webnovel

Sinar matahari

"Dimana aku? "

Tanya yuki yang terheran heran dimana dirinya

"Ahh yuki kau bangun"

"Kepala sekolah? Raka? Nana? "

"Hmm kami disini menunggumu bangun"

"Dimana ini? Misi misinya bagaimana"

"Kau dirumah sakit tenang saja misimu berhasil"

"Syukurlah kalau begitu"

"Kata dokter kau belum boleh banyak bergerak jadi berbaringlah sementara waktu"

"Baik kepala sekolah"

"Oh iya ada dua orang yang ingin menemuimu"

"siapa? "

"Hei kalian berdua masuklah"

Pintu terbuka dan yuki melihat dua orang yang tidak asing dimatanya

"Ketua dan tuan putri ada apa? "

"Anuu yuki"

Mereka berdua berkata secara bersamaan

"Silahkan duluan tuan putri"

"Tidak silahkan kau dulu"

"Kalau begitu..."

"ha? "

"Yuki aku sepertinya gagal menjadi ketua osis karena tidak bisa melindungi dirimu dan malah menyerahkan tugas yang berat padamu, kumohon maafkan aku"

"Ah itu memang salah mu sih"

"Kenapa dia tidak mengucapkan 'Ah tidak itu salahku karena ceroboh' "

Pikir ketua osis

"Tapi tenang saja sudah kumaafkan"

"Benar? "

"Iya benar"

"Ahh terimakasih yuki kini aku bisa bekerja kembali tanpa rasa bersalah"

Ucap ketua osis sambil lari keluar ruangan

"Jadi tuan putri ada apa mau minta maaf juga? tenang saja itu salahku karena terburu buru membuat keputusan"

"Tidak aku kesini untuk menanyaimu sesuatu"

"Sesuatu? "

"Aku kesini untuk menanyakan apa alasanmu melindungi diriku bahkan sampai kau terluka separah itu"

"Apabila dia mengatakan karena ini misi berarti dia sama"

Pikir tuan putri namun secara mengejutkan yuki menjawabnya dengan mata serius

"Alasan? Apa untuk melindungi seseorang yang tidak bersalah"

putri yang mendengar itu mengingatkan masa lalunya

"Ayah ayah kenapa ayah harus pergi berperang bahkan melindungi rakyat ayah? "

"Hmm kenapa yah,mungkin ayah juga tidak tahu? "

"Kalau begitu tetaplah disini bersama ibunda"

"Tidak bisa ayah tetap harus pergi berperang"

"Tapi ayah"

"Dengarkan ayah,Ayah kemarin bermimpi akan ada seseorang yang akan menyelamatkan dunia dan dia juga akan menyelamatkanmu dari situasi sulit apabila waktu itu datang tanyakan kepada dia alasan dia menyelamatkanmu dan dia akan berkata 'apa perlu alasan menyelamatkan seseoranh' dan apabila sudah kau temukan ingatlah kalau ayah dan dia memiliki kesamaan"

"Hei ayah aku sudah menemukan orang yang ayah katakan"

Dengan tersenyum tuan putri tersebut berkata

"Namamu yuki kusakabe kan? "

"Iya itu namaku kau boleh memanggilku kapan saja kok"

"Kalau begitu panggil aku Rosa"

"Ohh kalau begitu putri rosa boleh kan? "

"Hmm boleh kau boleh memanggilku begitu"

Putri itu tersenyum dan memeluk yuki dengan erat

"putri putri apa yang anda lakukan"

"Aku senang senang sekali"

"Maksud anda apa? "

yuki yang kebingungan dan terkejut hampir tidak bisa bergerak

"Hei yuki apa kau tahu kenapa sinar matahari begitu hangat? "

sambil melepas pelukannya putri bertanya kepada yuki

"Ha kenapa anda tiba tiba bertanya seperti itu? "

"ahh yuki aku lagi bertanya jangan ditanya balik"

