webnovel

Dua Puluh

Pukul Sembilan tepat mereka sampai di rumah orang tua Tisha. Saat makan tadi, hanya Justin yang banyak bicara, sementara Tisha hanya menjawabnya singkat. Awalnya Justin marah karena di abaikan, namun berkat kebohongan Tisha yang mengatakan dia lelah, Justin percaya.

Namun sepertinya Justin terlewat menghargai Tisha sampai perjalan dari makan, Justin juga diam. Akhirnya mereka hanya diam, karena sepertinya keduanya juga lelah.

Sampai di parkir mobil rumah Tisha, mereka bergegas turun. Justin sepertinya juga lelah sampai tidak membuka pintu untuk Tisha juga.

Mereka pun jalan berjauhan, sampai di rumah, pintu masih terbuka. Justin jadi merasa tak enak, kalau saja dulu dia tidak membuat kesalahan, sekarang dia pasti masih tinggal berdua dengan Tisha.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com