webnovel

Dua Puluh Dua

Semalam suntuk Tisha terus saja berpikir. Bagaimana dia mengatasi mengenai pesan asing mengerikan itu. Akhirnya sampailah dia di rumah sederhana milik Una. Sepandai apapun Tisha mencoba menyimpan cerita, namun dia tidak bisa. Mulut dan bibirnya gatal untuk tidak bercerita.

Dia ingin sekali bercerita dengan kedua orang tuanya, namun takut urusanya malah jadi rumit, nggak kebayang kan?. Kalau sampai harus ada polisi dan pengacara. Maklum saja, orangtuanya cukup protektif dengannya. Untuk itu, Tisha ingin memastikan terlebih dahulu. Mungkin saja itu hanya pesan prank.

Namun mengingat darah yang mengucur deras itu, entah kenapa langsung membuat Tisha ingin muntah. Sangat menjijikan padahal dia calon dokter dan sudah beberapa kali praktek dengan melihat darah. Namun sepertinya phobia nya itu sulit di hilangkan. Hanya sesekali saja bisa di kendalikan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com