webnovel

Misi pertama

"Hah? "

Seluruh ruangan terkejut mendengar perkataan sekertaris osis

"Tuan putri diculik? Oleh siapa? "

Tanya ketua osis sambil menggebrak meja

"Tentara elf 'Bulan barat' mereka yang menculik tuan putri kemungkinan untuk memancing raja agar mereka mendapat tebusan"

" ehh apa aku boleh bertanya? tapi apa benar

Kalau kerajaan kita sedang berperang? "

Tanya yuki sambil mengangkat tangan

"Iya kau benar perang itu disebut perang suci karena banyak orang penting gugur tapi beruntungnya sekarang adalah masa hampa tanpa perang namun bisa saja sumbu perang menyala kapan saja jadi bersiaplah.Baiklah semuanya bersiap kita akan menyusup ke negeri elf barat"

Semuanya bubar dan keluar ruangan

"ehh ketua kenapa semua keluar bukannya kita akan menjalankan misi?"

"Ohh itu misi dijalankan diluar jam sekolah jadi sekarang kau boleh kembali kekelasmu"

"Ohh baik ketua"

Ketua dan yuki pun kembali kekelas masing masing

"Oi yuki darimana kau itu tiba tiba kau diculik begitu"

"Diam kau sialan bukannya menolong diriku kau malah melambaikan tanganmu"

"heheh maaf aku juga panik, jadi jadi ada apa? "

"Ohh iya hei raka aku mungkin kembali ke asrama agak malam kau tak usah menungguku"

"Kau mau kemana?"

"Ohh itu misi dari osis tapi tidak boleh diberitahukan"

"oh baiklah aku tidak akan menunggumu semoga berhasil ya"

Raka memberi semangat ke yuki dan bel berbunyi tanda jam istirahat telah habis.seusai jam sekolah habis yuki kembali ke ruang osis dan saat yuki membuka pintu sebuah topeng dilempar kearahnya

"Itu punyamu"

"Senior sekertaris apa Ini"

"Itu topeng apa kau tidak melihatnya"

"Iya aku tahu tapi fungsinya apa? "

"Sudah jelas bodoh untuk menyamarkan identitas kalau ketahuan identitas kita bisa bisa kerajaan akan diserang"

Seusai sekertaris menjelaskan ketua pun datang

"Jadi bagaimana semua siap topeng dan penutup semua dapat"

Melihat yuki yang masih bingung ketua menghampiri yuki

"Yuki ambil kain ini tutup lambang bintang dijubahmu itu"

"Ahh baik ketua"

"Semuanya sudah bersiap sebelum pergi aku akan mengatakan sesuatu jangan sampai ada yang terluka dan pakai semua sihir dan kemampuan kalian mengerti?"

"Siap!! "

"Samuel teleportasikan kami kekerajaan"

"Siap"

mereka berhasil sampai digedung kerajaan dan mereka menghampiri raja

"Lapor raja kami pasukan osis black stars siap anda perintah"

"Baiklah semuanya naiklah pesawat aku akan mengantar kalian dan memberi tahu rencananya"

Mereka semua menaiki pesawat yang ditunjuk oleh raja dan kebetulan yuki disebelah raja

"Hei nak aku belum pernah melihatmu kau anggota osis baru ya? "

Raja memulai percakapan dengan pertanyaan keyuki

"Iya tuan saya ada ditahun pertama"

"Oh begitu topengmu cukup bagus"

"he? "

"Ituloh topengmu cukup bagus"

"Ohh iya tapi bagus darimana? "

"Topeng setengah iblis setengah manusia melambangkan jiwa manusia yang kuat walaupun ditelan iblis dan dipadu dengan pedang dipunggungmu sangat bagus sekali kelihatannya"

"Ahh iya terimakasih"

"Baiklah, semua dengarkan! Kalian akan menyerang menggunakan cara menyelinap agenku sudah meneliti celah celah disan dan waktu paling aman adalah saat pergantian penjaga sekitar 15 menit lagi seusai turun dari pesawat kalian harus langsung bersiap mengerti

"Mengerti!! "

seluruh anggota osis menjawab serentak dan kemudian bagian pesawat dibuka

"Jadi...yang dimaksud turun dari pesawat itu.. terjun"

Pikir yuki dengan wajah mual

"Hei yuki ayo terjunlah tenang saja kita turun disungai"

"Tenang kau bilang kita turun dari ketinggian dan kau bilang tenang saja"

"Cepat sialan"

