webnovel

GUARDIAN OF DESTINY

BERKISAH TENTANG SEORANG PEMUDA YANG SEDARI KECIL SELALU DISIKSA OLEH ORANG TUANYA DAN MELIHAT CAHAYA YANG MENGUBAH DIRINYA MENJADI SANG PAHLAWAN YANG ABADI

VUBRA_GLADORI · Fantasy
Not enough ratings
12 Chs

MELIHAT SENYUMAN

Masih 27 hari lagi sampai musim panas ini selesai dan aku yang hanya bekerja pada malam hari saat semua phantom itu ada, karena aku masih sma kepala pelindung memberikan aku libur selama 2 hari karena belum ada informasi phantom kelas tinggi dan hanya yang berukuran tingkat rendah. Kepala pelindung memberikan 2 hari libur kepadaku dan juga dia memberikan tambahan gaji karena sudah memberikan solusi mengatasi phantom parasit yang kemarin terselesaikan, apa yang aku kerjaan saat liburan sekarang. Sebelum aku bekerja di pasukan pemburu phantom aku setiap liburan hanya bekerja sampingan di toko atau di tempat makan, namun kini dengan gaji yang tinggi dan semua yang aku mau bisa aku beli apa yang akan aku perbuat sekarang.

Waktu menunjukan pukul 11 siang dan aku yang tidak ada pekerjaan hanya tiduran di lantai, namun saat aku sedang tiduran ponsel milikku berbunyi dan yang menelphonku adalah teman masa kecilku NODOKA MAI yang mengajakku untuk menanyakan keadaanku. Aku menjawabnya bahwa aku baik-baik saja dan aku menanyakan keadaannya saat ini, Mai menjawab dia sedang tiduran di depan Televisi karena tidak ada pekerjaan membantu ibunya sudah selesai. Aku mengajaknya untuk berjalan mengelilingi kota denganku karena aku juga tidak ada kegiatan sama sekali dirumah, sontak aku mendengar Mai seperti kaget dengan hal yang aku katakan aku menanyainya apakah dia baik-baik saja dan akan segera ganti baju. Aku menunggunya di taman pukul 11:15 dan ternyata Mai lebih cepat datang dari perkiraanku, dia memakai pakaian yang cocok dengannya dengan pita warna biru dirambutnya dan gelang yang pernah aku berikan dulu masih dia pakai.

Aku mengajaknya karena berpikir bahwa dia selalu menjadi teman baik bagiku dan sudah menjaga rahasia kekuatanku jadi aku ingin membelikannya sesuatu, selama berjalan aku bercakap-cakap dengannya layaknya teman masa kecil biasa di pemikiranku namun mungkin di pemikiran orang lain kami hanya seperti pasangan yang romantis. Aku mengajaknya ke dalam salah satu MALL besar di kota ini dan mengajaknya ke setiap toko disana, saat kita ke toko pakaian Mai mencoba salah satu baju disana lalu menunjukan itu kepadaku. Terlihat cocok dengannya dan aku membelikannya untuknya, namun Mai seperti menolaknya tapi aku ingin dia memakainya dan Mai menerimanya mungkin karena paksaan dariku.

Setiap toko aku kunjungi dan saat kami mengunjungi toko jam ada salah satu jam yang menurutku bagus dan jam itu bisa dibuat untuk pasangan wanita dan pria, pelayan toko itu keluar dan mengajak kami untuk mencobanya dan saat kami mencobanya ternyata sangat cocok untuk kami genakan. Sepasang jam tangan yang cocok untuk pasangan muda dan karena aku sering melihat jam di ponsel karena terlalu menyusahkan aku membelinya dengan juga yang Mai pakai. Mai yang mecoba menolaknya namun karena aku membeli keduanya dia tidak bisa membantahnya, dan kami melanjutkan dengan makan di salah satu tempat makan siap saji di MALL itu. Wajah yang senang terpancar darinya dan saat dia menanyakan tentang dari mana uang aku bisa sebanyak ini aku menjawabnya bahwa aku bekerja sebagai pasukan pemburu phantom, wajah kaget dengan merasa bahwa itu sangat hebat keluar darinya dan dia mengatakan bahwa hati-hati bila bekerja.

Hari mulai sore dan aku dengan Mai memutuskan untuk pulang karena hari hampir malam, kami berjalan melewati taman yang bersebelahan dengan MALL itu dan kejadian yang membuatku ingat akan masa lalu itu terjadi. Aku melihat ibuku bersama dengan orang yang bukan ayahku sedang bersenang-senang di taman itu dengan membawa anak, aku yang melihat itu terdiam dan memalingkan wajahku karena nampak bahwa dia melihatku. Aku mengajak Mai untuk segera pulang dan untuk tidak melihatnya sama sekali, mata Mai menunjukan arti kenapa aku sangat ingin cepat pulang. Karena aku mengingat masa laluku yang sangat kejam menimpaku dan Mai juga sering melihatnya, lalu Mai mengajakku untuk kerumahnya untuk makan malam disana. Aku mencoba menolaknya namun dia yang kupaksa tadi untuk menerima hadiah dariku memaksaku kembali untuk datang kerumahnya, aku ke rumah Mai dan saat kami sampai dirumahnya ternyata adik perempuannya baru kembali dari asrama. Adiknya yang sangat mirip dengannya melihat aku dan Mai yang sehabis dari MALL dan memintaku untuk kembali ke MALL itu dan mengajaknya, ibunya Mai menyuruhnya untuk tidak bersikap begitu dan menyuruh kami untuk masuk.

Malampun tiba dan aku yang disuruh Mai untuk makan malam dengannya bersama semua anggota keluarganya, lalu bercerita tentang hal yang akami berdua perbuat tadi siang. Aku menjawabnya bahwa kami berdua hanya berbelanja di toko dan menghabiskan waktu karena aku diberi libur 2 hari, makanan yang ibunya Mai sajikan sangatlah enak untukku dan mengingatkanku tentang masa lalu ketika aku selalu diajak untuk kerumahnya setiap ibuku meninggalkanku saat siang hari dan tidak membuatkan makanan sama sekali. Aku dengan mengikuti obrolan disana menanyakan tentang ibuku dan dengan siapa saat ini sekarang, lalu ibunya Mai menjawab bahwa ibuku dengan ayahku sudah lama bercerai dan saat ini ibuku sudah memiliki keluarganya sendiri.

Aku menerima hal itu dengan hati yang berat karena wajah yang terpancar darinya tadi itu belum pernah aku lihat saat ada di depanku, dengan berat hati aku menerimanya dan masih tersenyum tegar. Jam menunjukan jam 20:10 dan aku meminta untuk kembali kerumah, namun ibunya Mai memintaku untuk membawa makanan untuk dihangatkan saat pagi hari nanti untuk sarapan. Aku menerimanya dan Mai mengatakan untuk hati-hati saat dijalan nanti dan harus untuk memakan makanan itu karena Mai yang membuatnya. Aku kembali kerumah dan Hana yang mencariku memberantaki kamarku dan aku menyadari bahwa itu juga salahku, aku menyuruhnya untuk menata kembali dengan rapi dan menyimpan makanan dari Mi ke kulkas. Dengan lelah aku terlentang di kasur dan bersamaan dengan pikiranku yang masih mengingat hal tadi aku menutup mata.