"Iya iya maaf"

"Kalau begitu apa jawabannya? "

"Sinar matahari ya? tentu saja jawabannya tanpa alasan"

"Hmm itulah alasan yang ingin ku dengar darimu"

"Ayah kau dengar kan anak yang ayak mimpikan aku jatuh cinta dengannya"

putri yang sedang bicara dalam hati dan seluruh kesenangan dan kebahagiannya tak terbendung dan tiba tiba pintu terbuka nana mematung didepan pintu melihat putri rosa memeluk yuki

"Hei yuki kau melakukan pelecehan pada tuan putri apa kau tidak takut"

dengan tatapan sinis nana menghina yuki

"Bukan bukan aku yang melakukannya"

nana yang kesal menutup pintu secara perlahan dengan tatapan sinis yang tetap mengarah keyuki

"Sudah kukatakan bukan salahku!!!! "

beberapa saat kemudian raja datang dan putri rose menjelaskan semuanya dan kesalahan pahaman berakhir

"Begitu jadi cucuku jadi kau jatuh cinta padanya"

"Tunggu tunggu jadi dia cucu anda? "

"Iya memang ada yang aneh"

"Tidak tidak ada yang aneh kok"

"Jadi sekali lagi kuluruskan cucuku kau jatuh cinta pada pemuda ini kan"

"Hmm"

Anggukan yang penuh semangat diberikan tuan putri untuk pertanyaan itu

"Bagaimana kalau kalian menikah? "

"hmm begitu usul yang bagus kakek"

"Apa kalian sinting? "

"Sinting? apa kau mau menolak cucuku yang cantik dan terlebih lagi apabila kau mau menikahi dia kau bisa mendapatkan posisi raja"

"Bukan begitu"

"Lalu kau mau apa?apa ada keinginan lagi selain itu"

"Bukan begitu! "

Yuki kini mengucapkannya dengan keras

"pernikahan seharusnya didasari atas suka dasar suka bukan karena harta dan jabatan apabila cucu anda ingin aku menikahinya setidaknya tunggu saya jatuh cinta juga dong padanya karena kalau aku suka padanya pasti bukan karena harta atau statusnya tapi mungkin karena hatinya"

setelah mengatakan itu yuki terengah engah dan beberapa saat yuki sadar kalau dia membentak membentak raja dan tuan putri

"Ehh itu anu tadi aku minta maaf karena tadi membentak kalian"

"Cukup nak yuki tadi aku yang keterlaluan karena memaksakan kehendak jadi bagaimana cucuku kau masih mencintai dia"

Dengan wajah yang amat teramat senang putri rosa mengatakan jawabannya

"Iya malah aku tambah suka padanya"

"haa kenapa? "

"Pake kau tanya segala duh yuki itu karena kau satu satunya yang memandang ku bukan karena fisik harta atau status tapi karena hatiku"

"gawat sepertinya aku malah menyiram pada tanah yang subur"

Pikir yuki

"Mulai sekarang yuki kusakabe akan kubuat kau jatuh cinta padaku juga"

"Si si silahlan saja kalau bisa"

karena kaget kosaka yuki jadi berantakan

"Jadi nak yuki kau kelas satu kan dia akademi black stars kan? "

"ahh iya tuan raja"

"Kalau begitu kau dapat darimana pedangmu itu?"

"Ahh ini peninggalan ayah saya dulu"

"Ohh begitu apa kau jaga itu dengan baik"

"Iya saya jaga dengan baik karena pedang ini satu satunya harta yang masih saya miliki dari keluarga saya dulu"

"Kalau begitu tetap jaga pedang itu dengan baik karena suatu hari nanti itu akan menolongmu"

"Ahh baik raja"

"Sungguh tidak terduga aku menemui pedang itu disini dan bodohnya baru kusadari sekarang?yah mungkin dari sekarang cerita hidupnya akan menjadi menarik"

Ucap raja dalam hati sambil tersenyum sendiri