Yuki ditendang sekertaris dari belakang

"Ahhh saking takutnya aku tidak bisa berteriak mungkin aku akan mati "

pikir yuki dan mukanya mulai memucat

"Byuur~"

Suara yuki terjebur kesungai

"Huaa ha ha aku tidak mati apa ini yang namanya keajaiban"

"Bukan bodoh kita terjun tidak terlalu tinggi soalnya pesawat sedikit merendah tadi"

Ucap sekertaris sambil memukul kepala yuki

"Aduhh.. "

"Baiklah semuanya berkumpul beberapa menit lagi pergantian penjaga yang kupanggil akan menyerang dan lainnya berjaga"

"Baik! "

"Reinai,Zola,Sera,dan.."

"Dan? "

"Dan yuki namanya yanh kupanggil ikut menyerang lainnya berjaga"

"Baikk!! "

Waktupun berlalu dan waktu pergantian penjaga datang

"Baiklah kita maju"

"iya! "

Mereka menyelinap masuk dan tidak diduga ada seorang penjaga yang tersisa

"Yahoo namaku bray aku penjaga tingkat 5 loh"

"Kalian pergilah"

"Senior sekertaris"

"Pergilah aku akan menghajar elf dengan logat banci ini"

"Hmm"

Tinggal tiga orang yang menuju kelantai dua dan anggota osis yang diluar menghubungi mereka dengan telepati

"Semuanya putri berada diujung lorong lantai dua"

"Ya terimakasih informasinya"

mereka berlari menuju ujung lorong namun saat hendang mendobrak pintu dari belakang mereka dikejutkan

"Wah wah sekumpulan bocak rupanya kukira apa"

"Cihh pake datang musuh segala"

"Aku yang menahannya yuki buka pintunya"

"Ya terimakasih senior zola"

"brakk!! "

suara pintu didobrak dan saat pintu didobfak terlihat elf yang mencoba menggoda tuan putri

"Berhenti brengsek!"

"Ohh ada tamu, tunggu ya sayang aku akan kembali"

Orang itu menjauhi tuan putri dan mendekati yuki

"Sihir pedang : Pedang tunggal"

"Cihh pengguna sihir"

"Seperti yang kulihat kau juga punya pedang bagaimana kalau kita duel"

"Baiklah"

"Whussh"

Mereka bertarung bagai angin tak terlihat dan suara dua pedang yang saling bertarung bergema jelas

"Ketua lepaskan tuan putri! "

"Iya"

"Tidak akan kubiarkan, ninja! "

Tiba tiba muncul seorang gadis dengan pakaian ninja

"Kuserahkan yang disini padamu ninja"

"Baik tuan"

Orang itu berlari membawa tuan putri dan disaat kebingungan anggota osis yang lainnya diserang olehnya

"To long ke tu a.. "

rintihan mereka menahan rasa sakit yuki yang mulai kesal melihat teman temannya menahan rasa sakit mulai membeku karena kesal

"Ketua apa kau bisa menahan yang disini"

Sambil melirik tangan yuki yang mengepal ketua osis menjawabnya

"Iya serahkan yang disini padaku kau kejar saja dia"

"Terimakasih"

Yuki keluar dari jendela dan mengejar penculik itu

"Apa kau yakin menyuruh anggotamu mengejar tuanku"

"Pake ditanya pasti 100% percaya"

"Memangnya sehebat apa dia sampai kau percaya 100%"

"Kita lihat saja nanti"

Ucap ketua osis dengan tersenyum

"Sialan dimana penculik itu?"

gumam yuki sambil berlari dan disaat berlari dia tersandung seutas benang

"Bagus akhirnya kau datang pahlawan kesiangan"

Ucap orang itu sambil bertepuk tangan kearah yuki

"Cih sialan kenapa kaki ku tidak bisa bergerak"

ucap yuki dengan kesalnya dan dia berusaha bangun namun kakinya tetap tidak bisa bangun bahkan yuki sampai memukuli kakinya

"Hahah apa kau tidak tahu ada racun yang bisa membuat bagian yang tersentuh akan menjadi mati rasa"

Orang itu tertawa dengan lepas dan dia membawa membawa racun itu kearah yuki dan menuangkannya ketangan yuki

"Upps maaf aku tidak sengaja menumpahkannya"

"Sialan!!! "

"Walaupun kaki dan tanganmu mati rasa mulut mu masih bisa menghina ya bocah"

Ucap orang itu dan dia mengarahkan kakinya kemuka yuki dan mulai menginjak injak muka yuki

