai perkataan dia selalu menatapku seperti aku ini seorang penjahat, tidak tahu bagaimana aku bisa memulai perkataan ini namun aku akan berusaha. Waktu menunjukkan pukul 17:00 dan ketua bersama lainnya tidak mendapatkan tanda-tanda dari phantom itu sama sekali, setelah aku berhenti untuk beristirahat Ren memulai perkataannya dengan muka yang sangat aneh namun aku melihatnya sangat imut. Dia berkata bahwa hal ini seperti sia-sia saja karena kami mengelilingi sampai selama ini dan tidak mendapatkan hasil sama sekali, dengan wajahnya yang sangat ketakutan akan hal yang aku tidak mengerti aku mencoba menjawabnya.

"Ya memang tapi kita harus membunuh phantom itu-"

Namun setelah aku menjawabnya dia seakan menjauh dariku dan aku tidak tau apa yang aku harus lakukan, aku bertanya kenapa dia menjauhdan dia berkata bahwa aku ini sangat menyerampak karena memiliki kekuatan yang melebihi batas kewajaran.

"Ya, memang itulah yang aku mengerti namun aku juga akan terus menggunakannya dengan baik"

Setelah mendengar kata-kata itu dia masih saja menjauh dariku namun perkataanku selanjutnya membuatnya mendekat denganku, perkataanku yaitu dengan jika aku menyakiti seseorang kau boleh menamparku sekeras mungkin bahwa jika tengkorakku geser aku akan menerimanya. Perjataan itu tadi dia tertawa seakan lucu namun aku menganggapnya biasa saja, obrolan kami semakin lancar dan patroli semakin semangat.

"TOLONG!!!!"

aku mendengarnya saat kami ingin mengunjungi bangunan sekolah disana dan suara itu sangat jelas terdengar di telingaku, aku mengajak Ren untuk pergi menemuisuara itu dan segera menghubungi ketua. Ketua menyampaikan bahwa akan menyusul kami bersama semua anggota, aku berlari bersama Ren dan Ren mengubah tangannya menjadi bentuk pedang yang tajam karena itulah kemampuannya. Sesampainya disana aku terkejut akan seseorang yang terpojok disana, ya tidak salah lagi bahwa itu adalah ibuku dengan anak dan suaminya yang baru berada di dalam mobil.

Tubuhku seakan berhenti karena sudah tidak sanggup lagi menatap mukanya namun inilah pekerjaanku, aku memaksa tubuhku untuk bergerak dengan sepenuhnya. Merasa sakit sangat perih anum luka itu terlihat aku rasakan di dalam hatiku, ibuku memeluk anak itu seakan dia sangat melindunginya dan memilih hidupnya mati demi anak itu. Ren memanggilku namun suaranya tidak sampai di telingaku dan saat itu dia menamparku lalu memarahiku, gertakan tadi menyadarkanku dan aku memintanya untuk berkombinasi dalam serangan kali ini.

Serangan ganda ice dengan pedang yang tebuat dari tubuh manusia, Ren menusuknya dari belakang namun phantom itu berhasil menghindar dan phantom itu mengeluarkan semacam cairan dari mulutnya yang berwarna hitam yang meluncurkannya ke arah Ren. Ren berhasil menghindar namun saat cairan itu mengenai mobil itu seketika besi di mobil itu meleleh akan zat panas yang mengenainya, penumpang yang ada di mobil itu keluar dan phantom itu bersiap untuk menyerang kedua kalinya ke arah Ren. Cairan itu diluncurkan namun aku berpikir bahwa jika cairan itu mengenai tubuh Ren karena menghalaunya tubuhnya bisa saja akan meleleh akan zat itu, sontak aku membentenginya dengan ice yang sangat tebal namun saat aku berhasil mencegah cairan itu mengenai Ren dan orang dibelakannya jaket milikku tidak berhasil menutupi wajahku dan ibuku menyadarinya bahwa itu adalah aku yang sudah dia tinggalkan.

"AGATO KEI"

Kata yang tidak pernah dia ucapkan selama aku hidup karena dia selalu memanggilku hanya dengan panggilan KAU dan HEI itulah yang biasa dia ucapkan, tapi kini dia mengucapkan namaku. Aku mengalihkan wajahku dan phantom itu kabur entah kemana, ibuku memegang tanganku dengan berkata

"Apakah itu kau, Kei"

Aku melepaskan pegangan tangan darinya dan mengajak Ren untuk mengantarnya ke rumahnya, nampak dari raut mukanya sangat ingin bertemu denganku namun masa laluku sangatlah buruk sekali sampai-sampai aku ingin bunuh diri dan ingin di reinkarnasi kembali dengan keluarga yang bahagia.

Aku mengejar phantom itu dan saat aku bertemu dengan ketua ternya phantom itu sedang menghadapi kelompokku bersama ketua disana, phantom itu bukan hanya 1 melainkan 3 dengan jenis yang sama. Phantom itu menyemprotkan cairan yang sama seperti serangan kepadaku tadi namun ditangkis oleh jaket yang ketua gunakan yaitu jaket yang sama yang kami pakai, dan aku baru menyadari kegunaanya karena dia mengatakan dari awal misi bahwa phantom itu memiliki mata yang tajam.

Taro meluncurkan serangannya namun seperti yang ketua katakan matanya menyadari serangannya dan kenapa bahwa hanya mereka berdua yang bisa menyerangnya karena ketajaman matanya itu melampaui ketajaman angin, phantom itu berhasil menghindar serangan pertama dari Taro namun bayangan phantom itu yang terkena bulan masih berada di tanah. Taro menghentikan pergerakannya dengan bayangan milik phantom dan Kana dengan bonekanya melahap phantom itu layaknya sebuah makanan roti, phantom itu berhasil kami musnahkan dan Ren kembali dan berkata bahwa semua penduduk telah di amankan. Misi telah selesai dan tidak akan muncul lagi di desa ini, ngomong-ngomong phantom tadi itu bernama QEULOP simata tajam.

Saat perjalanan pulang Ren bertanya keladaku kenapa aku tidak menatap mukanya saat dipanggil oleh ibuku, aku menjawab bahwa masa laluku sangatlah kelam dan luka robekkan kulit di punggungku dibuat olehnya. Mereka yang mendengar terdiam dan ketua mengatakan bahwa masa lalu hanyalah batu loncatan untuk menuju masa depan dan untuk mengingat bahwa dunia ini akan selalu berpitar, semua orang menyemangatiku dan Glen menghiburku dengan candaan darinya. Aku belum bertanya apakah Ren tidak menunjukan alamatku, semoga saja tidak.