webnovel

Chapter

" Kenapa, key? " viona menoleh sekilas dan sibuk lagi dengan buku yang sedang ia baca. Viona itu tipe orang yang rajin dan pinter. Banding terbalik sama orang disebelahnya_ _ keyla, sifatnya mageran yang membuat ia lebih milih nyontek di viona dari pada belajar.

" Sibuk amat, lu " keyla menatap temannya jengah, walaupun ia suka menyontek tapi kalo melihat viona seperti sekarang rasanya keyla lebih beruntung. Ia menyadari bahwa dibalik kerajinan viona dalam belajar karena beasiswa yang ia miliki, viona juga adalah tulang punggung keluarga nya. ia terpaksa karena kondisi ekonomi, viona saja terkenal disekolah hanya karna pacar dari seorang bernama lengkap Alvino king permana. Ya, Alvino cukup terkenal di sekolah dari ketampanan dan seluruh yang dimiliki dirinya, bisa dikatakan nyaris sempurna.

" Kan mau ulangan " jawab viona masih tetap fokus dengan kegiatannya sekarang

Belum sempat keyla menimpali ucapan viona. guru sudah masuk kedalam kelas, memberi pelajaran kepada murid-muridnya sampai jam waktu sekolah tiba. Siswa-siswi mulai berhamburan keluar kelas dan gerbang, saat ini viona sudah sendirian dikelas membereskan buku-buku dan alat tulis lainnya, sedikit buru-buru karena harus ke tempat kerja. Ia berkerja di cafe milik omnya itu dengan menggunakan kerja paruh waktu.

Tiba-tiba dari arah pintu kelas ada alvino, ia menghampiri kekasihnya itu.

" Hai, by" sapa alvino sembari duduk dimeja _ _ tempat keyla. Dibalas oleh viona hanya senyum yang terasa kecut, didalam pikirannya lintasan perselingkuhan Alvino selalu berputar ketika ia menatap orang didepannya. namun, cintanya terlalu besar dari pada rasa benci.

" Maaf untuk hari ini " Kata-kata itu yang setiap hari viona dengar, ia merasa terlalu bosan.

" Gak masalah " setelah ia mengucapkan itu. Viona berjalan kearah pintu dan berlalu begitu saja ketempat tujuannya tersebut. Tanpa ada niatan untuk mengejar Viona.

Alvino berdiri dari duduknya ia menuju parkiran untuk mengambil motor miliknya sendiri, setelahnya Alvino cabut

*

*

*

*

*

Di cafe

Arion Edzard cafe

Viona sudah siap dengan seragam kerja, ia sedang merapikan meja dan membawa gelas piring kotor kebelakang. sudah biasa Viona lakukan setiap hari tak mengenal rasa lelah, ia bekerja sampai jam 9 malam. Setelah jam kerjanya habis viona langsung pulang, tak lupa ia membeli makanan untuk keluarganya. Viona adalah anak terakhir dari tiga bersaudara, abang-abangnya sedang sekolah untuk mengubah kehidupan yang lebih baik. Karena ayahnya cuman kuli bangunan, walaupun pintar tapi ia harus terpaksa memutuskan sekolah dengan alasan  lagi-lagi karena ekonomi

Viona sudah sampai diambang pintu milik rumahnya. ia melihat sang Abang yang sedang mengerjakan tugas sekolah nya, Tampak dia masih memakai baju sekolah SMA miliknya sendiri.

" Bang, gue bawa makanan " ucap viona meletakkan Bungkusan dari tangannya di atas meja, ia menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa yang terlihat tidak terlalu empuk itu.

" Lo udah makan? " Tanya zaverio _ _ abangnya Viona dengan nada cuek seperti biasanya, tapi cuek-cuek begitu dia perhatian kok.

" Udah, disekolah " sebenarnya viona gak pernah makan siang ataupun makan malam, karena uangnya harus ia tabungkan untuk biaya sekolah abang-abang nya  " Oya bang, bunda sama Abang lionan kemana? " pandangannya menyapu sekeliling ruangan yang tak luas itu, seperti sepi biasanya kalo Viona pulang pasti ada bunda atau anggota keluarganya yang lain

" Bunda lagi nganter pesenan kue terus si lionan kan les " walaupun zaverio anak kedua tapi dia gak mau panggil lionan yang anak kesatu itu dengan sebutan 'bang'. Setelah menjawab pertanyaan dari viona, zaverio membereskan buku yang ia gunakan untuk mengerjakan tugas tadi, karena tugasnya telah selesai dan kebetulan perutnya sudah berbunyi ia bergegas mengambil piring dan gelas tak perlu sendok, dan mengambil makanan yang dibelikan oleh viona. Menyantapnya dengan sangat nikmat sampai melupakan keberadaan seorang viona di sofa.

" Yaudah bang, gue mau ganti baju dulu" tak digubris sama sekali oleh zaverio, tidak diberi jawaban akhirnya viona berdiri dan berjalan menuju kamarnya

~TBC~