"Hahaha lihat siapa yang tertawa sekarang mungkin sudah waktunya menghabisimu"

Orang itu berbalik dan mengambil pedangnya

"Tunggu ya sayangku kau akan menjadi pengantin malam ini"

"Tidak.."

tuan putriberteriak menolak perkataan orang itu dan tiba tiba orang itu menampar muka tuan putri

"Apa kau tidak bisa diam apa susahnya diam dan menurut untuk menikahi diriku"

Ditengah kemarahan orang itu yuki bangun dan lantang berkata

"Oi sekarang aku tidak peduli siapa dirimu tapi kau sudah membuat seorang gadis menangis itu keterlaluan pangeran!"

"Hoho jadi kau sudah mengetahui identitas ku ya dan hebatnya kau bisa berdiri padahal efek racun tadi kau cukup menarik mungkin apabila aku membunuh tubuhmu akan kujadikan objek penelitian"

"Tidakk jangan lakukan itu kepada dia"

"Tenang tuan putri aku akan mengalahkannya

aku berjanji"

"Diam kau rendahan sihir pedang : tebasan pembelah angin"

Dan secara tiba tiba orang itu menyerang yuki dengan brutal

"Sihir pedang : Tebasan beracun"

"Sihir pedang : tebasan cahaya"

"Hahah bagaimana rasanya disayat pedangku yang kuat ini pahlawan"

Tuan putri yang menyaksikan hal itu hanya tepaku dengan yang dia lihat tanpa berkata kata dan disaat orang itu tertawa dengan terbahak bahak

"Rasanya? Ini tidak seberapa dengan yang sudah kualami beberapa bulan yang lalu"

Menyaksikan Yuki yang bangkit tanpa luka serius orang itu mulai terdiam dan mulai gemetar

"Tidak mungkin kau masih bisa berdiri setelah tiga serangan terbaikku kugunakan tidak mungkin tidak mungkin! "

"Sepertinya kau akan depresi berat dipenjara pangeran elf sialan"

"Tidak mungkin kau selamat sampah sepertimu bisa bertahan dengan mudah,padahal kau hanya prajurit biasa dalam bidak catur dan aku rajanya"

"Baiklah kalau begitu aku hanya prajurit biasa yang dapat membunuh raja dan menghasil skakmat"

Yuki menghunuskan pedangnya kearah pangeran itu namun dia masih berkata sesuatu

"Kalau begitu aku akan menggunakan itu"

Yuki yang mendengarkan hal itu segera melepaskan ikatan tuan putri dan hendak lari

"Percuma lari sihir ini memiliki radius 1 kilometer dan akan diaktifkan beberapa detik lagi"

ditengah kebingungannya yuki mendengar sebuah suara

"Apa kita akan mati disini"

Yuki yang terkejut hanya tersenyum mendengar ucapan tuan putri

"Tidak kita tidak akan mati disini tenang saja"

Yuki menancapkan pedangnya dan menurunkan tuan putri

"Kau apa yang akan kau lakukan"

"Pake ditanya segala sudah jelas melindungi tuan putri"

Yuki pun memeluk tuan putri dan melindunginya dengan tubuhnya

"Secret magic : Rain of sword"

Dan kemudia hujan pedang turun orang orang diluar jangkauan membeku melihat hal itu dan mulai ketakutan

"Ahh"

"Kau tidak apa apa "

"yaa"

Walaupun begitu pedang tetap menghujani yuki dia tetap menahan rasa sakit dan beberapa saat kemudia hujan pedang berhenti tuan putri yang melihat kondisi yuki terdiam dan tidak percaya ,ketua osis yang datang pun hanya terdiam melihat kondisi yuki

"Yuki kau benar benar melindungi tuan putri dengan kekuatanmu"

"Tuan"

Pelayang pangeran elf menghampiri elf itu

"Itu tadi sihir bunuh diri kan"

"Iya sepertinya begitu"

"Kalau begitu pangeranmu pasti sudah mati"

"Iya itu sudah pasti pemuda itu juga pasti"

"Tidak dia belum mati jantungnya masih berdetak"

"Sepertinya hanya seperti ini kita akhiri disini kau tidak ingin ada korban lagi kan? "

"Iya kita akhiri ini"

Pelayan itu pun membawa jasad pangeran elf menjauh

"Hei yuki bertahanlah pertolongan segera datang"

Ketua osis memberikan jaketnya kepada yuki sambil bergumam didepan yuki